Apa Yang Anda Ciptakan Dalam Hidup?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Apa Yang Anda Ciptakan Dalam Hidup?
Lucu sekali ketika mendengar teman-teman SMA saya sharing….. karena terlalu sering membaca, mendengar dan menonton berita tentang Covid 19, mereka ‘parno’. Merasa panas badannya, pusing, tenggorokan kering dsb.
Tanpa sadar berulangkali mencocokkan diri dengan gejala-gejala yang dialami penderita Covid 19. Cemas hatinya.
Hayoo siapa yang merasa seperti itu juga?
P. Irwan Siregar, direktur Sekolah Charis, bercerita. Dulu beliau pernah tinggal di Belanda cukup lama.
Suatu ketika diadakan penelitian, beberapa puluh orang relawan dibawa ke sebuah gedung untuk menonton film. Saat itu masih jaman film analog, berupa film gulungan, yang menampilkan padang pasir yang gersang dengan matahari yang bersinar dengan teriknya. Di sela-sela film itu dimasukkan gambar segelas beer dingin yang sama sekali tidak kentara.
Film hanya berdurasi beberapa detik saja.
Setelah film selesai, para relawan ditanya,
Apa yang mereka inginkan?
Sebagian besar menginginkan segelas beer dingin.
Pelajarannya:
Apa yang kita lihat dan dengar, sedemikian besar pengaruhnya, sehingga apa yang tersembunyi pun tanpa sadar dapat kita tangkap dengan alam pikiran bawah sadar.
Bisakah kita membayangkan seberapa besar pengaruhnya bagi masyarakat yang terus menerus fokus dengan berbagai info tentang Covid 19 dari info yang benar hingga sebagian besar hoax?
Tentu saja pikiran bawah sadarnya merekam berbagai ketakutan yang mencekam.
Apa yang terekam di sana akan terus menghantui, pengaruhnya melebihi yang bisa dibayangkan.
Segelas beer dingin yang hanya muncul sesaat, seolah tak terlihat oleh kasat mata, mempengaruhi pikiran, emosi dan keputusan sebagian besar relawan.
Bisa jadi, saat ini banyak orang mengambil keputusan tidak realistis, karena dorongan pikiran dan emosi akibat ketakutan yang mencengkeramnya.
Nach yang tidak disadari banyak orang juga, ketakutan adalah pijakan iblis untuk menghancurkan manusia.
Apa yang kita takutkan, justru itu yang terjadi.
Bagaimana pembuktiannya?
Perhatikan ungkapan Dr. Caroline Leaf, seorang Doktor Neuro Science.
“We cannot afford to give into our fear and cause more panic. Toxic, fearful thinking shifts our bodies into toxic stress, which can cause the blood vessels around the heart to constrict, and this means there will be less blood flow and oxygen to the brain, and 1400 neurophysiological responses can work against us instead of for us, potentially making us more vulnerable to viruses”
“Kita tidak dapat menyerahkan diri pada rasa takut, yang menimbulkan lebih banyak kepanikan. Racun, berupa pemikiran menakutkan, membuat tubuh kita mengalami peningkatan stres, dan menyebabkan pembuluh darah di sekitar jantung mengerut. Artinya lebih sedikit aliran darah dan oksigen yang mengalir ke otak, dan akibatnya,1400 respons neurofisiologis dapat bekerja melawan kita, alih-alih bekerja untuk kebaikkan kita. Hal ini justru berpotensi membuat kita lebih rentan terhadap virus.”
Solusinya?
“Practice good mind management – berlatih mengatur pemikiran yang baik” , ujar Dr. Caroline Leaf.
Selain melakukan Social Distancing, kita juga perlu melakukan Social Media Distancing.
Apa pun yang kita fokuskan, membesar.
Daripada fokus pada Covid 19, mengapa tidak fokus pada janji-janji Tuhan saja?
Padahal kita percaya bahwa Tuhan melebihi segalanya.
Manusia diberi kehendak bebas oleh Tuhan untuk MEMILIH dan menciptakan masa depannya.
Pertanyaannya:
Apa yang Anda pilih & ciptakan?
Sebagai penutup, terbukti di Singapura, 17 penderita Covid 19, ke 17 orang itu semuanya SEMBUH.
Keren bukan?
Sila ditonton:
https://www.facebook.com/574719552680201/posts/1600910816727731/?vh=e&d=n
If God is for you, who can be against you?
Jika Allah dipihak Anda, siapa yang bisa melawan Anda?
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
