Monthly Archives: Jul 2024

Articles

Apakah Tuhan ada sebelum masalah terjadi, atau hanya setelahnya?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Tuhan ada sebelum masalah terjadi, atau hanya setelahnya?

Saya baru-baru ini berbicara dengan seseorang yang memberikan komentar yang menggema dalam diri saya. Mereka berkata, “Tuhan bukan sekadar penasihat duka.” Gagasan di balik pernyataan ini karena begitu banyak orang Kristen memandang hubungan mereka dengan Tuhan sebagai penghiburan setelah kegagalan atau tragedi belaka
Jika Anda terluka, menderita, atau hancur, Anda dapat mengandalkan Tuhan untuk “berada di sana untuk Anda”- God to “be there for you”. . Kita biasanya mendengar pernyataan berikut pada saat-saat seperti ini: “Tuhan mengendalikan segalanya, dan segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.” – “God has everything under control, and everything happens for a reason.”

Meskipun saya tidak ingin meremehkan pelayanan Roh Kudus dalam menghibur orang yang menderita, ketika kita mereduksi Tuhan hanya sekedar berperan sebagai penasihat di kala duka, kita menerima gagasan, seolah kita tidak mempunyai sumber daya di dunia ini dan kita berada di ambang kehancuran, menerima belas kasihan dari keadaan buruk. Kita hanya berusaha bertahan sampai Dia datang atau kita meninggal dunia. Apakah ini pandangan yang akurat tentang Tuhan?
Apakah Dia menawarkan lebih dari sekadar penghiburan setelah sebuah tragedi?

Coba pikirkan sejenak apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dan apa yang Dia harapkan dari kita:

1. Kita diharapkan untuk berkuasa dalam kehidupan (Rm. 5:17)
2. Kita diharapkan berdoa dengan penuh keyakinan, dan menerima apa yang kita minta. (Markus 11:23-24)
3. Kita diharapkan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan berdiri. (Ef. 6:13-18)
4. Kita telah diberi Nama di atas segala nama. (Flp. 2:9-11)
5. Kita dapat diberkati dengan kuasa oleh Roh Kudus. (Lukas 24:49)
6. Kita telah diberi janji-janji yang sangat berharga dan berlimpah. (2 Ptr. 1:3-4)
7. Kita mengambil bagian dalam perjanjian yang lebih baik. (Ibr. 8:6)
8. Kita memiliki kunci Kerajaan Sorga. (Mat. 16:19)
9. Kita mempunyai wewenang untuk mengikat dan melepaskan. (Mat. 16:19)
10. Kita mempunyai otoritas Firman Tuhan. (Kisah 14:3)
11. Kita duduk bersama Dia di surga. (Ef. 2:6)
12. Senjata apa pun yang ditempa untuk melawan kita tidak akan berhasil. (Yes. 54:17)
13. Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. (Yes. 53:5)
14. Kita bisa menginjak-injak perbuatan musuh. (Lukas 10:19)
15. Kita bisa melawan iblis dan dia akan lari. (Yakobus 4:8)

Daftar ini bisa terus bertambah. Dengan kata lain, Tuhan lebih dari sekedar penasihat duka. Dia telah memberi kita lebih dari cukup untuk mengendalikan keadaan kita dan menegakkan kehendak-Nya.

Seharusnya, dengan perlengkapan senjata Allah yang kita miliki, kita dapat menaklukkan segala siasat musuh dan keluar sebagai pemenang.
Jika Elisa di Perjanjian Lama saja bisa mengalahkan musuh dan mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di dunia sekelilingnya, terlebih lagi kita, yang hidup di Perjanjian Baru.
Kita menjadi satu roh dengan Dia ( 1 kor 6:17), Roh Allah tinggal di dalam roh kita dengan segala kekayaan dan kuasanya dan kita dipenuhi kuasa Roh Kudus.
Tentunya lebih lagi kita dapat menundukkan iblis agar tunduk dalam nama-Nya. (Lukas 10:17-21)
Kita memiliki perjanjian yang lebih baik.

Kita bisa bersikap proaktif dengan sumber daya yang kita miliki, atau justru duduk santai, lalu kewalahan menghadapi badai kehidupan.
Pilihan ada di tangan kita!

Sumber: Barry Bennett

Faith is trusting God and His Word more than what we feel or see with our senses – Audrey Mack

Iman adalah memercayai Tuhan dan firman-Nya lebih dari apa yang kita rasakan atau lihat dengan indera kita – Audrey Mack

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Self Motivation

Belajar Dari John D. Rockefeller Yuk…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Belajar Dari John D. Rockefeller Yuk…

John D. Rockefeller pernah menjadi orang terkaya di dunia dan miliarder pertama. Pada usia 25 tahun, ia mengendalikan salah satu kilang minyak terbesar di Amerika Serikat, dan pada usia 31 tahun, ia menjadi kilang minyak terbesar di dunia. Pada usia 38 tahun, ia mengelola 90% penyulingan minyak di AS.

Pada usia 50 tahun, dia menjadi orang terkaya di negaranya. Seluruh hidupnya, mulai dari keputusan hingga hubungannya, difokuskan pada membangun kekuatan dan kekayaan pribadinya.

Namun, pada usia 53 tahun, kesehatan Rockefeller merosot drastis. Dia menderita kesakitan yang luar biasa, kehilangan seluruh rambutnya, dan hampir tidak bisa makan apa pun selain sup dan biskuit. Meski kaya raya, dia sengsara. Dokter memperkirakan dia tidak akan hidup satu tahun lagi.

Menghadapi kematiannya, Rockefeller mendapat pencerahan. Ia menyadari bahwa kekayaannya yang melimpah tidak ada artinya jika ia tidak bisa membawanya. Menyadari hal ini, dia mengambil keputusan penting.

Dia menelepon pengacara, akuntan, dan manajernya, menyatakan niatnya untuk mengabdikan kekayaannya untuk rumah sakit, penelitian, dan kegiatan amal. Hal ini mengarah pada pembentukan Yayasan Rockefeller, yang mendanai penemuan-penemuan medis besar, termasuk Penisilin dan pengobatan Malaria, Tuberkulosis, dan Difteri.

Hebatnya, ketika Rockefeller mulai memberi kembali, kesehatannya meningkat secara dramatis. Meskipun diperkirakan meninggal pada usia 53 tahun, ia hidup hingga usia 98 tahun.

Rockefeller menemukan kekuatan rasa syukur dan filantropi dengan menyumbangkan sebagian besar kekayaannya. Tindakan ini tidak hanya menyembuhkannya tetapi juga membuatnya utuh. – whole.

Di tahun-tahun terakhirnya, dia merenungkan dalam buku hariannya:

“Tuhan mengajari saya bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya, dan saya hanyalah saluran untuk menggenapi rencana-Nya. Hidupku merupakan perjalanan yang panjang dan membahagiakan; penuh dengan pekerjaan dan permainan. Saya melepaskan kekhawatiran, dan Tuhan baik kepada saya setiap hari.”

Note:
**John Davison Rockefeller**
**July 8, 1839 – May 23, 1937**
**Founder of Standard Oil**
copied and Edited by Bishop Tobi Eniigbega-Davies

******
Banyak orang menganggap, uang adalah segalanya bahkan menggantikan posisi Tuhan di dalam hati manusia. Terbukti, uang tidak bisa menyembuhkan Rockefeller.

Sesungguhnya setiap kita lahir membawa tugas khusus dari Tuhan yang tak tergantikan, kata Wolfgang Von Goethe, hanya dengan menggenapi tugas itulah manusia memperoleh kepuasan hidup yang sejati.

Setiap kita hanyalah pengelola – steward- dari apa yang Tuhan titipkan. Bukan hanya uang, tetapi talenta, bakat, kemampuan bahkan hidup kita, itu semua titipan Tuhan yang kelak harus dipertanggungjawabkan.

Ketika sadar semua hanya titipan, yang harus dipergunakan sesuai tujuan-Nya: diberkati untuk menjadi berkat bagi sesama, maka cara kita mengelolanya menjadi berbeda.
Sumber berkat kita yang sejati adalah Tuhan.
Seperti Rockefeller, hidup pun jadi bebas dari stress dan kekhawatiran.
Hidup pun jadi menyenangkan.
Why?
Saat kita benar-benar sedang menggenapi rancangan-Nya, provision – penyediaan-Nya – tersedia. Tuhan yang membuat segala sesuatu yang kita kerjakan menjadi berhasil. Bukan karena kehebatan kita, melainkan karena Tuhan
It’s all about God, not us.

Menarik bukan? Kita teladani yuk…

If your only goal is to become rich, you will never achieve it. – John D. Rockefeller

Jika satu-satunya tujuan Anda adalah menjadi kaya, Anda tidak akan pernah mencapainya. – John D.Rockefeller.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Self Motivation

Asal Menang Or Cara Menangnya Yang Lebih Penting?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Asal Menang Or Cara Menangnya Yang Lebih Penting?

“Ingat pelari Kenya Abel Mutai yang hanya beberapa meter dari garis finis, namun menjadi bingung dengan papan petunjuk dan berhenti, mengira ia telah menyelesaikan lomba. Pelari Spanyol, Ivan Fernandez, berada tepat di belakangnya dan menyadari apa yang terjadi. terjadi, mulai berteriak pada orang Kenya untuk terus berlari. Mutai tidak paham bahasa Spanyol dan tidak mengerti apa yang terjadi, Fernandez mendorong Mutai menuju kemenangan.

Seorang jurnalis bertanya kepada Ivan, “Mengapa kamu melakukan itu?”
Ivan menjawab, “Impian saya adalah suatu hari nanti kita bisa memiliki kehidupan komunitas di mana kita saling mendorong dan membantu untuk menang.”

Wartawan itu bersikeras, “Tetapi mengapa Anda membiarkan orang Kenya menang?”

Ivan menjawab, “Saya tidak membiarkan dia menang, dialah yang akan menang. Perlombaan adalah miliknya.”

Wartawan itu kembali bersikeras, “Tetapi Anda bisa saja menang!”

Ivan memandangnya dan menjawab, “Tetapi apa manfaat kemenangan saya? Apa kehormatan medali itu? Apa pendapat ibu saya tentang hal itu?”

Wow…. sungguh luar biasa
nilai-nilai yang diwariskan oleh ibu Ivan dari generasi ke generasi.
Nilai-nilai kebenaran Tuhan yang kekal, yang tidak lekang oleh waktu dan masa.

Ivan lebih meninggikan integritas dan kepentingan orang lain, melampaui kepentingannya pribadi. Baginya, menang bukan sekedar piala atau pencapaian, namun yang lebih penting lagi, bagaimana cara meraih kemenangan itu?
Ivan tahu bagi ibunya kejujuran dan sikap adil itu dijunjung tinggi dalam keluarganya.
Itu yang membuat dia dan keluarga dapat menunjukkan, inilah sikap seseorang yang percaya kepada Tuhan. Duta Allah di dunia ini.
Sungguh sikap yang perlu diteladani.

Di jaman ini, yang konon jaman modern dan serba canggih, orang-orang cenderung menghalalkan segala cara demi uang, demi menang, demi keuntungan dirinya sendiri & kelompoknya.
Meski mengaku percaya Tuhan, tidak segan-segan menjegal bahkan ‘membunuh’ orang lain dengan cara kotor sekali pun.

Ketika santai di Resorts World One Cruise bersama P. Anton Thedy Tx Travel dan B. Rita, kami punya banyak waktu untuk sharing.
Di usia kami saat ini, kami sudah mengalami asam garam kehidupan.
Dan menyadari betul-betul, prinsip Tabur-Tuai itu benar-benar terbukti.

Ada teman yang taburannya tidak bagus. Bertahun-tahun yang lalu, seolah-olah gebyar-gebyar, hingga menimbulkan pertanyaan, koq bisa ya…. berbuat curang seperti itu koq makin berjaya?

Permasalahan yang terus berulang sejak jaman purbakala. Asaf bermazmur, mengeluh kepada Tuhan, saat melihat orang-orang jahat seolah justru hidupnya makin berjaya, nyaman dan terus bergembira.

“Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!
Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
Oh…. di mana keadilan?” Teriaknya pilu.

Sampai Asaf masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.
Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.
Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.

Akhirnya, Asaf menemukan, orang-orang jahat itu memperoleh tuaian mereka.
Tidak mungkin menanam biji mangga tetapi panen durian. Mustahil.
Hal yang sama yang kami lihat saat ini, satu demi satu, teman-teman yang taburannya tidak baik, demikian kata P. Anton, menuai panen sesuai benih yang ditanamnya.

Sebaliknya, sebagian teman lain, yang terus menaburkan kebenaran Tuhan, hidup selaras dengan kehendak-Nya, perbuatannya baik dan mempermuliakan nama-Nya, kami melihat buah-buah yang berbeda. Keteladanan mereka sungguh membanggakan, menjadi contoh yang layak untuk ditiru. Anak cucunya perkasa di bumi, benar-benar angkatan orang benar yang diberkati…
Kebenaran Tuhan tidak pernah berubah, dahulu, sekarang sampai selama-lamanya.

Pertanyaannya:
Nilai-nilai apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita? Janganlah kita mengajari anak-anak kita cara yang salah untuk menang. Sebaliknya, mari kita tanamkan kebenaran Tuhan yang hakiki. Jadi teladan bagi mereka.
Konon apa yang kita lakukan, bersuara jaaauuuh lebih keras daripada apa yang kita katakan.
Karena pada akhirnya, kasih, kebaikan, kejujuran dan etika yang menang!”

Siap praktik? Yuk….

When we quit trying to build our individual kingdoms and instead pool our resources and faith, nothing that God has told us can be kept from us – Keith Moore.

Ketika kita berhenti berusaha membangun kerajaan kita masing-masing dan sebaliknya mengumpulkan sumber daya dan iman kita, tidak ada apa pun yang Tuhan katakan kepada kita dapat dihalangi dari kita – Keith Moore.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Marriage

Rahasia Restorasi Pernikahan Yang Permanen.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rahasia Restorasi Pernikahan Yang Permanen.

Ani dan Budi yang sudah menikah beberapa puluh tahun, berulangkali bertengkar sengit. Banyaknya bilangan tahun pernikahan, bukannya membuat mereka berdua lebih mengerti satu sama lain, justru stok sakit hati, luka yang disebabkan hal-hal sepele, kian menumpuk.

Mereka datang dari 2 keluarga yang sangat berbeda latar belakangnya, kebiasaannya dan tingkat pendidikannya.
Tentu semua ini menimbulkan harapan-harapan yang tidak tersampaikan. Dianggap sudah mengerti, tetapi ternyata tidak.

Jarak antara harapan dan kenyataan itulah yang dinamakan kekecewaan.

Tidak semua pasangan bersedia terbuka menyampaikan harapan-harapannya, kalau pun ada yang terbuka, pihak lainnya belum tentu bersedia mendengar dan meresponinya dengan baik.
Intinya, masalah sudah sedemikian ruwetnya.
Akhirnya, keduanya sepakat mencari konselor pernikahan yang kompeten, untuk membereskan permasalahannya. Konon lengkap dengan teknik hipnoterapi juga, agar dapat menggali apa yang tersimpan di alam bawah sadar mereka.

Setelah berkonsultasi, mereka mengerti permasalahan yang dihadapi. Dijabarkan secara psikologi ini penyebabnya mengapa Ani bersikap demikian, sementara Budi menanggapi demikian. Harapan, luka dan berbagai detil-detil masalah mereka diurai dengan apik.

Wow… tentunya setelah ini hubungan mereka akan menjadi baik dan dipulihkan. Mereka sudah bisa saling mengerti.

Beberapa minggu berlalu, suatu malam Ani menelpon dengan berurai air mata.
Perang besar kembali terulang…
Oh… mengapa bisa demikian? Bukankah semestinya mereka sudah saling mengerti?

Sekarang saya paham.
Konselor membenahi Ani dan Budi di tingkat jiwa.

Sungguh betul apa yang dipaparkan tetapi untuk bisa melakukan saran-saran yang diajarkan konselor, mereka harus bergantung kepada kekuatan mereka sendiri.
Mereka mencoba menekan ketersinggungan, menoleransi kata-kata yang salah dan berusaha agar tidak terjadi pertengkaran lagi.

Mereka diajari cara-cara melihat persoalan dari sisi pandang yang berbeda, agar memahami apa yang terjadi dengan pasangannya, namun perubahan tidak bisa instan.
Sementara selama kurun waktu ini, kemarahan yang ditekan itu meledak… timbullah reaksi yang tidak diinginkan.

*****
Berbeda ketika membereskannya dengan datang kepada Tuhan.
Baik Ani dan Budi tidak mampu mengubah diri mereka sendiri.
Saat mereka bersedia percaya kepada Tuhan, dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya, mereka instan menjadi ciptaan baru ( 2 kor 5:17).
Roh Allah dengan segala kekayaan dan karakternya tinggal di dalam roh mereka.

Mereka menjadi manusia roh, sama seperti Allah adalah roh. Sejenis.
Kasih, sabar, sukacita, damai sejahtera, pengendalian diri sudah ada di dalam roh mereka. Tinggal mereka memperbaharui pikiran mereka sesuai dengan Firman Tuhan maka mereka akan mengalami Pembaharuan Budi. Effortless Change – Perubahan Tanpa Usaha ( Roma 12:2).

Mengapa bisa demikian?
Karena Firman Tuhan itu bukan tulisan biasa. Firman Tuhan itu Roh, Hidup dan Berkuasa mencipta sesuai apa yang dikatakan oleh firman itu. (YOH 6:63)
Tuhan pun menciptakan alam semesta dengan firman-Nya.

Banyak orang yang ingin belajar sabar. Gak bisa dipelajari itu.
Ketika kita menghidupi Firman Tuhan, dengan sendirinya kesabaran dan pengendalian diri tercipta dalam kehidupan kita.

Ketika kita menyelaraskan diri dengan karakter Allah yang tinggal di dalam roh kita, kita menjadi semakin menyerupai Allah. Karakter-Nya menjadi karakter kita.

As He is so are we in this world. Sama seperti Kristus, kita ada di dunia ini. (1 Yoh 4:17).

Ani yang biasanya begitu mudah tersulut kemarahannya, ketika Budi mengatakan sesuatu, setelah Ani menghidupi Firman Tuhan, terbiasa deklarasi Firman, merenungkan Firman dan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, koq ya… bisa gak emosi.
Ani bisa meresponinya dengan cara yang berbeda.

Demikian pula sebaliknya, semakin Budi dekat dengan Tuhan, Budi pun merasa dia makin bijak. Tidak hanya dalam hubungannya dengan Ani tetapi dalam pekerjaannya kerap memperoleh ide-ide kreatif yang tidak terpikirkan.

Budi terpukau, dia menyadari beberapa kali berada di tempat yang tepat, pada saat yang tepat, tahu cara yang tepat untuk membereskan proyek-proyeknya sehingga dia tidak lagi tegang dan stress seperti dulu lagi. Budi lebih rileks dan sadar, ketika mengandalkan Tuhan, meski kadang dia tidak paham jalan keluarnya namun tepat pada waktunya, ada saja solusi.
Kesadaran ini membuat Budi jaauuh lebih sabar dan happy.
Nach tentu saja perkataan, sikap dan toleransinya terhadap Ani pun jauh lebih baik.
Secara berangsur-angsur hubungan Ani dan Budi pun kian membaik, karena yang jasmani akhirnya tunduk kepada yang rohani.
Yang dibenahi di level roh.

Ada kalanya mereka ingin bereaksi, tetapi Roh Kudus mengingatkan, dirinya adalah manusia roh, semestinya tidak lagi bereaksi menuruti keinginan jiwa atau kedagingan.
Mereka belajar menanti, tidak berespon saat hati panas. Memilih diam, hingga tunggu hati dingin. Barulah membicarakannya saat suasana kondusif.
Hasilnya jauh lebih baik, ketika hidup dipimpin Roh Kudus.
Tuhan sudah berjanji, kita akan memiliki pikiran dan perasaan Kristus ( Filipi 2:5)

Jadikan Tuhan pusat kehidupan kita, maka setiap sisi aspek kehidupan kita menjadi luar biasa.
Mau? Praktik yuk

Ephesians 3:20 AMPC
Now to Him Who, by (in consequence of) the [action of His] power that is at work within us, is able to [carry out His purpose and] do superabundantly, far over and above all that we [dare] ask or think [infinitely beyond our highest prayers, desires, thoughts, hopes, or dreams]–

Efesus 3:20 AMPC
Sekarang bagi Dialah, karena kuasa-Nya yang bekerja di dalam diri kita, sanggup melaksanakan tujuan-Nya, dengan jauh lebih banyak, melampaui segala sesuatu yang berani kita minta atau pikirkan, jauh melampaui doa, keinginan, pikiran, harapan, atau impian kita yang tertinggi
.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3