Monthly Archives: Aug 2024

Articles

Social Media Isn’t Real! – Media Sosial Itu Tidak Nyata!


Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Social Media Isn’t Real! – Media Sosial Itu Tidak Nyata!

Cuplikan pelajaran Dr. Creflo Dollar sungguh menggelitik, dan mendorong kita untuk sungguh-sungguh bercermin diri. Inikah pribadi kita yang sesungguhnya?

“Kamu cantik, kamu bahkan tidak menyadarinya. Karena kamu membandingkan dirimu dengan orang yang berdandan yang bahkan tidak terlihat seperti itu saat riasannya dihapus. Dia tidak terlihat seperti itu. Kamu membandingkan tubuhmu dengan tubuh orang lain yang mengenakan semacam bodysuit. Kamu benar-benar tidak berpikir bulu mata tumbuh sepanjang itu, bukan? Tentunya kamu tidak bisa berpikir seperti itu. Tapi entah bagaimana kita bisa.

Dulu ketika aku tumbuh dewasa, kamu tahu siapa yang rambutnya kusut dan kamu tahu siapa yang rambutnya bagus.

Sekarang semua orang punya rambut bagus. Semuanya bagus. Semua orang punya rambut impor khusus dari India. Semuanya bagus.

Dan aku tidak punya masalah dengan itu.

Itu menjadi masalah, jika kamu menggunakannya karena kamu berjuang dengan harga dirimu sendiri dan kamu mengatakan aku harus terlihat seperti itu, agar aku merasa baik tentang diriku sendiri.

Sayangku….. sampai kamu bisa melepas wig, melepas bulu mata tempelanmu, melepas bodysuit, dan bercermin dan berkata: “Aku suka kamu. Apa adanya….”
Barulah kamu dapat menerima dirimu sendiri seutuhnya.”

Oleh: Dr. Creflo Dollar

********
Ada beberapa teman yang tidak berani bertemu orang lain tanpa make up. Gak Pede. Olahraga pagi pun mesti pakai make up dulu.
Kita sudah terbiasa dengan segala bunga rampai yang menempel hingga kadang kesulitan menerima diri kita yang asli.

Sudah jadi trend jaman ini, setiap orang menampilkan hal-hal yang WOW di sosmed. Bahkan makin ke belakang, menjadi trend dunia, orang-orang flexing – menunjukkan kemewahan top agar dipercaya orang dan bisa menggaet follower agar ‘bisnisnya’ maju. Terbukti, banyak yang tertipu bisnis abal-abal dengan berbagai bunga rampainya.

Hingga P. ‘Wepe’ Wahyu Pramudya mengingatkan agar setiap kita juga mengerjakan bagian kita, agar di kehidupan nyata, hidup kita juga secantik tampilan di sosmed.
“Karena banyak sekali pasangan yang menampilkan kemesraan berlebihan untuk menutupi masalah yang sesungguhnya dalam pernikahan mereka”, nasihat P. Wepe,
“Atau orang yang menampilkan kesan sebagai pengusaha yang sukses, padahal kenyataannya justru kebalikannya.”

Ada motivator yang bercerita, karena dia pasang fotonya dengan berbagai pejabat tinggi, konglomerat, pengusaha sukses dan orang-orang terkenal, maka tarifnya naik.
Intinya, kita harus dikenal orang. Bahkan motivator lain berujar, ‘dosa’ besar kalau nama kita diketik di google dan gak muncul info apa pun. Harus dikenal orang dan usahakan jadi terkenal.
“Personal Branding itu penting dan wajib,” ujarnya tegas.

*******
Semakin mengenal Tuhan lebih intim, dengan menggali firman dan saat teduh, hidup jadi berubah.
Tidak lagi mengejar Self Confidence – Percaya Diri Sendiri, sekarang mengejar God Confidence – Percaya Diri karena Tuhan.
Sesungguhnya, Rasa Percaya Diri kita ditentukan oleh kesadaran kita akan Identitas kita di dalam Tuhan.
Tidak lagi bergantung pada kekuatan diri sendiri, melainkan bergantung kepada kekuatan Tuhan.

Sikap kita yang benar sebagai orang-orang yang beriman kepada Tuhan adalah
Tanpa Tuhan aku tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi bersama Tuhan aku dapat melakukan segala perkara karena Dia ada di dalamku.

Kunci kesuksesan kita justru ‘End of yourself.’ Akhir dari diri kita sendiri.

Yang Tuhan mau, visi-Nya dilakukan sesuai _God’s way_.
Membangun hubungan dengan-Nya, jauh lebih penting daripada visi dan kehendak-Nya. Ketika kita merealisasikan visi Tuhan dengan cara Tuhan, maka Tuhan yang akan mengatur serta menyediakan apa pun yang diperlukan.

It’s all about Him, not me. Ini semua tentang Tuhan, bukan saya!

Kita mengerjakan hal-hal yang kita bisa sesuai tuntunan-Nya dengan sebaik-baiknya. Artinya, setiap saat mesti connect dengan Tuhan agar bisa terus mengikuti arahan-Nya.
Lalu menyerahkan yang kita tidak bisa ke dalam tangan-Nya. Membiarkan Allah bekerja membereskannya.

Ini menuntut kesabaran dan kemauan untuk Waiting on The Lord. – Menantikan Tuhan -.

Jika kita sulit menantikan Tuhan, itu adalah indikasi bahwa harapan kita tertuju pada sesuatu yang lain. Diperlukan disiplin yang tinggi – jiwa yang sejahtera – untuk menantikan Tuhan, di saat orang lain atau pikiran alamiah kita menyodorkan pilihan yang masuk akal atau meyakinkan.

Butuh kesabaran dan iman.
Sehingga saat kita mencapai kesuksesan dalam pandangan dunia, kita tahu persis, ini Tuhan, bukan kita.
Maka segala pujian syukur kita persembahkan bagi Nama Tuhan.
Dengan cara demikian, kita mendemonstrasikan kebaikan dan kebesaran Tuhan melalui kehidupan kita.
Orang-orang di sekeliling kita terpukau karena mereka melihat Tuhan berkarya, maka kesuksesan ini seukuran Allah, bukan seukuran kita.
Mereka bisa mengikuti Peta Jalan kita, menjadi jalan mereka juga.

Allah itu tidak pilih kasih. Dia Allah yang Maha-Adil.
Kalau kita ditolong dan sukses, teman-teman kita juga.
Dengan demikian, gelombang orang-orang yang mengandalkan Tuhan terus bergulir, harapannya dunia di sekeliling kita menjadi lebih baik karena pengaruh orang-orang yang sudah mengalami Tuhan dan terus mengandalkan-Nya.
Inilah yang disebut menjadi Terang dan Garam Dunia.

Menarik bukan? Praktik yuk….

Self-Confidence has limited potential. God-Confidence has unlimited possibility. – Renne Swope.

Kepercayaan Diri memiliki potensi yang terbatas. Keyakinan kepada Tuhan memiliki kemungkinan yang tidak terbatas. – Renne Swope.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Dipuji? Ini Lho Artinya….

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Dipuji? Ini Lho Artinya….

Yohanes 12:13 (TB) mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”

Tiga penulis Injil lainnya mencatat orang-orang meletakkan pakaian mereka serta daun palem di jalan bagi Yesus untuk ditunggangi (Matius 21:8, Markus 11:8, dan Lukas 19:36). Rupanya, ini adalah cara untuk menunjukkan penghormatan dan rasa hormat yang besar.

Hhhmmm…… Bukankah bodoh sekali, jika si keledai itu berkata, “Itu bukan aku! Itu bukan aku! Jangan sembah aku!”?

Tidak ada yang menyembah keledai.
Mereka menyembah Dia yang menunggangi keledai. Demikian pula, ketika pujian datang kepada kita untuk hal-hal yang Tuhan lakukan melalui kita, orang-orang tidak benar-benar memuji kita. Mereka memuji Tuhan yang telah menggunakan kita. Jadi, alih-alih mengatakan “Itu bukan aku,” kita harus tutup mulut dan terus berjalan.

Sumber: Andrew Wommack

*********
Menarik sekali bukan?

Kerap tanpa sadar ketika dipuji, kita menepuk dada, merasa bahwa kita yang hebat. Padahal sesungguhnya, kita hanyalah bejana (keledai dalam kisah Yesus).
Bejana hanyalah wadah yang mengalirkan Dia, yang berharga tentu isinya.
Yang dibutuhkan itu isinya, bukan wadahnya.
Nach pemahaman ini sungguh menyadarkan kita dan seyogyanya kita memosisikan diri dengan bijak.

Jika hanya sebagai wadah, perlukah kita mempersiapkan diri dengan baik.
Yess!!! Tentu saja.

‘Kue Ijo’, yang kerap dijual di pasar dengan harga sekitar 10 ribuan, saat packagingnya cantik, dikemas dengan rapi, sekarang dijual di mall dan hotel mewah dengan harga beberapa ratus ribu rupiah. Jauh lebih mahal… naik kelas.

Demikian juga dengan kita. Meski kita hanya bejana yang mengalirkan-Nya, jika menjadi bejana yang ‘cantik, rapi, menarik dan sopan’ tentu pengaruhnya akan makin luas.
Orang-orang di sekeliling kita jauuuh lebih tertarik mengenal Yesus karena kita mempresentasikan Dia.
Menjadi Alkitab terbuka yang dibaca oleh semua orang.
Duta dan iklannya Tuhan. Demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan melalui kehidupan kita.

Klo dutanya tampil kucel, degil, ‘ngeyelan’, ‘mbencekno’, siapa coba yang tertarik pada apa yang dialirkannya? ?

Lalu saat dipuji bagaimana reaksi kita?
Senang tentu tetapi tetap sadar, yang dipuji itu Tuhan, BUKAN kita.
Apa hubungannya dengan kita?
Jika dipuji, artinya kita sudah mempersiapkan diri dengan baik, sehingga kita menjadi bejana yang berkenan kepada-Nya. Sudah menjadi hamba dan pengelola yang setia mengerjakan apa yang Tuhan percayakan kepada kita.

Barangsiapa setia dalam perkara yang kecil, tentu akan dipercaya dalam perkara yang besar.
Tuhan akan mempromosikan kita, sehingga dapat melakukan hal-hal yang lebih besar bagi-Nya.
Dan hidup seperti itu, tentu memuaskan sekali.
Hidup yang hanya sekali dan tidak bisa diulang, sudah kita isi dengan hal-hal besar, kita menjadi diri sendiri dengan versi yang terbaik, menggenapi rencana-Nya dengan sangat baik …..
Wow….. sungguh dahsyat!
Hidup kita berdampak dan meninggalkan jejak, membuat kehidupan orang-orang di sekeliling kita menjadi lebih baik.
Tuhan tentu bersukacita.
Dan itulah persembahan kita bagi kemuliaan-Nya!

Sebaliknya, saat dikritik atau orang-orang kurang suka dengan apa yang kita sampaikan atau ajarkan, artinya kita perlu belajar lagi.
Belum maksimal mempersiapkan diri. Tugas kita do our best.
Karena Tuhan itu, Tuhan yang melipatgandakan.
Orang yang memiliki 5 talenta, karena setia, diberi lagi 5 talenta, plus bonus 1 talenta milik hamba yang malas, diberikan kepadanya.
Tidak ada keberhasilan otomatis.

My people were cut off from not knowing: because thou didst reject knowledge and I will reject thee from being priest to me: and thou wilt forget the instructions of thy God; I will also forget thy sons, also I. – Hosea 4:6 Smith’s Literal Translation.

Umat-Ku terputus karena ketidaktahuan, sebab engkau telah menolak pengenalan akan Aku, dan Aku akan menolak engkau menjadi imam-Ku, dan engkau akan melupakan ajaran-ajaran Allahmu, dan Aku juga akan melupakan anak-anakmu. – Hosea 4:6 SLT.

Umat Tuhan terputus dari berkat-berkat dan penyediaan Tuhan, karena mereka tidak tahu firman dan tidak mengenal Allahnya.

Belajar itu sesuatu yang wajib, dilakukan terus menerus hingga ajal menjemput. Mengenal Allah & Yesus yang diutus-Nya itulah Hidup kekal.
Agar kita dapat menikmati hidup di bumi seperti di surga.

Orang beranggapan, dia tidak perlu belajar lagi karena tua, itu salah. Yang benar, orang menjadi tua karena tidak belajar.

Bukankah menyenangkan menjadi pribadi yang senantiasa positif, penuh ide dan bijaksana? Mengapa kita tidak mengejarnya, dan menjadi pribadi seperti itu?
Nach.. bagaimana dengan Anda?

Only life of prayer and meditation will render a vessel ready for the master’s use. – George Muller.

Hanya kehidupan doa dan meditasi yang akan membuat sebuah bejana siap digunakan oleh sang guru. – George Muller.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Turunlah Dari Roller Coaster…

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Turunlah Dari Roller Coaster…

Mengapa banyak orang menjalani kehidupan seperti roller coaster, naik satu hari, turun di hari berikutnya?
Mengapa beberapa orang percaya tampaknya menarik masalah, perselisihan, hubungan yang rusak, kegagalan, dan bahkan penyakit kronis?
Apakah ini kehidupan yang berlimpah yang Yesus janjikan kepada mereka yang mengasihi-Nya?

Dan mengenakan manusia baru, yang diciptakan menurut Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. (Ef. 4:24)

Kita memiliki dua sumber yang darinya kita dapat memperoleh kehidupan kita. “Manusia baru” mengacu pada roh manusia yang diciptakan kembali dan dilahirkan kembali. Kita dapat membiarkan manusia roh kita yang diciptakan kembali untuk mengatasi kebiasaan manusia lama.

Efesus 4:22 (TB) yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

Perilaku “manusia lama” mengacu pada hawa nafsu daging dan pikiran yang belum diperbarui. Banyak orang Kristen tidak pernah belajar untuk hidup dari manusia baru mereka. Mereka terus hidup dari ingatan akan yang lama. Jiwa mereka tidak sejahtera, artinya, beberapa orang belum menyelaraskan jiwa mereka dengan “manusia baru” yang rohani. Orang percaya yang duniawi (1 Kor. 3:1) terus hidup dari jiwa dan bukan dari roh. Ia berpikir, berbicara, dan bertindak seperti manusia yang berjiwa, membiarkan daging dan pikiran yang belum diperbarui mendikte reaksinya terhadap dunia di sekitarnya.

Karena Allah adalah saksiku, kepada-Nya aku melayani dengan rohku … (Rm. 1:9)

Paulus melayani Allah dengan rohnya. Ia hidup dari rohnya yang telah dilahirkan kembali. Ia melihat dunia melalui mata rohani dan belajar untuk menaklukkan daging dan menawan pikirannya. Pauluslah yang menulis tentang buah Roh. Inilah kehidupan yang berkelimpahan yang tersedia bagi mereka yang memperoleh kehidupan dari roh yang telah dilahirkan kembali dan bukan dari daging dan pikiran mereka yang belum diperbarui.

Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri… (Gal. 5:22-23)

Hidup dari roh yang dilahirkan kembali tidaklah sulit. Kasih karunia Allah sudah cukup. Putuskanlah untuk setuju dengan doa Paulus…Supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, (Ef. 3:16)

Sesungguhnya, kita dapat mengidentifikasi mereka yang bebas dan mereka yang masih hidup di bawah kutukan dosa. Teologi kutukan mengakomodasi penyakit, kemiskinan, dan kehilangan. Orang-orang yang berada di bawah pengaruh kutukan mengkritik mereka yang hidup di bawah berkat.

Mereka yang berjalan dalam berkat menggunakan iman dan otoritas mereka untuk menerima janji-janji Allah. Hhmmmm…….Jangan tunduk pada kutukan.

Sering kali yang kita inginkan adalah mujizat instan, tetapi kerapkali yang kita butuhkan adalah gaya hidup sehat. Memilih hidup sehat sering kali menjadi kunci kesembuhan yang kita cari.
Apakah jiwa kita sehat?
Apakah Firman itu menyehatkan tubuh kita?

3 Yohanes 1:2 (TB) Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

Amsal 4:20-22 (TB) Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.

Siap praktik?

The kingdom of God is not complaining, bitterness and offense, but it is righteousness, peace and joy in the Holy Ghost. – Pastor Aaron Perdue.

Kerajaan Allah bukanlah tentang keluhan, kepahitan dan ketersinggungan, melainkan kebenaran, kedamaian dan sukacita dalam Roh Kudus. – Pendeta Aaron Perdue.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Menemukan Kembali Semangat Hidup

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Menemukan Kembali Semangat Hidup

“Seperti bunga teratai,
Kita juga punya kemampuan
Untuk bangkit dari lumpur…
Mekar dari kegelapan dan bersinar ke dunia.
Usaha yang sungguh-sungguh, selalu menuai hasil,
Jangan pernah menyerah,
Teruslah mencoba sampai kamu mencapai impianmu.”

“Suamiku bilang, kita ini cuma menunggu waktu untuk mati,” kata Vera, dengan tatapan matanya yang kosong.

Saya tertegun. Vera dan Budi, suaminya, adalah pasangan yang terlihat sukses. Mereka telah pensiun dan sekarang hidup dari aset-aset yang mereka miliki di berbagai kota. Ruko mereka di Jakarta saja ada ratusan. Mereka hidup berkecukupan, bahkan mewah, sering mentraktir teman-teman makan atau liburan. Tapi, Vera merasa kosong.

“Bosan… sepi kalau nggak ada teman,” katanya. “Anak-anak sudah sibuk dengan keluarga masing-masing, dan makanan mereka beda dengan kita. Cucu-cucu suka makanan bule, suamiku nggak doyan.”

Pernah nggak sih, kita merasa hidup ini kehilangan arah? Padahal semua kelihatan baik-baik saja. Punya uang, keluarga yang sehat, teman-teman, tapi tetap ada rasa sepi dan hampa. Apa yang kurang?

Kuncinya mungkin ada di Visi. Hidup tanpa ada tujuan yang lebih besar daripada diri kita sendiri, itu membosankan.
Setiap kita lahir dengan membawa rancangan khusus dari Tuhan. Hanya dengan menggenapi rancangan itulah, kita merasa puas, penuh dan menjadi pribadi yang utuh.
Untuk tujuan itulah kita lahir di dunia ini.

Raja Salomo berkata, “Bila tidak ada visi, binasalah rakyat.” Ternyata, visi itu bukan cuma buat negara atau perusahaan besar. Hidup kita juga perlu visi. Sesuatu yang lebih besar dari sekadar rutinitas sehari-hari.

Tanpa visi, hidup jadi nggak berwarna. Kita merasa kosong, walaupun punya segalanya. Namun memiliki visi yang hanya buat diri sendiri juga, gak bikin bahagia.
Seperti minum air laut, makin diminum, makin haus.
Punya banyak harta gak akan pernah cukup, jika fokus kita hanya untuk diri sendiri.

Sebenarnya, kebahagiaan itu justru datang ketika kita memberi. Mungkin terdengar klise, tapi coba ingat-ingat momen di mana kita benar-benar merasa bahagia. Biasanya itu terjadi ketika kita bisa membantu orang lain, membuat orang lain tersenyum. Tuhan mengajarkan kita untuk “Diberkati untuk memberkati orang lain.”
Itulah sumber kebahagiaan yang sesungguhnya.

Ketika anak-anak sudah mandiri dan inilah saatnya kita membangun warisan yang abadi bagi generasi mendatang. Meninggalkan jejak dan dampak.
Inilah saatnya kita mulai berpikir tentang apa yang bisa kita wariskan. Bukan sekedar harta benda, tapi juga sesuatu yang lebih abadi. Sesuatu yang bisa kita tinggalkan bagi generasi mendatang, yang bisa mengubah hidup orang lain menjadi lebih baik.

Visi yang besar dan bermakna membuat hidup kita penuh semangat lagi. Kita jadi punya alasan untuk bangun di pagi hari, karena ada tujuan yang ingin kita capai. Visi ini juga membuat kita lebih kuat menghadapi tantangan, karena kita tahu hidup kita punya arti yang lebih besar.

Tanpa visi, hidup jadi mudah terpecah. Mulai gampang iri hati, tersinggung, bertengkar dengan orang lain, suka membandingkan diri. “Mengapa hidupku gak seperti dia?” Padahal, setiap kita punya peran masing-masing. Seperti anggota tubuh, setiap bagian punya fungsi yang penting dan saling melengkapi.
Mata tidak bisa menggantikan kaki. Keduanya sama pentingnya, tetapi memiliki peran yang berbeda.

Ketika punya visi yang sama dengan orang-orang di sekitar kita, maka kita jadi lebih mudah bekerjasama. Kita bisa saling mendukung dan belajar satu sama lain. Visi yang besar membuat kita rela mengalah, belajar, dan bertumbuh bersama. Dan saat itulah kita benar-benar merasakan kebahagiaan yang sejati.

Andrew Wommack pernah bilang, “Pertengkaran terjadi karena kesombongan.” Mungkin kita tidak merasa sombong, tapi kalau terlalu fokus pada diri sendiri, kita jadi mudah tersinggung, mudah marah. Semua masalah jadi terlihat besar dan berat. Padahal, dengan sedikit mengubah fokus kita, hidup bisa jadi lebih ringan.”

Sebenarnya, Tuhan menciptakan kita untuk fokus pada-Nya, bukan pada diri sendiri. Ketika kita mulai memikirkan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, karakter kita pun akan berubah. Hidup jadi lebih bermakna, kita tidak lagi sibuk dengan hal-hal sepele. Kita fokus pada apa yang benar-benar penting.

Jika sekarang kita merasa hidup ini datar-datar saja, coba pikirkan lagi. Apa visi kita? Apa yang benar-benar ingin kita capai? Dengan visi yang jelas, hidup kita pasti akan lebih bersemangat, lebih bermakna, dan pastinya lebih bahagia.
Hidup cuma sekali dan tidak bisa diulang, pastikan kita menjalani hidup yang bermakna dan yang bisa kita persembahkan saat berjumpa dengan Tuhan kelak.
Setuju?

*When thoughts of failure and feelings of depression assail your mind, you need to recognize them as an attack of the devil to make you believe you are less than who you are – Rick Renner.*

Ketika pikiran tentang kegagalan dan perasaan depresi menyerang pikiran Anda, maka Anda perlu mengenalinya sebagai serangan iblis untuk membuat Anda percaya bahwa Anda kurang dari diri Anda yang sebenarnya – Rick Renner.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Kekuatan Kata-kata yang Luar Biasa…

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kekuatan Kata-kata yang Luar Biasa…

Yesus berkata bahwa dari kelimpahan hati, mulut berbicara (Mat. 12:34). Gambaran dan visi yang kita bawa dalam hati kita diungkapkan melalui kata-kata kita.
Kata-kata adalah kekuatan yang membentuk dan mengarahkan hidup kita.

Amsal 6:2 (TB) jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu,

Mereka yang terus-menerus mengeluh, merintih, berbicara tentang kekurangan, penyakit, dan kesulitan ditakdirkan untuk hidup dalam “jerat” perkataan tersebut. Jika saya terjerat oleh perkataan saya, saya lebih suka terjerat oleh perkataan tentang kehidupan dan berkat!

Saya ingin menjadi tawanan kelimpahan, bukan kekurangan.

Saya ingin menjadi tawanan kesehatan, bukan penyakit.

Saya ingin menjadi tawanan kebaikan, bukan pertentangan.

Saya ingin menjadi tawanan berkat, bukan kutukan.

Mengubah arah hidup kita, sangatlah mungkin tetapi itu harus dimulai dari kelimpahan hati.
Apa visi untuk masa depan kita?
Apa visi untuk pernikahan, keluarga, pekerjaan, kesehatan, dan kemakmuran kita?
Jika kita memiliki visi atau gambaran negatif dalam beberapa hal tersebut, maka itulah kelimpahan hati kita yang akan berbicara. Dan kata-kata tersebut melepaskan kekuatan untuk memenuhi dirinya sendiri.

