Bahaya Mengancam? Respon Kita Yang Menentukan Endingnya!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Bahaya Mengancam? Respon Kita Yang Menentukan Endingnya!
Dalam hidup, kadang tanpa diduga bahaya tiba-tiba mengancam.
Tidak ada hujan, tidak ada angin.
Langit cerah, udara sejuk namun tiba-tiba badai menyerang.
Sekian tahun lalu, segera galau menyerang, stress mencekam, seolah terror tiada henti.
Hati diliputi ketakutan. Pikiran segera mengoneksikan dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.
Gak bisa tidur, marah-marah, bingung…..
Tetapi setelah hampir 7 tahun sekolah, hidup dengan menenggelamkan diri pada kebenaran Firman Tuhan, berdoa rutin setiap pagi bersama teman-teman dan sungguh-sungguh mengejar Tuhan, ada perbedaannya.
Tuhan mengadakan perbedaan bagi orang yang beribadah kepada-Nya dengan yang tidak.
Menolak Takut karena ketakutan artinya fokus pada si musuh.
Lebih baik fokus Tuhan dan Firman-Nya. Firman memberi kemenangan. Meneduhkan badai, mengubah arah angin, mencipta apa yang tidak ada menjadi ada.
Ketika kita takut, artinya menutup pintu bagi Tuhan sehingga Tujan tidak bisa bekerja menolong kita.
Meski mencekam, seolah jalan buntu tetapi bukankah Allah Sang Jalan itu sendiri?
Dia buka jalan, saat tiada jalan.
Bahkan Laut Merah yang menggelora, diperintahkan untuk membuka jalan yang kering agar Musa dan bangsanya bisa menyeberang.
Melegakan!
Apa yang perlu dilakukan?
Mengubah mindset, pola pikir, paradigma kita dalam meresponi sesuatu.
Apakah ini sesuatu yang menakutkan?
Yess, of course.
Apakah menyangkut hidup & mati?
Tentu saja!
Oh…..
Bukankah Daud juga menghadapi Goliat dengan tantangan yang sama?
Menakutkan sekali bahkan hanya Daud yang berani menyambut tantangan Goliat, si raksasa yang bersenjata lengkap.
Seluruh bangsanya, bahkan tentara-tentara yang berpengalaman pun bersembunyi ketakutan.
Apa modal Daud?
Dia mengenal Tuhan yang bisa diandalkan. Terbukti Tuhan memberinya kemenangan saat mengatasi ancaman harimau & beruang yang hendak memangsa domba-dombanya.
Sederhana saja pemikiran Daud, jika dia ditolong dalam menghadapi binatang buas, maka Tuhan pun akan menolongnya saat menghadapi Goliat.
Daud tidak rela Allah dan bangsanya dihina oleh orang-orang yang tidak bersunat.
Modal Daud?
5 batu kali dan umban. Blas… gak keren dan terlalu sederhana. Tetapi bersama Tuhan, apa yang ada di tangan kita menjadi sesuatu yang powerful.
Dan patut diingat, dibalik halangan besar, tersedia berkat yang besar.
Tentunya kita tidak pernah mengharapkan halangan itu muncul, tetapi jika tanpa diundang, petaka muncul ya…. hadapi. Apa boleh buat, gak ada pilihan lain.
Bukan dengan kekuatan kita sendiri, namun bersama Allah.
Jika Allah ada di pihakku, siapa dapat melawanku?
Tuhan sudah memerintahkan, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Taati saja….
Serahkan, jangan dipikiri…tetapi fokus melihat dan mendengar apa arahan Tuhan tentang hal ini. Disitulah kunci kemenangan kita.
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa,” nyanyian Raja Daud
Perhatikan, Tuhan menyediakan hidangan bagi kita, di hadapan lawan kita;
Musuh-musuh mengelilingi kita tetapi Tuhan menyiapkan hidangan-Nya full-set bagi kita.
Melegakan sekali bukan?
Kemenangan dan kelimpahan tidak perlu menunggu ‘musuh-musuh’ itu musnah duluan.
Justru di hadapan para musih, Tuhan mendemonstrasikan kemurahan serta kelimpahan-Nya bagi kita.
Finally, tanpa adanya Goliat, Daud itu tetap menjadi penggembala domba.
Tetapi karena ada Goliat, Daud memperoleh jalan menjadi menantu Raja Saul dan endingnya, Daud menjadi raja yang besar.
Penghalang yang menghadang, bisa membuat kita mandeg, stagnan dan stop di sana.
Atau justru menjadi batu pijakan yang membawa kita naik ke tempat yang tinggi, yang tidak bisa kita capai tanpa adanya batu itu.
Pilihan ada di tangan kita sendiri, tergantung respon yang kita ambil.
Selamat memilih!
When you can’t control what’s happening, challenge yourself to control the way you respond to what’s happening. That’s where your power is.
Ketika Anda tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi, tantang diri Anda untuk mengendalikan cara Anda merespons apa yang terjadi. Di situlah kekuatan Anda.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan