Articles, Christianity

“Iman atau Ketakutan Pada Masa Sekarang Ini?”

“Iman atau Ketakutan Pada Masa Sekarang Ini?”

Pada saat wabah muncul di seluruh dunia, stres, kecemasan, dan bahkan kepanikan sebagian orang nampak jelas. Sayangnya, banyak orang Kristen yang jatuh ke dalam perangkap rasa takut dan khawatir yang sama. Apa yang memenuhi hati kita dengan jelas terungkap. Beberapa orang tetap tinggal dalam kedamaian dan iman, sementara yang lain mempertanyakan Tuhan, Firman dan bahkan iman mereka sendiri.

Meski pun saya tahu virus ini bukan berasal dari Tuhan, namun peristiwa ini mengungkapkan fondasi kehidupan kita.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4:23 (TB)

Hati kita adalah persatuan antara jiwa dan roh. Di sinilah kita membuat pilihan antara hidup dari Roh Allah, atau dari emosi dan kedagingan kita sendiri. Jalan hidup kita ditentukan oleh pilihan hati kita sendiri.

Sebab sebagaimana orang berpikir dalam hatinya, seperti itulah diri orang itu. Amsal 23:7 (KJV)

Pikiran-pikiran di dalam hati kita, menentukan identitas, nilai-nilai, dan visi hidup kita. Kita tidak akan pernah bangkit melampaui hati yang dipenuhi perasaan bersalah, mengasihani diri sendiri atau rasa takut.

Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Matius 12:35 (TB)

Kita akan menampilkan hidup dari kelimpahan hati kita sendiri, apakah itu iman, cinta, sukacita dan kedamaian, atau, ketakutan, kepahitan dan kecemasan.

Karena dengan hati orang percaya ….Roma 10:10 (TB)

Dari hatilah iman mengalir. Iman bukanlah perkara mental. Iman itu bersifat rohani (2 Korintus 4:13). Apa yang kita yakini dengan pikiran, mungkin bukan apa yang sebenarnya kita yakini. Di saat-saat mengalami goncangan, kita mulai mencari tahu apa yang sesungguhnya kita percayai di dalam hati kita.

Apa solusinya?

Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Kolose 2:6-7 (TB)

Paulus berbicara tentang “berakar dan dibangun di dalam Dia,” dan “diteguhkan dalam iman.” Kedua frasa ini berbicara tentang suatu proses. Dibutuhkan waktu bagi akar untuk masuk jauh ke dalam tanah. Di saat seperti ini, kita melihat siapa yang memiliki akar dan siapa yang tidak. Menjadi teguh di dalam iman adalah sebuah proses. Itu membutuhkan waktu untuk membangun persekutuan dengan Bapa melalui Firman. Semakin kita mengenal Dia, maka kita akan semakin “berakar” dan “teguh”. Mereka yang berakar dan teguh tidak akan terguncang.

Jika kita telah merasakan kecemasan, ketakutan, bahkan kepanikan dalam hati kita selama beberapa minggu terakhir, putuskan sekarang untuk berakar.
Kita tidak seharusnya hidup dalam ketakutan.
Kita dapat hidup dalam iman dan kedamaian di tengah-tengah kekacauan dunia.

[Repost ; “Faith or Fear In These Times?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra, design oleh Denny Christian].

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Rahasia Doa yang Terjawab Part 3: Tanah Hati.
Apa yang kita katakan tentang diri kita sendiri? Itu yang menentukan!
Apa Yang Membuat Hidup Sungguh-Sungguh Bermakna?