Untuk mengubah arah hidup, kita harus mengubah apa yang kita lihat dan apa yang kita katakan. Ayat-ayat berikut ini layak untuk direnungkan dan dilakukan.

2 Korintus 4:18 (TB) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Amsal 18:20-21 (TB) Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Hanya kita sendiri yang dapat mengubah arah kehidupan kita. Itu dapat dimulai hari ini.

Kekuatan kata-kata adalah kekuatan yang luar biasa. Di dalam hati dan mulut kita, kita memiliki kemampuan untuk menghidupkan atau membunuh!

Hidup dibentuk dan ditempa oleh kata-kata. Banyak dari kita yang pernah terluka oleh kata-kata. Kita pernah menyakiti orang lain dengan kata-kata. Kata-kata memengaruhi banyak hal, termasuk juga memengaruhi emosi dan perasaan.

Saya percaya, banyak penyakit disebabkan oleh kata-kata. Puluhan tahun berbicara negatif, takut, pahit, benci, dll., dapat terakumulasi dan bermanifestasi sebagai penyakit.

Perang dimulai dengan kata-kata. Perceraian dimulai dengan kata-kata. Persahabatan yang rusak dimulai dengan kata-kata.

Tetapi kata-kata juga merupakan sumber kehidupan dan kedamaian. Mereka yang mengucapkan kata-kata berkat, iman, dan kehidupan menikmati hidup yang bebas dari pertikaian dan malapetaka. Kata-kata dapat menciptakan takdir, melepaskan persediaan, mengaktifkan penyembuhan, dan membawa kemenangan jika kita membiarkan kata-kata kita mengalir dari hubungan kita dengan Tuhan.

Bagaimana kita dapat menggunakan kata-kata untuk mendatangkan kehidupan?

– Kita dapat mendatangkan hal-hal baik (masa depan kita) (Mat. 12:35)
-Kita dapat setuju dengan orang lain dan melipatgandakan kekuatan iman (Mat. 18:19)
-Kita dapat berbicara kepada gunung masalah dalam hidup dan masalah itu akan disingkirkan (Mrk. 11:23)
-Kita dapat berbicara kepada Tuhan dan menerima dari-Nya dengan iman (Mrk. 11:24)
-Kita dapat bernubuat dan menciptakan masa depan kita sendiri (Rm. 12:6)
-Kita dapat membagikan Injil kepada orang lain dan ketiks kata-kata yang disampaikan adalah firman Tuhan, maka kuasa-Nya membebaskan mereka! (1 Tes. 2:13)

Deklarasi saya:
Hidup ada dalam kuasa lidahku dan aku dipuaskan dengan buah mulutku. Dari perbendaharaan hatiku yang baik, aku mengucapkan hal-hal yang baik. Tuhan telah menaruh firman-Nya di mulutku, firman kebenaran dan berkat. Kata-kataku penuh kasih karunia dan kebijaksanaan. Aku menemukan firman-Nya dan aku memakannya dan firman-Nya adalah sukacita dan kegembiraan hatiku. Dia telah memenuhi mulutku dengan hal-hal yang baik sehingga masa mudaku diperbarui seperti burung rajawali. Aku memiliki roh iman dan aku percaya, oleh karena itu aku berbicara.

If you wish to know God, you must know His Word. If you wish to perceive His Power, you must see how He works by His Word. If you wish to know His Purpose before it comes to pass, you can only discover it by His Word. – Charles Spurgeon.

Jika Anda ingin mengenal Tuhan, Anda harus mengenal Firman-Nya. Jika Anda ingin memahami Kuasa-Nya, Anda harus melihat bagaimana Dia bekerja melalui Firman-Nya. Jika Anda ingin mengetahui Tujuan-Nya sebelum terjadi, Anda hanya dapat menemukannya melalui Firman-Nya. – Charles Spurgeon.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4