Diberkati untuk Menjadi Berkat.”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Diberkati untuk Menjadi Berkat.”
Kemungkinannya, pada titik tertentu, kita pernah mendengar pertanyaan: “Jika Tuhan itu ada, mengapa begitu banyak kejahatan dan ketidakadilan di dunia ini?”
Saya menemukan diri saya terjebak dalam percakapan seperti itu dengan seseorang belum lama ini. Seperti biasa, orang yang saya ajak bicara menunjuk pada kemiskinan dunia dan bertanya mengapa Tuhan tidak melakukan sesuatu untuk membantu orang miskin.
Meskipun saya tidak mengatakannya dengan keras, saya bertanya-tanya, apa yang orang ini harapkan dari Tuhan—menghujani uang dari awan?
Tuhan adalah Tuhan yang baik dan penuh kasih.
Tentu bukan kehendak-Nya bagi orang-orang untuk hidup dalam kemiskinan dan pergi tanpa memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dan, karena Dia adalah Tuhan dan telah memikirkan segalanya, Dia sudah memiliki rencana untuk memenuhi kebutuhan dunia. Ini ditemukan dalam Ulangan 8:18 : Dialah yang memberi Anda kekuatan untuk mendapatkan kekayaan, agar Dia menegakkan perjanjian-Nya” (New King James Version).
Perjanjian yang Tuhan berikan kepada dunia tidak hanya bersifat rohani; itu juga mencakup kekayaan materi, kesehatan, kedamaian, dan segala sesuatu yang lain yang harus Dia berikan. Dari semua cara Allah dapat “menegakkan perjanjian-Nya” di bumi, Dia memilih untuk menggunakan kita—tubuh Kristus! Betapa suatu hak istimewa—dan tanggung jawab—kita harus bermitra dengan Dia dalam melayani kebutuhan rohani dan materi dunia.
Dalam Financial Stewardship, Andrew menjelaskan bahwa “kemakmuran sebenarnya bukan untuk kita.
Tujuan kemakmuran agar kita bisa menjadi berkat.
Itu memungkinkan kita untuk memberkati orang lain.” Masalahnya adalah bahwa agama telah mengajar gereja bahwa kemakmuran itu jahat dan egois, sehingga kita harus menghindarinya dengan segala cara jika ingin menjadi saleh. Pola pikir ini menerima kemiskinan sama dengan kerendahan hati dan kesalehan.
Mereka yang percaya paham ini, hanya menginginkan berkat Tuhan secukupnya saja. Mereka baik-baik saja dengan hanya memiliki sedikit karena mereka tidak ingin menjadi egois. Tetapi 2 Korintus 9:8 (TB) mengatakan, “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”
Tuhan ingin kita berkelimpahan dalam setiap pekerjaan baik. Kita tidak bisa berkelimpahan dalam membantu orang lain jika kita sendiri berada pada posisi bangkrut!
Melihat kemakmuran dari perspektif Alkitabiah yang benar, kita egois jika kita tidak berkelimpahan, karena itu berarti kita tidak bisa memberi kepada orang lain. Menurut ajaran Andrew dalam Penatalayanan Keuangan, kita perlu mulai makmur sehingga kita dapat berlimpah dalam setiap pekerjaan baik. Inilah sebabnya mengapa Tuhan ingin kita makmur.
Dia ingin memberkati kita sehingga Dia dapat membuat kita menjadi berkat. Kita tidak bisa memberkati orang lain jika kita tidak diberkati.
Jika setiap orang Kristen memiliki sikap yang benar terhadap kemakmuran—memahami bahwa kemakmuran tidak mementingkan diri sendiri, tetapi berkat yang Tuhan ingin berikan kepada kita—saya percaya kita dapat menghapus kelaparan dan kemiskinan dunia dan mengirimkan Injil ke seluruh dunia. Tuhan tidak akan menghujani manusia dengan uang. Dia menunggu kita untuk percaya kepada-Nya untuk meraih kemakmuran sehingga kita, “memiliki semua kecukupan dalam segala hal, dapat berlimpah untuk setiap pekerjaan baik.”
[Repost : “Blessed to be a Blessing”, – Andrew Wommack, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/