Dapatkah Anda Mempercayainya?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Dapatkah Anda Mempercayainya?
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: ”Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.”
Lukas 1:18 TB
LUKA 1:5-25
Zakharia dan Elisabeth adalah orang-orang benar (ay. 6) yang berdoa agar memperoleh seorang anak selama bertahun-tahun. Mereka merasakan kekecewaan dan frustrasi yang sama seperti yang kita rasakan, namun mereka tetap percaya kepada Tuhan. Tuhan akhirnya menjawab doa mereka dan mengutus malaikat-Nya untuk mengumumkan kabar baik.
Apa reaksi Zakaria? Dia tidak bisa mempercayainya! Hal yang selama ini didoakan dikabulkan, tetapi dia ragu apakah itu benar? Dalam kasus Zakharia, dia tetap menerima mujizatnya. Mungkin iman istrinya telah menariknya keluar.
Demikian juga dengan kita, Anda mungkin berdoa untuk hal-hal yang benar. Bahkan mungkin Anda begitu tulus dan bersungguh hati, tetapi apakah Anda juga akan terkejut jika doa-doa itu tiba-tiba dijawab hari ini? Sudahkah Anda membuat persiapan agar doa Anda dikabulkan?
Sebelum anak-anak Israel benar-benar dibebaskan dari Mesir, mereka makan perjamuan paskah dengan iman. Perbekalan mereka sudah dikemas dan siap untuk pergi. Kita pun perlu mengantisipasi doa-doa kita dijawab.
Sekarang, bayangkan bagaimana perasaan Anda atau apa yang akan Anda lakukan jika jawaban atas doa-doa Anda dinyatakan saat ini juga.
Kemudian, sebisa mungkin mulailah berpikir dan bertindak seperti itu. Anda akan menemukan bahwa seluruh sikap Anda akan berubah saat Anda fokus pada jawaban Anda, bukan pada masalahnya
“Can You Believe It?” – Andrew Wommack.
Pepatah kuno, “Saat murid siap, guru pun muncul.”
Mengapa jawaban doa tak kunjung tiba?
Mungkin saja jawabannya, karena kita belum siap mengelola jawaban doa yang kita minta.
Kesimpulannya, saat mendoakan sesuatu, kita tidak menanti jawabannya tanpa berbuat apa-apa. Namun tambahkan pengetahuan, usaha atau apa saja yang diperlukan agar ketika jawaban doa tiba, anak yang didambakan lahir, kita sudah siap menjadi orangtua yang baik. Sudah memperlengkapi diri dengan pengetahuan bagaimana cara mendidik anak dengan baik.
Teringat pada penjelasan P. Iwan saat melihat cabang pohon durian di kebun kami.
“Pohon durian ini belum siap berbuah. Darimana saya tahu? Karena cabangnya masih kecil, belum kuat untuk menahan buahnya. Kalau cabang ini sudah kuat dan besar, barulah siap berbuah.”
Dengan cara yang sama, ketika Tuhan melihat kita telah siap, maka jawaban doa pun segera tiba.
Siap?
When you step out in faith, God will work!
Ketika Anda melangkah dengan iman, Tuhan akan bekerja!
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN