Surrender-Berserah
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Surrender-Berserah.
Banyak orang takut berserah atau pasrah kepada Tuhan karena kuatir Tuhan memberi sesuatu yang tidak kita sukai, termasuk saya!
Banyak misionaris yang takut berserah, kuatir nanti dikirim Tuhan ke Afrika.
Puluhan tahun lalu, saya membaca kisah seorang misionaris yang dikirim Tuhan ke Afrika. Dia dan keluarganya sangat berbahagia di sana.
Suatu hari mereka sekeluarga berlibur ke kampung halamannya, di Kota New Yok City, dan mereka tidak kerasan. NYC terlalu bising dan terburu-buru khas kota metropolitan. Dan mereka tidak sabar menanti liburan selesai, rindu segera kembali ke Afrika.
Kisah yang menarik namun saya tidak bisa menghidupinya. Selalu kuatir kalau Tuhan berikan berbeda dengan apa yang saya inginkan.
Sudah menjadi cerita yang saya dengar sejak kecil, kalau saya ingin A, Tuhan justru beri B. Memang B itu lebih baik, demikian orang di sekeliling saya bercerita, karena Tuhan tahu B itu terbaik buat saya.
Saya tetap tidak happy mendengarnya.
Saya mau A…. Kecewa dong kalau saya tidak mendapatkan A.
Surrender – Pasrah menjadi tantangan selama puluhan Tahun.
Saya melihat betapa baiknya Tuhan mengatur dan menata bisnis Elisa, putri saya, sampai Elisa bersaksi ini 100% karya Tuhan, bukan aku.
Tuhan beri Elisa melebihi apa yang bisa dipikirkannya.
Dan kuncinya: berserah, katanya.
Di kepala saya paham hal ini, namun hati saya belum rela. Belum sepakat!
Desember 2019, Mickey & Suzane Cartagena datang. Pertanyaan saya pada Suzane, bagaimana saya tahu tujuan dan rencana Tuhan atas hidup saya?
“Apa yang kamu sukai?”
“Menulis.”
“Lakukan itu dengan baik dan setia karena salah satu cara Tuhan berbicara, melalui keinginanmu. Secara bertahap Tuhan akan membukakan jalan-jalan yang harus dimasuki. Melekat terus pada Tuhan, itu kuncinya.”
Oke, bagus tetapi tidak ada sesuatu yang spektakuler terjadi.
Hingga sekitar sebulan yang lalu, tiba-tiba percakapan ini menjadi pewahyuan dalam hidup saya. Seolah-olah hidup dan memberikan kesadaran dan pemahaman yang baru. Ini cara Tuhan berbicara.
TING…..
Seolah-olah sesuatu menyala di dalam hati saya,
*Keinginan saya = Keinginan Tuhan.*
Yeaaay…..
Tentunya keinginan yang selaras dengan firman-Nya karena standar kebenaran Tuhan adalah firman-Nya.
Tuhan Tidak Akan memberikan sesuatu yang tidak saya inginkan. Karena Tuhan berbicara melalui keinginan saya, berarti keinginan saya itu juga kehendak Tuhan.
Jika keinginan saya, A misalnya, bukan yang terbaik, Tuhan tidak memaksa saya menerima B.
Tetapi Tuhan akan mengubah hati saya sehingga saya menginginkan B.
Sama saja. Akhirnya saya menerima B bukan karena terpaksa, tetapi karena saya menginginkannya.
Menarik!
Wow …. Ini sebuah pewahyuan yang luar biasa.
Bahkan Tuhan akan menambahkan bonus:
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Saya mengasihi Dia bukan?
Berarti janji ini untuk saya.
Yang lebih memukau, Tuhan sediakan bagi saya….
Sungguh melegakan!
Sekarang saya berani dengan sepenuh hati berserah karena saya sadar Allah mengasihi saya tanpa syarat dan keinginanku ternyata adalah keinginan Allah juga.
Amazing!!!!
Now to him who is able to do in full measure more than all our desires or thoughts, through the power which is working in us.
Bagi Dia yang berkuasa untuk melakukan segala sesuatu, jauh melebihi apa yang kita minta atau pahami, sesuai dengan kuasa yang bekerja di dalam kita.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik #inspirasi #motivasi #surrender #pasrah