Ajang Pertempuran VS Benteng Pertahanan
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Ajang Pertempuran VS Benteng Pertahanan
“Battlefield of The Mind” – Medan Perang Pikiran, demikian judul buku Joyce Meyer, yang menggambarkan sesungguhnya peperangan antara mentaati Tuhan atau tidak, terjadi dalam pikiran kita.
Buku yang bagus dan terkenal.
Di Sekolah Charis, kami diajarkan bahwa pikiran bukanlah medan peperangan, melainkan benteng pertahanan alias stronghold.
Ah, cengli juga…
Cape kalau pikiran menjadi medan peperangan. Artinya, kita sudah memasukkan pikiran dunia mau pun firman Tuhan ke dalam pikiran kita.
Filsafat dunia dan hikmat Allah ada di tempat yang sama, di pikiran kita.
Akhirnya bertarung, kita harus menentukan pilih yang mana?
Itulah yang akan menentukan hidup kita akan ke mana?.
Sukses atau gagal?
Damai sejahtera or galau?
Dengan menjadikan pikiran kita sebagai benteng pertahanan, sejak awal kita sudah memilih dan memilah, mana yang kita ijinkan masuk dalam pikiran kita, dengan yang tidak.
Dengan demikian tidak perlu terjadi peperangan yang melelahkan di pikiran, yang mengakibatkan energi kita habis, sulit tidur dan ‘berdarah-darah’.
Mahatma Gandhi berkata,
watch your thoughts they become words Watch your words they become actions Watch your actions they become habits Watch your habits they become character Watch your character it becomes your destiny.
Jaga pikiran Anda,
mereka menjadi kata-kata.
Perhatikan kata-kata Anda,
akan menjadi tindakan.
Perhatikan tindakan Anda,
mereka menjadi kebiasaan.
Perhatikan kebiasaan Anda,
mereka menjadi karakter.
Perhatikan karakter Anda,
itu menjadi takdir Anda.
Sedemikian pentingnya apa yang kita pikirkan dan kalau dirunut ke belakang lagi, sebelum menjadi pikiran adalah apa yang kita lihat, dengar, rasakan…. Pokoknya apa yang kita terima dengan pancaindra.
Berita apa yang kita dengar, apa yang kita lihat atau tonton, dengan siapa kita bergaul, saran siapa yang kita dengar, pada akhirnya, akan menentukan pikiran kita menjadi ajang peperangan atau justru menjadi benteng pertahanan.
Yang paling bijaksana, jadikan kebenaran Firman Tuhan menjadi benteng pertahanan kita. Tolok ukur mana yang boleh masuk dan tidak.
Jika selaras dengan kebenaran Firman Tuhan, silakan masuk.
Yang tidak sesuai, tutup pintu gerbang kita.
Saya tercengang ketika ada teman yang pakai pelindung muka rangkap empat, karena sebegitu takutnya pada Covid.
Teman lain, sudah setahun lebih tidak keluar kamar phobia Covid.
Mengapa teman ini bisa sedemikian ketakutan?
Karena yang diijinkan masuk dalam pikiran adalah hal-hal mengerikan tentang Covid.
Sebaliknya, mengapa ada orang-orang yang tetap hidup normal?
Karena dia tahu, Tuhanlah perlindungannya yang sejati.
Tuhan sudah berjanji, “I will never leave you nor forsake you” – “Aku tidak akan pernah meninggalkan mau pun membiarkan engkau”.
Percayakah kita?
Dr. Caroline leaf berujar dalam bukunya yang berjudul “Switch On Your Brain”:
If you realized how powerful your thoughts are, you would never think a negative thought. We are not victims of our biology or circumstances. How we react to the events and circumstances of life can have an enormous impact on our mental and even physical health.
Jika Anda menyadari betapa dahsyatnya pikiran Anda, maka Anda tidak akan pernah memikirkan pikiran negatif. Kita bukan korban secara biologis dari keadaan yang kita alami. Bagaimana kita bereaksi terhadap peristiwa dan keadaan kehidupan, dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan bahkan fisik kita.
“Kalau masalah sudah ada ahlinya yang mengurus, sudah gak usah dipikiri. Apa yang kita pikirkan itu bak magnet, kalau dipikiri terus, nanti datang 5 masalah yang lain lagi. Kita sudah berdoa, ya sudah serahkan Tuhan. Kita memikirkan hal-hal yang produktif saja,” demikian nasihat Elisa.
Your life is going in The Direction of Your Dominan Thought – Andrew Wommack.
Hidup Anda menuju ke arah pemikiran dominan Anda – Andrew Wommack.
Setuju!
Karena itu saya menolak membahas sesuatu yang bukan solusi dan bukan sesuatu yang membangun.
Disebut dalam Kitab Suci sebagai ‘kata-kata sia-sia’.
Orang jaman now bilang, ‘gossip’.
Karena semua itu benih, yang akan berbuah sesuai dengan jenisnya.
Semakin belajar, semakin memahami, semakin berhati-hati jadinya.
Kita mencipta melalui perkataan kita, sama seperti Tuhan mencipta.
Ternyata tidak ada yang gratis, Tuhan bilang,
“Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.”
Nach lho….
Sekarang pilihan ada di tangan kita sendiri.
Bagaimana dengan Anda?
Thoughts are real, physical things that occupy mental real estate. Moment by moment, every day, you are changing the structure of your brain through your thinking. When we hope, it is an activity of the mind that changes the structure of our brain in a positive and normal direction. – Dr. Caroline Leaf.
Pikiran sesuatu yang nyata, hal-hal fisik yang menempati ruang mental. Waktu demi waktu, setiap hari, Anda mengubah struktur otak Anda melalui pemikiran Anda. Saat kita berharap, itu merupakan aktivitas pikiran yang mengubah struktur otak kita ke arah yang positif dan normal. – Dr. Caroline Leaf.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN