Category : Quotes

Sebagian besar dari kita hidup terlalu sibuk,
Tergesa-gesa,
Diburu dengan berbagai kewajiban dan keharusan,
Sehingga kita tidak pernah menyadari,
Sesungguhnya hidup ini dikelilingi berbagai ‘mujijat’.

Kebetulan demi kebetulan…
Kebetulan dapat tempat parkir yang nyaman,
Kebetulan bertemu orang yang tepat sehingga berkat mengalir.
Karya kita yang rasanya biasa saja,
Menjadi berkat dan dihargai orang lain…
Semuanya serba ‘kebetulan’
Sesungguhnya,
Itu hanyalah cara Tuhan menyatakan kasih-Nya,
Perhatian-Nya …
Bahwa Dia senantiasa hadir dan siap menolong,
Hanya saja kita terlalu sering mengabaikan-Nya…

Jika saja kita bersedia berdiam sejenak dan merenungkannya,
Lalu memberi-Nya kesempatan untuk menguasai seluruh hidup kita,
-Bukannya berjalan menurut kemauan kita sendiri-
Maka hidup akan jauh lebih mudah,
Bebas dari jutaan kekuatiran yang tidak perlu.
Bagaimana pendapat Anda?

YennyIndra

Saat-saat terberat dalam hidup kita,
Seringkali justru membawa kita pada pencapaian yang tertinggi.

Semakin berat beban menekan,
Biasanya semakin dekat mujijat besar terjadi.
Itulah paradox kehidupan.

Pertanyaannya:
Siapkah kita menghadapinya?

YennyIndra

Waktu yang kita manfaatkan untuk merenungkan firman Tuhan,
Tidak pernah sia-sia.

Hidup berjalan detik demi detik,
Tanpa terasa,
Begitu sibuknya sampai kita lupa,
Apa tujuan hidup ini,
Dan ke mana kita akan pergi?
Bagaimana kita akan menghidupi hidup ini?

Begitu banyak orang yang baru sadar,
Saat mereka sedang meregang nyawa,
Menanti sesaat lagi pulang …ke surga.

Firman Tuhan membuat kita sadar,
Akan tujuan dan makna hidup ini.
Kita bisa menjalaninya dengan
cara pandang dan pola pikir yang berbeda,
hidup kita menjadi berarti,
berkualitas dan penuh damai,
meski kadang badai gelombang menerpa,
tetapi kita tahu Tuhan ada di kapal bersama kita.
Badai, angin dan danau pun taat kepada-Nya.
Melegakan sekali!

Pertanyaannya:
Sudahkah kita merenungkan firman-Nya?

YennyIndra

Apa penyebab pertengkaran pada umumnya?

Perkara-perkara kecil!

Kata-kata salah,

Ketersinggungan,

Penghinaan,

Dan seringkali kata-kata itu keluar begitu saja,

Karena emosi dan kesal hati.

 

Sesungguhnya tidak bermaksud demikian.

Dalam keadaan tenang dan sadar,

Pikiran jernih,

Kata-kata itu tidak akan diucapkan.

Terlanjur!

 

Orang bijak berujar,

Ada orang-orang yang menciptakan badai  mereka sendiri,

Namun marah dan menyalahkan Tuhan,

Saat hujan turun.

 

Sebelum mengeluarkan perkataan,

Mari kita berhenti sejenak dan berpikir ulang,

Perlukah kata-kata ini diucapkan?

Berhargakah jika kita harus bertengkar karena masalah ini?

Jika tidak,

Diamlah!

Lebih bijak menghindari pertempuran yang tidak perlu,

Tunggu waktu yang tepat,

Susun strategi yang jitu,

Usahakan untuk memenangkan pertempuran TANPA harus bertempur.

Bersama Tuhan,

Kita bisa!

Setuju????

 

YennyIndra

Hanya karena kesakitan yang kita alami dapat dimengerti,

Tidak berarti sikap dan respon  kita yang semaunya,

Lalu bisa diterima.

Itu dua hal yang berbeda!

 

Kita tidak bisa melarang burung membuang kotoran di atas kepala kita,

Tetapi kita punya hak dan kemampuan,

Untuk tidak membiarkannya bersarang di kepala kita.

Itu masalah pilihan,

Yang sepenuhnya ada di tangan kita sendiri.

Bijaksanalah!

YennyIndra
1 11 12 13 14 15 18