Monthly Archives: Jun 2021

Articles

“Berjalan dengan Iman.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Berjalan dengan Iman.”

“Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” —
2 Korintus 5:7 (TB).

Apa artinya hidup dengan iman?
Sementara indera dan emosi kita dibombardir setiap hari oleh dunia di mana kita hidup, -dunia yang sudah jatuh dalam dosa-, Paulus menyatakan bahwa kehidupan Kristen seharusnya berpusat di sekitar yang tidak terlihat (rohani), bukannya yang terlihat (jasmani).

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
2 Korintus 4:18 (TB).

Terlepas dari nasihat yang gamblang ini, banyak yang mengakui, betapa mereka jauh lebih dipengaruhi oleh pancaindera, informasi dan logika (alias apa yang kasat mata) daripada oleh yang “tak terlihat” (yang rohani). Bahkan, apakah kita yakin dengan apa yang “tak terlihat” (rohani)?

Sangat menarik, dalam dunia “yang kasat mata” banyak orang yang membangun kehidupan mereka di atas hal-hal yang tidak dapat mereka lihat, tetapi mereka yakin bahwa hal-hal itu nyata.

Contohnya, jika dokter menyatakan ada kanker di dalam tubuhnya, sesungguhnya si pasien tidak dapat “melihat” kankernya, tetapi dia mempercayai kata-kata dokter.
Kita tidak melihat dengan mata kepala sendiri, apa yang sedang terjadi di Washington, tetapi kita mempercayai kata-kata mereka yang menulis berita dan membiarkan emosi kita dimanipulasi.

Di sisi lainnya, ketika seseorang menyatakan bahwa mereka mempercayai Firman Tuhan, melebihi mereka mempercayai keadaan fisik atau gejala penyakit (symptom) yang mereka alami di tubuhnya, maka mereka sering dituduh kehilangan akal alias kurang waras.

Berjalan dengan iman nerupakan keputusan untuk mempercayai Firman Tuhan diatas informasi dunia, baik yang terlihat mau pun yang tidak terlihat. Keputusan untuk memilih melihat sesuai dengan apa yang Tuhan lihat.
Ini merupakan bukti dari janji Tuhan yang tidak kita lihat
(Ibrani 11:1).

Berjalan dengan iman, artinya tidak bergantung pada emosi atau logika manusia tetapi memilih membebaskan diri dari ikatan emosi serta logika, lalu hidup dalam dimensi mempercayai kebenaran Firman Tuhan sebagai yang tertinggi diatas segala sesuatu, baik yang mewakili penyakit, kehilangan, kecemasan, depresi, ketakutan dan kemiskinan.

Berjalan dengan iman merupakan keputusan untuk tunduk kepada Tuhan, tidak takut, tidak khawatir, tidak depresi, tidak mempedulikan symptom/gejala-gejala penyakit dan tidak mengimajinasikan gambaran tentang kekurangan dan kegagalan.

Program ulang hati kita agar melihat janji-janji Tuhan dan tidak ada yang lain. Inilah pilihan yang harus kita buat jika kita ingin agar hidup kita berjalan dalam kemenangan.

[Repost ; “Walking by Faith”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
Articles

Coach ‘Kaki’ & MB-Gen

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Coach ‘Kaki’ & MB-Gen

Travelling dengan berjalan kaki karena yang dinikmati justru saat-saat dalam perjalanannya…
Wow… Menarik sekali!
Itulah P. Herman Wenas, teman baru saya.

Kisah perjalanannya dengan berjalan kaki, memecahkan rekor MURI untuk berjalan kaki sejauh 10.000 km dalam waktu 33 hari. Tercatat  pula dalam Guinness Book of World Record. Diliput TV baik dalam mau pun luar negeri. Membuatnya terkenal di seantero dunia. Diwawancara di acara Kick Andy, tentu saja.
Langka sich!

Berbeda sekali dengan saya, suka travelling tetapi tujuannya mencari tempat-tempat cantik dan unik, lalu foto-foto di sana. Ditulis menjadi artikel dan di post supaya facebook serta instagramnya ada isinya…

Beliau berkeliling dunia dengan membawa visi ingin mengentaskan generasi muda. Keinginannya terinspirasi saat ayahnya meninggal pada th 2007. Ada orang-orang yang jauh-jauh datang untuk memberikan penghormatan terakhir serta mengungkapkan rasa terimakasihnya karena sudah disekolahkan.
Disitulah P. Herman menyadari, itulah kekayaan orangtuanya. Maka beliau memiliki pemahaman baru, bahwa kekayaan seseorang tidak diukur dari seberapa banyak yang dikumpulkan, melainkan dari seberapa banyak yang dibagi. Karena ketika seseorang sedang mengumpulkan, artinya dia masih merasa kurang sehingga dia harus mengumpulkan.
Sebaliknya ketika seseorang berbagi, artinya ada keyakinan bahwa ada yang akan mencukupi kebutuhannya atau memberi berkat, dari Tuhan tentunya.
Ibunya yang telah berusia 70 tahun lebih, ditengah pandemi, tetap menjadi Kepala Sekolah bahkan mendirikan sekolah SD yang baru.

Ingatan pun melayang pada quotes apik ini:
Success isn’t about how much money you make, it’s about the difference you make in people’s lives – Sukses bukanlah tentang seberapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi seberapa banyak perbedaan yang Anda buat dalam kehidupan orang lain”, ujar Michelle Obama.

Teladan hidup orangtuanya memotivasi P. Herman untuk menjalani kehidupan yang sama: menjadi teladan bagi anak-anak dan generasi muda lainnya.
MB-Gen ( Melangkah Bersama Generasi), sebuah organisasi non-profit didirikannya pada tahun 2003 untuk merealisasikan mimpinya.
MB-Gen memberi kesempatan kepada anak-anak muda untuk sekolah dan magang bekerja di Taiwan serta beberapa negara lainnya.
Anak-anak muda ini diberi pembekalan ketrampilan serta pendidikan karakter. Lalu dipersiapkan menjadi entrepreneur di masa depan.

Yang membuat saya tertarik sekali adalah alasan mengapa P. Herman terpanggil dalam pelayanan tersebut. Kalau ditarik ke belakang, MB-Gen sesungguhnya dimulai th 1987 saat P. Herman masih kuliah dan terinspirasi dari cuplikan sebuah buku fiksi perang.
Suatu ketika beliau membaca buku yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah.

Sang tokoh berkata,
“I am a man that God created and I am going to prove to my family and my country that I am someone they can be proud of”

“Saya seorang manusia ciptaan Tuhan dan saya akan membuktikan kepada keluarga mau pun negara saya bahwa saya adalah seseorang yang bisa mereka banggakan”

Tuhan membangkitkan keinginan dalam diri P. Herman untuk membuktikan pula pada keluarga dan negaranya bahwa beliau sosok pribadi yang bisa dibanggakan.

“Kalau saya diciptakan Tuhan, berarti hidup saya ini ada tujuannya. Pada saat itu saya berpikir, jika seorang maestro membuat karya musik seperti Bethoven atau Van Gogh dengan lukisannya, pada saat mereka menciptakan karyanya, perlu proses yang sulit dan panjang. Namun mereka fokus pada mahakarya tsb., sehingga saat mahakarya itu selesai, meski sang pencipta sudah tiada, setiap karyanya dimainkan, atau lukisan itu dinikmati bahkan meski hanya repro-nya, orang yang menikmati musik atau lukisan itu, akan mengenang Bethoven atau Van Gogh” jelas P. Herman.

Dengan cara serupa, saya terinspirasi oleh buku karya Bob Buford yang berjudul ‘Finishing Well’, yang mengubah cara saya menjalani kehidupan.

Bob Buford menjelaskan, hidup manusia dibagi menjadi 2 tahap.
Tahap pertama, saat kita sibuk bekerja dan berkarya untuk menghidupi keluarga. Hidup untuk diri sendiri, simplenya demikian.

Tahap ke dua, ketika kita membagikan hidup kita kepada masyarakat. Membangun warisan yang abadi. Mengembalikan apa yang kita miliki dan kemampuan kita demi membangun kehidupan orang lain menjadi lebih baik, sebagai persembahan kita kepada Tuhan

Yang menarik, Bob Buford menegaskan tidak ada istilah pensiun dalam kehidupan kita. Selama kita masih bernafas, artinya masih ada tugas yang Tuhan berikan kepada kita.
Wow….

Cuplikan sebuah buku menginspirasi, pada akhirnya mengubah arah hidup P. Herman Wenas.
Hhmm….
Itulah sebabnya saya juga suka menulis, karena melalui tulisan, saya bisa mewarnai kehidupan banyak orang menjadi lebih baik, dengan mengingatkan mereka bahwa kita memiliki Allah yang Maha-baik.

Tuhan sudah mengaruniakan talenta menulis dan saya tidak ingin menyia-nyiakannya. Saya ingin pulang ke surga dalam keadaan kosong, karena sudah memanfaatkan semua talenta yang Tuhan karuniakan, serta menggenapi tujuan Tuhan saat menciptakan saya.

Bagaimana dengan Anda?

Thankfulness depends on what is in your heart, not what is in your hand-Dennis De Haan.

Rasa syukur tergantung pada apa yang ada di hati Anda, bukan pada apa yang ada di tangan Anda -Dennis De Haan.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Rumput Di Halaman Tetangga….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Rumput Di Halaman Tetangga….

Sesuatu yang kerap tidak kita sadari telah membuat kita menderita, bahkan salah jalan, karena membandingkan rumput di halaman kita dengan rumput di halaman tetangga. Rasanya umum, wajar tetapi itulah sumber penderitaan sejati.

Diterima orang lain adalah kebutuhan dasar manusia. Tidak sedikit remaja yang terlibat narkoba, awalnya hanya karena ingin diterima oleh kelompoknya. Tidak salah Raja Daud mengingatkan, memilih teman dan lingkungan yang baik sangatlah krusial. Kunci sukses dan sukacita dalam hidup ini.

Kita juga suka membandingkan pasangan kita dengan pasangan orang lain. Betul ga?
Suami teman saya, tipe pria rumahan yang baik. Teman saya hobinya memasak dan yang keren, suaminya mau bantuin di dapur.
So sweet….
Dia suami sempurna untuk teman saya.

Sebaliknya, saya ga suka memasak. Tentunya suami seperti itu tidak akan pernah cocok untuk saya. Apa yang saya suka? Travelling! Jadi Tuhan beri P. Indra yang berani sewa mobil, mengendarainya dan menemani saya explore negara yang baru pertama kali kami kunjungi. Jarang yang berani dan Tuhan beri yang pas untuk saya.

Kecenderungan manusia, suka membandingkan kekurangan pasangan kita dengan kelebihan pasangan orang lain. Tetapi lupa membandingkan kelebihan pasangan kita dengan kekurangan pasangan orang lain!

Masalahnya, kita diberi Tuhan pasangan berupa paket: ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing :-). Gak ada yang isinya bagus semua. Tidak ada pasangan sempurna, karena kita juga tidak sempurna.

Greg Mohr bercerita, ada seorang wanita yang luar biasa berbakat di bidang hospitality. Ketika diadakan seminar, wanita ini memasak makanan yang sangat enak untuk semua peserta dan mengatur dengan sangat excellent.


Masalahnya, melayani di bidang hospitality tidak dilihat orang. Di belakang layar. Sehingga wanita ini bersiteguh ingin mengajar. Ketika Greg Mohr memberinya kesempatan, ternyata merangkai 3 kalimat secara runut saja tidak bisa…

Bukankah kita juga kerap tergoda ingin menjadi seperti orang lain? Ingin dilihat dan dihargai orang lain?
Sesungguhnya Tuhan memberi setiap orang bakat dan peran yang unik. Tidak tergantikan. Kita sendiri juga menderita saat berusaha menjadi orang lain. Be yourself lebih mudah dikatakan daripada dijalani. Butuh kepribadian kuat dan keyakinan teguh, siapa diri kita sesungguhnya sesuai rancangan Tuhan.

Andrew Wommack bersaksi, dia bersyukur tidak punya banyak talenta, sehingga dia bisa fokus mengembangkan talenta yang dimilikinya dan menjadi tajam serta berbeda di bidangnya. Outstanding. Orang yang banyak talentanya cenderung tidak fokus.

Kuncinya, hidup dekat dengan Tuhan dan gali firman-Nya. Tidak perlu mencari-cari cara supaya segera mencapai goal kita. Sebaliknya pertajam diri di bidang talenta kita, lalu amati ke mana Tuhan memimpin.

Bagaimana kalau tidak ada arahan dari Tuhan?
Artinya kita belum cukup matang. Lakukan saja Pekerjaan Rumah (PR) kita dengan tekun dan setia. Ketika tiba waktunya, Tuhan akan membukakan pintu yang harus kita lalui.
Promosi datang dari Tuhan. Tidak perlu memanipulasi, membuat image tertentu agar dianggap orang lain pribadi tertentu, yang sesungguhnya bukan diri kita yang sebenarnya.

Dan jalan Tuhan senantiasa lebih baik daripada jalan yang kita rancangkan. Kita akan dibuat-Nya terpukau sehingga saat kesuksesan tiba, kita sadar, ini anugerah Tuhan, bukan kehebatan kita sendiri.
Kita tidak sombong dan Nama Tuhan Dipermuliakan!

Kagumi rumput di halaman sendiri… Jadikan rumput yang paling cantik dan subur. Tidak perlu sibuk mengamati rumput tetangga. Run your own race!

May we rest in God’s strength and provision instead of letting the pressures of the world steal our confidence in God – Roxanne Robbins.

Biarlah kita bersandar akan kekuatan dan penyediaan Tuhan daripada membiarkan tekanan dunia ini mencuri keyakinan kita dalam Tuhan – Roxanne Robbins.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Karunia Firman Kehidupan.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Karunia Firman Kehidupan.”

Hadiah terpenting dan paling berkuasa, yang dapat kita berikan kepada seseorang adalah Firman Kehidupan.
Firman menjadi daging (Yesus) datang ke dunia, untuk menunjukkan kasih Tuhan kepada dunia.
Firman, Yesus, datang dengan misi memberikan firman Tuhan kepada murid-murid-Nya yang kemudian akan mereka bawa ke dunia.

“Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka.”
Yohanes 17:8 (TB).

Yesus menyadari bahwa perkataan-Nya akan memecah belah manusia. Firman-Nya memisahkan antara terang dan gelap.

“Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”
Yohanes 17:14 (TB).

Semua yang mendengar dan menerima perkataan-Nya menerima hidup-Nya.

“Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Yohanes 6:63 (TB).

Semua orang yang menerima kata-kata kebenaran-Nya dibebaskan dari kerusakan dan perbudakan dunia.

“Firman-Mu adalah kebenaran.”
Yohanes 17:17 (TB).

“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Yohanes 8:32 (TB).

Firman Tuhan membawa sifat-Nya, Kuasa-Nya, otoritas-Nya, kasih-Nya, anugerah-Nya, kesembuhan-Nya, penyediaan-Nya dan tujuan-Nya bagi hidup kita. Firman-Nya adalah Roh dan hidup! Hanya hati yang keras yang bisa menghentikan kemenangan dibawa oleh firman Tuhan.

Beri seseorang hadiah hari ini.
Berikan firman kehidupan dan kebenaran.
Ucapkan kata-kata kehidupan yang mengungkapkan kasih-Nya kepada orang lain.

[Repost ; “The Gift of Words”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
1 2 3 4