Bagaimana Sikap Kita Menghadapi Virus Corona?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Bagaimana Sikap Kita Menghadapi Virus Corona?
Di Indonesia, semua orang mengaku beriman. Haram hukumnya, mengaku atheis.
Uniknya, bahkan yang atheis, di Indonesia mengaku percaya kepada Tuhan.
Nach pertanyaannya:
Apa sich artinya menjadi orang beriman?
Orang yang sungguh-sungguh beriman, melihat berbagai hal dari perspektif Allah demikian kutipan dari Andrew Wommack.
Kemarin pagi bangun tidur dapat info, Michelle, putri bungsu tercinta, harus keluar dari asrama Babson College paling lambat minggu depan karena sekolah dan asrama akan ditutup untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Online class sebagai gantinya. Tiap hari akan ada update perkembangan baru.
Tidak hanya Babson College, konon Harvard University sudah terlebih dahulu menutup kampusnya.
Berbagai berita tentang Virus Corona makin mencekam. Entah kapan berakhir…
Di tengah situasi seperti ini, iman kita yang sesungguhnya diuji.
Apakah kita takut, cemas, galau?
Atau percaya kepada Tuhan, meski seribu orang rebah di sisiku atau sepuluh ribu rebah di sebelah kananku, tetapi itu tidak akan menimpa aku?
Dilihat dari perspektif Allah, kita adalah pemenang. Kita diberkati. Kita makmur. Kita memiliki damai sejahtera. Kita penuh hikmat. Kita disembuhkan, sehat, penuh dan utuh.
Janji Tuhan, malapetaka tidak akan menimpa kita dan tulah tidak akan mendekat kepada kemah kita. Kita akan menginjak anak singa dan ular naga.
Apakah kita percaya dan menghidupinya?
Atau justru melihat Virus Corona seolah lebih besar daripada Allah yang kita sembah?
Ketika Musa ingin membawa bangsanya keluar dari Mesir, Raja Firaun senantiasa menghalanginya.
Tuhan memberikan perlindungan khusus bagi Musa dan bangsanya.
10 tulah terjadi di seluruh Mesir, namun Musa dan bangsanya tetap aman di tanah Gosyen, di mana mereka tinggal. Tinggal di lokasi yang sama, bertetangga, di Negara Mesir, tetapi keadaannya jauh berbeda.
Bahkan saat semua anak sulung bangsa Mesir hingga ternaknya mati, Musa dan bangsanya tidak mengalami apa-apa.
Perlindungan Tuhan sempurna.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!!!
Kita berhati-hati dan berjaga-jaga.
Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, ujar Raja Sulaiman/ Salomo.
Namun pastikan hati dan fokus kita tertuju kepada Tuhan. Pengharapan dan iman kita tetap kepada-Nya. Janganlah hati kita dikuasai oleh ketakutan.
Apa yang kita takutkan, justru itulah yang terjadi.
Ingat, Tuhan akan memberikan perbedaan pada orang yang beribadah kepada-Nya dan yang tidak.
Saya pun belajar menguatkan hati dan iman. Mengingat pengalaman pertolongan Tuhan selama ini.
Tuhan setia dan selalu bisa diandalkan.
Dunia butuh orang-orang yang percaya kepada Tuhan menjadi terang & garam, yang memberi rasa aman, hingga mempengaruhi mereka agar menjadi tenang.
Mari kita sehati berdoa, supaya masalah corona segera selesai.
Setuju?
You will keep perfectly peaceful the one whose mind remains focused on you, because he remains in you.
TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN