Articles

Sentuhan Kasih Allah Yang Lembut….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Sentuhan Kasih Allah Yang Lembut….

Sudah lebih dari 3 bulan terakhir saya pasang status di WA. Mixed antara artikel baru dan artikel lama. Ternyata banyak teman-teman yang suka.
Jadi saya rutin pasang status. Bahkan hari minggu saya biasa libur post renungan, status tetap ada.

Tgl 23 Oktober pagi saya pasang status. Anehnya, link artikel yang saya pilih sesuai urutan, tidak bisa di KLIK.
Berkali-kali saya ulang, gagal terus.
Akhirnya saya memutuskan untuk ganti artikel saja.
Jadilah saya post artikel tentang Lonely.

“Terimakasih banyak bu, untuk renungannya setiap hari sungguh menguatkan saya,” ujar Bu Elizabeth,
“Kebetulan sekali hari ini saya berulang tahun
dan renungannya “Lonely”
koq bisa ya? Saya yakin, semua tidak ada yang kebetulan. Tuhan memberkati ibu dan semua keluarga sehat dan bahagia selalu. Kiranya tulisan-tulisan ibu dpt memberkati dan menguatkan banyak orang, seperti saya juga.”

Nyesss…. Terharu sekali.
Ternyata Tuhan sedang berbicara dan mengungkapkan kasih-Nya pada Bu Elizabeth.
Very personal…

Lagu: Allah mengerti… Allah peduli…
Segala persoalan yang kita hadapi,
Tak akan pernah dibiarkannya,
Ku bergumul sendiri,
Sebab Allah mengerti…

Segera saya minta Ivana, menantu saya, mengirimkan tart cake buatan perusahaannya, Sweet_O_Treats.


Pada tanggal 7 Juli 2021 chat masuk,
“Selamat pagi Bu Yenny, saya Elizabeth, istrinya Hanyono Rusli. Suami saya sudah dipanggil Tuhan kemarin pagi.
Terimakasih untuk tulisan Bu Yenny yang memberkati kami tiap hari. Tuhan memberkati.”

OH… Sungguh mengejutkan.
P. Hanyono Rusli, kepala cabang di BCA, di sana saya mengenal beliau. Berlanjut dengan rutin saya mengirimkan artikel Seruput Kopi Cantik.
Tanpa dinyana, begitu cepat beliau pulang ke rumah Tuhan.

Melalui chat ini, saya berkenalan dengan Bu Elizabeth.
Sharing, saling menyapa dengan berbagai cerita dan komentar menanggapi Seruput Kopi Cantik.

“Saya dulu mengenal suami saya di BCA. Dia tidak kenal Tuhan, namun sebelum menikah memutuskan untuk terima Tuhan. Kami menikah thn 1997, dianugrahi 3 orang putra. Selama ini kehidupan kami bahagia. Bisa pelayanan di gereja, komsel, bahkan anak kami juga sudah belajar melayani.
Tetapi mengapa suami saya begitu cepat di panggil Tuhan.
Sebagai orang percaya saya hanya bisa berserah pada kehendak Tuhan, tetapi sebagai manusia, saya belum bisa memahami semua ini, apa yang Tuhan mau lakukan dalam hidup saya.. . “

“Bu, bukan kehendak Tuhan P. Hanyono meninggal. Penyakit, malapetaka dan semua hal buruk dari si iblis karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Adam menyerahkan otoritas dunia ini ketika tunduk pada tipuan iblis untuk makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat,” saya berusaha menjelaskan prinsip yang dipelajari di Sekolah Charis,
“Tidak semua hal bisa kita mengerti sekarang, apalagi dengan otak kita yang terbatas. Satu hal yang saya tahu, Tuhan tidak pernah meninggalkan mau pun membiarkan kita. Ketika kita bersedia menyerahkan apa yang tidak kita mengerti kepada-Nya, Tuhan akan mengubah halangan yang dirancang si iblis, untuk diubah menjadi kebaikan bagi masa depan kita. Syaratnya, kita mengasihi Tuhan dan terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.”

Ada hal-hal yang tidak kita mengerti sekarang tetapi kita harus bersikap:

Don’t let what you don’t know influence what you do know, – Jangan biarkan apa yang tidak kita mengerti, mempengaruhi apa yang kita mengerti, yaitu Allah mengasihi kita, setia dan Dia tidak pernah berubah, baik dulu, sekarang mau pun selamanya, ” ujar Andrew Wommack.

Kerap dari pengalaman ‘buruk’ yang kita alami, lamaaa setelah itu… Saat menoleh ke belakang, ternyata ada berkat yang tersembunyi di belakangnya – blessings in disguise.

Tidak semua hal kita bisa mengerti sekarang, tetapi beranikah kita memilih mempercayakan hidup kita kepada-Nya?
Itulah iman, percaya sebelum melihat.

Pewahyuan yang saya terima akhir-akhir ini adalah kesadaran bahwa Saya Bukan Tuhan.

Artinya, begitu banyak hal-hal yang terjadi diluar kendali saya.
Teman-teman yang pulang ke rumah Tuhan secara mendadak, mengingatkan saya:
Nikmati hidup hari lepas hari. Kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari.

Prinsip ini ternyata membuat hidup jauuuh lebih enteng.
Yang gak bisa, serahkan Tuhan. Yang masih jauh ke depan, sudah gak usah dipikirin berat-berat.
90% kekuatiran kita tidak pernah terjadi.

Tuhan sudah berjanji, Dia tidak pernah membiarkan atau meninggalkan kita. Dan rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera, untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.
Burung pipit saja dipelihara Tuhan, apalagi kita.
Percayalah!
Tuhan itu pencipta alam semesta, kalau kita benar-benar berjalan bersama-Nya, langkah demi langkah, apa sich yang sulit or mustahil? Dia Allah yang bertanggung jawab dan selalu bisa diandalkan.

Setuju?

Humble yourselves, therefore, under God’s mighty hand, so that in due time He may exalt you. Cast all your anxiety on Him, because He cares for you.

Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Mengapa Sebagian Orang Menyalahkan Tuhan Ketika Hal Buruk Terjadi Dalam Hidupnya? (Part 1)
‘Tuhansedang memikirkanmu!”
SIAPA YANG ANDA DENGARKAN?