“Anda Tinggal Dalam Perjanjian Yang Mana?”
“Anda Tinggal Dalam Perjanjian Yang Mana?”
Menggunakan Hukum berkat dan kutuk dalam Perjanjian Lama sebagai panduan bagi gereja Perjanjian Baru, bagaikan mencoba mengemudi menuju Florida dengan memakai peta Colorado.
Tentu saja tidak akan berhasil. Bukannya tidak ada Kota Colorado dan bukan pula peta Colorado-nya yang salah, namun peta ini keliru jika dijadikan panduan menuju Kota Florida.
Perjanjian Lama dapat dipahami dari dua bagian dasar.
> Pertama, pernyataan yang dibuat Allah kepada Abraham.
“Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Kejadian 12:3 (TB)
Abraham adalah orang terpilih yang garis keturunannya akan menghasilkan Benih (Yesus) dengan tujuan memberkati bangsa-bangsa.
Mereka yang menentang pilihan Allah atau yang merancang masalah bagi Abraham, atau garis keturunannya, akan dikutuk oleh Allah.
> Bagian kedua ditemukan dalam Ulangan 30.
Yang menjelaskan bagaimana Allah akan berurusan dengan Israel secara khusus agar menghasilkan Penebus yang dijanjikan-Nya.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu. Ulangan 30:19 (TB)
Di sini kita melihat kehendak hati Tuhan untuk umat-Nya, tetapi pada saat yang sama, kita mengerti bahwa perilaku mereka sendirilah yang akan menentukan, apakah mereka diberkati atau dikutuk.
Ini bukan masalah perjanjian kita dan bukan pula tentang bagaimana Allah saat ini berurusan dengan bangsa-bangsa di bumi.
Namun jika kita menggunakan perjanjian ini untuk memperoleh pemahaman tentang masalah dunia saat ini, kita menjadi bingung. Karena ini bukan peta yang tepat.
Yesus menjadi kutuk bagi kita (Gal. 3:13).
Janji-janji yang dibuat Allah untuk Bangsa Israel adalah ya dan amin (2 Korintus 1:20), tetapi kutukan dan tindakan Allah terhadap Bangsa Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya, tidak relevan diterapkan ke dalam Perjanjian Baru.
Kita tidak bisa menggunakan pernyataan yang dibuat Allah dalam menghadapi ketidaktaatan Israel, lalu diterapkan dan dipakai untuk memahami peristiwa dunia saat ini.
Kita juga tidak bisa memakai pengalaman Ayub, yang memiliki sangat sedikit pengetahuan tentang Tuhan, dibandingkan dengan hampir semua tokoh dalam Perjanjian Lama. Bahkan kita pun tidak bisa menerapkan renungan Salomo tentang hidup dalam kesombongan yang tertulis di Kitab Pengkhotbah. Semua ini bukan wahyu Allah kepada kita sebagai ciptaan baru.
Yesuslah pewahyuan Allah bagi kita.
Sebelum sungguh-sungguh memahami tentang salib, kelahiran baru, kebenaran, otoritas dan iman; kita akan terus menjual hak kesulungan kita, karena kebingungan terkait hubungan dengan Hukum Perjanjian Lama.
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Yohanes 10:10 (TB)
[Note: Kita hidup dalam Perjanjian Baru (PB), karenanya kita mengikuti peraturan dalam Perjanjian Baru
Bagaimana dengan Perjanjian Lama (PL)? Benarkah?
Benar, Yesus *Sudah* datang *menggenapi* semua nubuatan dalam PL, satu titik dan iota pun semua tergenapi.
Setelah Yesus disalibkan dan bangkit maka kita yang beriman dan percaya kepada Yesus, hidup dengan Perjanjian yang Baru.
Apa beda PL & PB?
Di Perjanjian Lama, Roh Kudus mendatangi para nabi hanya saat tertentu, lalu pergi lagi. Hanya orang tertentu yang didatangi.
PL banyak menceritakan bagaimana Tuhan berurusan dengan ketidaktaatan Israel (Orang Yahudi). Itu berlaku untuk mereka saja.
Di Perjanjian Baru, Roh Kudus *tinggal & berdiam* di dalam roh (hati) setiap orang percaya, yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.
Dia *tidak pernah meninggalkan* mau pun membiarkan kita. (Ibr 13:5a).
Kita bukan Orang Israel (Yahudi). Dalam Alkitab, Rasul Paulus menyebut kita *gentiles* artinya Bukan Orang Yahudi. Kita yang percaya Yesus, adalah tunas liar yang dicangkokkan kepada Pokok Anggur yang Benar. (Roma 11:17) sehingga ikut mendapatkan anugerah dari Tuhan.
Itulah sebabnya cara kita berhubungan dengan Tuhan berbeda sekarang. Kita berhubungan dengan Tuhan sesuai dengan PB.
Kita hidup dalam New Covenant of Grace (Anugerah Perjanjian Baru)
Ini yang perlu kita pelajari agar janji kelimpahan, kesehatan dll dapat termanifestasi tanpa halangan dalam hidup kita.
“UmatKu binasa karena kurang pengetahuan” (Hosea 4:6).
Perjanjian Lama kita pelajari sebagai sejarah sehingga kita memahami kehendak Tuhan secara utuh.]
[Repost : “Which Covenant Are You Living In?”, – Barry Bennett. Diterjeemahkan oleh Yenny Indra].