Articles

Seberapa Jauh Kita Mengijinkan Allah Bekerja Dalam Hidup Kita?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Seberapa Jauh Kita Mengijinkan Allah Bekerja Dalam Hidup Kita?

“Apa yang Anda pelajari sekarang?”, tanya John Maxwell dalam Kingdom Business Summit 2021.

“Apa ya…?”, saya mulai berpikir.

Saya menyadari sungguh-sungguh bahwa saat Tuhan berkata, itu yang dimaksudkan-Nya.
Saat saya membaca Tuhan berjanji jika saya melalui api, tidak akan terbakar. Dulu saya menganggap, oooo api itu artinya masalah, jadi saat mengalami masalah berarti saya dapat solusi.
Hingga suatu ketika Tuhan memberi saya pewahyuan:
GOD MEANT WHAT HE SAID AND HE SAID WHAT HE MEANT!
ALLAH BERSUNGGUH-SUNGGUH DENGAN APA YANG DIA KATAKAN DAN DIA BERKATA SESUAI APA YANG DIA MAKSUDKAN!

Sejak itu saya mulai bertindak menghidupinya.
Hidup jadi jauuuh lebih enteng….

Kebiasaan buruk saya, tidak sabaran. Kalau ingin sesuatu, maunya segera.
Merasa bersalah jika tidak melakukan sesuatu untuk merealisasikannya.
Menurut cara dunia, itu benar. Lebih cepat, lebih baik.

God’s way – cara Tuhan, berbeda.
Harus berdoa, percaya menanti arahan-Nya.
Kalau Tuhan diam bagaimana?
Artinya belum tiba waktunya. Kita masih harus dibentuk dan diproses.
Daripada ngotot jadi amburadul, saya menyerah.
Untuk menanti dengan sabar, dibutuhkan iman. Butuh percaya. Kenal dengan yang berjanji.
Satu demi satu, saya melihat bagaimana Tuhan menata segala sesuatu… Jauh lebih baik daripada yang saya pikirkan.
Hati sekarang damai…. Tenteram…
Karena tahu Tuhan mengatur yang terbaik untuk saya.

Ketika menghadapi masalah, ada keyakinan, Tuhan pasti sudah menyiapkan solusinya. Dan terbukti, Tuhan tidak pernah terlambat.

  I will answer them before they even call to me. While they are still talking about their needs, I will go ahead and answer their prayers!

Aku akan menjawabnya bahkan sebelum mereka memanggilku. Sementara mereka masih membicarakan kebutuhan mereka, Aku akan menjawab doa mereka!

Kemarin sore perjalanan dari Purwakarta pulang ke BSD. Menjelang turun dari toll layang, kelihatan pada GPS, garis merah panjang tanda macet parah.
Begitu turun, macet beneran. Panjang dan tidak bergerak.

“Aduh…. Macetnya parah ini…”, Keluh P. Indra

“Sudah jangan komentar jelek… Berdoa saja,” jawab saya.

P. Indra sudah lelah, ingin segera tiba di rumah.
Daripada mengeluh, saya memilih berdoa dalam roh.

P. Indra memilih jalur kiri, masih ada bahu jalan.
Tidak lama kemudian suara sirine berbunyi.
Ada 2 truk mobil tentara lewat melalui bahu jalan.
Tidak menunda waktu, segera P. Indra membuntuti dari belakang mobil tentara.
Melaju terus…. Meski di sebelah kanan mobil berjejer macet. Bahkan nyaris tidak bergerak.
Hal ini terus berlangsung hingga puluhan kilometer.

Kurang 1.6 km sebelum kami harus belok ke kiri menuju arah Serpong/BSD, truk tentara mengambil jalur kanan.
Masih tetap macet.
Sirine berbunyi lagi, ada mobil polisi lewat dari sisi kiri.
P. Indra sekarang membututi mobil polisi…
Lancar jaya…. 🙂 hingga belok kiri menuju Serpong/BSD yang memang lengang jalannya.

Wow….
Kebetulan?
Bagi saya tidak. Ini tangan Tuhan yang membukakan jalan bagi kami.

Segala sesuatu tidak memiliki arti  hingga kita yang memberi arti.
Saya memilih melihat tangan Tuhan dibalik ‘kebetulan’ yang terjadi dan mengucap syukur serta memuliakan nama-Nya….

Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau, Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau,” demikian janji Allah.

Dan terbukti, He said what He meant.
Janji Allah Ya & Amin.

Kalau masalah macet saja Tuhan menolong…
Apa sich yang gak akan Tuhan kasih buat kita?
[Meniru komentar bink-bink, “apa sich yang engga buat ci Yenny?” 🙂 🙂 :-)]
I love You, Lord

Pernahkah kita merenungkan arti yang lebih dalam dari peristiwa sederhana ini:
dalam kemacetan yang sama, Tuhan mengadakan perbedaan, mobil kami lancar…. Waktu tempuh kami tidak mengalami keterlambatan, meski keadaan sesungguhnya di jalan itu macet total.
Asalkan kita bersedia bergantung sepenuhnya kepada-Nya, ‘seribu rebah di sisiku, sepuluh ribu di sebelah kananku, tetapi itu tidak menimpaku’, sungguh terbukti.

Maukah kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya dengan ketaatan total?

Pray when you feel like worrying. Give thanks when you feel like complaining. Keep going when you feel like quitting! – Nick Vujicic.

Berdoalah saat Anda merasa khawatir. Mengucap syukurlah saat Anda merasa ingin mengeluh. Terus maju saat Anda ingin menyerah – Nick Vujicic.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Sembuh Dari Sakit Aneh & Terima Terobosan Keuangan. Mau Tahu Rahasianya?
“Life is God’s Novel….. “
Naik Level? Ini Tantangannya!