Monthly Archives: Aug 2020

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Dikhianati? Terpojok? Ini Rahasianya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Dikhianati? Terpojok? Ini Rahasianya!

Pernahkah kita merasa begitu cemas dan terteror karena ada orang yang kita tahu, sedang berusaha mempengaruhi pimpinan atau orang yang berwenang dengan berita yang merugikan kita?
Atau kita dikepung oleh persaingan yang tidak adil?

Apa yang kita rasakan?
Cemas, jengkel, marah, kuatir …
Padahal kita berada pada posisi lemah. Membela diri pun kelihatannya tidak membantu. Justru bisa dianggap melawan. Sang pimpinan sedang dalam pengaruh si pengkhianat.

Apa daya?
Secara manusia, tidak ada yang bisa kita lakukan. Cemas & kuatir pun tidak mengubah keadaan.
Tetapi secara rohani, kita masih punya peluang besar untuk mempengaruhi situasi dan memenangkannya.
Kita punya Allah yang Maha-dahsyat!
Keren bukan?

Saya baru belajar dari guru saya, Greg Mohr.
Beliau bercerita, saat putra Daud, Absalom, menyerang dan sedang berupaya merebut kerajaannya, Daud pun lari.
Sedih, kecewa, bercampur baur perasaan hati Daud.
Yang lebih menyesakkan dada, Ahitofel, penasehatnya yang handal, berpihak pada Absalom.
Oh….

Apa yang Daud lakukan?
Berdoalah Daud:
“Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.”

Nasehat Ahitofel yang selama ini membuat Absalom berada di atas angin, pada suatu ketika digagalkan oleh penasehat lainnya, hingga Ahitofel kecewa dan bunuh diri.
Pada akhirnya Absalom kalah dan mati dalam peperangan.

Dari contoh kisah ini, meski keadaan kita terjepit, terpojok dan tidak ada yang bisa dilakukan, kita tetap bisa berperang secara rohani.
Kita bisa minta Tuhan yang membela dan berperang bagi kita.
Rahasianya:
*Apa yang terjadi di alam jasmani, sesungguhnya didahului oleh apa yang terjadi di alam rohani.*

Kita sepakat dulu dengan firman yang Tuhan janjikan, barulah termanifestasi di alam jasmani.

Pelajarannya:
Jangan pernah putus asa. Daripada stress, marah, bete, bawa segala masalah kepada Tuhan, serahkan kepada-Nya…
Angin badai, gunung pun tunduk kepada-Nya, apalagi hanya sekedar pembisik, pengkhianat, tukang adu domba atau musuh dalam selimut.
Tuhan bisa menyelesaikannya dengan cara yang jauh lebih baik daripada apa yang bisa kita pikirkan.
Setuju?

Created things have to obey spiritual things – Andy Johnson.

Hal-hal jasmani harus patuh kepada hal-hal rohani – Andy Johnson.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

“Kesembuhan Ilahi.”

“Kesembuhan Ilahi.”

Kesembuhan bisa datang dalam berbagai bentuk.
Tubuh kita bekerja secara alami menyembuhkan dirinya dari luka, penyakit, dan infeksi. Proses ini dapat ditingkatkan berkali-kali lipat dengan bantuan medis.

Perubahan pola makan atau gaya hidup, memungkinkan penyembuhan terjadi. Kita sering menderita karena kelalaian atau kebodohan kita sendiri, disebabkan cara kita merawat diri sendiri dan apa yang kita makan.

Kesembuhan ilahi tidak lebih dari kuasa Allah yang mengalir melalui tubuh fisik kita untuk memulihkan apa yang tidak teratur. Dengan demikian, kesembuhan ilahi hanya berhubungan dengan kuasa Allah.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Kita menemukan banyak contoh kesembuhan ilahi dalam pelayanan Yesus, dan dalam kitab Kisah Para Rasul. Kita juga menemukan karunia kesembuhan yang disebutkan dalam 1 Korintus 12, dan penumpangan tangan serta doa iman yang disebutkan dalam Yakobus 5.
Saya tidak akan meluangkan waktu dalam posting ini untuk membuktikan bahwa Allah menginginkan kita hidup sehat.

Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Kisah Para Rasul 10:38 (TB)

Pelayanan kesembuhan Yesus adalah demonstrasi kekuatan Allah. Kuasa yang sama dicurahkan pada gereja di hari Pentakosta. Kekuatan yang sama tersedia untuk gereja saat ini. Itu adalah kuasa yang mengikuti pemberitaan Injil.

Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Markus 16:20 (TB)

Bagaimana kuasa Allah dilepaskan?

Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
Galatia 3:5 (TB)

Kuasa Tuhan dilepaskan melalui khotbah dan mendengarkan Firman Tuhan. Seperti yang diketahui banyak orang, kesembuhan ilahi dapat terjadi di tengah-tengah kebaktian, atau selama pesan Injil disampaikan, atau melalui doa yang dipenuhi iman dari anggota Tubuh Kristus (saudara seiman) lainnya. Dalam setiap kasus, Firman sedang disampaikan, diterima, dipercayai dan dilepaskan ke dalam tubuh orang yang menderita.

Jadi, bagaimana dengan mereka yang tampaknya tidak menerima kesembuhan ilahi?
Satu-satunya jawaban, adalah belum terjalinnya hubungan dengan kuasa Allah. Mujizat adalah berfungsinya pendengaran dan iman (Gal. 3:5).

“Mendengar” adalah kata kuncinya.
Kita harus belajar untuk mendengarkan Tuhan dan mendengarkan Injil. Iman timbul dari pendengaran. Kuasanya sudah tersedia. Kita mungkin membutuhkan seseorang untuk mendengarkan bagi kita, jika kita sendiri belum mampu, tetapi semua hal mungkin dilakukan bagi mereka yang percaya.

[Repost ; “Divine Healing”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Copy – Paste, Tanpa Nama.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Copy – Paste, Tanpa Nama.

“Coba kamu buka link yang aku kirim. Itu tulisanmu bukan?,” tanya Martha Pratana suatu ketika.
Saat dibuka, ternyata benar. Tulisan saya dicopy-paste dan di post di sosmed tanpa menyertakan nama saya sebagai penulisnya. Bahkan sambil diiringi lagu, dibacakan dengan audio yang bagus, menarik tetapi itu sudah jadi ‘karya orang lain’.
Mak Jleb! Ngenes, kata Orang Jawa.

Martha sahabat, editor 2 buku saya, sekaligus guru yang mengajari saya menulis dan menyusunnya menjadi sebuah buku. Martha hafal sekali gaya tulisan saya.
Dan Martha sangat disiplin mencantumkan nama-nama di mana quotes atau bagian tulisan itu diambil.
Meski pun dari google, tetap harus disertakan link sumber informasinya.

“Kita wajib menghargai hasil karya orang lain. Semua sumber harus dicantumkan. Itu etika dalam dunia kepenulisan. Peraturan yang sudah mendunia. Itu pertanda kita ini orang yang bermartabat dan tahu etika,”
Martha mengajari saya,
“Bisa dituntut secara hukum, mencuri Hak Cipta orang lain.”

Oleh karena itu, Seruput Kopi Cantik YennyIndra pun saya daftarkan resmi di HKI (Hak Intelektual Indonesia), sesuai saran Martha.

Kadang ada yang minta ijin untuk share atau dimasukkan dalam buletin atau majalah, pesan saya,
“Silakan, asal nama penulis tetap dicantumkan.”
Senang bisa dibaca banyak orang, memang itu tujuannya.
Dan free…tentu saja.

Sangat dipahami.
Berbeda dengan di luar negeri,
di mana dari hasil menulis buku, seseorang bisa hidup berkelimpahan bahkan menjadi warisan yang terus menghasilkan uang, meski sang penulis sudah meninggal dunia. Zig Ziglar, Napoleon Hill, Steven Covey, contohnya.

Di Indonesia jangan berharap bisa hidup berkecukupan jika hanya mengandalkan menjadi penulis.

P. Edy Zakheus, guru menulis saya, selalu berpesan, jangan mengharapkan dapat uang dari menulis.
Tujuan menulis itu untuk Personal Branding. Yang dijual, produk sampingannya. Misal seminar, training, bisnis yang ditulis dll.

Bagi saya menulis itu selain hobi, merupakan sarana yang untuk mempermuliakan nama Tuhan. Ini pelayanan yang saya bisa dan suka. Sungguh tidak mudah untuk disiplin menulis dan bisa post setiap hari. Kalau belum persiapan, dibela-belain bangun subuh mempersiapkannya.
Sambil memperkenalkan produk kami: MPOIN dan PIPAKU. Brand Awareness.

Saya sadar sesadar-sadarnya, ide dan tulisan itu sepenuhnya dari Tuhan, tetapi sebagai penulis tetap ingin dihargai bahwa ini karya dan kerja keras saya. Masa dicopy-paste begitu saja, nama penulis dihilangkan… Tujuan personal branding tidak tercapai.
Tujuan lain menulis, agar menjadi warisan abadi, yang akan dibaca anak cucu dan keturunan selanjutnya kelak, gagal pula. Nama saya dihilangkan, sudah tidak jelas ini karya siapa. Mungkin dianggap karya orang lain.
Galau… Kecewa… Marah…
Gak adil ini!

Ketika berdoa dan bergumul, ada suara kecil berbisik,
“Jangan kuatir, promosi itu dari Tuhan. Biar pun orang lain gak ingat, tapi Tuhan ingat koq.”

Saya merenung.
Betul juga ya… Sumber berkat saya kan dari Tuhan, Bukan karena tulisan, bukan karena Personal Branding. Tanpa saya menulis pun, Tuhan tetap cinta saya koq… Tuhan memberkati.
Tuhan yang membuat keturunanku mengingat saya, baik ada tulisan mau pun tidak.
Mengapa saya kuatir dan takut kehilangan penghargaan dari orang lain?

“Kamu menulis untuk Aku, bukan?”

“Benar, Tuhan”

Tiba-tiba saya sadar. It’s all about Him, not me – Ini semua tentang Tuhan dan bukan tentang saya!
Hahaha… ternyata saya ini memang masih manusia biasa.
Ingin dihargai dan tidak mau hak serta hasil kerja keras saya direbut orang lain.

Kesimpulannya:
“Yenny, kamu ini bukan malaikat.” (mengutip judul buku sahabat saya, Agus Setianto.)
Saya pun sadar dan siap belajar menghidupi prinsip bahwa semuanya untuk Tuhan, bukan untuk saya, dengan sikap nrimo, pasrah dan legowo. (Menerima, berserah dan ikhlas).

Ternyata lebih mudah berteori daripada menghidupinya!

A brainy person does not abuse copyright; instead they respect it and uphold it. – Maximillian Degenerez.

Orang yang cerdas tidak menyalahgunakan hak cipta seseorang; sebaliknya mereka menghormati dan menghargainya. – Maximilian Degenerez.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Harus Menunggu Sempurnakah?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Harus Menunggu Sempurnakah?

“Ayoo sharing. Pengalamanmu menguatkan orang lain,” ujarku mendorong seorang teman.

“Gak ah… Nanti dianggap sok beriman. Sok rohani…,” jawabnya bergeming.

Dan iblis pun menang!

Strategi iblis yang paling jitu, membuat kita diam, tidak mau menceritakan kebaikan Tuhan. Akibatnya teman yang sedang terpuruk, tidak mendapatkan kekuatan baru. Pengalaman baik yang kita alami, pertolongan Tuhan hanya disyukuri sendiri.
Bak seseorang yang menyimpan pelita di bawah tempat tidur. Tidak ada yang melihatnya.

Prinsip kehidupan:
Beri maka kamu akan diberi.
Tabur benih maka kamu akan menuai.
Dan dahsyatnya lagi, saat punya masalah berat, jangan dipikiri terus, stress pasti.
Lalu apa solusinya?
Keluar dan bantu orang lain yang sedang punya masalah berat juga.
Uniknya, masalah kita akan menemukan jalan keluarnya pada waktunya.
Dengan menolong orang lain, kita akan ditolong.

Saya rutin menulis kebaikan Tuhan. Bukan karena saya baik atau sempurna. Sampai mati pun tidak akan pernah cukup baik apalagi sempurna.
Artinya, kalau menunggu baik dan sempurna, kita tidak akan pernah melakukan sesuatu.

Dengan menulis kesaksian dan hal-hal baik, saya belajar. Dan dikuatkan. Dengan menuliskannya, tertanam lebih mendalam di dalam ingatan. Semakin merasakan banyaknya kebaikan Tuhan, ucapan syukur pun memenuhi hati. Dan menjadi terlatih mencari hal-hal baik. Sekaligus memberikan harapan bagi teman-teman yang membacanya.
Tidak semuanya cocok. Ya gapapa.
Tapi tidak sedikit yang merasa dikuatkan dan disadarkan, betapa Tuhan itu baik.
Dan itu membahagiakan.

Beberapa waktu lalu saya menulis tentang Tuhan sesungguhnya sudah menyediakan sebelum kita membutuhkannya.
Banyak japri kesaksian dari teman-teman. Awalnya mereka tidak menyadari bahwa Tuhan sudah menyediakan apa yang mereka butuhkan, sebelumnya. Karena membaca artikel itu, mereka jadi sadar dan mensyukuri kebaikan Tuhan.
Setelah menyadari hal itu, seorang teman berkomentar,
“Apalagi yang harus dikhawatirkan ya? Seringkali stres yang aku alami berbulan-bulan ternyata tidak berguna. Tuhan beri solusinya justru yang tidak terpikirkan.”

Ketika kita membuat teman kita terhibur, diri kita sendiri akan dihibur.
Suatu kebahagiaan yang tak ternilai harganya, saat teman yang terpuruk bersemangat lagi. Dan pada akhirnya memperoleh terobosan menjadi pemenang, atas masalahnya, penyakitnya dll.

Mari kita berlomba-lomba memberitakan hal-hal yang baik. Di luar sana sudah terlalu banyak berita-berita yang buruk. Dunia sibuk menyebarkan ketakutan.
Mengapa kita tidak menjadi lilin yang membawa terang di tengah kegelapan?

You’re here to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to be kept. We’re going public with this, as public as a city on a hill.

Kita berada di sini menjadi terang, memunculkan warna-warna Tuhan kepada dunia. Tuhan bukanlah rahasia yang harus disimpan. Kita menunjukkannya kepada banyak orang, seperti kota di atas bukit.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

“Apakah Anda Seorang Marta atau Maria?”

“Apakah Anda Seorang Marta atau Maria?”

Sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”

Lukas 10:40 (TB)

Hanya ada tiga contoh dalam Kitab Suci yang memberi kita informasi tentang Marta. Dari catatan ini, kita dapat melihat bahwa Marta memiliki seorang saudara laki-laki bernama Lazarus, yang dibangkitkan Yesus dari kematian, dan seorang saudara perempuan bernama Maria.

Marta salah menempatkan prioritasnya pada kesempatan ini dan dikoreksi oleh Yesus. Kemudian, pada jamuan makan untuk Yesus di rumah Simon si penderita kusta, sekali lagi Martha melayani, sementara Maria, saudara perempuannya menyembah Yesus dengan mengurapi kaki-Nya dengan parfum mahal.

Marta adalah orang pertama yang lari dan menemui Yesus ketika Dia datang ke rumah mereka setelah kematian Lazarus. Pada saat inilah Marta berkata bahwa dia tahu Yesus dapat mencegah Lazarus dari kematian dan, bahkan kemudian, dia menyatakan tahu Dia dapat membangkitkan Lazarus dari kematian. Marta membuat pengakuan iman dalam keilahian Yesus sekuat Petrus, yang menerima berkat dari Yesus.

Marta tidak salah dalam melayani Yesus dan murid-murid-Nya. Wanita lain melayani Yesus dengan cara ini tanpa dikoreksi. Melayani adalah hal yang baik, tetapi Marta telah meletakkannya di urutan yang salah. Masalahnya adalah prioritas — bukan apa yang dia lakukan.

Merupakan suatu kehormatan besar dapat menerima Yesus di rumahnya dan dapat mendengar kata-kata pribadi-Nya kepada seisi rumahnya. Marta seharusnya memberikan prioritas yang sama seperti yang dilakukan Maria.

Sama seperti Marta, banyak orang saat ini disibukkan dengan berbagai hal yang membuat mereka tidak dapat mendengarkan perkataan Yesus. Memang mudah untuk mengenali dan berpaling dari hal-hal yang jelas merupakan dosa, tetapi bahkan dalam hal-hal baik yang melibatkan kita pun harus diprioritaskan, agar tidak ada yang menggantikan pencarian kita terhadap Kerajaan Allah sebagai yang utama.

[Repost ; “Are You a Martha or a Mary?”, – Andrew Wommack , diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
1 2 3 4 5