Benarkah Disertai Tuhan Itu Berbeda? Mana Buktinya?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Benarkah Disertai Tuhan Itu Berbeda? Mana Buktinya?
Ini Dia!
“B.Yenny, saya mengalaminya,” ujar Arum setelah membaca artikel:
Disertai Tuhan, Apa hebatnya?
“Ayoo cerita…”
“Tahun 2012 saya dan suami bekerja di sebuah perusahaan.
Di tahun ke 5 perusahaan itu mengalami masalah keuangan. Saya sebagai accounting di perusahaan itu, tahu persis apa yang sedang terjadi. Saya sudah mengajak boss untuk berdiskusi dan menyampaikan beberapa masukan. Tapi boss bergeming. Dengan teman-teman, kami berdoa sepakat setiap hari untuk perusahaan.
Pada suatu hari minggu saat beribadah, ada seorang pembicara tamu dari Solo. Beliau membahas tentang Paulus, seorang tahanan yang sedang berlayar ke Roma. Di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi mengalami masalah karena adanya angin sakal.
Tuhan sudah memberi hikmat Paulus, menyampaikan pada nakhoda kapal agar tidak meneruskan perjalanan. Tetapi sang nakhoda tidak percaya. Akhirnya kapal pun kandas.
Tetapi seluruh penumpang kapal selamat karena ada Paulus di sana, maka Tuhan melindungi sesuai janji-Nya.
Saat mendengarkannya, seolah hanya ada saya, sang pembicara dan Tuhan. Setelah berdiskusi dengan suami, kami berdoa minta hikmat Tuhan, lalu memberanikan diri menyampaikan kepada bos. Saya menceritakan kisah Paulus persis seperti yang saya dengar. Tuhan ingin bos bertobat sungguh-sungguh, maka Tuhan akan menyelamatkan perusahaan.
Bos bertobat tetapi ada beberapa hal yang kekeuh tidak mau dilepasnya.
Perusahaan makin goncang dan sebagai orang terdekat bos, saya harus mengawal hingga perusahaan ini benar-benar tutup.
Dan saat terakhir perusahaan menjelang tutup butuh sejumlah dana. Ada sahabat boss yg lain bilang ke saya,
“Arum saya akan support tapi bukan karena bossmu tapi karena kamu.”
Disitu saya belajar ketika kita tidak takut menunjukkan identitas kita sebagai anak Tuhan, ada perkara besar yang Tuhan sediakan.
Lalu bagaimana dengan nasib saya dan kawan-kawan?
Tiba tiba sahabat bos mengundang saya untuk bertemu dan bertanya bagaimana nasib kami selanjutnya? Saya sharingkan semua yang Tuhan sampaikan dan janji-Nya akan memberikan kami kapal baru, bukan sekedar ‘gethek’ (kapal kecil dari bambu) yang hanya cukup untuk 2 orang saja, saya dan suami.
Beliau berjanji akan mengajukan diri sebagai distributor pengganti, dengan syarat saya dan suami yang mengajukannya ke pihak pusat di Jakarta.
Kami setuju dan berangkat ke kantor pusat Jakarta, menemui 2 pejabat penting perusahaan.
Sekali lagi, hanya bermodalkan iman dan hikmat Allah, saya sharingkan apa yang saya dengar dari Tuhan.
Selesai menyampaikan isi hati Tuhan, pihak pusat menunjukkan 3 profil perusahaan besar yang sudah mengajukan diri untuk menjadi pengganti distributor tunggal di Jawa Timur.
Ketiganya perusahaan besar ternama dengan armada lengkap. Sementara saya datang dengan proposal berupa perkataan Allah saja.
Saya pulang dari Jakarta dengan hati yang lega karena saya sudah menyelesaikan bagian saya, urusan selanjutnya bagian Tuhan.
Singkat cerita kami yang terpilih sebagai perusahaan diatributor tunggal Jawa Timur, pengganti perusahaan yang sudah bangkrut. Luar biasanya semua karyawan tidak terkecuali, bisa masuk ke dalamnya.
Janji Tuhan selalu Ya dan Amin.
Bonusnya, hubungan kami baik dengan bos lama mau pun baru, tetap baik hingga kini.
Tidak semua perusahaan bisa menerima suami istri bekerja bersama dan kami pun sudah siap untuk dipilih salah satu. Kami menyampaikan pada bos baru, silakan bapak pilih satu diantara kami. Dahsyatnya, kami tetap diijinkan bekerja dalam satu perusahaan. Hanya Tuhan yang bisa melakukannya!
To God be the glory!”, Arum menutup ceritanya.
Melalui kisah nyata ini terbukti, bahwa ketika kita disertai Tuhan, seluruh jalan hidup kita berubah.
Masalah tetap ada. Karena hidup selalu ada masalah.
Tetapi cara penyelesaiannya, jauh lebih baik daripada apa yang bisa kita pikirkan.
Dan satu lagi yang unik, meski Arum dan suami bukan pemilik perusahaan, perannya diangkat Tuhan seperti Yusuf, menyelamatkan seluruh perusahaan, terutama nasib teman-temannya.
Artinya, setiap kita punya dampak bagi dunia di sekeliling kita.
Terlebih lagi jika kita, suami, istri, ayah, ibu, anak, pemimpin baik dalam organisasi, pemerintahan mau pun bisnis, bersedia bayar harga. Bukankah dampaknya akan menggoncangkan dunia?
Pertanyaannya:
Bersediakan kita membayar harga untuk mengutamakan Tuhan sebagai yang utama dan terutama dalam hidup kita, seperti Arum dan suaminya?
All things are possible to him who believes!
Go Be A Blessing. Your miracle is waiting for you, as you help others – Joel Osteen.
Pergi, Jadilah Berkat Untuk Orang Lain. Mujijat kita sendiri menanti, ketika kita menolong orang lain- Joel Osteen.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan