Monthly Archives: Jul 2023

Articles

Kompyang Sultan & Ungkapan Syukur, Lho Apa Hubungannya?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kompyang Sultan & Ungkapan Syukur, Lho Apa Hubungannya?

“Ci Yenny, Siang kirim Kompyang Sultan…. Ueenaak pokoknya…”, ujar Siau Siang bersemangat.

Wow….
Kompyang saya tahu, kata papa itu roti bekal untuk berperang pada jaman dulu di Tiongkok.
Ternyata ini sejarahnya:
Kue kompyang mulanya makanan para tentara saat berperang. Konon sebutan kompyang ini berasal dari nama penemunya, Qi Jiguang, yang terinspirasi dari onigiri Jepang.

Kue kompyang pertama kali dikenal ketika Qi Jiguang memimpin tentaranya ke Fujian pada 1562, di mana perompak Jepang selalu bisa menemukan di mana mereka beristirahat lantaran keberadaan mereka dilacak lewat asap dan aroma masakan.

Namun, tidak demikian dengan perompak Jepang yang selalu membekali diri dengan onigiri. Lalu Qi Jiguang membuat kompyang sebagai ransum, sebab keras dan tahan lama. Kue kompyang sengaja dibuat keras dan teksturnya tidak mudah hancur, karena memang pada awalnya roti ini digunakan sebagai bekal untuk tentara Tiongkok yang sedang berperang.

Yang unik, ini Kompyang tapi Sultan … dimodifikasi dengan cantiknya menjadi kue mahal yang unik. Awalnya saya berpikir pasti keras, namanya saja kompyang… ternyata empuk, dalamnya diisi campuran daging dan rumput laut. Lezatnya….

Saya sangat bersyukur, bukan sekedar karena Kompyang Sultan itu lezat, tetapi kasih dan perhatian yang ada dibalik Kompyang Sultan itu.
Saya dikasihi, diperhatikan dan dipedulikan… itu yang lebih menyentuh hati saya.

Orang bijak berkata, Ukir kebaikan orang lain di atas batu tetapi tulis kesalahan orang lain di atas pasir.

Ditulis di atas batu, maka akan tersimpan selamanya.
Ditulis di atas pasir, agar terkena angin saja, tulisan itu sudah hilang.
Prinsipnya, Jangan pernah lupakan kebaikan orang lain. Tetapi segera lupakan sakit hati.

*****
Salah satu nasehat mama yang senantiasa membekas,
“Jadi orang itu Harus Tahu Terimakasih. Jangan pernah lupa kebaikan orang. Kenang, bicarakan & diingat-ingat.”
Dengan bahasa Millenial, “Don’t Take It For Granted.”

Bagaimana mama mengajari anak-anaknya?
Kakek Nenek saya pernah ditolong oleh Omnya nenek, Kongco saya menyebut beliau, yang kaya raya. Saat Jepang masuk, kakek & nenek mengungsi dan dipinjami salah satu rumahnya. Cukup lama. Keluarga kami berhutang budi dan selalu berkunjung saat pergi ke kotanya.

Ada putri kongco yang tidak menikah. Mama selalu mengirimkan love gift untuknya.
Mama bilang, bagi orangtua, tidak penting seberapa besar nilai yang kita berikan tetapi itu tanda kita tetap mengingat jasa mereka serta menunjukkan bahwa kita tetap mengasihi, menghargai serta menghormatinya.
Tidak hanya terhadap putri kongco, tetapi mama juga memperhatikan anak-anak kongco lainnya. Putri bungsunya tinggal di Jogja, saat kuliah, saya kerap berkunjung.

Ketika mama sudah pensiun, kebiasaan ini saya yang meneruskannya. Makin tua, putri kongco dirawat oleh adiknya. Beberapa tahun lalu, putri kongco yang hidup sendiri meninggal, saya bertanya kepada mama, apakah love gift tetap dikirim atau di stop?
Mama bilang, “Tetap kirim saja… Hutang budi itu dibawa mati”.

Ketika mama saya meninggal, kembali saya bertanya pada diri sendiri, tetap kirim love gift ga? Bukankah kiriman love gift selama ini atas nama mama?
Saya berdoa, bertanya kepada Tuhan.
Terngiang-ngiang ungkapan mama, “Bagi orangtua, tidak penting seberapa besar nilainya…. tetapi kasih dan perhatian dibalik pemberian itu yang lebih menyejukkan hatinya…”
Saya pun memutuskan tetap meneruskan kebiasaan tsb.
Dengan demikian saya tetap bisa bertegur sapa saat beliau chat setelah menerima love giftnya.

Keteladanan mama berbicara lebih keras daripada sejuta kotbah. Dan saya bersyukur memiliki mama yang mengajarkan hal-hal baik, sehingga meluruskan serta memudahkan jalan kehidupan saya & keluarga di kemudian hari.

*****
Bersyukur saat kita dikirimi Kompyang Sultan itu mudah…
Semua orang bisa. Menerima hal-hal baik, umumnya orang itu bersyukur.
Tetapi bagaimana ketika yang dialami tidak seperti yang diharapkan?
Ternyata Bu Elizabeth pun tetap bersyukur.
Nach ini yang langka! One of a kind….

Bu Elizabeth dalam doa pagi hari ini bercerita…
Beberapa minggu lalu minta didoakan agar apartemennya bisa tersewa.
Tidak lama kemudian, ada penyewa yang ingin menyewa apartemennya selama 6 bulan.
Yach… daripada kosong, lumayanlah disewa 6 bulan.
Tanda jadi sudah diberikan.
Ternyata beberapa hari kemudian, calon penyewa membatalkannya.

Kecewa?
Sedikit, tetapi Bu Elizabeth segera berujar,
“Tuhan sudah berjanji, mintalah maka akan diberikan kepadamu…. meski ini dibatalkan, saya percaya Tuhan akan kirimkan penyewa lainnya.”

Bu Elizabeth MEMILIH untuk Tetap Berdiri Teguh di atas Janji Firman-Nya dan TIDAK fokus pada situasi yang terjadi.

Faktanya, penyewa batal tetapi FAKTA BUKANLAH KEBENARAN.
FIRMAN TUHANLAH KEBENARAN YANG SEJATI.

Apa yang terjadi?
Tiba-tiba ada agent yang menelpon menanyakan apartemen Bu Elizabeth.
Deal, DP langsung dibayar, untuk jangka sewa 2 tahun.
Yeaaaayyy…..
Yang 6 bulan batal, Bu Elizabeth dapat yang 2 tahun.

Mari kita belajar dari semua pengalaman ini, apa pun yang terjadi, bersyukurlah!
Bersama Tuhan kita lebih dari Pemenang!

Gratitude is the beginning of wisdom. Stated differently, true wisdom cannot be obtained unless it is built on a foundation of true humility and gratitude – Gordon B. Hinckley.

Bersyukur adalah awal dari kebijaksanaan. Dengan kata lain, kebijaksanaan sejati tidak dapat diperoleh kecuali dibangun di atas dasar kerendahan hati dan rasa syukur yang sejati – Gordon B. Hinckley.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles

Benih Apa Yang Anda Tabur? Apa Alasan Menaburnya?*

 

Gospel Truth’s Cakes

Yenny Indra

Benih Apa Yang Anda Tabur? Apa Alasan Menaburnya?

Benih Andalah yang menentukan peningkatan dalam kehidupan Anda. Bukan apa yang bisa dilakukan orang lain untuk Anda, yang membuat Anda sukses. Inilah keputusan yang Anda pilih, untuk memanfaatkan apa yang Anda miliki.
Semuanya tentang benih.

*Pendapat Anda tentang diri Anda sendiri, membentuk masa kini dan masa depan Anda. (Ams. 23:7)*
*Sikapmu menarik atau justru menghambat peluang dan berkat. (Bil. 13:26-33)*
*Kata-kata Anda menentukan kehidupan atau kematian (Ams. 18:20-21)*
*Imanmu membuat Anda bisa menerima setiap janji Tuhan. (Rm. 4:20-21)*
*Pemberianmu membuka ‘semua pintu anugerah’ sehingga Anda menerima kelimpahan. (2 Kor. 9:8)*
*Kasihmu akan menarik Anda melihat kebutuhan orang lain dan terlibat didalamnya (1 Yohanes 3:16-17)*.
*Visi Anda akan menciptakan lingkungan yang mendorong untuk merealisasikan tujuan ilahi Anda. (2 Kor. 4:18, Rm. 8:28)*
*Hikmat-Nya membuka pintu kelimpahan-Nya dalam hidup Anda. (Ams. 3:1-26)*

Semuanya tentang benih. Peningkatan sudah ada di hati Anda. Dari kelimpahan hati Anda akan menghasilkan kelimpahan atau kekurangan, harapan atau justru keputusasaan. Pilih kehidupan dan bersiaplah untuk meraih kehidupan yang berkelimpahan dengan cara menabur dan menuai.

Ucapkan kata-kata yang baik kepada seseorang.
Anda sedang menabur.
Berdoalah untuk seseorang.
Anda sedang menabur.
Berikan persembahan kepada seseorang.
Anda sedang menabur.
Luangkan waktu untuk merenungkan Firman Tuhan.
Anda sedang menabur.
Bersyukurlah.
Anda sedang menabur.
Ucapkan berkat atas diri Anda beserta keluarga.
Anda sedang menabur.

Begitu Anda memandang diri Anda sebagai “penabur”, sikap Anda terhadap kehidupan akan berubah. Dan panen dari kelimpahan, berkat, penyediaan-Nya serta kesehatan ilahi akan mengejar Anda!

~ Barry Bennett ~

*******

“Ma, ada ga buku tentang komunikasi, bagaimana cara kita bisa membuat hati orang lain melekat kepada kita? Kadang sulit untuk memengaruhi seseorang…,” tanya Ivana, menantu saya.

“Dari pengalaman saya pribadi, kita tidak bisa membuat orang sepakat, menurut kepada kita, jika kita tidak pernah menabur dalam hidup seseorang.

Ibarat, saya tidak pernah menabung di Bank A, misalnya. Tentu saya tidak bisa menarik atau mengambil uang dari sana. Makes sense?

Kita perlu menabur kebaikan, motivasi, doa, perhatian, kasih atau apa saja dari waktu ke waktu. Ketika kita sudah menabung, saat saya hendak memberi saran, orang itu sudah percaya. Dia tahu saya tulus, tidak ada motif tersembunyi atau niat mengambil keuntungan. Terlebih lagi ini untuk kebaikan orang itu sendiri, maka orang itu akan setuju.

Nach menulis Seruput Kopi Cantik tidak ada keuntungan secara materi, tetapi tanpa disadari, saya tengah menabur benih, berinvestasi dalam kehidupan banyak orang. Para pembaca baik kepada saya, karena mereka penggemar Seruput Kopi Cantik.

Jawaban lucu P. Irsan ala cerita silat, waktu saya menyarankan sekolah di Charis:
“Baik , tecu (anak murid) terima perintah Sucouw (nenek guru), Selamat malam Sucouw. Tecu akan hubungi Bu Ros lagi besok, untuk kapan mulai kuliahnya….”

Hahaha…. Hyaaaaaatttt…..

Dalam hidup, tugas kita adalah terus menabur hal-hal baik sesuai kehendak Tuhan, mendemonstrasikan kebaikan Tuhan kepada sesama. Bukankah kita duta Allah di dunia ini?

Orang-orang di sekeliling kita akan merasakan koq apakah kita baik, tulus terhadap mereka atau tidak? Mereka bisa melihat juga, apakah kita disertai Allah atau tidak?
Penyertaan Tuhan itu kasat mata.

*****
Kami yang tinggal di BSD Serpong kerap jalan pagi di Botanical Garden. Dan menemukan tempat sarapan, buburnya enak.
Bahkan teman P. Indra berulangkali memujinya.

Suatu ketika para leader berkunjung sambil jalan pagi, dan Bu Mira di BSD juga. Segera kami yang biasa jalan pagi di Botanical, mengajak mereka ke sana.
Why?
Karena kami mengasihi mereka…. saat mengasihi, kita ingin memberi yang terbaik.
Saat makan enak, siapa yang diingat?
Tentu orang-orang yang kita kasihi.

Dengan kata lain, klo kita bisa menjadi orang yang peduli dan mengasihi orang lain, gak usah meminta pun, orang yang menerima kasih dan perhatian kita, akan berlomba-lomba melayani serta memberi yang terbaik untuk kita.

Pada dasarnya, manusia itu baik. Tahu terimakasih.
Normalnya, jika kita merasa menerima kebaikan orang lain, dalam hati timbul rasa syukur, lalu kasih pun mengalir.
Dan kasih itu selalu ingin memberi….
Apalagi pada orang-orang yang pandai membawa diri, tahu bersyukur, menghargai apa yang kita lakukan….maka apa sich yang gak kita kasi buat dia?
‘Kepala’ juga dikasih, istilah mama…saat menasehati.

Teringat saat kami kost dulu di Jogja. Ada sahabat saya, Retno Melyana yang akrab dipanggil Neneng…
Neneng itu sopan, ramah dan pandai mengambil hati orangtua..
“Pokoknya calon menantu idaman para orangtua,” demikian teman-teman suka menjuluki Neneng sambil menggodanya…
Mama saya cinta banget sama Neneng.
Hingga saat saya tidak lagi satu kost dengan Neneng, mama minta saya kirim 1 dos kue dan buah buat Neneng karena sebegitu tertambatnya hati mama saya dengan Neneng.
Hingga puluhan tahun kemudian, setiap kali bercerita tentang teman-teman, tidak lupa mama menanyakan kabarnya Neneng.

****
Ada seorang agent property yang kerap diajak P. Indra makan dan ngobrol.
Why?
Kata P. Indra, wawasannya luas, banyak saran-saran bagusnya dan enak diajak tukar pikiran. Dia memberikan saran dengan memposisikan diri di sepatu customernya.
Gak heran teman-teman yang sedang cari ruko, rumah dll segera direferensi P. Indra ke agent tersebut.

*Orang-orang tidak peduli seberapa banyak yang Anda tahu, sampai mereka tahu seberapa banyak Anda peduli kepada mereka.*

Bisnis lancar dan dicintai orang pun karena menabur benih duluan…. akhirnya, berbuah closing.
Mau? Yuk rajin-rajin menabur benih….

“Plant a seed of friendship; reap a bouquet of happiness.” – Lois L Kaufman

Tanam benih persahabatan; mengambil buket kebahagiaan.” – Lois L. Kaufman

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles

Keteladanan & Warisan Apa Yang Kita Ciptakan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Keteladanan & Warisan Apa Yang Kita Ciptakan?

Kriiiing…. Kriiiing…. ternyata Bunda Dewi Motik Pramono…
“Yenny, suka sekali artikelmu hari ini…Sejuk…,” demikian Bunda Dewi membuka sapaannya. Rupanya beliau membaca artikel saya Hari Senin yang berjudul “Gambaran Kasih Allah, Bapa Yang Peduli…”.
Seperti biasa, wejangan dan nasehat bijak meluncur dari bibir Bunda Dewi. Beliau sangat cinta Tuhan… Ditambah pula bonus resep Jamu Kesehatan ala Jawa yang full herbal. Dari Temulawak, Jahe, Sere hingga daun pepaya. Lengkap.
Di usianya yang lebih dari 70 tahun, beliau masih aktif menjadi berkat bagi banyak orang. Bahkan masih melayani hingga ke Afrika….

Sungguh tokoh yang patut diteladani… bersyukur mengenal beliau…
Keteladanan berbicara lebih keras daripada sejuta kotbah.


Di Charis level 3 kami belajar leadership. Salah satunya belajar membuat Business Model Canvas yang diadopsi dari Harvard University, diajarkan oleh Billy Epperhart, pemilik Tricord Global dan Wealthbuilder. Dalam selembar kertas, kita bisa melihat gambaran bisnis kita sehingga memudahkan untuk menyusun strategi pengembangannya.

Mengapa Billy bersedia mengajar meski dia sudah sukses?
Itu sarananya mengembalikan kepada masyarakat untuk mencerdaskan orang lain, sebagai bentuk pelayanan kepada Tuhan. Demikian juga dengan Paul Milligan, guru kami lainnya. Dia mendirikan enam belas perusahaan, sekaligus menjabat sebagai the Chairman of the Board of Solaris Healthcare, Inc. Bekerja sama dengan Billy membangun sekolah bisnis di Charis.

Banyak orang ikut Tuhan hanya fokus pada sisi rohani saja, lupa klo masih hidup di dunia. Jadi sisi jasmani tidak dikembangkan. Hidup harus seimbang. Di Charis kami diajar hidup seimbang.

Everyone Is Not Your Customer, ujar Seth Godin. Ini penting. Tidak semua orang cocok jadi konsumen kita. Produk kita seyogyanya punya kelebihan tertentu, yang menjawab kebutuhan kalangan tertentu. Sehingga strategi kita tidak hanya perang harga.
Harus ada Niche, istilah kerennya, a specialized segment of the market for a particular kind of product or service – segmen pasar khusus untuk jenis produk atau jasa tertentu.

Blue Ocean Strategy, buku yang ditulis oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne, mengupas studi terhadap 150 langkah strategis, yang berlangsung selama lebih dari 100 tahun di 30 industri. Chan Kim dan Renee Mauborgne menunjukkan bahwa kesuksesan yang langgeng tidak datang dengan memerangi pesaing tetapi caranya, menciptakan “blue ocean alias samudra biru” — ruang pasar baru yang belum dimanfaatkan lalu dimatangkan agar bertumbuh. Menjawab kebutuhan yang belum dipenuhi oleh perusahaan lain.

Ada anugerah dan hikmat Tuhan, agar kita bisa bisa berada di tempat yang tepat, menjadi orang yang tepat, pada saat yang tepat, dan paham strategi yang tepat untuk menjadikan kita berhasil. Itu hanya Tuhan yang bisa mengaturnya. Perkenanan Tuhan atas kita.
Tetapi tetap ada sisi lain, sisi praktis yang harus kita kerjakan agar perusahaan serta bisnis kita berhasil. Produk yang bagus, menjawab kebutuhan tertentu, niche, strategi marketing yang mumpuni, pelayanan yang baik serta pelaksanaan yang terkontrol.
Keberhasilan tidak jatuh dari langit.
Belajar, mengembangkan diri serta mengikuti perubahan jaman dalam berbisnis, itu wajib.

Yang rohani dan jasmani wajib berjalan beriringan.
Hiduplah seimbang berdasarkan kebenaran Allah.


Banyak yang salah paham, mengira orang yang menerima mujizat itu orang hebat yang sangat rohani. Itu Salah!
Mujizat itu, Tuhan TERPAKSA melanggar hukum alam demi menolong kita. Bensin habis tapi mobil tetap bisa berjalan, itu mujizat.

Yang Tuhan mau, kita hidup dalam Berkat.
Bensin habis, kita punya cukup uang untuk membelinya, itu hidup dalam berkat.
Artinya, kita dengan bijak hidup mengikuti hukum alam, agar kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu malahan berkelimpahan dalam berbagai perbuatan yang baik.
Kita bisa terus bergantung kepada Tuhan dan melibatkan-Nya di dalam setiap aspek kehidupan kita, dengan cara kita mengerjakan bagian praktis dan natural kehidupan, dengan sangat baik pula. Ini menjadi kesaksian dan demonstrasi kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Kita mengalami kemurahan, kebaikan, perkenanan serta percepatan karena Tuhan. Kelihatannya kita mengerjakannya secara natural tetapi hasilnya Supernatural. Karena Allah.
Keren ya?

“Money answereth ALL THINGS,” kata Raja Sulaiman, manusia paling bijak di muka bumi.

Wuih, B. Yenny… Koq gak rohani blas?
Uang menjawab SEGALANYA! Wow….

Itulah kebenarannya.
Tuhan ingin kita belajar menghasilkan dan mengelola keuangan dengan bijak, agar hidup kita berkecukupan dalam segala sesuatu, malah berkelimpahan dalam segala perbuatan baik.
Uang tidak baik dan tidak jahat, sekedar sarana untuk memudahkan berjual beli. Tergantung siapa yang mengelolanya. Dan Tuhan ingin kita menghasilkan dan menggunakan uang untuk menjadi berkat bagi banyak orang agar nama Tuhan dipermuliakan.
Kita wajib trampil- Skillful- mengelola uang!

Kerjakan yang rohani dan yang natural bersama-sama! Hiduplah seimbang berdasarkan kebenaran Allah.


Demikian pula dalam kehidupan pribadi kita, Not Everyone Is Our Friend – tidak semua orang sahabat kita.
Kita bergaul dengan siapa saja pada level umum, tetapi hanya bergaul dekat dan bersahabat dengan orang-orang tertentu.

Kita pun perlu mengevaluasi, dengan bersahabat dengan teman-teman ini,
• apakah hidup saya makin dekat dengan Tuhan?
• Keluarga lebih harmonis?
• Bisnis makin maju?
• Apakah mereka teman yang support saat kita berada dalam kesulitan, atau hanya muncul saat ada butuhnya? Atau sekedar memanfaatkan kita, mencari peluang untuk keuntungannya pribadi?
• Bikin burn-out, kehabisan energi & berdarah-darah?
• Apakah teman-teman ini mendorong aset dan bisnis kita makin bertambah maju or justru mengikuti gaya hidup mereka, membuat hutang bertumpuk?
• Apakah pergaulan ini membawa kita makin bijak, atau justru makin bodoh?
• Apakah mereka pembelajar atau justru gossiper alias tukang gossip?

Karena kita melayani sesama sebagai duta Allah di dunia, saya pun belajar tidak semua orang cocok untuk saya layani langsung.
Sebagai pembaca Seruput Kopi Cantik tentu cocok untuk siapa saja tetapi untuk melayani in person, ada teman-teman yang lebih pas… saya arahkan kepada yang lebih cocok.

Ada pula teman-teman yang masalahnya tidak saya mengerti. Lebih baik orang yang expert di bidang tsb. yang melayaninya. Lebih tepat sasaran.
Bukankah kita melayani demi kebaikan orang itu dan demi kebaikan kita juga? Tempatkan diri kita di sepatu orang lain. Pikirkan yang terbaik untuk dirinya, kepentingannya serta masa depannya.

Mengapa bergaul & melayani saja koq mesti dievaluasi segitunya?
Waktu kita hanya 24 jam setiap harinya. Jika waktu yang Tuhan percayakan, dibuang untuk hal-hal yang membuat hidup kita tidak bermakna dan tidak efektif, endingnya hidup kita akan sia-sia tanpa disadari.
Jangan lupa, kita harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan, saat berjumpa di surga kelak.

Dan sebagai penutup, hidup kita tidak akan lari jauh dari hidup 5 orang terdekat kita.
Nach hidup seperti apa yang hendak kita ciptakan?
Mari kita pastikan hidup yang kita jalani sekarang, dapat menjadi teladan dan warisan abadi bagi generasi mendatang!

If you’d just center your thoughts and affections upon the Lord, you’d be better off accidentally than you’ve ever been on purpose! – Andrew Wommack.

Jika Anda hanya memusatkan pikiran dan kasih sayang Anda kepada Tuhan, Anda akan lebih baik secara kebetulan daripada sebelumnya! – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Benih Iman & Mujizat!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Benih Iman & Mujizat!

Jawab Tuhan: ”Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”
Lukas 17:6 TB

Apa yang kita lakukan dengan benih?
Jika ingin melihat peningkatan, kita harus menanamnya! Bagaimana cara menanam benih iman? Dengan berbicara.

“Kamu mungkin berkata… dicabutlah akarnya…” Kata-kata iman harus ditaburkan jika kita berharap untuk menuai janji-janji Tuhan. Begitulah cara kerja Kerajaan Allah. Tuhan telah memberi kita semua janji-Nya (2 Kor. 1:20, 2 Ptr. 1:3-4), dan janji-janji itu diaktifkan oleh benih/perkataan iman.

Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
Amsal 18:20 TB

Kata-kata kita adalah buah dan benih. Kita berbicara dari kelimpahan hati (buah) dan setiap buah membawa benih. Kehidupan yang berkelimpahan adalah buah dari benih kebenaran yang ditaburkan oleh perkataan kita! Paulus mengatakannya seperti ini:

Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: ”Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
2 Korintus 4:13 TB

Dari dalam hati kita muncul kata-kata benih yang membawa masa depan kita!

Mulut orang benar adalah sumber kehidupan.
Amsal 10:11 TB

Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.
Amsal 10:21 TB

Letakkan benih iman agar bekerja melalui kata-kata kita. Biarkan kebenaran berbicara dan kita akan dipuaskan dengan buah mulut kita!

Sesungguhnya, supernatural tidaklah selalu spektakuler.

Mujizat, Keajaiban dimulai dari benih. (Lihat Lukas 17:6). Mujizat dimulai dari kata-kata yang keluar dari hati Tuhan yang didengar dan diyakini di dalam hati kita, kemudian diucapkan oleh mulut kita.

Beberapa mujizat & keajaiban terjadi secara instan. Yang lainnya, terjadi “di belakang layar”.
Teruslah menabur Firman dan mujizat akan terjadi.

Siap? Yuk…

If we just REMOVE THE UNBELIEF, a mustard seed amount of FAITH will be sufficient to move our problems – Andrew Wommack.

Jika kita MENGHILANGKAN KEKURANGAN, IMAN sebesar biji sesawi saja sudah cukup untuk memindahkan masalah kita – Andrew Wommack.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Gambaran Kasih Allah, Bapa Yang Peduli….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Gambaran Kasih Allah, Bapa Yang Peduli….

“Semua sudah sampai rumah masing-masing dengan selamat..,’ ujar P. Indra ketika saya membuka mata pagi ini.
Sekitar pukul 04.58.
Sebelumnya, sekitar pukul 12 malam, ketika saya terbangun, P. Indra berkomentar,
“P. Dolfi sudah sampai rumah… yang lain belum”

Rupanya P. Indra berkali-kali terbangun dan terus memonitor perjalanan beberapa teman-teman TLW & fam, yang mampir ke villa kami di Tawangmangu, menginap semalam lalu kembali ke Jakarta. Mereka sehabis berlibur ke Jawa Timur.

Khas Budaya Jawa, kami bersukacita mendengar teman-teman akan mampir Tawangmangu dan kami sudah mempersiapkan villa, yang baru selesai direnovasi, sejak seminggu sebelumnya. Berusaha melayani sebaik-baiknya. Bukankah kasih itu melayani dan memberikan yang terbaik?

Terbang dari Jakarta 2 hari sebelumnya. P. Indra berusaha mencari tahu tempat-tempat wisata yang baru dan populer saat ini. Survey dulu, cari info harga, lokasi dan berbagai pernak-perniknya. Ternyata ada Jeep yang bisa mengantar ke beberapa tempat wisata sekaligus. Wow… efisien sekali.

Sebelum mereka datang, P. Indra mengajak saya menunggu di Lawu Pass, perbatasan Jatim & Jateng…
Jadi ingat cerita bagaimana sang Bapa menyambut anak yang hilang, kembali… dari kejauhan sudah ditungguin dan disambut. Ini menggambarkan hati Allah yang begitu mengasihi kita, anak-anak-Nya….
Padahal teman-teman masih di Magetan…. duh, lucunya…
Jadilah kami makan sate dulu…masih 1 jam lagi.

Bak guide, di tengah waktu yang serba terbatas, berusaha bisa memberi teman-teman gambaran: ini lho Tawangmangu… Effort menjadi tuan rumah yang baik. Apalagi Denny & Marlina akan liburan dengan teman-teman kantornya.

Pagi-pagi mbok pecel dari Sarangan sudah datang. Lengkap dengan ketan bubuk dan gula jawanya. Kami sudah pesan jauh-jauh hari. Sederhana tapi inilah tanda kasih dan kepedulian. We did our best.

Saat mereka akan pulang, P. Indra berusaha membantu agar
seefisien mungkin, mereka bisa mengunjungi berbagai tempat wisata sambil menuju jalan pulang ke Jakarta.
“Nanti jangan naik ke jembatan layang, ambil jalur kiri, putar kolong, langsung masuk toll Jakarta.”

Maksud P. Indra supaya semuanya lancar & efisien. Klo salah jalan, segera diberitahu supaya tidak ‘kebablasan’ terlalu jauh. Tetapi kadang perhatian seperti ini dimaknai ingin ‘mengontrol’, ada yang justru tersinggung. Ada orang-orang yang lebih senang, klo salah, jangan ketahuan. Malu…

Teringat quotes P. Prasetya M. Brata, khas Provokasi Grup Tercinta:
“Segala sesuatu Tidak Punya Makna Hingga Kita yang Memberinya Makna. – The Meaning You Give, The Life You Live”
Ssttt… saya punya koleksi kaos dengan quotes tsb. lengkap dengan parkanya yang keren juga lho… 🙂

Semakin lama berjalan bersama Tuhan, saya memilih, jika salah, secepat mungkin diperbaiki. Menghindari kerusakan lebih besar. Bertobat dan segera berbalik ke arah yang benar, adalah keputusan yang cerdas.


Allah memberi yang terbaik dan sempurna bagi Adam & Hawa. Apa pun yang dibutuhkan, Tuhan yang mencukupi. Sedemikian baik hubungan mereka dengan Allah, hingga hikmat Allah mengalir dengan sempurna. Adam tidak memiliki kesulitan memberi nama ribuan hewan. Tidak pernah kekurangan ide & kreatifitas.
Berjalan-jalan sambil bercengkerama dengan Allah di hari sejuk… Wow… betapa menyenangkan!

Hidup yang indah, tanpa masalah, tanpa penyakit, tanpa kekurangan, karena tidak ada dosa. Profesi dokter, polisi, hakim, penjara, bahkan pagar pun tidak diperlukan…
Segala sesuatu sempurna….
Adam diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Mereka SUDAH seperti Allah.

Tetapi sudah menjadi karakter manusia sejak jaman purba, kita kerap tidak menyadari dan kurang menghargai, fasilitas yang kita miliki ….sebaliknya, menginginkan milik orang lain.

Sampai saat P. Dolfi memotret kami semua…
Lho koq bagus ya?
Kapan saya terakhir foto disini? Lupa! Tepok jidat.

Dengan cara yang sama, ketika setan menggoda dengan pertanyaan yang menggelitik, menggoda Hawa, dia bisa menjadi seperti Allah, dimakanlah buah pohon pengetahuan baik & jahat. Tidak sadar mereka SUDAH seperti Allah, serupa bahkan segambar. Kurang apa coba?

Apakah Adam & Hawa berdosa karena makan buah terlarang? Sebagian ya… tetapi sesungguhnya yang terpancar dari tindakan mereka adalah motivasi yang ada di dalam hatinya: Tidak Mempercayai Allah, yang dibuktikan dengan melanggar perintah Allah.

Allah itu Bapa yang penuh kasih, yang sebelumnya sudah memberi rambu-rambu bagi anak-anak-Nya dalam firman-Nya agar hidup anaknya mulus, baik, lancar….
Perintah “jangan berzinah”, itu untuk kepentingan manusia, bukan kepentingan Allah. Karena Dia tahu betapa merusaknya akibat dosa itu.

Tetapi kecenderungan kita tidak menghargai nasihat & apa yang sudah disiapkan orangtua. Tidak percaya! Curiga!
“Pasti ada yang lebih baik daripada apa yang disiapkan papa.”

Justru bangga jika bisa berbeda dengan orangtuanya, ‘sedikit memberontak’ & merasa lebih macho karenanya…. Kadang memilih Asal Beda pula.
“Ah, papa itu kuno…. ini jaman millenial!”
Bangga klo bisa bayar mahal, pertanda masa kini, modern & hebat… bukan seperti jaman papa & mama yang serba hemat & sederhana.

Relate?
Termasuk saya juga… dulu suka bandel, membantah juga,
sampai saya menjadi orangtua, baru sadar…sekarang mengalami dan memahami apa yang dirasakan papa & mama dulu.
Kadang menyesal….
Penyesalan itu selalu datang terlambat…
Kalo duluan utu namanya Down Payment… wkwkwk…

Makanya sekarang sungguh-sungguh ikut Tuhan, belajar taat, kapok merasakan sakitnya jatuh bangun gara-gara jalan sendiri. Sekarang pilih God’s Way, cara Tuhan semaksimal mungkin.

Berusaha konsisten menulis, agar pengalaman-pengalaman ini bisa menjadi pembelajaran bagi teman-teman, terutama generasi muda.
Why?
Supaya mereka tidak usah mengalami jatuh bangun yang saya alami, cukup ambil pembelajarannya. Itulah karakter orang yang cerdas.

Harapannya, Seruput Kopi Cantik bisa menjadi warisan abadi bagi generasi mendatang. Mimpinya, suatu saat cucu or cicit saya membacanya, -saat saya sudah di surga-, lalu mereka belajar, dan bangga hidup mereka berbeda, karena ada neneknya, YennyIndra, yang memilih sungguh-sungguh cinta Tuhan…. sehingga please yang share ulang artikel Seruput Kopi Cantik, judul dan nama penulis jangan dihilangkan ya.. 🙂

Mari teman-teman kita tuliskan dalam hidup yang hanya sekali ini, warisan terbaik bagi generasi yang mendatang yuk….

“Carve your name on hearts, not tombstones. A legacy is etched into the minds of others and the stories they share about you.” – Shannon Alder.

Ukir nama kita di hati orang lain, bukan di atas batu nisan.  Warisan yang terukir di benak orang lain dan kenangan yang mereka bagikan tentang kita.” – Shannon Alder.– Shannon Alder.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5