Keteladanan Anak Muda Yang Luar Biasa: Andre Purba.
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Keteladanan Anak Muda Yang Luar Biasa: Andre Purba.
Serasa dunia berhenti berputar, saat Andre mendengar suara ibunya bercerita,
“Sesungguhnya ayahmu meninggal karena dibunuh, bukan kecelakaan seperti yang selama ini ibu ceritakan. Ayahmu orang baik, nak…. Tetapi justru karena kebaikannya, dia harus mengalami malapetaka ini…….”
Perasaan Andre yang masih remaja, bercampur aduk tidak siap menerima kenyataan ini. Luka, perih, marah, dendam, ingin membalas dan berbagai perasaan lain bergejolak dalam dadanya…. Namun apa daya?
Ayah Andre bekerja di sebuah departemen kehutanan, di sebuah kota di Sumatra, sekian puluh tahun lalu. Rupaya terjadi korupsi besar-besaran di departemennya. Tetapi ayahnya menolak ikut terlibat dalan persekongkolan ini.
“Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga”, demikianlah kata peribahasa.
Akhirnya, perbuatan ini mulai tercium oleh pihak berwenang. Satu-satunya saksi kunci adalah sang ayah, yang tahu banyak hal, namun bersih.
Mulailah teman-temannya bersepakat untuk melenyapkan sang saksi kunci, demi menyelamatkan diri mereka.
Suatu ketika Om Andre akan menikah di Jakarta. Sang ayah pergi ke kantor pusatnya di Kota Padang untuk mengurus surat ijin dan berbagai keperluan lainnya. Dan beliau tidak pernah kembali.
Ditemukan tewas terbunuh dengan bekas pukulan keras di lehernya, dan tanpa saksi. Karena waktu pembunuhan itu bertepatan dengan jam berbuka puasa. Jalanan sepi. Tidak ada saksi.
Semua sibuk berbuka puasa di rumah masing-masing.
Kakek melihat jenazah ayah dengan leher miring, berarti ada bagian tulang leher yang patah.
Peristiwa tragis ini mengubah jalan kehidupan Andre dan keluarga selamanya. Ibunya seorang ibu rumah tangga, dengan dua anak: seorang putri berusia 3½ tahun, dan Andre berusia 1½ tahun. Ibu Andre yang kemudian mengemban tugas keluarga untuk merawat kakek neneknya yang sudah tua. Sehingga biaya keluarga ini ditopang oleh saudara-saudaranya yang lain.
Kemarahan, dendam, luka yang tersimpan di dada Andre, ditambah dengan kondisi keluarganya, menjadikannya remaja yang minder.
“Saya kalau berjalan selalu menunduk, Bu Yenny…. gak berani memandang wajah orang lain. Entah mengapa saya merasa seolah derajad saya rendah sekali, jauh di bawah orang lain. Mungkin itu pengaruh dari dendam dan kemarahan yang tersimpan dalam hati, atau bagaimana? Entahlah. Saya menjadi penyendiri… “, Andre mengungkapkan perasaannya,
“Lulus SMU, saya ke Jakarta dengan satu tekad, kuliah Hukum. Saya ingin mencari keadilan. Tetapi Tuhan baik. Saya tidak diterima di jurusan itu dan diarahkan kuliah psikologi.”
Tinggal menumpang di rumah saudaranya, tentu tidak mudah. Apalagi dengan sifat dan sikap tertutup Andre yang dipenuhi gelora kemarahan di hatinya, menimbulkan berbagai gesekan.
Orang yang terluka, cenderung melukai orang lain, karena itulah yang dimilikinya. Itu cara yang dia tahu. Prinsip ini berlaku untuk semua orang.
Andre merasa sepi. Sendiri.
Selama ini hubungannya dengan Tuhan sekedar kewajiban dan formalitas.
Meski keluarganya keluarga kristen, tetapi lebih kepada kristen adat yang belum mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, apalagi lahir baru.
“Tuhan, aku ingin memiliki komunitas yang seperti keluarga… Gak usah gereja besar Tuhan, tapi yang saling mengasihi dan saling memperhatikan. Saya ingin bertumbuh, dan mau pelayanan di sana”, doa Andre.
Selama ini dia hanya mengikuti persekutuan doa di kampus seminggu sekali. Itu tidak cukup. Dan konsep Andre saat itu, melayani itu bukti cintanya pada Tuhan.
Tuhan baik dan selalu baik.
Tidak lama kemudian, ada KKR di Depok. Pendeta terkenal favorit Andre yang banyak mengupas tentang keluarga. Oh ternyata ada cabang gereja ini di Depok…Tanpa disangka, di sana Andre disambut bak keluarga, dan langsung join. Lunch bersama sehabis ibadah, mempererat hubungan.
Selain itu Andre bergabung dalam sebuah komsel yang dipimpin oleh P. Pujo Satoto. Ternyata P. Pujo satu komsel dengan P. Irwan & B. Angel yang saat ini menjadi founder dan direktur Charis Bible College Indonesia. Komsel mereka bernama Charis Ministry Indonesia, masih diselenggarakan by FaceTime karena P. Irwan dan B. Angel berada di Hong Kong menyelesaikan level 3 Charis Bible College, setelah menyelesaikan level 1 & 2 di Charis Bible College, Colorado, USA. Andre datang, kadang main gitar untuk mengiringi worshipnya, atau sekedar mendengarkan pengajarannya.
Itulah awal perkenalan Andre dengan P. Irwan & B. Angel. Dan Andre bisa mengikuti pelajaran-pelajaran DE (Dicipleship Evangelism) sebelum sekolah Charis Bible College Indonesia (CBC) didirikan. Di sanalah Andre baru memahami arti lahir baru, Roh – Jiwa- Tubuh, arti baptisan air & baptisan roh, dan berbagai fondasi dasar Kekristenan, meski secara status sebenarnya dia sudah Kristen sejak lahir.
Hhhmmm… Mirip dengan sebagaian besar dari kita ya…, termasuk saya. Merasa menjadi kristen berpuluh-puluh tahun, tetapi tidak betul-betul memahami prinsip-prinsip dasarnya. Itulah sebabnya ada jarak antara apa yang kita baca di Alkitab dengan apa yang kita alami.
Andre terbuka dengan P. Irwan & B. Angel, dan Andre pun dituntun untuk lahir baru. Banyak orang yang tidak paham, ketika seseorang lahir baru, dia menjadi ciptaan baru. Naturnya dipulihkan menjadi seperti Adam sebelum jatuh dalam dosa, dan sama seperti naturnya Yesus. As He is, so are we in this world. Sama seperti Yesus, kita ada di dunia ini. (1 Yoh 4:17)
Begitu lahir baru, anehnya, segala kepahitan, minder dan berbagai perasaan negatif lainnya yang membebani Andre selama ini, sirna dengan sendirinya.
Effortless change, perubahan tanpa usaha terjadi.
Ada peristiwa unik terjadi. Suatu ketika kakak Andre yang tinggal di Jakarta Barat sedang laundry baju. Si pemilik laundry itu pensiunan kehutanan. Omong punya omong, ternyata si pemilik laundry pun pernah mendengar kasus ayah Andre, yang viral sekian puluh tahun yang lalu hingga ke ibu kota. Dibunuh agar sebagai saksi dia bisa dibungkam. Akhir dari kasus itu menjadi tidak jelas lagi.
Andre dalam keadaan hopeless, tanpa harapan. Kehidupan berjalan tidak seperti harapannya, namun dia tidak tahu jalan keluarnya. Seolah terjebak di sana.
Dia pun berdoa menceritakan beban hatinya kepada Tuhan. “Tuhan, aku ingin memiliki orangtua rohani.”
Selama ini dia sering ikut temannya, yang ditawari P. Irwan dan B. Angel untuk membantu pelayanan mereka. Andre hanya mendampingi saja. Hampir setiap minggu ke sana. Suatu ketika ternyata teman Andre melakukan kesalahan, integritasnya cacat. Diberi kesempatan lagi oleh P. Irwan & B. Angel, ternyata bak keledai yang jatuh ke lubang yang sama lagi.. Stop….tidak ada kesempatan lagi. Ini masalah karakter.
Tiba-tiba ada bunyi telepon berdering….
“Andre, bisa menemui saya sekarang?
“Bisa Om”, sambil dalam hati Andre bertanya-tanya ada apa gerangan.
“Andre mau ga bantu kami mendirikan sekolah tetapi posisimu sebagai volunteer?”
“Mau… Mau… Om.”
Apalagi saat itu Andre tinggal skripsi tetapi dosen pembimbing sulit ditemui. Banyak waktu luang.
Jadilah Andre melanjutkan pekerjaan yang terbengkalai…. Jawaban doa pula, Andre menganggap P. Irwan dan B. Angel sebagai orangtua rohaninya.
Meski pun Andre gak ngerti IT, tapi dia mau belajar dari youtube, setia, berkomitmen dan menjaga integritas sungguh-sungguh. Sejak awal sudah tahu ada 3 level, terutama untuk memberi sub-title.
Setelah +- 6 tahunan Andre membuktikan komitmennya, akhirnya sekarang Andre menjadi full time staff di CBC Indonesia.
Dari beberapa teman, saya mendengar alasan P. Irwan memilih Andre menjadi staf CBC, karena dia betul-betul memegang komitmen dan tidak itu saja, tidak ada hal-hal yang bocor dari mulut Andre.
Komitmen dan integritas memang tidak tergantikan.
Kharisma bisa membawa seseorang naik, tetapi hanya karakter yang bisa mempertahankan seseorang tetap berada di atas.
Ketika Andre menengok kehidupannya kembali ke belakang, dia melihat tuntunan Tuhan di sepanjang jalan kehidupannya.
Tuhan menyelamatkannya dari berbagai pergaulan yang menyimpang.
Prinsipnya sederhana, “Aku anak rantau, jangan macam-macam”.
Tuhan membawanya melalui berbagai lika-liku kehidupan, sampai bertemu dengan P. Irwan & B. Angel, orangtua rohani sekaligus guru hidupnya. Andre juga menjadi murid di Charis Bible College.
Bersama kakaknya, Andre sepakat membawa ibunya ke Jakarta. Mereka sadar sekarang, mereka memiliki otoritas untuk mengalahkan si musuh, mengalami hidup yang berkemenangan dalam berbagai aspek hidupnya.
Hidup mereka sekeluarga dipulihkan bahkan menjadi pribadi yang benar-benar mengalami dan mengandalkan Tuhan.
Sungguh kasih dan penyertaan Tuhan Yesus sangat luar biasa.
Masa depan tanpa batas sekarang terbuka di hadapan Andre Purba!
“Aku akan memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan,” janji Tuhan.
Jangan pernah terpuruk di tempat.
Cari Tuhan, Dia bisa mengubahnya!
To have FAITH is to have WINGS – Arthur Meintjes
Memiliki IMAN berarti memiliki SAYAP (dan kita bisa meraih hal-hal besar yang sudah Tuhan sediakan) – Arthur Meintjes
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN