2 Kali Kanker Stadium 4? Mana Bisa Survive? Simak Kisah Wiwik Menaklukkan Kanker!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
2 Kali Kanker Stadium 4?
Mana Bisa Survive?
Simak Kisah Wiwik Menaklukkan Kanker!
Namanya Dewi Sekarningtyas, kami memanggilnya Wiwik. Tinggal di Jogja.
Pada bulan Januari tahun 2009, dia divonis Mamae Cancer stadium 2. Berita yang mengagetkan, namun harapannya, masih bisa tertolong.
Waktu pun terus berjalan….
Tahun 2011, dinyatakan kanker sudah memasuki stadium 4.
Tidak hanya itu, kanker pecah hingga dilakukan tindakan operasi segera, pada bulan November di tahun yang sama.
Setelah operasi, Wiwik di kemoterapi dengan pil Xeloda selama 6 hari dan diberikan sinar radiasi hingga 33 kali dalam kurun waktu 6 minggu.
Setiap 2 bulan, Wiwik kontrol dan dokter memantau perkembangannya berdasarkan hasil cek darah.
Semua kelihatannya berjalan normal.
Suatu ketika pada bulan April 2014, setiap habis makan, selalu BAB (buang air besar).
Aneh!
Terlebih jika makan gorengan, sedikit saja langsung BAB.
Dokter memeriksa ulang kesehatan Wiwik.
Payudara bersih.
Dilakukan pemeriksaan foto paru-paru, CT-Scan perut dan USG. Diketahui ada metastasis atau penyebaran kanker dari payudara ke lever.
Diputuskan oleh dokter untuk kemoterapi sebanyak 12 kali setiap minggu.
Hasilnya, ukuran benjolan dalam lever kembali ke ukuran semula, tetapi tidak bisa hilang.
Pada bulan Desember 2015, dokter mengusulkan untuk dilakukan PET scan, yaitu pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mendeteksi suatu penyakit tertentu di dalam tubuh. Pemeriksaan PET (positron emission tomography) scan membantu dokter untuk mengetahui apa yang terjadi pada jaringan serta organ di dalam tubuh.
Dilakukan di Rumah Sakit Dharmais.
Hasilnya sungguh mengejutkan!
Kanker tidak hanya di Lever tetapi sudah menyebar ke Dahi, Paru-Paru hingga ke Tulang Pinggul.
Masih adakah harapan hidup baginya?
Namun Wiwik memang sosok pribadi yang teguh. Informasi buruknya kondisi kesehatannya, tidak menyurutkan niatnya untuk terus mengharapkan mujijat kesembuhan dari Tuhan.
Dokter pun menyarankan Kemoterapi dilanjutkan kembali. Dari waktu ke waktu, Kemoterapi yang melelahkan, menyakitkan dan membuat badan Wiwik lunglai, terus dilakukan.
Tanpa terasa dari November 2014 hingga akhir Mei 2016, telah dilakukan 30 kali Kemoterapi.
Masih 6 kali lagi….
Badan Wiwik tidak kuat lagi. Apalagi 3 kali Kemoterapi terakhir, membutuhkan transfusi darah masing-masing 2 kantong, 3 kantong dan 3 kantong darah biasa plus 1 kantong darah kuning, dikarenakan HB, Trombosit dan Leukositnya jauh di bawah normal.
Meski report medisnya tidak bagus, tetapi Wiwik bisa menjalani hidupnya dengan normal. Aktif dalam organisasi kanker, IC3.
Pada bulan Juni 2019, kondisi Wiwik menurun. Untuk menurunkan kadar bilirubin akibat kerusakan lever, diberikan infus. Kadar bilirubin normalnya 1.2, sedangkan kadar bilirubin Wiwik pada angka 14.
Setelah diinfus 2 kali, bukannya turun, justru naik ke angka 16. Dokter gastro pun angkat tangan.
Dokter spesialis darah merujuk ke dokter bedah gastro, tujuannya membuat by pass dari lever langsung dibuang ke usus. Tetapi tidak memungkinkan lagi karena seluruh lever sudah tertutup oleh kanker, sehingga tidak ada rongga tersisa. Akhirnya, dokter bedah gastro pun angkat tangan.
Sebetulnya dokter spesialis darah dan dokter gastro menyarankan untuk kemoterapi, tetapi dokter bedah gastro tidak setuju, mengingat kondisi Wiwik yang lemah. Maka Wiwik hanya mengkonsumsi vitamin untuk merawat levernya.
10 November 2019, Ayda adik saya memberi kabar, Wiwik mendadak masuk rumah sakit. Kondisinya benar-benar drop. Saat dibesuk, seluruh tubuhnya kuning termasuk juga bagian putih bola matanya dan perut membesar seperti orang hamil 8 bulan. Lemas, malas untuk berbicara dan tidur terus. Keadaannya nampak parah sekali.
Kanker levernya masuk stadium akhir.
Kondisinya memang separah itu, saat Siuling dan saya menjenguknya, 2 minggu kemudian. Tidak ada sesuatu yang signifikan yang dapat dilakukan, selain diberi vitamin. Bahkan dokter menyarankan untuk dirawat di rumah saja, meski badan lemah dan kaki bengkak.
Secara kasat mata, tidak ada harapan.
Saudara-saudaranya beberapa kali menanyakan, jika Wiwik meninggal mau disemayamkan di mana? Dan berbagai pertanyaan-pertanyaan seputar persiapan menyongsong kematiannya.
Karena Wiwik penganut Katolik, dia sudah beberapa kali diberi Sakramen Perminyakan sebagai persiapan.
Dalam keadaan seperti ini, beban Wiwik bertambah lagi. Suaminya yang selama ini nampak sehat, tiba-tiba sakit mendadak. Wiwik harus mencarikan ambulance. Dia pun menelpon ke sana ke mari sambil berdoa. Ini satu-satunya yang bisa dilakukan Wiwik bagi suaminya.
Tidak lama kemudian, sang suami meninggal. Sungguh merupakan pukulan yang berat dengan perasaan yang bercampur-baur.
Saat pergi ke tempat persemayaman jenazah, Wiwik pun digendong karena nyaris sudah tidak bisa berjalan.
Pemandangan yang memilukan hati.
Hari demi hari berlalu….
“Saya baru pulang dari kantor, mengurus BPJS ketenagakerjaan milik suami. Pulang pergi 2 jam,” ujar Wiwik dalam chat WA.
“Wik, berarti sekarang bisa berjalan sendiri?”
“Bisa tapi pelan-pelan… Mujijat sudah saya terima untuk kesekian kalinya, sedikit demi sedikit.”
“Wik, apa rahasianya kamu bisa bertahan dan melampaui semua ini?”
“Bersyukur, menerima, hidup berdamai dengan kondisi kesehatan yang ada dan berdoa. Berdiri teguh di atas Janji Tuhan, apa pun situasinya.”
Puji Tuhan…. Sungguh benar tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.
Bengkak di tubuhnya mulai mengempis dan berangsur makin normal. Demikian pula kuning di tubuhnya makin pudar.
Pelajarannya:
Seberapa pun buruknya laporan kesehatan secara medis, seberapa pun mustahilnya secara kasat mata, jika seseorang tetap teguh imannya, tidak ada yang mustahil.
Kesembuhan adalah hak orang percaya yang sudah lahir baru.
Semoga kisah ini memotivasi teman-teman yang saat ini sedang sakit.
Has the Lord’s hand become short? Now you will see if my word comes true for you or not.
Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN