“Depresi?”
“Depresi?”
Rasa khawatir mematahkan semangat (depresi) tetapi kata-kata ramah membesarkan hati.
Amsal 12:25 (BIMK)
Depresi terjadi akibat hati yang berfokus pada diri sendiri mau pun keadaan, bukannya berfokus pada Tuhan.
Inilah hasilnya kalau hidup dengan pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang telah kita bahas dalam posting sebelumnya.
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Yesaya 26:3 (TB)
Kedamaian yang sempurna tercipta oleh pikiran dan hati yang dipenuhi dengan pengetahuan tentang Allah.
Damai sejahtera Allah memiliki satu sumber, Pohon Kehidupan
(Yesus).
Ketika seseorang mengalami depresi, itu karena fokus mereka salah. Fokus yang salah tentu saja dapat mengubah fungsi otak dan membuat perubahan fisiologis, tetapi akar permasalahannya adalah apa yang difokuskan oleh hati.
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu…. dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Yakobus 4:8 (TB)
Hati merupakan tempat lahirnya kedamaian atau depresi.
Hati yang diberi ‘makan’ tentang Yesus atau justru diberi ‘makan’ tentang dunia. Pikiran akan terkait mengikutinya.
Depresi tidaklah sebesar firman Tuhan.
Ingatlah bahwa apa pun yang kita fokuskan, menjadi lebih besar di dalam pikiran kita. Alkitab menyebut pikiran-pikiran yang mengendalikan kehidupan ini, sebagai benteng.
(2 Korintus 10:4-5)
Hidup kita akan mengikuti apa yang kita fokuskan. Mereka yang merenungkan kelemahan, kegagalan, sakit, dan keraguan mereka, akan menjadi depresi. Tubuh akan merespon rangsangan otak dan kata-kata yang berasal dari hati. Bahkan bisa terjadi perubahan fisiologis di otak, yang hanya akan memperbanyak masalah.
Kita harus tetap dipenuhi oleh Tuhan agar bertahan terhadap tekanan dari dunia ini. Jika kita tidak menjaga hati dan pikiran kita dipenuhi oleh Tuhan, maka ketika hal-hal sulit terjadi (dan mereka akan), hal-hal itu akan nampak lebih besar daripada Tuhan. Setiap hari, kita harus memiliki hati yang bersyukur. Pikirkan sesuatu yang positif dalam hidup Anda. Mulailah dengan fakta bahwa sebagai orang percaya kita memiliki hidup yang kekal! Pujilah Tuhan untuk setiap hal baik dalam hidup kita dan berterima kasih kepada-Nya untuk hal-hal baik baru yang akan datang. Hati yang gembira, berbuat baik, seperti obat! (Amsal. 17:22)
Depresi diakibatkan karena mengisi hati dan pikiran dengan ketakutan dan ketidakpercayaan, atau merenungkan luka dan kegagalan masa lalu.
Ketika kita mengganti pemikiran negatif dengan pemikiran Tuhan, kita akan menemukan ternyata tidak cukup ruang di hati dan pikiran kita untuk menjadi depresi.
Tidak ada depresi dalam Firman Tuhan. Hanya ada kehidupan dan kedamaian.
[Repost ; “Depressed?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra. design oleh Denny Christian].