Monthly Archives: Nov 2019

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Masa Tua Tanpa Anak??? Apa Jadinya?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Masa Tua Tanpa Anak??? Apa Jadinya?

Kondisi yang ditakutkan dan dikasihani oleh banyak orang, tua tanpa anak. Bagaimana nasibnya?

Sebaliknya, yang punya anak pun banyak yang takut karena anak-anak milenials beda dengan anak jaman dulu, -yang takut membantah orangtua-, sementara anak-anak millenials sangat berterus terang tanpa peduli kalau itu menyinggung perasaan irangtua. Tidak sedikit tulisan yang menceritakan nasib orangtua yang menumpang di rumah anak lalu di sia-siakan. Atau anak yang awalnya kelihatan baik, namun pada akhirnya memperlakukan orangtua dengan buruk, saat harta sang ortu sudah ludes.

Semasa SMA ada guru kimia kami, P. Iswara yang tidak menikah.
Bagaimana nasibnya?
Beliau sempat kena tumor otak cukup lama, namun survive. Puji Tuhan!
Beliau cukup sehat dan Tuhan kirim perawat yang baik.
Sejak dulu P. Iswara memang baik, halus sikapnya dan suka memotivasi. Paham betul, kami anak-anak asrama jauh dari orangtua, maka beliau kerap menyemangati kami. Tidak suka semena-mena atau sok berkuasa, tetapi senantiasa bersikap kebapakan dan penuh pengertian.
Setiap P. Iswara pulang ke rumahnya di Salatiga, kami anak-anak asrama kerap dapat oleh-oleh enting-enting khas Salatiga.

Hingga kini banyak mantan murid-muridnya yang kerap menengoknya. Sekarang beliau tinggal di Semarang.
Apakah hidup P.Iswara lebih susah daripada orang-orang sepuh yang punya anak?
Ternyata tidak juga.
Buktinya banyak orangtua yang kesepian, meski punya banyak anak, jarang bisa bertemu mereka. P. Iswara justru banyak yang mengunjunginya.

“Berapa pun anak kita, akhirnya semua pergi. Mereka tinggal sendiri-sendiri dengan keluarganya,” ujar seorang teman.

Belajar dari peristiwa ini, sesungguhnya apa yang membuat mantan murid-murid tetap ingat pada P. Iswara?
Kebaikan, perhatian, kasih dan supportnya di masa lalu. Selain itu, P. Iswara selalu menyenangkan dan sikapnya positif.
Hingga kini dia tidak rewel, periang dan santun.

Bayangkan jika P. Iswara bersikap sebaliknya. Cerewet, suka mengeluh, pemarah….
Mendekat saja malas, betul tidak?

Saya teringat buku “Finishing Well” karya Bob Buford, yang mengajarkan bahwa manusia punya 2 sesi kehidupan.
Sesi pertama, kita bekerja untuk membiayai hidup kita dan dan keluarga.
Membangun karir bagi masa depan.

Sedangkan sesi ke dua, adalah paruh ke dua kehidupan. Tidak ada kata pensiun di dalam Tuhan. Selama kita masih bernafas, berarti masih ada tugas yang Tuhan berikan.
Nach di masa inilah kita mengembalikan apa yang kita miliki kepada masyarakat. Membangun warisan abadi bagi generasi yang akan datang.

Dengan belajar prinsip ini, di paruh ke dua hidup ini, kita bisa menjadi pribadi yang positif dan berguna sehingga orang-orang muda datang untuk minta pertimbangan karena hikmat yang kita miliki.

Belajar hal-hal yang baik dan berguna, menjadikan kita pribadi yang bermanfaat. Jujugan bagi kaum muda yang ingin mendapatkan nasehat, hikmat dan belajar dari pengalaman kita.
Pikiran perlu diisi pengetahuan, wawasan, kebenaran Allah maka pembaharuan budi tercipta, sehingga mampu membedakan manakah kehendak Allah, apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Wajib itu!
Dilarang nyinyir, bergossip dan negatif.

Lee Kuan Yew mundur untuk menyerahkan tongkat kepemimpinan Singapura pada generasi muda. Namun dunia tetap menghormati dan menghargai pendapat-pendapat Mr. Lee.
Why?
Karena pandangannya yang luas, cara pikirnya yang cerdas, pengalamannya banyak, bijak dalam menyikapi berbagai masalah yang terjadi.

Bob Buford mengatakan, paruh ke dua kehidupan, bisa saja lebih berkualiatas dan bermakna daripada paruh pertama. Tergantung cara kita menyikapinya.
Indah bukan?

Don’t just dream big; follow through. Success means using your knowledge and experience to satisfy yourself. Significance means using your knowledge and experience to change the lives of others.- Bob Buford

Jangan hanya bermimpi besar, laksanakan! Sukses berarti menggunakan pengetahuan dan pengalaman Anda untuk memuaskan diri sendiri. Signifikan berarti menggunakan pengetahuan dan pengalaman Anda untuk mengubah kehidupan orang lain.- Bob Buford

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Be A Purple Cow! Jadilah Sapi Ungu.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Be A Purple Cow! Jadilah Sapi Ungu.

“Mana ada orang bikin acara XXX koq siang hari?”, ujar Nina ngotot.

Sementara adiknya juga tidak mau mengalah, ingin mengadakan acaranya di siang hari. Praktis dan lebih murah.
Hal yang sepele namun jadi perdebatan berhari-hari hanya karena mempertahankan kebiasaan. Tetangga dan teman-temannya selalu mengadakan acara seperti itu pada malam hari, jadi menurut Nina, tidak pantas.

Bukankah kita kerapkali terikat pada kebiasaan, adat istiadat dan merasa takut dianggap aneh kalau berbeda.

Bagaimana pendapat para pakar?
Berbeda dengan kita, Seth Godin justru mengajarkan menjadi berbeda. Dalam bukunya yang berjudul “Purple Cow” alias “Sapi Ungu”, disarankan agar mengubah bisnis Anda menjadi luar biasa.

Seth Godin bercerita, betapa membosankan saat berlibur dan melihat semua sapi berwarna putih, hitam dan coklat. Mengapa tidak membuat sapi berwarna ungu? Tentunya akan menarik perhatian dan menjadi berbeda. Diingat orang selalu. Dan jangan lupa, Jadilah Luar Biasa. Be Remarkable!

Keyakinan pribadi Godin bahwa iklan kreatif saat ini kurang efektif. Buku ini menganjurkan, agar perusahaan menghasilkan produk luar biasa dan menargetkan orang-orang yang cenderung menyebarkan informasi dari mulut ke mulut tentang produk tersebut. USA Today mengatakan, hal ini “mengingatkan para pebisnis tentang jalan kesuksesan yang telah terbukti dan benar: Buatlah produk yang hebat!

Agar dapat nemiliki pemikiran yang kreatif seperti ini, dibutuhkan keberanian untuk berpikir di luar kotak: out of the box!
Mulailah dari hal-hal kecil, berani mengambil rute yang berbeda saat bepergian.
Kalau orang lain selalu mengadakan acara malam hari, mengapa kita tidak sengaja, mengadakannya siang hari dengan format yang berbeda?
Perubahan dalam hal-hal yang nampak sederhana ini, akan mengubah hal-hal besar tanpa disadari.

Apa sich gunanya liburan? Terutama jika jalan sendiri.
Berani mengambil resiko. Kadang salah jalan. Tersesat! Ketika terjadi sesuatu yang di luar rencana, apa solusinya?

Suatu ketika saat akan mengembalikan mobil sewaan di Paris, P. Indra menyadari, ada sesuatu yang salah dengan mobilnya. Kami mengembalikannya di airport. Setelah di cek, ban bocor. Mobil berhenti, ternyata di bagasi ga ada ban serep.
Bagaimana ini?
Akhirnya, P. Indra mengambil keputusan untuk memarkir mobil di tempat parkir terdekat. Di foto lokasinya, cari taxi menuju ke kantor persewaan mobil di airport.

“Untung sudah dekat,” saya berkomentar.

“Untung sudah di airport,” ujar P. Indra.

Maklum Orang Jawa selalu untung…. Ban kempes pun masih untung. 🙂

Setelah melaporkan pada petugas di kantor, baru tahu klo mobil sewaan memang tidak diberi ban serep.
Lalu petugas bilang, mereka yang akan ambil mobilnya dan kami akan dibebani sedikit biaya parkir.

Teman-teman selalu bilang, enak ya bisa liburan sendiri…
Yang mereka ga tau, banyak juga masalah yang dialami dalam perjalanan.
Kapok? Tentu tidak!
Pengalaman-pengalaman seperti ini justru melatih kecakapan, ketrampilan dan keberanian kita. Tanpa disadari, karena sudah terlatih saat liburan, jadi lebih terampil pula menyelesaikan masalah-masalah kehidupan.
Dan yang terpenting, mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan.
Saat di negara orang, tanpa kenalan seorang pun. Ketika ada masalah, siapa harapan kita? 100% hanya Tuhan!
Sepanjang hari, doa dalam hati tiada henti.
Bergantung sepenuh hati pada Allah.
Siap bertualang?
Monggo dicoba ….

Then you will ask for my help. And you will come and you will pray to me. And I will listen to you. You will look for me. And you will find me when you really want to find me.

Maka kamu akan minta tolong kepada-Ku. Kamu akan datang untuk berdoa kepada-Ku, dan Aku akan menjawab doamu. Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku, sebab kamu mencari dengan sepenuh hati.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Tabur Benih Dulu Dong….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tabur Benih Dulu Dong….

Saya baru pulang dari Semarang. Ada dua teman mantu, jadi kami teman-teman alumni SMA Sedes Sapientiae, rame-rame njagong manten.
Reuni selalu menyenangkan. Napak tilas ke sekolah, tidak lupa berfoto-ria dan tertawa terbahak-bahak mengenang masa-masa sekolah. Termasuk foto di depan kelas masing-masing. Kelas saya A-3, kata teman-teman. Padahal sejujurnya, sudah lupa …. Ssst… Jangan buka rahasia …!

Yang lucu, mantan anak-anak asrama paling cinta foto duduk di tangga. Puluhan tahun lalu foto di sana, sambil menanti pukul 18.00 waktunya makan malam. Sekarang foto lagi di tempat yang sama. Wuih…. Rasanya keren banget!

Padahal jadi anak asrama dulu, makanannya sayur kangkung terus. Sampai istilahnya, mabuk kangkung. Kalau makan sup, duh .. susahnya cari isinya 🙂 kuahnya saja yang banyak. ..
Herannya, sehat-sehat saja tuh!

“Ayoo foto anak-anak asrama”

Seperti kelompok eksklusif saja anak-anak asrama ini.
Sampai teman-teman yang bukan anak asrama tidak mau kalah.

“Ayooo foto yang Non -asrama,” ujar Linda sambil tertawa.
Hahaha….

Selama di Semarang, Martini menyewa mobil. Drivernya bernama Bagus, yang ternyata suami dari keponakan Martini.
Dia bercerita, dulunya Bagus gonta ganti bisnis dan pekerjaan. Ga ada yang jadi.

Bagus orangnya baik. Jadi dia berinisiatif untuk mengantar para suster jika ingin bepergian.
Karena pelayanan Bagus itu baik dan memuaskan, mulailah suster-suster itu bercerita.
Word of mouth terjadi.
Satu persatu orang yang perlu diantar dengan mobil, mengontak Bagus. Apalagi kalau pergi ke tempat-tempat ziarah umat Katolik, Bagus hafal karena seringnya mengantar para suster. Ini nilai plus tersendiri yang membuat customernya suka dengan Bagus.

Dengan berjalannya waktu, tidak hanya warga Semarang yang mengenal Bagus, tetapi teman-teman Martini dari berbagai kota, menggunakan jasa Bagus. Lalu saudara-saudara para temannya. Bagus pun bekerjasama dengan teman-temannya, agar dapat melayani tamu-tamunya yang makin banyak.

Pelajarannya:
Banyak orang ketika gagal, ya sudah ga mau mengerjakan sesuatu kalau ga ada imbalannya.
Apa untungnya buatku?, Itu yang ada dalam pikirannya.

Bagus mulai dengan melayani para suster, dengan tulus, tanpa mengharapkan balas jasa.
Bagus menabur benih kebaikan.

Apakah benih langsung berbuah?
Tidak!
Butuh waktu cukup panjang hingga akhirnya orang-orang mengenal Bagus.
Selama itu, Bagus memberikan service yang baik hingga customernya puas dengan pelayanannya.

Barulah tiba masa panen. Tak disangka, menyewakan mobil justru sekarang menjadi pintu berkat bagi Bagus dan kawan-kawannya.

Tuhan tidak pernah berhutang. Hukum Kerajaan Surga selalu sama: Hukum Tabur Tuai.
Pastikan kita menabur, maka tidak usah khawatir, masa panen pasti tiba.
Setuju?

Whatever it is you need, you sow – Greg Mohr.

Apa pun yang Anda butuhkan, Anda menabur dulu – Greg Mohr.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Apa Gunanya Ikut Tuhan? Pertanyaan Seorang Nenek Di Ambang Ajalnya.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa Gunanya Ikut Tuhan? Pertanyaan Seorang Nenek Di Ambang Ajalnya.

Demikian sahabat saya, Heren, menceritakan pertemuannya dengan seorang ibu sepuh yang sedang mendekati ajalnya.

Untuk kedua kali menghadapi orang lanjut usia yang berkata “Saya tahu ajal saya sudah dekat. Tapi apa “untungnya” ikut Tuhan? Tidak Apa kok masuk neraka” – saya tidak sebut-sebut soal neraka tapi secara umum orang tersebut tahu arah dan konsekuensi keputusannya.

Dulu, 18 tahun yang lalu ada yang begini. Sekarang ketemu lagi dengan yg mirip tapi dengan profesi dan tingkat pendidikan yang beda. Pada akhirnya bukan IQ yang menentukan pilihan seseorang akan “jalan”nya, melainkan hati.
Demikian Heren menulis.

Kisah ini menyentak hati ini dan membuat saya merenung: Apa gunanya ikut Tuhan?
Ingatan pun melayang pada berbagai kisah di sepanjang hidup ini

Suatu ketika mobil sewaan kami selip di padang Western Australia, sekitar 10 tahun lalu. Tanpa signal handphone mau pun GPS. Kami sekeluarga terdampar tanpa harapan. Semalaman kami tidur di mobil dengan kangguru yang lewat sepanjang malam. Keputusan bulat. Esok pagi kami akan berjalan mencari bantuan. Desa terdekat baik di depan mau pun di belakang, berjarak 100 km. Apa kami bisa selamat?

Tanpa di duga dan dinyana, ada 2 orang yang bekerja di pabrik yang berjarak 10 km dari tempat kami terdampar, lewat dan menolong. Seorang diantaranya sejak semalam ingin lewat ke tempat kami terdampar, meski itu bukan jalan umum dan bukan rute yang seharusnya mereka lewati.
Siapa yang bisa menggerakkan hatinya? Hanya Tuhan!
Saat tidak ada jalan keluar ke mana pun, signal doa ke surga tetap On.

Hidup tidak mudah. Masalah datang meski tidak diundang. Tidak semua masalah bisa diselesaikan cepat, sebagian butuh waktu lama dengan resiko yang sungguh mengerikan. Membuat malam-malam terjaga dengan hati yang galau. Pikiran-pikiran buruk berseliweran di kepala.

Ketika makin mengenal Tuhan, memahami kasih-Nya, hati penuh damai. Masalah tetap ada namun Tuhan selalu membukakan jalan yang tak terduga. Kalau Tuhan dipihakku, siapa lawanku?.
Meski jalan keluar belum terlihat, tetapi hati percaya dan penuh harapan. Tidur tetap lelap.
Raja Daud berkata, Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
Dari pengalaman, masalah berakhir dengan baik.
Siapa yang bisa melakukannya?
Hanya Tuhan!

Membesarkan anak-anak tidak mudah. Menjalankankan bisnis juga tidak mudah. Satu hal yang saya pelajari, ketika mengutamakan Tuhan, hal-hal baik terjadi.
Saat anak-anak remaja, ingin berbeda dengan orangtuanya, apa yang bisa diperbuat? Nasehat tidak didengar.
Tetapi doa tidak pernah sia-sia. Tuhan kirim teman-teman baik, yang mempengaruhi mereka.

Tidak berarti bisnis berjalan mulus bak jalan toll, namun Tuhan menjamah hati customer, supllier maupun karyawan sehingga segala sesuatu berjalan baik.

Keluarga baik, bisnis baik, teman-teman baik dan cinta Tuhan, membuat hati tenteram. Tentunya hal itu mempengaruhi kesehatan kita pula.
Umur panjang ada di tangan kanan orang yang mengasihi Tuhan, dan di tangan kirinya, kekayaan dan kehormatan, demikian janji Tuhan.
Dan saya mempercayainya!
Tuhan memberikan anugerah untuk menikmati segala berkat-Nya .

Kembali pertanyaan sang nenek terngiang di telinga: Apa ada gunanya ikut Tuhan?
Tidak hanya ada tetapi sangat berguna.
Hidup berkualitas di dunia dan jaminan hidup kekal di surga, Nek….
Hidup adalah pilihan. Dan kita sendiri yang harus menentukan.
Setuju?

Submit yourselves therefore to God. Resist the devil, and he will flee from you.

Tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Marriage, Seruput Kopi Cantik

Hal-Hal Sepele Yang Bikin Dunia Gonjang Ganjing.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hal-Hal Sepele Yang Bikin Dunia Gonjang Ganjing.

Orang tidak pernah tersandung batu besar, selalu terjatuh karena batu kecil, demikian ungkapan orang bijak.

Seorang teman sedang mempertimbangkan untuk bercerai. Dia sudah tidak tahan menghadapi suaminya.
Kejengkelan yang bertumpuk-tumpuk selama puluhan tahun, membuatnya menyerah.

Apa sich masalahnya?
Saya pikir tentu masalah yang super-besar, mungkin perselingkuhan, atau masalah prinsip yang tidak bisa dikompromikan, ternyata masalah Pasta Gigi.
Lho???
Betul-betul penyebabnya adalah pasta gigi.
Si istri dididik orangtuanya, menekan pasta gigi dari bawah, supaya hemat dan secukupnya saja.
Sementara sang suami, selalu menekan pasta gigi dari tengah dan menaruh pasta gigi dari ujung depan sikat hingga ke ujung bawah tebal-tebal. Puas klo full.
Pemborosan, menurut istrinya. Tetapi dia bergeming.
Akhirnya, mereka saling membalas dalam berbagai peristiwa lainnya, hingga bersikeras ingin bercerai.

Teman lain mengeluh, selalu diomeli sang istri karena kerap lupa mematikan lampu atau menutup pintu.
Omelan-omelan ini tanpa disadari menimbulkan jarak dengan istrinya. Malas mengajak istri pergi.

“Cerewet… Malas dengar omelannya. Aku ini lho sudah lebih dari 50 tahun. Gak tau bagaimana, koq ya lupa bolak balik. Aku sadar, aku ya salah. Tapi namanya lupa, terus bagaimana? Mbok ya sudah, gak usah ngomel, matikan saja kan beres,” ujarnya sambil menghela nafas panjang,
“Klo diomelin terus, kan aku jadi kaya anak kecil. Malaslah! Enak pergi sama teman… Gak rewel dan ga ngomel.”

Teman lain kesal, karena daster istrinya satu seri dengan corak yang sama. Sudah dikomplain berulangkali, namun sang istri kekeuh dasternya nyaman dipakai.

“Bosan”, ujarnya, “gak menarik blas. Sementara di luar sana, perempuan cantik berkeliaran.”

“Lhah sebetulnya yang jadi masalah bukan daster istrimu. Tapi caramu memberi makna. Segala sesuatu tidak punya makna, sampai kita yang memberi makna. Sejujurnya, rasa tidak puasmu karena kamu mulai membandingkan istrimu dengan perempuan di luar sana bukan? Hayoo ngaku… Wkwkwk…. kamu mulai tergoda! Dosa itu dimulai dari pikiran bro… Tul ga?”

Ternyata masalah yang membuat dunia gonjang-ganjing itu, bukan hal-hal yang krusial dan heboh. Kadang justru terlalu sepele.
Mengapa kita tidak bertoleransi saja?

Karena seringnya pergi dan kerap mendadak-mendadak, kadang saya lupa membawa sesuatu.

“Gampang,” ujar P. Indra, “beli lagi pasti ada di sana.”

Boros? Iya juga. Tapi bukankah rukun lebih berharga daripada uang?
Kalau sampai ga ada, ya sudah ditoleransi saja.
Waktu mau tur ke Kutub Utara, terburu-buru ke airport, P. Indra lupa bawa dompet. Untung ikut tur, jadi ga sewa mobil dan uang euro serta surat-surat lain ada di tas saya. Kartu kredit saya ada juga. Kami pulang liburan tidak mengalami masalah atau kekurangan apa pun. Coba kalau dibikin ribut, bisa ga happy liburannya.

Harga pasta gigi hanya beberapa puluh ribu rupiah, jangan dikaitkan dengan gengsi, koq suaraku gak dituruti.
Lebih bijak kita berpikir, pernihahanku dan relationshipku lebih berharga daripada beberapa lembar uang berwarna merah atau biru atau ungu.
Worth it ga berantem untuk hal-hal kecil?

Karena aku mengasihi pasanganku, gak apa-apa matiin lampu yang kelupaan. Bukankah kasih itu tanpa syarat?
Dengan pola pikir seperti ini, hati adem…damai.
Bagaimana dengan Anda?

Marriage does not guarantee you will be together forever, it’s only paper. It takes love, respect, trust, understanding, friendship, and faith in your relationship to make it last.

Pernikahan tidak menjamin Anda akan bersama selamanya, itu hanya kertas. Dibutuhkan cinta, rasa hormat, kepercayaan, pengertian, persahabatan, dan iman dalam hubungan Anda untuk membuatnya langgeng.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
1 2 3