Apa Yang Mendominasi Pikirkan Anda?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Apa Yang Mendominasi Pikirkan Anda?
Suatu ketika sahabat saya, P. Dolfi bercerita, kedatangan tamu orang penting dari luar pulau. Seorang Om yang sukses dan terkenal.
Sambil menikmati makan siang di sebuah hotel berbintang, sang Om memberi nasehat,
“P.Dolfi ini pengusaha yang sukses, pintar, lulusan Australia pula, dan yang penting lagi, dompetnya tebal. Idaman perempuan masa kini. Jadi hati-hati P. Dolfi apalagi tinggal di Jakarta. Apa sich yang ga bisa dibeli pakai duit?”
“Om, saya kepikir hal-hal seperti itu saja tidak,” jawab P. Dolfi kaget.
Ganti si Om yang kaget.
Ternyata beberapa bulan kemudian tersingkap bahwa si Om ketahuan selingkuh.
Sungguh benar ungkapan Dr. Caroline Leaf, ahli di bidang pikran, berujar,
You will say and do what you think ABOUT the most!
Anda akan mengatakan dan melakukan apa yang PALING ANDA PIKIRKAN!
Apa yang keluar dari mulut, itu meluap dari hati, demikian kata orang bijak. Cermin dari apa yang ada dan mendominasi dalam pikirannya.
Sesungguhnya dosa tidak terjadi begitu saja, demikian Andrew Wommack mengajarkan. Semua dosa, dimulai dari pikiran. Nach pikiran itu ibarat benih, yang disimpan dalam ‘kandungan’. Jika terus menerus disirami, maka benih itu akan tumbuh subur dan setelah cukup umurnya, ‘lahirlah’ si dosa.
Pada mulanya hanya dalam pikiran. Menggoda. Ingin melakukannya masih maju- mundur, maju-mundur. Masih takut-takut. Kadang-kadang dalam tahap ini, rajin curhat dan konseling ke sana ke mari. Why?
Tergoda dosa, tapi mau melakukannya, hati nurani memberontak. Jadi konseling dan curhat, tujuannya untuk membungkam hati nurani dengan cara membenarkan diri.
Gak salah aku selingkuh karena istri/ suami kurang perhatian, contohnya.
Pakai alasan yang biasa dipakai orang dunia. Padahal intinya, dia sudah tergoda. Pikirannya sudah tidak kudus, maka dosa pun mengintip.
Tetapi makin dipikir, makin menggoda.
Apalagi jika curhatnya dengan teman yang doyan selingkuh, bak api disiram minyak, bukan?
Akhirnya, jadi tindakan dosa beneran.
Jika curhatnya pada orang yang berpegang pada kebenaran, maka godaan bisa pupus.
Ingat bahwa kenikmatan sesaat ini, akan menghasilkan kerusakan permanen.
Banyak orang berpikir bahwa dosa terjadi seketika, tidak sengaja.
Padahal sama sekali tidak.
Sudah terjadi proses panjang, sebelum akhirnya menjadi tindakan dosa.
Belajar dari hal ini, untuk hidup benar, kudus dan suci, tidak perlu melakukan hal lain, selain menjaga pikiran kita.
Asalkan yang dipikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, maka otomatis tindakan kita juga selaras dengan apa yang kita pikirkan.
Tindakan yang baik, tindakan kasih, tindakan yang adil dan tindakan yang patut dipuji, akan secara otomatis tercipta.
Asalkan yang ditanam itu benih mangga, ga usah berdoa puasa, nanti buahnya pasti mangga. Gak mungkin berbuah durian.
Make sense?
Fokus pada kehendak Tuhan dan taat, maka otomatis hidup kita jadi kudus.
Setuju?
Whatever we focus our attention on is what will dominate our thoughts. If our thoughts are dominated by the things of this world then we are going to get worldly results in our lives. We need to focus on God to get godly results.” – Andrew Wommack
Apa pun yang menjadi fokus perhatian kita, akan mendominasi pikiran kita. Jika pikiran kita didominasi oleh hal-hal dari dunia ini maka kita akan mendapatkan hasil duniawi dalam hidup kita. Kita perlu fokus pada Tuhan untuk mendapatkan hasil yang saleh.- Andrew Wommack.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN