Beliefs & Choice.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Beliefs & Choice.
“Jadi laki-laki itu enak… Ga usah mengalami menstruasi. Aku kalau mens beneran gak enak. Perut sakit dan kudu ngamuk ae (maunya marah terus)”, ujar seorang teman.
Komentar Andrew Wommack dalam bukunya, terlintas dalam pikiran.
Andrew berkata, banyak wanita yang percaya bahwa saat menstruasi itu memang wajar untuk marah, badan terasa tidak enak dsb.
Sehingga mereka mengijinkan selama 2-3 hari setiap bulannya, mereka bersikap seperti ‘setan’.
Andrew bercerita bahwa Jamie istrinya, tidak pernah bersikap seperti itu.
Jamie mengendalikan diri dan mematahkan mitos itu.
Tuhan memberinya kemampuan untuk mengalahkan tantangan. Jammie memilih percaya janji Tuhan dan bukan apa yang dirasakannya.
Bahkan ketika menopause pun semua berlangsung mulus dan tidak terjadi hal-hal yang aneh-aneh. Meski banyak perempuan di luar sana yang konon mengalaminya. Badan terasa panas, berkeringat dingin dsb.
Saya jadi teringat quotes yang dikutip sahabat saya, P. Sjahsjam,
Beliefs are choices. First you choose your beliefs. Then your beliefs affect your choices-Roy T. Bennett
Keyakinan adalah pilihan. Pertama, Anda memilih keyakinan Anda. Kemudian keyakinan Anda memengaruhi pilihan Anda-Roy T. Bennett
Pada awalnya kita yang memilih percaya pada keyakinan bahwa saat menstruasi itu badan tidak enak, maunya marah terus, emosi tidak stabil dan moody.
Ketika kita sudah betul-betul percaya bahwa:
menstruasi=marah, moody, badan sakit, maka keyakinan itu yang membuat tubuh dan emosi kita bereaksi sesuai keyakinan kita.
Terjadilah menurut imanmu,
Makes sense?
You become what you believe
Anda menjadi sesuai apa yang Anda yakini
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
www.mpoin.com