Mengenal Dia (Knowing God)
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Mengenal Dia (Knowing God)
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
2 Timotius 1:12 TB
Saat saya merenungkan ayat ini baru-baru ini, saya melihat sesuatu yang “baru.” Itu sering terjadi dan membuat persekutuan dengan Dia dalam Firman menjadi menyenangkan!
Paulus berkata, “Aku tahu siapa yang kupercayai.” Kata “telah percaya” adalah bentuk lampau dan tampaknya muncul sebelum “Aku tahu siapa”.
Saya merasakan bahwa percaya dan mengetahui (mengenal-Nya) adalah dua hal yang berbeda.
Sebagian besar dari kita, memulai perjalanan dengan Tuhan dengan mempercayai doktrin dan memperbarui pikiran kita pada Kebenaran. Ini penting. Tetapi Paulus menambahkan gagasan mengenal Dia.
Mengetahui dan mengenal, adalah tingkat pewahyuan yang lebih dalam daripada sekadar percaya. Kita dapat memercayai hal-hal tentang seseorang, tetapi apa yang kita yakini akan terkonfirmasi atau tidak saat kita semakin mengenalnya. Kita sering memiliki sistem kepercayaan mental, tetapi sangat sedikit pengetahuan tentang Tuhan yang berasal dari persekutuan. Keyakinan mental tidak dapat mulai memuaskan kebutuhan akan pengenalan pengetahuan spiritual.
Paulus kemudian menambahkan, “dan saya diyakinkan.” Ketika saya merenungkan hal ini, saya melihat bahwa “diyakinkan sepenuhnya” seperti Abraham (Roma 4:20-21), adalah hasil dari “percaya”, kemudian “mengetahui / mengenal”.
Kita semua berada di tempat yang berbeda dalam perjalanan kita dengan Tuhan, tetapi tampaknya “diyakinkan sepenuhnya” adalah tujuan yang kita inginkan. Itu adalah tempat dimana iman yang tak tergoyahkan. Di situlah keadaan tidak menggoyahkan kita. Saat itulah kata-kata kita membawa kekuatan penuh yang mampu mereka lakukan.
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: ”Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
2 Korintus 4:13 TB
Semangat iman berasal dari percaya, mengenal Dia, dan yakin sepenuhnya akan maksud baik Allah untuk menyelamatkan, menyembuhkan, melepaskan, memberkati, dan memakmurkan kita.
Mengetahui sifat sejati Tuhan dan hati-Nya bagi kita lebih dari sekadar memercayai kebenaran doktrinal. Itu adalah persekutuan yang mengubah hidup yang akan membangun Anda di atas batu karang iman.
- Barry Bennett –
Di Sekolah Charis, guru-guru Charis senantiasa menekankan, hubungan pribadi kami dengan Tuhan adalah dasar dari segala sesuatu.
Pelayanan yang bisa dilakukan, haruslah berasal dari kelimpahan hubungan ini, sehingga Kasih Kristus yang mengalir melalui kehidupan kami.
Bukan dari kepandaian atau pengalaman manusia.
Barry Bennett menegaskan, iman yang tak tergoyahkan itu buah dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
Pola pikir yang sudah terbentuk karena Tuhanlah yang menjadi pusat kehidupan kita.
Wow….
Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada prestasi kita. Prestasi memiliki kepentingan hanya dalam waktu nyata saat di dunia ini. Karakter itu abadi. Itu menentukan akan menjadi apa kita melalui kekekalan.
Mari terus menghidupi firman-Nya dan semakin hari semakin mengenal dan intim bersama Tuhan.
“Once you become aware that the main business that you are here for is to know God, most of life’s problems fall into place of their own accord.” ? J.I. Packer, Knowing God
“Begitu Anda menyadari bahwa tujuan utama Anda berada di sini adalah untuk mengenal Tuhan, sebagian besar masalah hidup akan terjadi dengan sendirinya.” – JI. Packer
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN