Switch On Your Brain.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Switch On Your Brain.
Sejak kecil saya punya persepsi bahwa setiap manusia lahir dengan ‘takdir’ memiliki kecerdasan tingkat tertentu. Dan itu mutlak. Tidak dapat diubah lagi.
Dr. Caroline Leaf dalam bukunya, “Switch On Your Brain”, mengupas fakta yang berbeda. Kita bisa mengubah otak, gen bahkan kecerdasan kita dengan mengubah pola pikir kita…
Yeaaayyyy….
Dibahas mitos gen, seperti “ia memiliki garis keturunan yang bagus” dan “dia terlahir begitu” adalah hal yang umum diterima masyarakat.
Kita adalah makhluk berpikir. Di siang hari adalah proses membangun dan malam hari proses penyortiran. Ternyata apa yang kita pikirkan itu menimbulkan stimulus, yang membuka lapisan pembungkus DNA. Salah satu yang ajaib, ditemukan Eric Kandel, pemenang Penghargaan Nobel, bahwa kita memiliki pertukaran gen yang disebut “Gen Creb”.
Saat informasi yang dalam bentuk elektromagnetik dan kimiawi bergerak maju ke depan otak, stimulus itu merangsang pelepasan protein tertentu dalam sel sehingga menghidupkan gen creb. Nah gen creb seperti saklar lampu, yang kita nyalakan dan matikan melalui pikiran.
Gen kita mengatur perubahan dalam dalam hitungan menit, tergantung apa yang kita pikirkan dan pilih.
Ketika kita memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, kita mengubah gen kita sesuai resep Allah dalam menciptakan kita.
Yang lebih hebat lagi, pilihan-pilihan kita tidak saja mempengaruhi kerohanian, jiwa dan tubuh kita, tetapi mempengaruhi juga orang-orang yang dengannya kita berelasi, bahkan mempengaruhi generasi-generasi selanjutnya.
Penelitian epigenetik menyadarkan bahwa dosa orangtua menciptakan suatu kebiasaan BUKAN takdir. Faktor epigenetik yang mengaktifkan atau menonaktifkan gen. Kita cenderung makan dan meniru kebiasaan orangtua dan orang-orang terdekat kita.
Artinya, kita bisa meneruskan atau justru menolak kebiasaan yang merusak dan mengambil pilihan yang lebih baik.
Dengan pilihan yang baik, kita dapat mengubah DNA dan masa depan anak cucu kita.
Kita diciptakan dengan kehendak bebas, bukan korban kehidupan melainkan kitalah yang mengendalikan kehidupan kita sendiri. Caranya? Dengan memilih pikiran yang selaras dengan kehendak Allah.
Persepsi kita terhadap lingkungan dan cara kita mengaturnya, mengendalikan tubuh dan hidup kita.
Jika kita mengubah persepsi kita, maka hidup kita pun berubah.
Alih-alih menjadi korban, kita justru menjadi tuan atas hidup kita.
Sayangnya, kebenaran ini, dimanfaatkan oleh beberapa orang yang atas nama pengembangan diri, membuat program kehidupan sukses tetapi tanpa menyertakan Sang Perancang Agung, Tuhan.
Mengajarkan visualisasi dan afirmasi positif untuk mencapai tujuan tertentu. Berhasil karena bergantung pada kekuatan sendiri.
Para ilmuwan berpendapat, Neuroplastisitas (kemampuan otak untuk berubah sebagai respons terhadap pikiran) dapat melayani kita atau sebaliknya menentang kita, karena apa pun yang kita fokus memikirkannya akan berkembang.
Dan tidak ada kebahagiaan atau kepuasaan sejati di luar Tuhan. Kemampuan manusia terbatas. Kehidupan yang memuaskan tercipta saat kita memposisikan menjadi wadah yang menyalurkan kehendak dan menggenapi rancangan Allah dalam hidup kita.
“Aku koq ga bisa transfer pakai M-banking ya? Melebihi limit.”
“Coba cek di inbox, transfer siapa?”
“Ga transfer siapa-siapa koq…”
“Cek mutasi rekeningnya…”
Setelah saya cek, koq ada transaksi debit 75 juta? Oh…
Segera kontak KLIK BCA… ketahuanlah hari ini ada transaksi sebesar 75 juta melalui QR.
Kami pameran di ICE – BSD. Saat makan siang, makan di foodcourt seperti biasa. P. Indra makan siomay dan bayar dengan QR.
“Siomay tadi harga berapa?”
“75.000”
“Nach… Pas ngetik kelebihan nol pasti.”
Bergegas kami berangkat ke ICE lagi dan tidak lupa telpon Ivana, menantu kami yang masih di ICE, untuk menemui penjual siomay.
Kami pun berkumpul di Siomay Yupi. Sang pemilik, Yehezkiel Alpiawan, sangat baik. Dia pun kaget karena tidak menyangka ada salah transfer. Yang dilihatnya hanyalah transaksi QR Berhasil, ya sudah.
Begitu menyadari kejadian ini, Yehezkiel menawarkan agar KTP-nya saya bawa dulu untuk jaminan. Rekening atas nama orangtuanya. Setelah di cek ternyata betul, ada salah transfer.
Yehezkiel menjelaskan, setelah pulang dari ICE akan ditransfer sebagian, sisanya besok pagi karena terkendala limit transfer kartunya. Saya memilih hanya foto KTP
Sekitar 1 jam kemudian, masuk transfer dari Yehezkiel sebesar 50 juta dan keesokan harinya, 25 juta.
Thanks Yehezkiel!
Kamu sungguh-sungguh baik.
I am very proud of you.
Sebetulnya saya ingin minta foto Yehezkiel, ternyata Yehezkiel buka stand juga di pameran JCC, jadi belum juga ke ICE.
“Bersyukur sekali kamu bertemu dengan orang baik, Yenny…” komentar beberapa teman.
Yess…. Setuju!
Teringat akan kata-kata Elisa, putri saya, kalau kita melihat dunia ini dipenuhi orang-orang baik, maka demikianlah hidup kita.
Terbukti apa yang kita pikirkan dan percayai, mempengaruhi orang-orang dengan siapa kita berelasi, sesuai teori Dr. Caroline Leaf.
Tidak sedikit teman-teman yang mengalami pengalaman serupa akan ‘mengutuki’ dirinya, sebagai ‘dasar tuwir’, ‘pikun’, ‘sudah tua’, ‘ceroboh’ dsb.
Apa akibatnya?
Setiap perkataan kita mengubah susunan otak dan secara alami, tercipta sesuai yang kita katakan dan terjadilah menurut imanmu.
Padahal sesungguhnya, keteledoran seperti itu bisa terjadi pada siapa saja.
Saya pernah mengalaminya.
Saat kami membicarakannya, ternyata Elisa dan Christian, putri putra kami, meski masih muda, pernah juga melakukan kesalahan yang sama. Setiap orang bisa mengalami saat-saat kurang teliti.
Keturunan teledor?
Kita sudah belajar dari Dr. Caroline Leaf, itu kebiasaan saja, bukan masalah keturunan atau genetika.
Kita bisa mengubahnya, dengan cara mengubah cara berpikir kita.
Dan Tuhan baik! Kami selalu bertemu orang-orang yang baik. Itu bukti Anugerah Perlindungan Tuhan.
Hidup adalah pilihan.
Apa yang akan kita katakan dan pikirkan?
Itulah kehidupan yang sedang kita lukis.
Selamat memilih!
“The world as we have created it is a process of our thinking. It cannot be changed without changing our thinking.”? Albert Einstein.
“Dunia itu seperti yang telah kita ciptakan dalam proses berpikir kita. Dan dunia itu tidak dapat diubah tanpa mengubah pemikiran kita.”- Albert Einstein.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN