Berkelimpahan Itu Seperti Apa Sich?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Berkelimpahan Itu Seperti Apa Sich?
Ketika kami di Maumere, P. Leonard Anthonius Ang atau Liong, panggilan akrabnya, mengundang kami mampir ke rumahnya di Kupang. P. Indra dan P. Liong teman sejak di SMA Kolese Santo Yusuf, Malang.
Jadilah kami berkunjung ke Kupang.
Kotanya cantik, lautnya indah dan tidak lupa berfoto di gedung Gubernur yang di design seperti alat musik Sasando. Keren dan langka.
Nach di rumah P. Liong dan Hean, istrinya, ada pohon mangga yang buahnya sangat lebat dan manis.
Yang membuat kami terpesona, pohon mangga ini amat sangat subur, hingga di batang pokoknya yang besar tumbuh bunga dan dengan berjalannya waktu, membesar menjadi buah dan tidak rontok. Di berbagai cabang yang besar, bunga dan buah menempel langsung di batangnya, tidak melalui ranting-ranting. Wow… baru kali ini saya melihat pohon mangga seperti ini.
Beberapa hari sebelumnya, salah satu cabangnya patah karena terlalu banyak buahnya. Cabang itu tidak kuat menahannya. Karena itu, di berbagai sisi, harus disangga dengan kayu agar tidak patah.
Saya merenung. Inilah gambaran tepat artinya berkelimpahan. Batang pohonnya hingga ke rumah tetangga, tidak habis dinikmati banyak orang. Bahkan di batang besarnya, -yang tidak lazim ditumbuhi buah-, tetapi di pohon ini tumbuh buah-buahnya dan bertahan hingga membesar. Cabang-cabangnya sampai tidak kuat menahan begitu banyak buah alias ‘berkatnya’. Ibarat air dalam ember, airnya meluber ke mana-mana.
Bukankah Allah kita seperti itu?
Dia tidak mengingat seberapa besar kesalahan yang pernah diperbuat atau seberapa bagus performance kita?
Asalkan bersedia bertobat dan mau mentaatinya, meski tidak sempurna, Tuhan berkenan melimpahkan kebaikkan-Nya, hingga kita terpukau…. Padahal aku tidak layak. Kasih-Nya tak bersyarat. Semua hanya karena anugerah.
“Siapa aku ini Tuhan, hingga jadi biji mata-Mu?”, tanya Raja Daud yang kaya-raya pun terheran-heran dengan kebaikkan Tuhan.
Kelimpahan dan kemurahan-Nya mengalir deras dalam hidup anak-anak-Nya. Kita sadar, sesungguhnya kita tidak layak… namun Tuhan baik dan sangat baik.
Mari kita hidup lebih lagi mendekat kepada-Nya. Saat kita fokus kepada-Nya, memahami perkataan-Nya, maka kita dapat mengikuti tuntunan-Nya.
Dan kalau Tuhan di pihak kita, siapa yang menjadi lawan kita?
Things which the eye saw not, and which had not come to the ears or into the heart of man, such things as God has made ready for those who have love for him.
Apa yang tidak pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, dan tidak pernah pula timbul dalam pikiran manusia, itulah yang disediakan Allah untuk orang-orang yang mengasihi-Nya.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN