Pemimpin Itu Seperti Apa?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Pemimpin Itu Seperti Apa?
Bertemu seorang ibu cantik yang sangat sukses di bidang kuliner, sungguh suatu berkah. Bisnisnya cemilan, tapi sebegitu top hingga cabangnya di mana-mana. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, segera saya berguru. Apa sich rahasianya?
“Bu, koq bisa pelanggan sampai antri panjang di toko-toko milik ibu. Pasti ada rahasia penting. Bagi dong bu…”
“Kunci kesuksesan ada pada produk yang bagus dan pemilihan karyawan yang tepat, terutama pemimpinnya.
Jujur, loyal dan mau berjalan extra miles.”
“Detilnya seperti apa Bu?”
“Jujur tidak hanya sekedar tidak mencuri tetapi juga jujur soal waktu. Perhatikan sekarang banyak karyawan yang jaga toko, main handphone saat kerja. Mana dia peduli kalau ada customer datang?
Nach kita perlu pemimpin toko yang loyal. Loyal pun tidak hanya setia. Pemimpin HARUS jadi teladan. Kalau pemimpinnya baik, anak buahnya juga baik. Semua tergantung pemimpin.
Pilih pemimpin yang saat ada peraturan baru, meski kurang enak bagi mereka, tetapi demi kemajuan perusahaan dia support. Dia yang memberi contoh melakukannya paling pertama. Pemimpin harus dipilih orang yang mau berkorban untuk perusahaan. Rela pulang paling akhir. Orang yang menangis paling awal ketika perusahaan mengalami masalah,dan rela melakukan apa saja untuk menyelamatkan perusahaan, ini karakter yang harus kita cari.
Kalau Yenny bisa mendapatkan pemimpin seperti ini, ga usah kuatir, toko itu akan maju dengan sendirinya.
Karakter itu nomor satu, kemampuan bisa dibina dan dipelajari, tapi mengubah karakter jauuuuh lebih sulit.
Orang yang tidak egois dan tidak terlalu perhitungan, ini penting. Kalau pemimpinnya tukang protes, bikin pusing. Dia akan mempengaruhi bawahannya, dan dari pengalaman, toko itu tidak akan maju.
Pemimpin itu harus berjiwa melayani, bukan yang bossy alias -berlagak sebagai bos- bisa memotivasi, menginspirasi dan membuat bawahannya maju. Berjiwa besar. Menghidupi dan membagikan visi perusahaan. Punya rasa memiliki, dan menganggap milik sendiri.
Bisnis saya sederhana, gak ada rahasia apa-apa. Jadi tergantung pimpinan yang bisa memanage dengan baik, menjaga kualitas produk dan memberi pelayanan terbaik. Memastikan semua berjalan sesuai SOP”.
Pembicaraan 1 jam dengan orang bijak, hasilnya melebihi membaca 2-3 buku. Demikian nasehat para pakar.
Saya belajar banyak dalam waktu singkat dari seorang praktisi yang terbukti sukses, bukan sekedar teori.
Teringat akan ungkapan Dahlan Iskan,
Dalam sebuah organisasi, 20% teratas adalah orang-orang terbaik yang menghasilkan 80% keuntungan perusahaan. Hukum Pareto. Sementara 20% yang paling bawah adalah yang terburuk, tukang bikin onar dan sebagainya. 60% lainnya, tergantung pimpinannya. Kalau yang menjadi pimpinan orang teratas yang karakternya baik, yang 60% akan jadi baik.
Pemimpin itu teladan dan keteladanan berbicara lebih keras daripada 1000 kotbah.
Sebaliknya, jika pemimpinnya dari golongan terbawah yang karakternya buruk, tinggal tunggu waktu golongan 60% akan jadi pemberontak. Dan perusahaan hancur.
There are three qualities a leader must exemplify to build trust: competence, connection, and character.- John Maxwell
Ada tiga kualitas yang harus dicontohkan seorang pemimpin untuk membangun kepercayaan: kompetensi, hubungan dan karakter.- John Maxwell.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
www.mpoin.com