Haruskah Memiliki Anak Setelah Menikah?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Haruskah Memiliki Anak Setelah Menikah?
Sepasang suami istri muda datang untuk konseling dengan Pdt. Andreas Rahardjo.
Sudah delapan tahun mereka menikah, belum juga dikaruniai anak.
Yang lebih menekan, sebetulnya bukan hanya kerinduan hadirnya sang anak, tetapi justru pertanyaan dari masyarakat di sekitarnya
“Tahun pertama, orang-orang masih menganggap mereka honeymoon jadi memang belum menghendaki anak. Tahun kedua, mulai ada yang bertanya, mengapa belum punya anak. Tahun ketiga, lebih banyak lagi yang bertanya, hingga mulai membuat mereka tertekan. Tahun keempat, tidak hanya bertanya, tapi diiringi dengan berbagai nasehat. Tahun ke lima hingga kini, setiap orang jadi dokter dengan segenap nasehat dan cara.” Ujar P. Andreas.
Sesungguhnya, siapa bilang orang menikah harus punya anak?
John Maxwell berkata, pasangan yang hendak menikah harus mempertimbangkan bahwa selama 20 tahun kemudian, mereka harus rela mengorbankan kesenangannya demi sang anak. Jika tidak siap, lebih baik tidak memiliki anak.
Menikah dan memiliki anak, adalah 2 hal yang berbeda.
Tidak ada kewajiban orang menikah harus punya anak.
Banyak yang beranggapan, punya anak supaya ada yang merawat di masa tua. Dunia sudah berubah. Tidak sedikit anak-anak yang memilih menetap di luar negeri, sementara orang tuanya di Indonesia
Kalau pun tinggal di Indonesia, suami istri sibuk bekerja di luar rumah. Belum tentu punya waktu memperhatikan orang tuanya.
Perlu memiliki anak dengan motivasi yang benar agar tidak kecewa di kemudian hari.
Apalagi anak yang sudah menikah, memiliki kehidupan sendiri, ibarat negara yang merdeka.
Sastrawan wanita China yang terkenal, Yang Jiang menasehati,
“Tak perlu bingung menunggu kunjungan anak cucu. Mereka memiliki kehidupan pribadi yg harus diurus. Mereka seperti gasing yang tak berhenti berputar. Terjepit antara orang tua & anak2. Yang tua seperti matahari senja, yang muda bak matahari pagi. Dan tentu saja yg muda lebih mendapatkan banyak perhatian. Itu sudah hukum alam. Itulah siklus perjuangan hidup anak manusia yang tak seorangpun bisa menyangkalnya. Ingatlah bahwa anak2 kita selalu lebih sibuk daripada kita.”
Dengan memahami hal ini, tentu kita dapat memahami orang lain dan bersikap lebih bijak. Tidak menghakimi orang lain menurut ukuran kita sendiri.
Memiliki anak atau tidak, itu urusan orang lain. Tidak usah ikut campur.
Hidup adalah pilihan masing-masing.
Hormatilah pilihan mereka!
Setuju?
You don’t choose your family. They are God’s gift to you, as you are to them.- Desmond Tutu
Anda tidak memilih keluarga Anda. Mereka adalah hadiah Tuhan untuk Anda, seperti Anda juga untuk mereka -Desmond Tutu
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN