Articles

Selamat Jalan Laurentia Ayda Susana Gustan…. Kami Merindukanmu

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Selamat Jalan Laurentia Ayda Susana Gustan…. Kami Merindukanmu

Japri berdatangan. Dari teman-teman dalam hingga luar negeri, menanyakan mengapa Seruput Kopi Cantik tidak muncul?
Di hari pertama, dikangeni beberapa orang saja, semakin hari semakin banyak japri yang masuk….
Nyess di hati…. ternyata dicintai banyak orang itu bikin hati lumeeer…
Thanks & luv u all.

Senin subuh kami berangkat menuju Bandung, ingin liburan. Long week-end. Di tengah perjalanan, telpon masuk dari sahabat, Tjung Djing, di Kebumen. Dia bercerita, saat jalan pagi berpapasan dengan adik ipar saya, Laurentia Ayda Susana Gustan, yang biasa disapa Ay Cen atau Ayda. Setelah itu terdengar kabar, ada wanita yang kecelakaan dan dibawa pergi oleh mobil. Sahabat ini mencoba telpon Ayda tapi no response. Dia menelpon saya supaya cek ke rumah, apakah Ayda sudah di rumah. Saat saya telpon ke rumah, ternyata memang belum pulang.

Kecurigaan merebak, jangan-jangan diculik orang. Segera saya minta sahabat ini lapor polisi dan umumkan ke radio. Saya pun telpon adik saya, Wihono, agar cari info ke teman-temannya di Kebumen. Tidak lama kemudian, foto masuk. Ayda sudah meninggal, sekarang ada di rumah sakit…. oh.. . Kaget, sedih, tidak percaya, bercampur baur. ???

Yang lebih membuat terpukul lagi, putri tunggalnya Ivana atau Nana, mendadak jadi yatim piatu. Sendirian. Bagaimana dengan kuliahnya? Siapa yang meneruskan toko untuk membiayai baik Nana mau pun karyawan-karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun?
Masalah yang mengharubirukan pikiran, penuh dilemma dan seolah tidak ada jalan keluar yang baik.

Setiap orang ikut berpendapat dan berkomentar namun tidak ada yang benar-benar mau berkorban mendampingi dan mementori Nana di Kebumen. Semua sibuk dan punya pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Tuhan, beri kami hikmat-Mu…..”, batinku berbisik lirih.

Berita yang beredar, saat Ayda hendak menyeberang, ada mobil melaju dari tikungan, dan menabraknya. Konon sang pengemudi tengah bermain HP pula. Ayda jatuh ke bagian kiri, kepalanya terkena aspal. Entah berapa lama terkapar, sebelum dibawa ke rumah sakit dan meninggal di sana. Tanpa tanda pengenal, foto beredar. Polisi berusaha mencari identitasnya.

Sejak menikah, Iwan Gustan, adik saya dan Ayda, yang meneruskan usaha papa dan mama.
Ayda yang merawat papa hingga meninggalnya.
Lalu Iwan meninggal 12 tahun lalu. Ayda jadi single mom dengan putri tunggalnya, Nana.
Ayda pula yang merawat mama saya, hingga mama meninggal.
Begitu baik, sabar dan telaten.
Pribadi yang mandiri, supel, baik hati dan kami sekeluarga memiliki hubungan yang sangat baik dengannya.

Bahkan setelah papa, adik dan mama meninggal, Ayda tetap melanjutkan kebiasaannya, minta pendapat saya sebagai kakak suaminya, jika ingin berinvestasi. Sungguh saya merasa dihargai.
Ayda benar-benar patut diberi gelar *”Menantu yang Terbaik”*, dan papa serta mama saya yang beruntung memilikinya.

Dari Kebumen, jenazah disemayamkan ke Jogja, kota asal Ayda. Keluarganya memiliki pemakaman keluarga di sana.
Saat adik saya meninggal juga dikebumikan di sana.
Teringat di waktu itu, banyak teman dan tetangga bergunjing, koq ikut keluarga istri. Tetapi mama berprinsip, ini keluarga mereka jadi terserah keputusan anak dan istrinya.
Sejujurnya, perasaan saya tidak enak juga mendengar pertanyaan semacam ini.

Sekarang saya menyadari, itu betul-betul keputusan yang terbaik. Ayda meninggal di Kebumen, tanpa ada anak maupun saudara di sana.
Kami 3 bersaudara. Saya di Jakarta, adik saya di Bali, saudara-saudara Ayda kebanyakan di Jogja dan sebagian lagi tersebar di berbagai kota di Jawa. Putrinya masih kuliah di Surabaya. Jika dikebumikan di Kebumen, siapa yang mengurus?
Tuhan baik. Semua diaturnya dengan sempurna. Kita hanya bisa memandang sejauh mata, tetapi Tuhan memandang hingga ke masa depan.

*****
Hingga penuh teman-teman yang hadir sejak di Kebumen hingga disemayamkan di Jogja.
Cerita demi cerita, kisah demi kisah menyentuh hati.

“Ay Cen itu sangat ramah dengan siapa pun… bahkan klo ke toko, lewat depan tokoku saja, mau lho menyapa pembantuku yang sedang menyapu di depan. Mana ada orang lain yang seperti itu?” Ujar Kie Ing dan istrinya,
“Ada Romo yang harus cuci darah, beliau tidak bisa tidur terlentang. Ay Cen langsung membelikan kursi lipat yang ada kasurnya dan pesan agar dibuatkan spreinya juga. Dia itu ‘entengan’ (bhs jawa: ringan tangan) membantu siapa pun yang membutuhkan.”

Rumahnya selalu terbuka dipakai untuk kegiatan-kegiatan sosial..
Jika ada yang sakit atau meninggal, dengan cekatan Ayda setidaknya berkunjung memperhatikannya.
Tidak heran banyak sekali yang merasa sedih dan kehilangan.

*******
Pertanyaannya:
Apakah ini kehendak Tuhan?
Tentu Tidak!
Pencuri (setan, iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku (Tuhan) datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Prinsipnya jelas! Yang jahat dari setan, Yang baik dari Tuhan

Ini kelalaian manusia, yang mengakibatkan hilangnya nyawa Ayda.
Gak adil dong, kan Ayda orang baik?
Memang dunia ini tidak adil. Sejak Adam menyerahkan otoritas dan hak dari Tuhan kepada si setan, dunia memang di bawah kekuasaan setan.

Sesungguhnya Tuhan sudah memperingatkan sebelum setiap manusia mengalami sesuatu.

“Jika hewan saja dapat mengikuti insting mereka dan bergerak ke tempat yang lebih tinggi sebelum terjadinya tsunami, tidakkah lebih lagi orang-orang yang dipenuhi Roh Tuhan memperoleh perlindungan dari tsunami keuangan, kesehatan, hubungan dan tsunami-tsunami lain dalam hidup mereka?” cuplikan pelajaran Greg Mohr,
“Banyak orang yang bekerja di Menara Kembar tidak berada di tempat pada tanggal 11 September sebab ada “sesuatu” mencegah mereka menjalankan jadwal normal mereka.”

Fakta yang mengejutkan, ketika terjadi peristiwa 9/11 di WTC, hanya 1/3 orang yang hadir di tempat kerjanya.
2/3 sisanya, dengan berbagai alasan tidak hadir.
Ada yang mobilnya bermasalah, merasa tidak enak badan dan banyak yang bersaksi seolah-olah ada dorongan untuk tidak berangkat ke tempat kerja.

Sedangkan salah satu pesawat yang diterbangkan untuk menabrak menara WTC, hanya terisi 13 orang. Seberapa sering sebuah pesawat diterbangkan hanya sesedikit itu penumpangnya?

Kebetulan?
Sesungguhnya tidak. Itu dorongan Tuhan yang mengingatkan, agar para penumpang dan para korban yang selamat, terhindar dari masalah. Tergantung kita: peka atau tidak? taat atau tidak?

Suatu pagi Greg merasa hatinya berbeban berat. Maka dia memberitahu anak-anaknya, tidak berangkat ke sekolah. Lalu Greg dan Janice, istrinya, berdoa dalam roh sekitar 45 menit – 1 jam. Hingga hatinya merasa lega.
Segera Greg memanggil anak-anaknya untuk berangkat ke sekolah.
Anak-anak pun protes, mengira bisa membolos sekolah hari itu.
Dalam perjalanan ke sekolah, mereka melalui toll dan ternyata ada kecelakaan beruntun 20 mobil berderet di sana.
Seandainya pagi tadi Greg mengabaikan peringatan Tuhan, maka mobilnya akan berada di antara mobil-mobil yang kecelakaan. Karena jam kejadiannya, bertepatan dengan jam biasanya Greg mengantarkan anak-anak ke sekolah.
Greg Mohr mengajarkan, jangan mengabaikan tanda-tanda yang diberikan Tuhan.
*******

Kenangan akan orang baik, senantiasa mendatangkan berkat. Mari kita hidup meneladani Ayda, hingga saat kembali ke rumah Tuhan, tangannya membawa persembahan yang berkenan kepada-Nya: hidup yang bermakna, yang membuat kehidupan orang-orang yang mengenal-Nya menjadi lebih baik…

Selamat Jalan Laurentia Ayda Susana Gustan…. Kami Mengasihi & Merindukanmu

Some memories are unforgettable, remaining ever vivid and heart-warming. – Joseph B. Wirthlin

Beberapa kenangan tak terlupakan, tetap hidup dan menghangatkan hati. – Joseph B. Wirthlin

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Itu Bisa Berubah! Percayalah….
What Do You Say?
“Fokus adalah Posisi Anda!”