Articles

SHOW ME YOUR FRIENDS….

.

Show me your friends,

And I will predict your future.

Tunjukkan pada saya teman-temanmu,

Dan saya akan meramalkan masa depanmu.

.

.

Ketika kami pindah ke Surabaya beberapa tahun lalu, banyak teman-teman yang menolong kami. Saat kami membutuhkan barang-barang elektronik untuk melengkapi apartemen kami, ada teman yang memperkenalkan kami pada toko langganannya sehingga kami cukup mengangkat telpon lalu barang pesanan kami bisa dikirim ke rumah.

Saat kami perlu money changer yang harganya bagus dan bisa kirim ke rumah, teman lain memperkenalkan kami dengan saudaranya yang memiliki usaha money changer.

Dengan modal nama baik, kebiasaan untuk selalu bayar tepat waktu dan teman-teman yang baik, kehidupan kami jauh lebih nyaman dan mudah. Kami punya teman-teman yang potensial dan mereka tidak khawatir memperkenalkan kami, karena mereka yakin dan sudah mengenal karakter serta kebiasaan kami.

.

.

Beberapa minggu yang lalu, Nita datang dengan wajah kusut. Suaminya ditangkap polisi dengan tuduhan kasus narkoba. Nita bercerita bahwa sesungguhnya sudah lima tahun terakhir suaminya tidak pernah mengkonsumsi narkoba lagi. Pada hari yang naas, Henry teman lama suaminya datang ke rumahnya. Suami Nita sudah bertahun-tahun tidak pertemu dengan Henry. Ternyata Henry yang berprofesi sebagai bandar narkoba sedang jadi target buronan polisi. Tepat saat Henry di rumahnya, polisi datang menangkapnya. Tidak hanya Henry yang ditangkap, melainkan suaminya juga. Segala sesuatu yang berhubungan dengan hukum pidana, selalu bikin pusing kepala. Entah bagaimana kejadian sesungguhnya, benar atau salah tetap bikin repot.

.

Dari ke dua kisah di atas, kita bisa belajar bahwa teman-teman kita mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Kesuksesan atau kegagalan, hidup jadi mudah atau justru jadi celaka, tergantung sekali siapa orang-orang terdekat kita. Pernahkah kita menyadari bahwa baik saat kita naik atau turun, selalu ada teman yang memberi pertimbangan, memperkenalkan atau setidaknya memberi kita informasi.

.

.

Saat sakit memerlukan dokter atau ingin berinvestasi di suatu tempat, biasanya kita minta pertimbangan dari teman-teman dekat yang kita percayai. Jika teman kita wawasannya luas, tentunya saran yang diberikannya akan baik dan menguntungkan. Namun tidak sedikit orang yang menjadi bangkrut karena berinvestasi di tempat yang salah akibat ikut temannya. Kita lebih percaya kata-kata teman dekat kita daripada iklan atau ungkapan para ahli! Teman-teman kita mempengaruhi mindset –pola pikir dan cara pandang- serta pilihan-pilihan yang kita ambil. Karena itu pilihlah teman dengan hati-hati dan seksama. Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah bergaul dengan teman tersebut membawa kita naik atau turun. Membawa hidup kita lebih baik atau lebih runyam. Kita harus berani mengambil keputusan untuk meninggalkan teman-teman yang membuat kita turun, kalah dan gagal.

.

.

Untuk teman-teman yang masih lajang, pertimbangkan baik-baik kualitas orang yang akan Anda nikahi. Pasangan hidup adalah ‘sahabat’ yang paling dekat dan paling berpengaruh dalam kehidupan Anda. Tidak hanya itu, keberuntungannya menjadi keberuntungan Anda namun kegagalannya juga menjadi kegagalan Anda. Tidak sedikit pria yang sangat berpotensi untuk maju dan sukses, namun terhambat perkembangannya karena memiliki istri yang tidak berani keluar dari zona nyaman, tanpa wawasan, boros dan tidak mampu mengatur keuangan. Suaminya sibuk banting tulang untuk memenuhi tuntutan tagihan kartu kredit dan berbagai tagihan lainnya yang tidak habis-habisnya.

Sebaliknya, tidak sedikit wanita yang berpotensi untuk maju dan sukses, namun terhambat karena suaminya yang pencemburu dan tidak bisa menerima bahwa istrinya lebih ‘sukses’ daripada dirinya.

.

.

Banyak pasangan yang lupa bahwa suami istri adalah tim sehingga kesuksesan suami atau istri, sesungguhnya adalah kesuksesan mereka bersama. Perlu wawasan, jiwa besar dan kemampuan menghargai pasangan yang sedemikian rupa sehingga mereka sungguh-sungguh menyatu lalu bersama-sama saling mendukung untuk menjadi yang terbaik sesuai versi  unik mereka masing-masing tanpa bersaing.

.

“Tunjukkan pada saya teman-temanmu, dan saya akan meramalkan masa depanmu.” Ungkapan bijak yang sangat terkenal ini, mengajarkan bahwa masa depan kita tidak akan jauh berbeda dengan kehidupan teman-teman kita. Jika Anda ingin maju, jadilah orang yang bersedia belajar menjadi orang yang berpikiran positif, berwawasan luas dan rendah hati. Hanya orang rendah hati yang bersedia dikritik, dikoreksi dan mau memperbaiki diri. Saat Anda menjadikan diri Anda demikian, orang-orang seperti itu pula yang tertarik kepada Anda. Orang yang sukses dan positif tidak suka bergaul dengan orang yang pesimis, minder dan suka mengeluh.

.

.

Ketika Anda berhasil membangun persahabatan dengan orang-orang yang maju, positif dan berwawasan luas, lalu Anda bersedia belajar dan bertindak dengan tekun tanpa mengenal lelah, tidak lupa membangun karakter yang baik, maka dengan sendirinya keberuntungan, kesuksesan dan kebahagiaan akan segera menghampiri Anda.

Selamat mencoba! Tuhan memberkati.

.

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan,

tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,

dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

The book of Proverb

.

OLEH: YENNYINDRA

.

Photo:-signspinterest.com

Man arrested for usurping NRI’s propertywww.newsleaks.in

Yourself Quotes – BrainyQuotewww.brainyquote.com

Success is a public affair, Failure is a private funeral.www.searchquotes.com

For Preserving Love Between A Husband And Wife – kootation.kootation.com

Construction Photos, Southeast Missouri State Universitywww.semo.edu

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Serba-Serbi Pernikahan.
Firman-Nya Menunggu Perintah Untuk Dilaksanakan.
Ingin Tahu Rahasia Kesuksesan Andrew Wommack? Cukupkah Sekedar Berdoa?

Leave Your Comment