Monthly Archives: Feb 2022

Articles

Rest In The Lord.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Rest In The Lord.

“Banyak orang bilang cari duit susah, padahal engga… Asalkan kita bersama Tuhan, semua jadi mudah,” kata Elisa, putri saya, “Tuhan tau di mana berkat tersimpan.”

Iya bener juga…
Sejak kecil sudah diajar harus hemat, cari duit itu susah.
Kalau beli barang tawar semurah-murahnya. Bisa dapat harga paling murah, itu baru jago, pintar.

Ada seorang teman lama yang kalau belanja, nawarnya dahsyat sekali… Sampai teman lainnya berkomentar,
“Si X itu klo belanja jangan sampai si penjual ada untungnya…”
Padahal belanjanya sayuran, buah di pedagang kecil….
Beli nasi liwet, minta extra sambal goreng labu siam sebanyak-banyaknya, sampai penjualnya cemberut….

“Kan lumayan…”, ujarnya bangga. Merasa cerdik, bisa mendapat lebih banyak daripada teman-teman lainnya meski uang yang dikeluarkan sama.

Padahal kalau di hotel berbintang atau di resto besar, air mineral harganya 5 kali lipat dari harga di pasar, di bayar juga tanpa bisa menawar. Wong Si X itu kaya raya… Tapi karena dari kecil sudah dididik super hemat, perhitungannya luar biasa.

Kadang-kadang orang-orang yang sederhana justru lebih murah hati. Punya sedikit, masih ingat berbagi.


Mindset dunia semua untukku, untukku dan untukku…
Takut kekurangan sehingga enggan berbagi.

Mindset Kerajaan Allah berbeda. Beri maka kamu akan diberi.
Bayar perpuluhan dan persembahan lainnya. Diberkati untuk menjadi berkat.

Sumber berkat kita adalah Tuhan.
Dan kemakmuran bukanlah banyaknya uang atau aset yang kita miliki, KEMAKMURAN ADALAH PERKENANAN TUHAN.
Tidak percaya?

Seorang kerabat, beberapa tahun yang lalu, menginvestasikan sebagian uang miliknya di tiga bank yang berbeda.
Total simpanannya, lebih dari seratus milyar rupiah.
Tanpa dinyana, ke 3 investasi tadi bermasalah…
Uang pun lenyap tak berbekas.
Terbukti uang tidak menjamin kemakmuran.
Saat mendengarnya, saya berpikir, betapa berartinya uang sebanyak itu jika dipakai untuk membantu orang yang sedang kekurangan.

Berbeda ketika kita memiliki perkenanan Tuhan, Sang Sumber Berkat. Kita bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air…
Tidak pernah layu daunnya, apa pun yang dibutuhkan, tersedia.

Mendapat perkenanan Tuhan itu seumpama kita sedang berada di lift. Meskipun kita berdiri tanpa melakukan apa pun, atau duduk… kita akan tetap naik, dan naiknya bukan karena usaha kita, gak perlu bersusah payah.

Semua kita terima karena kita bekerja sama dengan hukum-hukum kerajaan-Nya.

Ibarat kapal, saat berlayar mengikuti arah angin, kapal melaju dengan cepat terdorong angin.

Sebaliknya saat kapal melawan arah angin, dia harus mengerahkan segenap tenaga agar dapat sedikit maju.


Ada teman yang sedang berada dalam kesulitan. Saya memperkenalkannya dengan sahabat yang expert di bidangnya. Harapannya tentu teman ini bisa menimba ilmu dan belajar strategi baru untuk mengatasi masalahnya.
Berpikir out of the box.
Sayangnya, teman ini langsung membatasi, bahwa itu tidak mungkin dilaksanakan. Dia berpikir dengan mindset bisnisnya selama ini sehingga saat ditawarkan strategi baru, dia menganggapnya mustahil.
Padahal bersama Tuhan tidak ada yang mustahil.

Joel Osteen mengingatkan, Tuhan sudah membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan.
Masalahnya, apakah wadah kita mampu menampungnya?
Jika diri kita hanyalah gelas kopi, berkat yang ditampung ya cuma secangkir kecil itu saja.
Sebaliknya, jika kita itu tangki yang besar 11.000 liter misalnya, jauh lebih tinggi dari saya…. Ssssttt Tangkinya MPOIN jangan lupa… , berkat yang ditampung ribuan kali lipat dari cangkir kopi.

Semua kembali kepada kita, apakah diri kita itu cangkir kopi, galon atau tangki yang super besar?
Tuhan sudah mencurahkan berkat yang sama, kapasitas kita untuk menerima berkat yang membedakannya.

Saya sudah membahas cara memperbesar kapasitas dalam artikel: “Saya menemukan rahasianya… Yeaaayyyy”

Asalkan kita menanam benih yang benar dan merawatnya, maka hasilnya mengikuti secara natural.
Mindset dan sikap yang sesuai dengan Hukum Kerajaan Allah.

Siap praktik? Yuk….

“God is the source. Everything else is a resource.”— Tony Evans

“Tuhan adalah sumbernya. Segala sesuatu yang lain, sekedar sumber daya saja.” — Tony Evans.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Pemberian dari Hati.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Pemberian dari Hati.”

Salah satu area hati yang paling menantang untuk diperbaharui adalah area di mana hati itu mencintai uang. Cinta akan uang merupakan benteng yang berpengaruh, baik bagi si miskin maupun si kaya.
Cinta akan uang sebenarnya sekedar rasa takut, tidak memiliki rasa cukup.
Berapakah jumlah yang cukup itu?
Mereka yang mencintai uang tidak akan pernah tahu.

Di mana hartamu berada disitu juga hatimu berada.
Ketika hati kita mencari alasan agar tidak memberi dan tidak mendukung pelayanan Firman, itulah gejala hati yang belum sepenuhnya diubahkan oleh kasih Tuhan.
Hati yang sudah berubah tidak akan memberi dari rasa bersalah melainkan karena kasih, sukacita dan pujian syukur.

Wanita dengan minyak dalam wadah pualam itu diejek oleh para murid karena dianggap melakukan pemborosan dan mubazir. Beberapa orang hari ini akan menyarankan, tidak perlu memberikan pengorbanan kepada Tuhan dengan cara seperti itu. Tetapi Yesus memberikan komentar menarik sebagai tanggapan atas pelayanan itu kepada-Nya:
“tetapi kepada siapa yang sedikit diampuni, ia pun sedikit mengasihi.”
Yesus menerima pengorbanannya yang mahal sebagai buah kasih. Wanita itu telah diubahkan oleh pengampunan, dan pengampunan itu diekspresikan dengan persembahan yang melampaui batas.

Kita memiliki tanggung jawab untuk mengajar umat Tuhan bagaimana hati yang telah diubahkan meresponi Tuhan. Apakah mereka menerimanya atau tidak, terserah mereka. Apakah kita didesak agar mempersembahkan persembahan rohani, atau tidak, supaya diterima oleh Allah?

“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”
1 Petrus 2:5 (TB).

Pengorbanan seperti apa yang termasuk di dalamnya?

“Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”
Ibrani 13:16 (TB).

Pemberian kita adalah pengorbanan rohani!
Beginilah cara Paulus berbicara tentang pemberian jemaat Filipi: “Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.”
Filipi 4:18 (TB).

Orang-orang Filipi berkorban agar Paulus berkelimpahan!
Bagi Tuhan, hal itu sangat menyenangkan.
Biarlah kasih karunia Tuhan mengubah hati Anda sehingga pemberian Anda juga menjadi aroma harum yang berkenan kepada-Nya.

“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.”
Amsal 11:24 (TB).

[Repost ; “Giving from the Heart”, – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Thank You Pak Wepe…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Thank You Pak Wepe…

Drg. Iwan menampilkan gambar kura-kura di atas pagar.
Lho…. bagaimana naiknya?
Tentu ada orang yang mengangkat kura-kura ke atas pagar, sehingga kura-kura yang biasanya hanya bisa memandang sejauh 1-2 meter, sekarang pandangannya luas bisa melihat hingga puluhan meter ke depan karena berada di ketinggian.

Moral Cerita, jangan lupa pada orang-orang yang sudah membawa kita naik, ke tempat yang tidak bisa kita capai sendiri.

Berkelebat ingatan pada P. Wepe alias P. Wahyu Pramudya, founder dari portal Ribut Rukun yang terkenal.

Saya sudah bertahun-tahun menulis, sebelum mengenal beliau. Menulis apa saja karena saya memang suka menulis.
Suatu ketika saya diperkenalkan oleh P. Yahya Juanda pada P. Wepe, dan mulailah saya ikutan menulis di Ribut Rukun (RR).

P. Wepe mengajari saya, agar menulis yang personal, pengalaman pribadi.
Alasannya, di sosmed banyak sekali artikel serupa. Harus yang khas YennyIndra. Jadi ga ada yang menyamainya.

Hhhmmm… Betul juga ya… Kalau saya ikut-ikutan menulis tentang Bill Gates, misalnya, tentu saya mengambil bahan dari tulisan orang lain. Dan ada orang-orang yang mengenal Bill Gates secara pribadi, tentu saja tulisannya akan jauh lebih unik, lengkap dan lebih bagus dari tulisan saya. Makes sense.

Sejak itu mulailah saya berlatih menulis pengalaman bidup saya sendiri. Apa yang saya pelajari dari sekolah, dari kehidupan atau pengalaman teman-teman dekat saya, yang betul-betul saya kenal secara pribadi… Masih ada syarat lagi, saya tergerak untuk menulisnya.

Kadang ada teman yang ingin kisahnya ditulis, tetapi saat saya tidak tergerak, saya memilih menolaknya.
Seruput Kopi Cantik adalah sarana yang Tuhan percayakan, jadi saya harus taat pada Sang Boss.
Kalau Sang Boss tidak memberikan damai sejahtera, lebih baik tidak.

Ternyata resep P. Wepe sangat jitu.
Dalam dunia tulis menulis, copy paste sangat mudah, nantinya tidak jelas lagi siapa penulis yang sebenarnya. Banyak yang akhirnya dianggap tulisan orang yang posting.

Menulis di Indonesia nyaris ga ada keuntungannya secara materi. Karena itu P. Edy Zakheus, guru menulis saya, selalu menekankan, menulis itu untuk Personal Branding. Jangan mengharapkan duitnya dari sana. Kecuali penulisnya benar-benar tokoh besar.

Darimana duitnya?
Ketika dijual bersama seminar atau produk lainnya.

Bagi saya pribadi, tulisan adalah warisan saya untuk generasi mendatang. Warisan yang abadi. Hope oneday, anak cucu atau generasi selanjutnya, membaca tulisan saya dan mendapat berkat serta mengadopsi dengan nilai-nilai yang saya sampaikan, sehingga hidup mereka menjadi lebih baik. Hasil pembelajaran puluhan tahun.
Karena itu saya prefer blast gratis di mana-mana.

Banyak teman-teman mendorong saya untuk menulis buku lagi. Artinya, pembaca harus membeli bukunya. Tetapi dengan membagikannya gratis, jauh lebih banyak yang bisa diberkati. Bisa di share lagi kepada teman dan kerabat mereka.
Rasanya senang sekali, jika ada pembaca yang hidupnya menjadi lebih baik karena Seruput Kopi Cantik. Tuhan yang memberi upahnya di surga kelak.

Karena itu, please klo di share lagi, *Nama Penulis Jangan Dihilangkan* teman-teman, supaya tujuan menjadi warisan abadi bisa tercapai.

******

Suatu ketika saya menawarkan kepada sahabat saya, jika butuh resources bisa ambil dari Seruput Kopi Cantik.

“Ga bisa Yenny, Seruput Kopi Itu Yenny banget…. Sangat personal…” jawabnya.

Dan saya terpukau dan berterima kasih sekali dengan rahasia yang P. Wepe ajarkan, sehingga tidak mudah karya saya untuk dibajak.
Berkat ilmu P. Wepe, tulisan saya ibarat diberi water mark. Masih bisa sich dicopy tanpa nama, tetapi pembaca setia ‘merasakan’ ini style YennyIndra.

Mungkin P. Wepe juga tidak menyangka bahwa apa yang diajarkannya bisa membuat pembeda yang besar serta memunculkan ke-khas-an versi saya.
Thank you P. Wepe….

Melalui hal ini, tanpa sengaja, P. Wepe sudah mengangkat saya, bagaikan mengangkat kura-kura ke atas pagar.
Melalui Seruput Kopi Cantik, saya mendapatkan wawasan, teman-teman dan kesempatan yang dulunya sulit saya dapatkan.

Perjalanan saya menulis, mengalami berbagai fase hingga kini. Kegagalan, kesalahan dan berbagai pengalaman lainnya, tetapi waktu yang kita jalani bersama Tuhan, tidak pernah sia-sia. Tuhan membentuk karakter, sikap dan gaya tulisan saya di sepanjang jalan.

Demikian juga dalam bidang kehidupan lainnya. Selama kita menjalaninya bersama Tuhan, endingnya selalu baik.
Karena kebahagiaan dan kesuksesan adalah perjalanan, bukan tujuan.

Prinsip dalam hidup: Tidak ada orang yang bisa naik ke atas sendirian. Selalu ada orang- orang yang berinvestasi di sepanjang jalan kehidupan kita. Jangan pernah lupakan itu!
Tanpa mereka, kita tidak akan pernah naik setinggi ini.
Ungkapkan penghargaan dan rasa syukur atas jasa-jasa mereka dalam membentuk kita menjadi pribadi yang sekarang ini.

Dan jangan pula pelit berbagi. Mungkin sekarang giliran kita dipakai Tuhan untuk mengangkat orang lain, melalui hal-hal sederhana yang kita bisa. Lakukan dengan tulus!

Quotes TD. Jakes yang terkenal,
You can’t explain to a turtle, giraffe decision – Anda tidak dapat menjelaskan kepada kura-kura, keputusan sang jerapah.

Tetapi sekarang berbeda, karena ada pahlawan-pahlawan yang mengangkat kura-kura ke atas pagar, maka sekarang apa yang dilihat oleh kura-kura kurang lebih sama dengan apa yang dilihat Jerapah.


Saat memilih foto P. Wepe, saya menemukan foto lawas bersama teman-teman RR. Ada alm. Martha Pratana, yang berjasa mengajari saya menulis buku, sekaligus menjadi editor 2 buku saya.

Ada pula P. Xavier Quentin Pranata, sohib yang mendorong saya untuk menulis, saat saya masih belajar menulis. Bukan siapa-siapa. Padahal P. Xavier sudah sangat top dengan ratusan bukunya.

Wow… Betapa banyaknya pahlawan yang berjasa dalam hidup saya dan teman-teman di sepanjang kehidupan… Thanks semuanya.


Menarik bukan? Yuk… Praktik!

We rise by lifting others.? Robert Ingersoll

Kita naik dengan cara mengangkat orang lain.? Robert Ingersoll.

??YennyIndra??
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 4 5 6