Sadarkah kita bahwa kita sedang dipimpin? Mungkin saja kita tidak menyadarinya, tetapi setiap saat, setiap hari, kita semua dipimpin. Siapa atau apa yang menuntun kita, dan kemana kita akan pergi?
Pertimbangkan tiga opsi berikut :
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” Roma 8:14 (TB). “… waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.” 2 Petrus 3:17 (TB). “… dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,” 2 Timotius 3:6 (TB).
Kita bisa saja dipimpin oleh Roh Tuhan, oleh orang yang sesat, atau oleh nafsu kita sendiri. Motivasi dari Roh Tuhan adalah membawa kita pada kehidupan. Motivasi orang jahat, membawa kebohongan. Sedangkan motivasi kedagingan adalah memuaskan nafsu. Jadi kemungkinannya, kita bisa mengalami kehidupan, dirusak oleh kebohongan, atau justru menyerah pada nafsu.
Kebohongan dan nafsu ada di sekitar kita. Mereka mewakili kerusakan dunia. Kekuatan-kekuatan itu terus-menerus mencari cara untuk menabur keraguan, ketakutan, kecemasan, kesalahan dan rasa bersalah. Roh Tuhan berusaha menuntun kita ke dalam hidup yang berkelimpahan, penuh sukacita, damai sejahtera, kasih dan tujuan. Apapun yang kita fokuskan (baik kehidupan, kebohongan atau nafsu) akan menentukan takdir kita nantinya.
Jadi pertanyaannya, siapa atau apa yang menuntun kita?
Kita bisa mengetahuinya dengan melihat apa yang kita alami. Jika kita tidak mengalami kehidupan, sukacita, damai sejahtera, kasih, dan tujuan, kita tidak sedang dipimpin oleh Roh Tuhan.
Renungkan dulu.
[Repost ; “Who or What Is Leading You?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU ? PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Merasa Kesepian? Mengasihani Diri Sendiri? Ini Penangkalnya!
Yuliadi post artikel yang sangat bagus. Tulisan dari Ps. Gregory Dickow, dari buku yang berjudul: Solution for loneliness is connection with HIM. Saya sangat diberkati sehingga minta ijin mengutipnya untuk artikel Seruput Kopi Cantik.
“Selama menjadi gembala berpuluh-puluh tahun, saya telah mengkonseling ribuan orang, ujar Ps. Gregory Dickow.
Masalah yang cukup sering mereka sampaikan kepada saya, mereka merasa lonely (merasa sendiri) dan kesepian.
Dari semua orang yang konseling, ANEHNYA setengah dari mereka, TELAH menikah, memiliki pasangan bahkan anak, sebagian lagi memang masih lajang atau belum menikah. Anehnya juga rata-rata dari mereka orang-orang yang cukup sukses dan beberapa diantaranya cukup terkenal.
Dari situ saya mengambil kesimpulan, lonely dan kesepian adalah masalah “didalam” kita, bukan masalah “diluar” kita. Ternyata perasaan Lonely alias kesepian tidak tergantung apakah ada orang disamping kita atau tidak. Dan juga tidak tergantung pada apa yang kita miliki.
Sayangnya, mayoritas dari mereka mengira bahwa solusi bagi perasaan lonely atau kesepian, terletak pada orang lain. Yang sering saya dengar dari mereka adalah :
seandainya saja saya telah menikah dan memiliki pasangan.
seandainya saja pasangan saya lebih memperhatikan saya.
seandainya saja saya memiliki lebih banyak teman
seandainya saja saya memiliki seorang yg mengerti saya
mungkin saya lebih baik jika saya memiliki hewan peliharaan.
Semua hal ini mungkin dapat membantu kita sampai taraf tertentu dan sementara. Tetapi solusi sejati dan pemanen mengatasi perasaan lonely dan kesepian, bukanlah hal-hal itu. Semua itu ibarat panadol, yang hanya menyembuhkan untuk sementara waktu.
Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan sebuah kebutuhan bawaan didalam hatinya, yaitu kebutuhan akan selalu TERKONEKSI dengan-Nya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, kita akan merasa ada yang kurang, akibatnya kita akan merasa lonely dan kesepian. Jika dibiarkan,perasaan ini akan menjadi perasaan self-pity atau mengasihani diri sendiri. Orang yg self-pity adalah orang yg merasa : “tidak ada yg mengasihi saya, tidak ada yg perduli pada saya”.
Tidak ada seorang manusia pun yg dapat menggantikan posisi dan kemampuan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita akan perasaan TERKONEKSI ini.
Seandainya mereka mau dan berusaha pun,mereka tidak akan mampu, karena sama seperti anda yang tidak sempurna, mereka pun tidak sempurna. Kita semua memang tidak memiliki kemampuan itu. Dan kita tidak akan pernah bisa memberi sesuatu yang tidak kita miliki.
Saya tidak mengatakan ini untuk membela sikap pasif, malas atau supaya kita tidak berusaha meningkatkan kualitas hubungan kita sebagai suami/isteri/ayah/ibu/saudara/anak/teman. Jika ada yang bisa kita perbaiki, perbaikilah.
Tapi intinya tidak ada seorang manusia pun yang mampu mengasihi manusia lainnya dengan kasih yang sempurna tanpa syarat. Tidak ada seorang pun yang dapat kita ajak bicara setiap detik, kapan saja selama 24 jam. Tidak ada seorang pun yang bisa berada disamping kita senantiasa. Singkatnya tidak ada seorang pun yg dapat menyembuhkan perasaan lonely alias kesepian kita, kecuali Tuhan.
Jadi bagaimana solusi sejati mengatasi perasaan lonely/kesepian ini?
Terimalah Tuhan sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.
BERBICARAlah kepada-Nya SESERING mungkin. RohNya tinggal didalam hati kita.
INGAT dan SADARILAH selalu : Dia ADA bersama kita kapan pun dan di mana pun.
CURAHKAN isi hati kita APA ADANYA kepada-Nya.
RUTINLAH MENYEDIAKAN waktu untuk menyendiri bersama-Nya. Menyediakan quality time dengan-Nya.
JADIKAN Dia sahabat sejati kita.
Ketika orang-orang yang saya konseling itu, melakukan saran di atas, saya mendapati mereka berkata, sekarang mereka tidak merasa lonely/kesepian lagi, bahkan hubungan dengan pasangan mereka pun menjadi lebih baik.
Sekarang keputusan di tangan kita, terus BERHARAP kepada manusia yang tidak sempurna, sehingga terjebak hidup dalam perasaan lonely dan kesepian, atau mau berharap kepada Tuhan yg TIDAK PERNAH gagal. Kita hanya berusaha mengatasi gejalanya saja atau benar-benar mengatasi akarnya. Mau solusi sementara atau permanen. Pilihan ada di tangan kita
Tuhan INGIN memiliki hubungan yang intim dengan kita, MELEBIHI kita menginginkannya.
Wow Sungguh rahasia yang tidak diketahui oleh banyak orang. Ada ruang kosong di hati kita yang tidak bisa diisi oleh apa pun, kecuali oleh Tuhan.
Ada orang- orang yang mengejar kekayaan sedemikian rupa, dengan harapan bisa membeli apa pun yang diinginkannya. Ada pula yang menikahi banyak wanita, untuk mengusir kesepian hatinya.
Raja Sulaiman/Salomo yang dicatat sebagai orang yang paling bijak, raja paling kaya yang paling pernah hidup di dunia, bahkan istrinya 300 orang dan selirnya 700 orang, pada akhir hidupnya berujar: “Lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.”
Mari kembali kepada Tuhan, Sang Pencipta kita semua, agar hidup kita penuh, utuh dan memuaskan. Hanya di dalam Tuhan ada kehidupan yang sejati. Setuju?
You will never understand who you are until you understand who God is.- Billy Graham.
Kita tidak akan pernah mengerti siapa diri kita sesungguhnya, hingga kita memahami siapa Tuhan itu. – Billy Graham.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Zacharia dan Elisabeth adalah orang-orang saleh yang berdoa minta seorang anak selama bertahun-tahun. Mereka merasakan kekecewaan dan frustrasi yang sama seperti yang kita rasakan, namun mereka tetap percaya kepada Tuhan. Akhirnya Tuhan menjawab doa mereka dan mengutus malaikat-Nya untuk mengumumkan kabar baik. Bagaimana reaksi Zacharia? Dia tidak bisa mempercayainya! Hal yang telah didoakannya ternyata dikabulkan, dan dia meragukan itu benar-benar menjadi kenyataan. Dalam kasus Zacharia, dia tetap menerima mukjijatnya. Mungkin iman istrinya yang merealisasikannya.
Dengan cara yang sama, mungkin saja kita berdoa untuk hal-hal yang benar. Bahkan dengan tulus dan bersungguh-sungguh, tetapi apakah kita juga terkejut jika doa-doa itu tiba-tiba terkabul hari ini? Sudahkah kita membuat persiapan agar doa kita dijawab?
Sebelum anak-anak Israel benar-benar dibebaskan dari Mesir, mereka makan perjamuan Paskah dengan iman. Tas mereka sudah dikemas dan siap berangkat.
Kita perlu mengantisipasi doa kita dijawab.
Sekarang, bayangkan bagaimana perasaan kita atau apa yang akan kita lakukan jika jawaban doa kita terwujud saat ini juga. Kemudian, sebisa mungkin mulailah berpikir dan bertindak seperti itu. Kita akan menyadari bagaimana seluruh sikap kita akan berubah, saat kita fokus pada jawaban, dan bukan pada masalahnya.
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” – Lukas 1:37 (TB).
Sungguh pernyataan yang luar biasa! Jika kita mempercayainya, betapa berbedanya hidup kita nantinya!
Sejak lahir kita dilatih untuk menyadari keterbatasan kita. Kita tidak boleh memiliki ini. Jangan sentuh itu. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulutmu. Kita tidak boleh menyentuh api. Daftarnya dapat terus dan terus berlanjut.
Saat kita tumbuh dewasa, sesungguhnya merupakan tanda kedewasaan agar mengenali keterbatasan kita dan belajar untuk hidup di dalamnya. Ada batasan untuk segalanya. Itu fakta kehidupan.
Tetapi Tuhan tidak memiliki batasan. Ketika kita memasuki alam supernatural, kita harus melepaskan semua batasan. Kita harus memperbaharui pikiran kita dengan kebenaran bahwa Tuhan tidak seperti kita.
Tuhan bisa melakukan apapun.
Kita memiliki Tuhan yang luar biasa, yang kekuatannya sangat besar sehingga kita bahkan tidak dapat memahaminya. Dia menciptakan alam semesta, dan itu tidak sedikit pun menyulitkan-Nya. Sementara di sisi lain, seringkali kita bertanya-tanya, apakah situasi kita terlalu sulit bagi Tuhan. Kita tidak dapat melihat bagaimana Tuhan dapat merealisasikan pertolongannya bagi kita.
Tuhan berkata kepada Yeremia, “Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku? Yeremia 32:27 (TB).
Jawabannya adalah TIDAK! Satu-satunya hal yang membatasi Tuhan adalah ketidakpercayaan kita (Ulangan 7:17).
Hari ini, mari kita hormati Tuhan dengan percaya bahwa tidak ada yang terlalu sulit bagi-Nya, dan berfokuslah pada jawaban kita, bukan pada masalah!
[Repost ; “Focus On Your Answer Instead of Your Problem!”, – Andrew Wommack, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
“Bu, apalagi yang harus saya lakukan? Suami saya tidak juga berubah. Masalah ekonomi juga bertubi-tubi menyerang. Anak memberontak. Buku dari Bu Yenny sudah saya baca. Link video sudah saya tonton. Saya sudah berdoa, baca firman dan berpuasa. Kurang apalagi bu?”, tanya seorang ibu.
Pertanyaan senada dari ibu lain yang sedang pusing dikejar-kejar hutang. Semua sudah dilakukan, tapi pertolongan Tuhan belum juga tiba. Justru debt collector yang wira-wiri datang, kadang nongkrong seharian di depan rumahnya. Stress. Galau.
Saya pun ikut pusing. Mereka sudah baca artikel Term & Conditions belum ya? Mestinya kalau persyaratannya dipenuhi, hasil itu pasti.
Yang saya tahu, hubungan dengan Tuhan itu bukan formula dan matematika…. Asal mengerjakan A, B, C, D, E … Lalu boom, muncul solusi.
Barry Bennett mengatakan orang mencari formula atau sibuk mencari jawaban dari orang lain, karena dia tidak bisa mendengar Tuhan. Bukannya Tuhan tidak berbicara, tetapi suara-suara lain diluar Tuhan terlalu keras dan bising, sehinggga suara lembut Tuhan di dalam nuraninya, tidak terdengar. Kalau pun terdengar, karena pikirannya terlalu dominan, tidak yakin itu solusi dari Tuhan. Solusi dari Tuhan kerap tidak masuk logika, dan menuntut kepercayaan penuh kita untuk mentaatinya.
Saya tidak berani mengatakan vulgar begitu. Bisa dianggap sombong dan kasar. Sok rohani! Saya juga masih tahap belajar dan masih awal pula. Satu hal yang saya perhatikan, semakin saya fokus dengan Tuhan, semakin banyak demonstrasi kebaikan Tuhan terjadi dalam hidup saya. Sampai saya berpikir, betapa beruntungnya saya…. Dan saya tahu, itu karena anugerah-Nya semata. Tuhan yang begitu mengasihi saya dan keluarga sehingga mengirimkan orang-orang baik dan berbagai kejadian supernatural agar tercipta melimpahi kehidupan kami.
“Tuhan, tolong …. Apa sebabnya? Saya mesti menjawab apa nich?”, saya bertanya dalam hati.
Dan Tuhan adalah Allah menjawab doa!
Muncul post di web Charis Indonesia: Banyak orang berkata, Tuhan belum menjawab doa mereka. Jelas dikatakan, hanya mereka yang mencari Dia dengan segenap hatinya yang menjalin hubungan dengan-Nya. Tidak berarti setiap orang yang berseru kepada Tuhan, akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kadang-kadang mereka hanya menginginkan bantuan, sekedar cukup untuk keluar dari kekacauan yang mereka alami, sehingga mereka dapat kembali lagi menjalani kehidupan mereka yang memberontak terhadap Tuhan. Bukan begitu cara kerjanya. Hanya mereka yang mencari Tuhan dengan segenap hatinya, yang akan menemukan Dia.
Saya mengerti sekarang. Hubungan, Bukan Formula. Mencari-Nya dengan segenap hati, passwordnya.
“Banyak orang yang karena sudah tahu teorinya, ‘merasa’ sudah melakukannya. Padahal itu baru sekedar pengetahuan di kepala,” ujar Greg Mohr.
Saya pun melalui tahap itu. Merasa sudah mekakukan karena tahu di kepala. Sampai akhirnya sadar, benar-benar melakukan dan menghidupinya. Terbukti saya memperoleh hasilnya.
Kadang sepatah kata, “Tuhan Tolong…” , diungkapkan dengan segenap hati justru menyentuh hati Tuhan. Bahkan air mata tanpa sepatah kata pun mewakili doa kita.
Itulah sebabnya berdoa dalam roh sangat penting. Dengan akal budi, kita kerap tidak tau mesti ngomong apa? Mau minta, minta apa juga bingung…. Tetapi Roh Kudus yang ada di dalam kita bisa mengungkapkan apa yang menjadi beban sesungguhnya di hati kita, menyampaikannya kepada Allah. Dan kita akan mengalami REST, Istirahat dan Kelegaan.
Hmmm … Sekarang saya paham. Bagaimana dengan Anda?
The LORD can see everything that happens on the earth. He is strong. And he helps those who love him completely.
Sebab mata Tuhan menjelajah ke seluruh bumi untuk menunjukkan kekuatan-Nya kepada mereka yang hatinya hanya percaya kepada-Nya.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK- PEDULI KESEHATAN
Ada pohon kelengkeng merah kebanggaan P. Indra di kebun kami di Navapark, BSD. Kami membeli pohon cangkokan sehingga cepat berbuah. Kelengkeng dari Brazil kata penjualnya. Buahnya merah. Karena langka, selalu ditunggu-tunggu kalau ada yang matang. Rasanya manis sekali dan ada sedikit rasa seperti wine… ??
Buahnya belum banyak sich tapi terus menerus berbuah. Saat ada yang matang, di bagian lain kelihatan berbunga, sementara di sisi sebaliknya nampak buahnya yang masih kecil. Berurutan terus menerus buahnya, tanpa kenal musim… Duh… Senangnya…
Kami tidak perlu berdoa khusus untuk pohon kelengkeng ini. Cukup disiram, dipupuk, rumput liar dicabut dan saat buah mulai membesar dibungkus, supaya tidak dimakan kelelawar. P. Indra gemas sekali kalau kelengkengnya dimakan kelelawar atau binatang lainnya.
Disiram, dipupuk dan disiangi, adalah term & conditions agreement alias persyaratan ‘perjanjian’, agar kelengkeng berbuah banyak. Asalkan kita memenuhi persyaratan term & conditions-nya, dengan sendirinya pohon kelengkeng merah tumbuh sehat dan berbuah lebat. Sudah hukum alam.
Demikian pula hubungan kita dengan Tuhan, ada term & conditions agreementnya. Apa itu? Dengarkanlah suara-Ku dan lakukanlah segala apa yang Kuperintahkan kepadamu, maka kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Kalau saja kita tekun mendengarkan suara Tuhan dan setia melaksanakan perintah-perintah-Nya, kita gak perlu minta pun sudah otomatis, berkat, kesehatan dan kelimpahan tercurah atas hidup kita. Itu sudah merupakan hukum alam, asalkan persyaratannya dipenuhi, hasilnya itu otomatis.
“Kita itu gak perlu claim sana, claim sini, berusaha ‘memaksa’ Tuhan melakukan sesuatu. Asalkan term & conditions agreement dipenuhi, kita berjalan mentaati perjanjian-Nya, semuanya sudah terprogram, berbuah dengan sendirinya,” ujar Andreas Hartanto, sahabat yang memberikan ide artikel ini.
Saya terperangah. Ah, betul juga… Yang kerap terjadi, kita malas memenuhi persyaratannya, tetapi ingin memperoleh hasilnya. Lalu apa yang dilakukan? Berdoa berjam-jam, mengajak doa kelompok dan ‘berpuasa’ berusaha ‘memiting’ dan ‘memaksa’ Tuhan agar mengabulkan permintaan kita. Cara kerja Tuhan tidak seperti itu.
Doa yang benar adalah kerinduan untuk mengenal-Nya lebih dalam lagi dan menjadikan diri kita sesuai rencana-Nya. Tuhan yang pegang kendali, dan kita yang mengikuti arahan-Nya. Bukan sebaliknya. Kita yang mengendalikan, lalu Tuhan jadi tukang stempel.
“Tuhan, apa yang harus saya lakukan untuk sampai ke tempat yang Engkau inginkan bagi saya?”, Andrew Wommack bertanya.
“Taruhlah firman-Ku di dalam hatimu; maka ia akan melakukan sisanya.”
Ketika Andrew mentaatinya, Tuhan membawanya mendirikan ratusan Sekolah Charis di puluhan negara di dunia. Sesuatu yang Andrew berpikir pun tidak sampai ke sana. Dana yang dibutuhkan jutaan dolar, semua Tuhan yang mencukupi. Sehingga semua orang tahu, itu karya Tuhan, bukan kehebatan Andrew.
Kita pun seharusnya begitu. Saya pun perlu belajar sungguh-sungguh mengubah mindset lama, kebiasaan mengandalkan diri sendiri.
Tuhan ingin kita menyimpan firman-Nya dan melakukannya, selebihnya, Tuhan sendiri yang akan menuntun kita, langkah demi langkah. Dan setiap langkah merupakan suatu mujijat. Mengerjakan segala sesuatu dengan God’s Way, cara Tuhan, bukan my way, cara saya.
Belajar sama-sama yuk….
True faith is able to wait for the fulfillment of God’s purposes in God’s time -Warren Wiersbe.
Iman yang sejati bersedia menunggu waktu pemenuhan tujuan Tuhan, menurut waktunya Tuhan -Warren Wiersbe
??YennyIndra?? TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC ?? MPOIN PLUS & PIPAKU?? PRODUK TERBAIK- PEDULI KESEHATAN