In Every Bad Experience…..
Hidup ini tidak menentu. Bencana alam, kecelakaan, krisis terjadi dalam waktu yang begitu cepat dan tidak ada seorangpun yang bisa memastikan apa yang akan terjadi pada masa depan. Setiap orang pasti pernah mengalami pengalaman yang buruk.
.
‘Hidup makin susah,’ demikian keluhan banyak orang. Sesungguhnya saat-saat buruk senantiasa ada dalam siklus kehidupan sejak jaman dulu. Yang penting kita sadari, bahwa saat-saat buruk seperti musim yang akan terus berganti. Meskipun ketika mengalaminya rasanya lama sekali, musim dingin misalnya, tetapi kita tahu ada saatnya musim dingin berakhir dan akan diganti musim semi dimana daun-daun bersemi dan bunga-bunga bermekaran dengan indahnya. Karena itu jangan pernah kehilangan harapan. Itulah sebuah siklus kehidupan – pengalaman buruk adalah bagian yang alami dari kehidupan yang akan berganti menjadi pengalaman yang indah jika kita bijak meresponinya.
.
Jika anda dalam situasi yang buruk,
jangan kuatir sampai semuanya berubah.
Jika anda dalam situasi yang baik,
jangan kuatir pula sampai semuanya berubah.
John A. Simone.
.
Alkisah pada masa pemerintahan raja Yoyakhim-raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar-raja Babel mengepung kota itu. Lalu bangsa Israel ditawan dibawa ke negeri Babel. Dibuang di negeri asing menjadi tawanan tentunya bukanlah keadaan yang baik, sama keadaan kita saat ini yang tengah dilanda krisis. Raja bertitah agar memilih beberapa orang Israel yang berasal dari keturunan bangsawan, yang tiada bercela, berperawakan baik dan berhikmat untuk bekerja di istana raja.
.
Diantara mereka yang terpilih adalah Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang yang mengasihi dan setia kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Mereka memilih tidak menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman yang tidak berkenan kepada Tuhan serta selalu menjaga persekutuan pribadinya dengan Tuhan melalui doa. Ketika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan hidup berpaut kepadaNya maka Tuhan membuat kita menonjol diantara banyak orang. Tuhan berkenan kepada orang-orang setia mencari serta berharap kepadaNya.
.
Daniel diberi hikmat oleh Tuhan sehingga dia melebihi kemampuan semua orang bijaksana di negeri Babel untuk mengartikan mimpi raja Nebukadnezar sehingga Daniel dijadikan penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepada dari semua orang bijaksana di negeri Babel. Dan atas permintaan Daniel maka raja memerintahkan agar pemerintahan wilayah Babel diserahkan kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego sedangkan Daniel sendiri tinggal di istana raja. Yang menarik, karena hikmat Daniel maka raja Nebukadnezar mengakui,”Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu.” . Apa yang Daniel mencerminkan karakter Allah dalam dirinya. Akhirnya kemuliaan dipersembahkan bagi Tuhan semata.
Selama hidupnya Daniel melayani 3 orang raja: Nebukadnezar, Belsyazar dan Darius. Kembali pada masa pemerintahan raja Belsyazar, Daniel mengartikan tulisan yang muncul di dinding ketika raja Belsyazar sedang mengadakan perjamuan dengan para pembesarnya. Tuhan menunjukkan bahwa hikmat Daniel melebihi semua ahli jampi, ahli nujum yang ada di seluruh negeri itu. Akhirnya raja Belsyazar memberi Daniel kekuasaan sebagai orang ketiga di negeri itu.
.
Ketika pemerintahan berganti, dipegang oleh raja Darius dari Media maka Darius mengangkat seratus duapuluh wakil-wakil raja atas kerajaannya. Membawahi mereka , diangkat pula tiga pejabat tinggi dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang ini. Daniel melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja, karena ia mempunyai roh yang luar biasa dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
.
Apakah kita memperhatikan bahwa Daniel selalu mendapat kedudukan yang tinggi saat melayani tiga orang raja? Pemerintahan dan penguasa boleh berganti, tetapi Daniel selalu berada pada posisi yang tinggi dan berkuasa. Luar biasa! Apa yang membuat Daniel menonjol? Roh hikmat yang dimilikinya! Dan hikmat itu berasal dari Tuhan, karena Daniel menghadapi segala tantangan termasuk dimasukkan goa singa karena dia berpegang teguh untuk beribadah kepada Tuhan, apapun resikonya. Ada harga yang dibayar tetapi upah yang menantipun luar biasa.
.
Berkat yang sejati seringkali tampil di hadapan kita
dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan.
Joseph Addison.
.
Kita seringkali merasa terteror dengan situasi yang disebut krisis global. Dari kehidupan Daniel kita bisa belajar sesungguhnya tidak penting keadaan dunia itu seperti apa, selama hubungan kita dengan surga tetap baik maka tidak ada sesuatupun yang pantas kita kuatirkan. Di surga sumber berkat tidak pernah mengalami krisis.
.
Situasi kita meskipun kisis tentunya lebih baik daripada menjadi tawanan negara musuh bukan? Tetapi meskipun dengan status tawanan ternyata Tuhan bisa membuat keadaan Daniel lebih hebat dan berkuasa daripada keadaan orang yang bebas. Belum tentu di negaranya sendiri dalam keadaan bebas Daniel bisa mencapai posisi seperti itu. Justru dalam pembuangan, pada masa raja Nebukadnezar Daniel menjadi penguasa atas seluruh Babel; pada masa raja Belsyazar, Daniel menjadi orang ketiga yang paling berkuasa di seluruh negeri sementara pada masa raja Darius, Daniel menjadi salah satu dari tiga pejabat paling tinggi kekuasaannya di seluruh negeri.
.
.
Di balik setiap pengalaman yang buruk, selalu tersedia kesempatan emas yang bisa kita raih asalkan kita tetap mau berusaha menggalinya. Seringkali paradigma kita yang salah menghambat kemajuan kita dan membuat kita mengabaikan kesempatan yang tersedia. Tuhan menyediakan makanan bagi burung-burung di udara meskipun burung itu tidak menabur dan menuai, tetapi burungpun harus mencari makanannya – tidak berarti makanan itu tersedia di depan mulutnya.
Tuhan memelihara bunga bakung di ladang tanpa harus bekerja dan memintal, tapi bunga bakungpun harus berusaha memasukkan akarnya kedalam tanah untuk mengambil sari-sari makanan dan mengarahkan tangkainya ke tempat matahari bersinar agar dapat tumbuh sehat. Untuk bisa hidup kita perlu usaha, tidak hanya secara jasmani tetapi yang lebih penting usaha dan kedisiplinan kita untuk terus membangun hubungan yang sehat dengan Tuhan. Berkat Tuhanlah yang menjadikan kita berhasil.
.
Ada perbedaan besar antara kuatir dan peduli.
Orang yang kuatir melihat masalah,
sementara orang yang peduli menyelesaikan masalah.
Harold Stephen
.
OLEH: YENNY INDRA