Articles

Ada Cara Menerima Mujizat. Mau?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Ada Cara Menerima Mujizat . Mau?

Mujizat – campur tangan supernatural dari Tuhan. Kita semua membutuhkan mujizat di masa lalu, membutuhkannya sekarang, juga akan membutuhkannya di masa depan. Masalahnya, kebanyakan orang Kristen tidak tahu bagaimana caranya menerima mujizat dari Tuhan.

Nasihat terbaiknya, jangan menunggu sampai badai menerpa, baru kalang kabut belajar bagaimana memercayai Tuhan untuk menerima mujizat. Ketika mengalami badai, emosi akan mengharu-birukan perasaan, hingga pada akhirnya akan melunturkan iman Anda.

Ada baiknya diperjelas disini, perbedaan antara berkat dan mujizat. Mujizat adalah campur tangan supernatural Tuhan dalam situasi krisis. Sementara berkat, merupakan kekuatan Tuhan yang mengalir melalui saluran alami. Berkat lebih baik dari mujizat. Jika Anda menjalani hidup dari satu mujizat kepada mujizat berikutnya, artinya Anda hidup dari krisis kepada krisis lainnya. Jauh lebih baik diberkati dengan kesehatan yang baik daripada selalu membutuhkan kesembuhan ilahi. Kehendak Tuhan, agar kita berjalan dalam berkat.

Setiap kita membutuhkan mujizat pada suatu ketika untuk memulai perjalanan iman. Jika bukan karena mujizat, kita tidak akan tumbuh sampai pada titik di mana kita bisa berjalan dalam berkat Tuhan. Kebanyakan orang Kristen percaya bahwa Tuhan bisa melakukan mujizat, tetapi sekedar percaya, Tuhan mampu membuat mujizat tidaklah cukup. Anda harus tahu bagaimana cara menerimanya.

Banyak orang Kristen hanya berharap dan berharap agar mujizat terjadi. Mereka berpikir tidak ada cara untuk meraih mujizat dan mewujudkannya. Bukan itu yang diajarkan Alkitab.

Tuhan dapat diprediksi dan teratur. Dia tidak melakukan satu hal kali ini dan melakukan hal berbeda di lain waktu. Dia bisa dipercaya dan diandalkan. Tuhan menciptakan dunia ini dengan segala sesuatu yang bersifat fisik di sekitar kita, serta dunia fisik secara teratur. Tuhan tetap sama baik kemarin, hari ini, mau pun selamanya. Dia setia selamanya.

Iman diatur oleh hukum. Roma 3:27 TB mengatakan, “Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!”

Kerajaan Allah beroperasi mengikuti hukum yang pasti. Hukum itu konsisten. Ketika seseorang terbunuh akibat hukum gravitasi, mungkin kita bertanya-tanya mengapa Tuhan melakukan itu. Bukan Tuhan yang melakukannya, melainkan konsekuensi dari Hukum Gravitasi yang ditempatkan-Nya untuk mengatur alam semesta.

Hukum Gravitasi mengatakan, jika Anda melompat dari gedung tinggi, Anda akan jatuh ke bawah dan mati.
Jika Anda bekerja sama dengan hukum Tuhan, Hukum Gravitasi misalnya, Anda akan baik-baik saja. Jika Anda mengabaikan hukum itu, Anda bisa terbunuh akibat hukum yang sesungguhnya dirancang untuk kebaikan Anda. Hal yang sama terjadi dengan hukum rohaninya Tuhan.

Jadi, bagaimana caranya Anda menerima mujizat dari Tuhan?
Pertama, Anda harus menyadari bahwa mujizat tidak terjadi begitu saja. Anda dapat menciptakan mujizat.
Anda mempelajari hukum-hukum Allah dan cara kerjanya, lalu mujizat akan terjadi. Saya tidak mengatakan Anda dapat menekan tombol, lalu Tuhan muncul, kemudian Anda dapat membuat Tuhan melakukan apa pun yang Anda inginkan. Yang saya katakan, Tuhan bisa dihidupkan setiap waktu dan kapan saja, Anda dapat dihidupkan (menerima firman atau perkataan Tuhan yang dihidupkan yang kerap disebut rhema), menerimanya , lalu Anda dapat melihat kuasa Tuhan bekerja. Tuhan selalu ingin bergerak demi Anda. Tuhan ada untukmu – Dia Tuhan yang baik.

Kehendak Tuhanlah agar Anda makmur (Mzm 35:27). Kehendak Tuhanlah agar Anda sehat (3 Yohanes 2). Kehendak Tuhanlah agar Anda menjadi kepala dan bukan ekor. Tetap naik dan bukan turun. (Ul. 28:13).

Anda sendiri yang mengendalikan dan memanfaatkan kemampuan Tuhan yang tersedia dalam roh Anda. Bukan lagi Tuhan. Kita yang memilih dan memutuskan hendak memanfaatkan kekuatan Tuhan dan kemampuan-Nya, atau tidak.

Alkitab berkata dalam Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.

Banyak orang mengabaikan frasa terakhir itu, sesuai dengan kuasa yang bekerja di dalam kita.”
Jika tidak ada kuasa yang bekerja dalam diri Anda, itu karena Anda sendiri yang menghentikan campur tangan Tuhan dalam kehidupan Anda. Tuhan tidak akan melanggar Free Will, kehendak bebas Anda.
Tuhan memilih mengalir melalui Anda. Setan tidak bisa menghentikan kuasa Tuhan, tetapi Anda bisa. Tuhan ingin Anda mengalami mujizat, caranya, Anda harus berhenti menunggu dan mulai percaya.

Mujizat terpenting dalam Alkitab adalah kelahiran Yesus dari seorang perawan. Tuhan datang dan hidup dalam tubuh fisik – itu merupakan mujizat. Catatan itu ditemukan dalam Lukas 1.

Malaikat datang dan berbicara kepada Maria tentang mujizat ini. Mujizat terjadi ketika Maria menjawab (dalam ayat 38), ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Lukas 1:38 TB
Ketika Tuhan mencipta, Dia berkata, maka terciptalah dari yang tidak ada menjadi ada, melalui Firman-Nya.

Tuhan melakukan semua mujizat-Nya dengan Firman yang diucapkan. Dalam Kitab Kejadian, Dia menciptakan dunia dengan Firman yang diucapkan. Ibrani 11 memberi tahu kita,
“Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”
Ibrani 11:3 TB
Poin pentingnya kata-kata Anda terlibat dalam proses terjadinya mujizat.

Banyak orang Kristen menempatkan doa di atas segalanya dan percaya bahwa jika Anda berdoa, itu akan terjadi.
Doa itu seperti air atau pupuk yang Anda taburkan di sekitar benih. Tetapi, tanpa menanam benih firman, penyiraman tidak ada gunanya.

Tuhan TIDAK digerakkan oleh kebutuhan Anda!
Jika Tuhan digerakkan oleh kebutuhan, maka kebutuhan setiap orang akan terpenuhi. Terlebih lagi mereka yang berada dalam situasi terburuk, kebutuhan mereka akan dijawab terlebih dahulu. Itu Tidak Benar!

Anda harus menanam benih, yaitu Firman Tuhan. Satu Petrus 1:23 mengatakan, “
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
1 Petrus 1:23 TB

Kita dilahirkan kembali dari benih yang tidak fana – Firman Tuhan. Kata “benih” dalam kitab suci ini berarti sperma. Kita dilahirkan dari persatuan supernatural dan benih Sabda Allah.

Petani percaya, jika menanam gandum, akan menuai gandum. Jika menanam jagung, menuai jagung. Mereka tidak mempertanyakannya – ini semua masalah hukum. Semua orang setuju dengan pemahaman ini secara alami; tetapi ketika menyangkut hal-hal rohani, kebanyakan orang tidak mempercayai hal itu.

Pada kenyataannya, jika Anda tidak menuai apa yang Firman Tuhan katakan, berarti Anda belum menanam benih seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan. Anda menuai apa yang Anda tabur. Jika Firman Tuhan menjadi yang utama dan terutama dalam kehidupan Anda, maka Anda akan mendapatkan hasil dari Firman Tuhan.
Tidak berarti tidak akan ada perlawanan dari setan dan Anda tidak akan mengalami masalah. Namun hasil akhirnya, Anda akan menuai apa yang Firman Tuhan katakan. Setan mungkin melawan Anda, tetapi Anda akan menang. Banyak diantara kita memahami hal ini secara intelektual, tetapi di dalam hati, tersimpan ketakutan atau keraguan. Kita tidak memiliki keyakinan mutlak, bahwa Firman Tuhan akan menang dalam kehidupan kita.

Roma 8:6 mengatakan, “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Jika semua yang Anda pikirkan adalah Firman Tuhan, maka hanya itu yang akan Anda dapatkan. Mungkin saja Anda tidak berpikir, saya ingin sakit, namun pemikiran Anda sudah sakit. Amsal 4:22 memberitahukan bahwa Firman Allah adalah kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
Amsal 4:22 TB

Ketika Tuhan ingin membawa Yesus ke bumi, Dia tidak bisa begitu saja menciptakan Yesus. Tuhan sudah memberikan semua otoritas atas bumi kepada manusia. Allah tidak bisa memerintah secara langsung atas berbagai urusan di bumi. Setelah manusia tercipta, Tuhan tidak bisa turun ke bumi dan campur tangan. Dia harus bekerja melalui manusia. Tuhan mencari seseorang yang bersedia mengalir sesuai kehendak-Nya, tetapi tidak dapat menemukannya. Jadi, Dia harus datang sendiri (Yes. 59:16). Dalam proses kelahiran melalui seorang perawan, Firman Allah adalah benihnya. Segala sesuatu yang lain tentang kelahiran itu, alami. Tuhan berfirman maka mujizat pun terjadi.

Saya percaya setiap kita memiliki rahim rohani di mana Firman Tuhan masuk dan berkecambah, dan kita mengimajinasikan keajaiban atau mujizat. Terkadang Anda mungkin menerima mukjizat sebagai hadiah karena iman orang lain. Namun Anda tidak dapat bergantung kepada orang lain; Tuhan ingin Anda bisa mengimajinasikan mujizat. Renungkan Firman siang dan malam, dan Anda akan hamil secara rohani, lalu menghasilkan buah.

Mustahil memperoleh mujizat, tanpa menanam Firman Tuhan. Seorang petani mungkin berpikir dia bisa melanggar hukum Tuhan. Dia menunda menanam gandum, sampai gandum milik orang lain siap untuk dipanen. Barulah sang petani menanam gandum senilai $100.000, tepat sebulan sebelum panen. Ketika masa panen tiba, gandumnya tidak berbuah, dan dia kehilangan uangnya. Dia datang lalu minta saya mendoakannya. Saya menjelaskan kepadanya, bukan begitu cara kerjanya. Anda tidak menabur panen ketika Anda menginginkan panen. (Minta kesembuhan saat sakit, contohnya)
Sementara Anda belum memiliki benih (firman tentang kesembuhan) yang ditanam di dalam diri kita, tetapi kita menginginkan hasilnya (menginginkan kesembuhan). Tentu tidak bisa. Ada waktu untuk menabur dan menuai (Gal. 6:9).

Kita tidak hanya bertumbuh secara alami dengan percaya kepada Tuhan. Dibutuhkan pula untuk memperbarui pikiran kita. Menabur Firman Tuhan adalah langkah terpenting untuk menerima mujizat.

Roma 10:17 mengatakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Anda tidak bisa hanya sekedar mengetahui Firman Tuhan secara intelektual. Hanya sampai di kepala, berupa pengetahuan belaka. Anda harus merenungkannya sehingga firman mewarnai hidupmu, dan aktif di dalam diri Anda. Kebanyakan kita tidak merenungkan Firman sebagaimana seharusnya. Kita begitu sibuk dan tidak punya waktu, akhirnya kesal pada Tuhan ketika tidak menerima mukjizat yang diharapkan. Itu sama bodohnya dengan orang yang tidak menanam benihnya tetapi kesal ketika dia tidak menuai saat panen.

Jika Firman Tuhan ditanam di hati Anda, maka Anda pasti akan menerima. Tidak peduli apa yang Anda rasakan – Firman Tuhan akan menghasilkan mujizat.

Mau? Praktik yuk…..

2 Corinthians 1:20 (KJV) For all the promises of God in him are yea, and in him Amen, unto the glory of God by us.

2 Korintus 1:20 (TB) Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.

Sumber: AWM Europe

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
IMAN ANAK KECIL
Forgive But Not Forget….
Cermin & Saya: Lho Apa Hubungannya?