Articles

Coach Haryanto Kandani & Komitmen. Lho Apa Hubungannya? Simak Kisahnya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Coach Haryanto Kandani & Komitmen. Lho Apa Hubungannya? Simak Kisahnya!

Beberapa saat terakhir, berulangkali Tuhan mengingatkan saya pada seorang guru & coach saya, P. Haryanto Kandani.
Beliau guru Public Speaking saya yang pertama, hingga belajar hingga level Train For Trainer.

Semua guru-guru saya pasti hebat. Terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di manca negara. Saya selalu memilih yang The Best, tetapi ada yang menyentuh hati saya dengan Coach Haryanto Kandani. Saya ikut seminarnya karena mau launching buku dan saya gak pede bicara di depan umum.

Murid-murid beliau itu banyak dan hebat-hebat. Beliau motivator terkenal, yang mengajar di berbagai perusahaan besar nasional, multinasional, berbagai instansi BUMN mau pun pemerintahan.
Coaching atlet PON, personal coach Miss Indonesia dan berbagai acara lain di Televisi dll.

Lama….. setelah launching buku, saya diam kembali. Bertahun-tahun.
Gurunya hebat, tapi saya gak nyaman dengan diri saya sendiri.

Sampai saya sekolah di Charis, saya belajar sesuatu yang baru. Ternyata saya gak usah bergantung pada kemampuan diri sendiri. Tetapi bergantung kepada kemampuan Tuhan. It’s all about God and NOT me. Pewahyuan, revelation ini membuat saya pede , berani berbicara di depan umum.

Nach setelah bertahun-tahun ga ada kabarnya, suatu ketika saya mendapat kesempatan bicara di sebuah acara. Saya post di instagram.
Coach Har, yang sudah sedemikian terkenalnya, beliau japri saya lho….memberikan selamat dan ungkapan yang memotivasi.
Wow…. sesuatu sekali. Karena itu pengalaman pertama saya bicara dalam acara yang cukup besar.

“Akhirnya……bisa ngomong juga…”, mungkin begitu pemikiran beliau, sambil menghela nafas lega. wkwkwk…

Kadang saat membawakan topik yang menarik, saya kirim ke beliau…
Coach Haryanto selalu menyempatkan diri memberi komentar dan saran.
Artinya, beliau bersedia melihatnya.
Kerendahan hati yang tidak banyak dimiliki oleh tokoh-tokoh besar sekaliber beliau.
Apalagi saat saya menonton IG Story beliau…. Alamak setiap hari pindah kota, pulau berbicara di depan sedemikian banyak orang…. koq sempat-sempatnya mengomentari japri… itu bukti kerendahan hati beliau.
Dan saya sangat menghargainya.


Keteladanan beliau lainnya, selama pandemi, bersama teamnya membagikan lebih dari 6000 paket sembako dan ribuan nasi bungkus bagi orang-orang miskin. Mereka langsung turun ke lapangan.
Bersama murid-murid dan rekan-rekannya ke pelosok-pelosok, langsung bertindak nyata menjadi jawaban bagi kebutuhan masyarakat.
Dari kejauhan saya mengamatinya dengan kagum.

Coach Haryanto berkomitmen memberikan 30% penghasilan perusahaannya untuk amal sejak puluhan tahun lalu.

“10% perpuluhan + 20% persembahan bagi sesama,” Coach Haryanto menjelaskan.

Btw, info ini tidak pernah saya dengar dari mulut Coach Haryanto. Tetapi justru dari mulut orang lain. Barulah saya menanyakannya.

Emas selalu akan menyala sinarnya, dan menjadi berbeda. Sementara Kuningan, meski dipoles mengkilap, dengan berjalannya waktu, akan menghitam!, demikian kata pepatah kuno.

Di dunia saat ini, banyak orang yang suka melakukan gebrakan yang spektakuler.
Sekali langsung jedddaaaarrr… membuat semua orang menoleh, viral, sensasi, jadi pusat perhatian dan bagus memang untuk branding dan kelanjutan bisnisnya.
Dan bangga tentunya.
Itu manusiawi….

Tetapi KOMITMEN itu langka.
Artinya, beliau harus sungguh-sungguh melibatkan Tuhan dalam setiap aspek hidupnya, termasuk dalam bisnisnya.
Gak mudah untuk tetap setia, konsisten dan berkomitmen. Tidak dilihat orang, tidak ada yang bertepuk tangan, tidak ada pujian dan kerap dilupakan orang.
Tetapi justru dalam kesetiaan itulah, motivasi kita diuji.
Benarkah kita sungguh-sungguh melakukannya untuk Tuhan?
Benarkah kita meyakini nilai-nilai yang kita pegang, 10% perpuluhan + 20% persembahan bagi sesama, itu berharga?

Rumusnya, barangsiapa yang setia dalam perkara yang kecil, Akan dipercaya Tuhan dalam perkara-perkara yang besar.

Sesungguhnya, hidup manusia itu tidak bisa terbagi-bagi. Value, nilai-nilai hidupnya, terpancar melalui hal-hal kecil yang dilakukannya.
Coach Har itu setia, konsisten dan rendah hati! Kasih Allah memancar melalui kepribadiannya.

Tidak heran Coach Har, masih punya perhatian bagi murid-muridnya, pada saya contohnya, meski saya selama ini tidak pernah menyebut namanya. Beliau tetap peduli.
Itu bukti beliau memang tulus, sebagai guru, yang ingin dan suka jika muridnya maju.

Thanks Coach Haryanto, saya belajar dari bapak tidak hanya ilmu formalnya, tetapi terutama keteladanan iman dan komitmen serta kasih bapak yang setia berbagi pada sesama.
Dunia butuh Teladan yang Walk The Talk!
Yang berani bersikap dan menghidupi imannya!

Bangga menjadi salah satu dari sekian banyak murid bapak, semoga saya bisa meneladani kesetiaan Coach Haryanto Kandani!

Ciayou!!!

When culture changes around us, God’s standard of living does not. Even when we’re engulfed by evil, the eyes of the Lord range to and fro throughout all the earth to strengthen those whose hearts are fully committed to Him. – David Jeremiah.

Ketika budaya di sekitar kita berubah, standar hidup Allah tidak. Bahkan ketika kita diliputi oleh kejahatan, mata Tuhan tetap menjelajah ke seluruh bumi untuk menguatkan mereka yang bersungguh hati kepada-Nya. – David Jeremiah.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Tuhan Bukanlah Variabelnya.”
Mungkinkah Mentaati Seluruh Perintah Allah?
Hubungan Pribadi BUKAN Formula….