Visi, Cara & Hikmat Tuhanlah Yang Membuat Berhasil…
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Visi, Cara & Hikmat Tuhanlah Yang Membuat Berhasil…
“Ci Yenny, ternyata perjalanan seluruh anggota BBL yang ke Surabaya bukanlah untuk kopdar,” kata P. Dolfi cukup mengagetkan,
“Tetapi untuk melayani di Pelita Permai dan Pondok Hayat. Itu panggilan Tuhan – Visi Tuhan. Padahal banyak diantara mereka yang belum pernah melayani seperti ini. Tetapi mereka langsung bisa menyatu, dengan penuh kasih menyalurkan kasih…. Ini betul-betul Tuhan…”
Merinding rasanya… bahkan setelah semua pulang pun masih banyak yang terpukau karenanya.
“Selanjutnya aku perlu merenung. Setelah banyak melihat dan nerasakan pengalaman di Surabaya, What Next…?,” curhat B. Silvy.
“Speechless B. Yenny, saya betul-betul baru sadar, keciiil sekali apa yang saya lakukan selama ini. Langsung saya share dengan teman-teman komunitas bidan di Jakarta, apa yang bisa kami lakukan sekarang untuk menjawab panggilan Tuhan?,” komentar B. Upie pagi ini.
Semua tanpa sengaja, tetapi ketika Tuhan yang beracara, semua jadi dan hasilnya Supernatural, sekelas Tuhan.
It’s all about God, NOT us – Ini semua tentang Tuhan, bukan kita banget.
*****
Komunitas Doa Pagi BERDOA BERBAHASA LIDAH (BBL) diprakarsai oleh kami dari Alumni Sekolah Charis Jakarta angkatan 1 ( terkenal dengan CJ1).
BBL terbuka untuk berbagai gereja, denominasi apa pun, kita bersatu dalam doa sebagai tubuh Kristus. Bersama-sama berdoa kepada Tuhan dan menghidupi Firman-Nya. Karena hanya kebenaran itulah yang bisa memerdekakan kita. Saling membangun, tumbuh bersama dan menjadi Terang Dunia.
Pada mulanya P. Dolfi & B. Nini mendapat panggilan sebagai gembala. Dibentuklah The Living Word Community (TLW) karena kami ingin beribadah, tumbuh bersama dan memiliki komunitas yang 100% sejalur dengan pelajaran-pelajaran di Charis. Persiapan saat kami lulus level 3, gak bisa sekolah lagi.
Visinya:
Gereja yang mengubah hidup melalui Firman Tuhan, bergerak dalam kuasa Roh Kudus dan memuridkan.
MISI
1. Memberitakan Injil Kasih Karunia melalui Iman.
2. Pemuridan.
3. Mendemonstrasikan kuasa ilahi untuk menjangkau jiwa.
Setelah ibadah minggu, free lunch bersama karena dilanjut dengan kelas Dicipleship Evangelism (DE).
Semua full Alkitab dan fondasinya only dari Alkitab sama seperti Sekolah Pemuridan di Charis.
Komunitas ini seperti keluarga, sekitar 100 orang yang betul-betul mengejar Tuhan dan mau dimuridkan.
TIDAK mengejar kuantitas, bahkan tidak ingin terlalu banyak, tetapi betul-betul hidup oleh firman.
Sejalur dengan Sekolah Charis, kami justru ingin memperlengkapi apa yang dibutuhkan oleh gereja-gereja yang ingin memuridkan sesuai dengan Amanat Agung.
Saat mengobrol, yang dibicarakan juga tentang firman dan bagaimana cara menghidupinya, kami saling berbagi serta mendorong satu sama lain agar bertumbuh di dalam pengenalan akan Allah.
Kami sangat menyadari betapa powerfulnya doa berbahasa lidah, atau kerap disebut juga doa berbahasa roh.
Sehingga kami mengadakan doa pagi BBL. Dan sungguh luar biasa, ketika kami berdoa bersama sambil mendeklarasikan Firman Tuhan, jawaban doa datang bertubi-tubi. Setiap hari kesaksian demi kesaksian terjadi.
Terutama tentang kesembuhan. Jika dulu kerap diceritakan P. Ashang yang stroke 5 tahun, sakit lambung, nokturia, sekarang sudah bisa berjalan dan bekerja normal, atau P. Hatta yang leukimia, kanker usus dan bipolar, sembuh sempurna, sekarang pengaruhnya hingga ke Jepang, Manado, Sulawesi dll. Kesembuhan penyakitnya makin bervariasi.
Justru doa pagi BBL ini pesertanya banyak dari berbagai kota, berbagai gereja serta denominasi. Baik dari Surabaya, Solo, Semarang, Bandung, Manado, Sulawesi, Ambon, Papua dsb.
Teman-teman dan saya, kerap mengajak teman-teman dekat yang sedang sakit.
Rasanya ingin memberitahu, “Ini lho terbukti teman-teman sembuh.”
Ketika mengasihi sahabat-sahabat, kita ingin mereka sembuh dan mengalami yang terbaik bukan?
Masa temannya teman yang baru kenal saja sembuh, koq teman dekat kita sendiri gak sembuh?
Tetapi ada teman-teman yang takut join, sungkan dengan gerejanya tempat dia beribadah saat ini, seolah-olah koq seperti mau pindah gereja.
Percayalah, meski pun doa pagi BBL dibawah naungan TLW, tetapi TLW tidak ingin ambil jemaat orang lain.
Mengapa harus dibawah TLW?
Supaya ada yang bertanggung jawab dan pengajarannya terarah. Dengan cara ini, sudah terbukti buahnya.
Without goals, and plans to reach them, you are like a ship that has set sail with no destination. – Henry Wadsworth Longfellow
Tanpa tujuan dan rencana untuk mencapainya, Anda seperti kapal yang berlayar tanpa tujuan. -Henry Wadsworth Longfellow
Bahkan para leader TLW diundang, dimintai support serta membantu beberapa gereja yang kurang berkembang, bisa menjadi sehat kembali.
Ada sebuah gereja, yang gembalanya ingin menyerahkan jemaatnya ke TLW, tetapi P. Dolfi dan leaders memilih untuk membantu dan memberi mereka bahan-bahan pengajaran yang dibutuhkan. Kadang membantu mengajar di sana.
Setiap gereja itu punya budaya masing-masing. Menggabungkannya, jika bukan dari Tuhan, bisa menimbulkan ribuan pertempuran di masa depan.
TLW itu betul-betul dari Tuhan dan untuk menggenapi Visi Tuhan, memuridkan dan membawa Kabar Baik.
Beberapa teman yang tahu sejak awal perintisan TLW, mereka bisa melihat bahwa ini semua Tuhan karena jika dengan kekuatan manusia, itu mustahil.
Yuk teman-teman terutama yang sedang sakit dan berbeban berat, mari kita bersama-sama berdoa berbahasa lidah dan mendekat kepada Tuhan….
Dialah Sang Sumber Hikmat dan full supply mencukupi kebutuhan kita. Lakukan dengan cara Tuhan, God’s Way, maka kita akan berada tepat di tengah-tengah kehendak Tuhan.
Di mana letak kelimpahan hidup kita?
Di tengah-tengah Kehendak Tuhan!
****
Kembali pada Kopdar BBL Surabaya, banyak orang yang berkunjung ke Pelita Permai & Pondok Hayat.
Tetapi kebanyakan merasa bahwa mereka hanya menghadiri suatu event, terpesona dan tersentuh sesaat, lalu lenyap begitu saja.
Tetapi ketika teman-teman BBL berkunjung, mereka tidak sekedar tersentuh, melainkan hidup mereka berubah, Itu Tuhan!
Bukan hanya pengunjung yang berubah, melainkan pasien, guru, murid pun berubah.
Hanya Tuhan yang bisa melakukannya!!!
B. Monica bercerita, berulangkali B. Silvy berkomentar,
“Speechless. Dari tindakan kecil biasa yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga biasa, bisa berdampak sedemikian besar menjadi Pelita Permai dan Pondok Hayat, itu benar-benar Tuhan!”
Visi yang nampak ‘kecil’ dan sederhana, ketika setia dikerjakan, maka Tuhan akan mempercayakan yang lebih besar lagi, lagi dan lagi…
Tuhan memberi hikmat bagaimana cara mengelola dan mengerjakannya….
Wow amazing!
Ternyata menurut B. Upie dan B. Monica, kulkas besar yang berisi ASI itu tidak hanya 1 tetapi ada 5, di setiap ruang bayi ada plus 1 di depan sebelum dipilah-pilah. Ada tempat bersalin yang sangat sangat bagus untuk ukuran di daerah. Bersih, rapi, teratur di Pondok Hayat. Karena Hikmat Tuhan!
Berbagai mujizat Tuhan terjadi, contohnya Nicholas yang dulunya buta saat masih bayi, disembuhkan setelah mengikuti KKR Peter Jungren di mana B. Monica yang menjadi penterjemahnya.
Teringat Raja Daud bernyanyi;
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
P. Dolfi mengutip ayat ini, ternyata ayat ini visi Tuhan untuk Pondok Hayat, demikian B. Monica menjelaskan.
Wow….. kebetulan?
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Tuhan ada di sana!
******
Anak-anak Pelita Permai, sejak kecil sudah diajari kebenaran Firman Tuhan. Mereka hafal dan mempresentasikan dengan sangat apik.
Awalnya, B. Liana bercerita, kerap barang-barang hilang dicuri namun sejalan dengan waktu, mereka mengalami transformasi menjadi anak-anak yang cinta Tuhan.
Pondok Hayat dan Pelita Permai menjadi sarana yang membawa solusi kehidupan, sakit penyakit, pertengkaran keluarga dll.
Menjadi Terang di tengah kegelapan ‘dunia’ mereka.
Bahkan mereka memberi pelatihan dan memberdayakan para ortu murid juga.
Luar biasa ya?
“Remember, when God is executing His plan in our lives, He also designs and arranges events which continue to unfold until His purpose is revealed.” – T. B. Joshua.
“Ingatlah, ketika Tuhan melaksanakan rencana-Nya dalam hidup kita, Dia juga merancang dan mengatur peristiwa-peristiwa yang terus terjadi hingga tujuan-Nya terungkap.” – TB Joshua
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan