Articles, Relationship

JUST SAY “THANK YOU”

.

Ketika Christian, putra saya, membawakan sebuah buku dengan keterangan judulnya tertulis: How Successful People Become Even More Successful, saya langsung tertarik membacanya… Apa yang membedakan orang yang sukses dengan orang yang super-sukses, sangat menggelitik hati saya. Ternyata apa yang menghalangi orang yang sukses menjadi semakin sukses adalah hal-hal yang cukup sederhana yang berkaitan dengan sikap dan responnya di dalam menanggapi sesuatu. Penghalang orang yang sukses menjadi semakin sukses bukanlah masalah ketrampilan, kecerdasan dan lain-lainnya namun lebih ke masalah sikap dan kebiasaan yang buruk.

.

Peter Drucker berkata,”Kita menghabiskan banyak waktu untuk mengajar para pemimpin tentang apa yang harus mereka kerjakan. Kita tidak meluangkan cukup waktu untuk mengajar para pemimpin kapan harus berhenti. Separuh dari para pemimpin yang saya temui, tidak perlu belajar apa yang harus mereka kerjakan. Mereka harus belajar kapan harus berhenti.” Menarik sekali bukan?

Para pemimpin yang sukses harus belajar menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk. Salah satunya, harus belajar kapan harus berhenti berkomentar jika ingin menjadi lebih sukses. Sesuatu yang sederhana namun bisa kita serap dan pelajari, apapun profesi kita, agar kita dapat menjadi lebih sukses.

.

.

Kalaupun saat ini kita masih belum sukses, tentunya dengan belajar hal ini kita akan menjadi orang sukses dan menjadi lebih baik. Kalau cara ini berhasil membuat pebisnis yang sukses menjadi makin sukses, tentunya cara sederhana ini juga akan membuat seorang ibu yang baik menjadi ibu yang lebih baik lagi; jemaat yang saleh dapat menjadi jemaat yang tidak sekedar saleh namun bisa memenangkan lebih banyak jiwa bagi Kristus.

.

Salah satu hal yang kelihatannya mudah namun sulit dilakukan adalah menjadi pendengar yang baik. Saat ada orang yang sedang memberikan ide, sementara kita tahu bahwa ide itu kurang bagus dan kita tahu lebih banyak ide yang lebih smart, praktis serta berkualitas, maka kecenderungan kita adalah memotong pembicaraannya kemudian kita menjelaskan ide brilian kita. Ini cara yang salah! Sarannya adalah dengarkan dengan sikap menghargai hingga dia selesai mengungkapkan seluruh idenya lalu kita ucapkan, “Terima kasih” tanpa memberikan komentar apapun.

.

.

Menerima feedback atau umpan balik tidaklah mudah. Ketika kita sudah mengeluarkan keputusan kemudian ada seseorang yang menantang keputusan kita sambil menjelaskan alasannya, kecenderungan kita adalah tersinggung atau marah. Kita suka berdebat mepertahankan bahwa keputusan kita sudah benar. “Mari saya jelaskan mengapa hal itu tidak akan berhasil…..”, lalu kita dengan berapi-api memberikan sanggahan. Namun jika kita ingin menjadi lebih sukses, saran yang diberikan adalah mempertimbangkan alasan orang itu dan kita tidak perlu berkomentar apapun.

.

.

Tidak ada seorangpun yang suka disalahkan meskipun sesungguhnya kita salah. Perhatikan jika kita terlambat datang ke gereja atau rapat, dengan cepat kita akan menjelaskan alasan mengapa kita terlambat. Macetpun jadi kambing hitam meskipun rasanya itu alasan yang masuk akal dan sudah menjadi alasan yang umum. Apalagi jika kesalahan kita menyangkut hal-hal yang lebih penting dan menimbulkan resiko besar maka kita akan berusaha sedemikian rupa membuat alasan yang masuk akal dan tidak dapat dibantah untuk mengurangi kadar kesalahan kita. Salah satu kunci menjadi lebih sukses adalah menerima kesalahan kita lalu memperbaikinya. Karena itu ketika kita salah, akui dengan jujur dan ucapkan “Terima Kasih” untuk setiap teguran yang kita terima tanpa memberikan alasan apapun juga. Dengan diam maka kita terhindar dari kemungkinan mengeluarkan komentar yang negatif. Komentar negatif ini bisa merusak hubungan atau memperkeruh masalah lebih daripada yang bisa kita bayangkan.

.

.

Saat ada orang yang memberikan nasehat atau saran-saran, padahal kita sudah tahu tentang hal itu maka kita seringkali memberitahu dia bahwa kita sudah tahu tentang hal itu. Atau mungkin saja kita diam mendengarkan dengan sikap jemu. Didalam hati kita mungkin saja meremehkan saran yang diberikan karena kita sudah tahu hal itu. Mungkin saja kita merasa orang itu ‘sok tahu’. Apa yang kita pikirkan dalam hati, terpancar melalui bahasa tubuh kita. Meskipun mulut kita diam namun si pembicara akan merasakan apakah kita menerima atau menolak sarannya. Sikap cerdas untuk menjadi kian sukses adalah diam, dengarkan dengan respek lalu ucapkan, “Terima Kasih.”

.

Senjata yang ampuh untuk memperoleh simpati orang lain adalah dapat menghargai orang lain dan murah hati mengucapkan “Terima Kasih” walaupun kita hanya menerima bantuan kecil saja. Agar dapat mengucapkan “Terima Kasih” berarti kita harus memperhatikan hal positif yang dilakukan orang lain kepada kita. Jika dalam sebuah tim pelayanan lalu tim ini telah menghasilkan pencapaian yang besar, pada umumnya yang dilihat orang adalah ketuanya. Namun ketua yang bijak akan mengungkapkan secara terbuka kepada publik, penghargaannya kepada para anggotanya yang telah berpartisipasi dan mendukung hingga pencapaian besar itu bisa terealisasi. Penyebutan nama dan ucapan “Terima Kasih” sang ketua akan membuatnya lebih sukses lagi di masa yang akan datang.

.

.

Dengan mempraktekkan contoh-contoh sikap di atas, kita akan menjadi nicer person. Orang yang kita dengarkan akan merasa bangga dan penting sehingga pada gilirannya dia akan lebih menyukai serta mendukung kita. Untuk menjadi makin sukses, kita senantiasa membutuhkan dukungan orang lain. Contoh-contoh di atas adalah sebagian cara yang bisa kita lakukan untuk membuka jalan kesuksesan yang makin lebar. Ketrampilan semacam ini bisa kita praktekkan di setiap aspek kehidupan kita. Begitu sederhananya kunci-kunci untuk menjadi makin sukses ini, namun betul-betul tidak mudah untuk mempraktekkannya. Mari kita belajar disertai dengan doa agar kita mampu mengaplikasikannya dalam hidup kita!

.

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.

The Book of Proverb.

.

OLEH: YENNY INDRA

Inspirasi:

What Got You Here Won’t Get You There – Marshall Goldsmith & Mark Reiter

Photo: If You Could Change One Of Your Bad Habits, Which One Would It Be?www.sodahead.com

Search results for don’t argue with foolish people quote true on …imgfave.com

Famous thank you quotes collection.www.famous-quotes-diary.com

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Serba-Serbi Mendengar Suara Tuhan….
“Kamp Pelatihan.”
Seperti Apakah Surga Itu?

Leave Your Comment