Monthly Archives: Nov 2022

Articles

Apakah Anda termometer atau termostat?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Termometer VS Termostat.

Apa sich sesungguhnya menjadi orang Kristen?
Mengubah pola pikir manusia lama, termometer, menjadi pola pikir Kerajaan Allah, termostat.

Termometer, hanyalah mencerminkan situasi di sekeliling kita. Lingkungan kena pandemi, semua orang bermasalah, kita pun seperti mereka. Segala keadaan diresponi dari apa yang ditangkap oleh pancaindra dalam mengevaluasi keadaan dan menggunakan sumber daya yang kita miliki, kemudian memutuskan suasana hati serta tindakan yang akan dilakukan berdasarkan informasi tersebut.
Hidup jadi sama galaunya, sama kacaunya dengan orang-orang dunia.
Tidak lebih dan tidak kurang!

Padahal ketika menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita, secara instan kita menjadi Ciptaan Baru. Yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.
Di mana manusia barunya?

Lahir baru terjadi secara instan, namun menghidupi kelahiran baru itu butuh proses. Sederhananya, proses meninggalkan karakter budak di Mesir menjadi karakter anak-anak Tuhan di Tanah Perjanjian, yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Selama pola pikir budak masih melekat di kepala, meski kelimpahan tersedia, namun kita tidak bisa meraihnya.

“Ciptaan baru” melihat penyediaan, kekuatan, sukacita serta penyediaan Tuhan yang tak terlihat dan tak terbatas. Dengan memahami janji-janji-Nya, kita menerimanya dengan iman sehingga manifestasinya tercipta secara natural.

Ciptaan Baru adalah termostat.
Termostat banyak digunakan pada AC. Meski temperatur di luar 32° Celcius, dengan termostat kita bisa menyetel suhu ruangan menjadi 20° C.
Termostat MENGENDALIKAN suhu ruangan, sementara termometer hanyalah MENCERMINKAN suhu ruangan.

Sama seperti termometer hanya dapat mencerminkan suhu ruangan tetapi tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya, seorang Kristen duniawi menghabiskan waktunya untuk mengeluh, mengomel, menyalahkan keadaan serta menyalahkan Tuhan. Mereka tidak menyelaraskan diri dengan Hukum-hukum Kerajaan Allah untuk menciptakan perubahan.

Sebaliknya, orang Kristen termostat akan menetapkan tujuan, dan dengan anugerah Tuhan memberdayakan imannya untuk mempengaruhi keadaan dengan cara yang positif.

Berikut adalah beberapa ayat termostat:

“Yesus menjawab mereka: ”Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”
Markus 11:22?-?23 TB

Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: ”Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
2 Korintus 4:13 TB

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Matius 6:33 TB

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Efesus 3:20 TB

Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
2 Petrus 1:4 TB

Daripada membiarkan diri kita dibentuk oleh lingkungan sekitar pada hari ini, buatlah pilihan untuk mempengaruhi keadaan, menjadikannya kebaikan bagi kita sendiri mau pun sesama.
Jadilah termostat!
Kita dilahirkan ke dunia untuk menjadi Pemenang!

The church was not merely a thermometer that recorded the ideas and principles of popular opinion; it was a thermostat that transformed the mores of society. – Martin Luther King Jr.

Gereja bukan hanya sebuah termometer yang mencatat ide-ide dan prinsip-prinsip pendapat umum; Gereja adalah termostat yang mengubah adat istiadat masyarakat. – Martin Luther King Jr.

Sumber: Barry Bennett

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Fakta Yang Kita Alami Berlawanan Dengan Doa Yang Dipanjatkan? Ini Jawabannya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apakah Fakta Yang Kita Alami Berlawanan Dengan Doa Yang Dipanjatkan? Ini Jawabannya!

Ada masalah yang membebani, dan sudah bertahun-tahun belum juga saya terima jawaban dari Tuhan. Kadang melelahkan. Pikiran berputar-putar kian kemari, tergoda mengira-ira bagaimana cara Tuhan menjawab doa.

Dalam keadaan jenuh dan lelah, saya bertanya kepada Tuhan dan minta agar diberikan imajinasi yang selaras dengan jawaban doa yang saya panjatkan.
Segala sesuatu yang terjadi di alam natural, dimulai dari apa yang kita lihat secara spiritual.
Lalu 2x Tuhan mengirimkan pengajaran tentang Yusuf.
Saya tau, tau, dan tau… Ini jawaban Tuhan bagi saya.
Sekarang saya bisa mengimajinasikan jawaban doa dengan mata rohani.

Yusuf mendapat mimpi akan menjadi pemimpin besar tetapi apa yang dialami sangat sangat jauh dari mimpinya.
Dijual oleh saudara-saudaranya menjadi budak.
Konon klo budak dijual, dia dipamerkan dalam keadaan telanjang agar calon pembeli bisa melihat, budak yang akan dibeli ada cacatnya atau tidak.
Bisakah kita membayangkan perasaan Yusuf?
Perlakuan yang sangat menghancurkan harga dirinya sebagai manusia, namun hebatnya, Yusuf bisa terus memegang janji-Nya di tengah situasi yang sedemikian mustahil, merendahkannya, dan dia tidak berontak.

DIEEEENK…..
Bagaimana dengan saya?
Bisakah saya terus berdiri teguh di atas Janji-Nya bahwa masa depan saya adalah masa depan yang penuh harapan?
Bahwa Tuhan tidak pernah mempermalukan orang-orang yang menaruh harap kepada-Nya?
Tuhan tidak pernah meninggalkan atau membiarkan kita?

Tidak berhenti sampai disitu, Yusuf bertahun-tahun bekerja di rumah Potifar, pejabat Mesir yang membelinya sebagai budak.
Dan Yusuf bekerja dengan sangat baiknya, hingga Potifar tidak perlu mengurus apa pun. Semua beres berkat Yusuf..

“Potifar juga sangat diberkati karena Yusuf,” demikian P. Chris Manusama mengajarkan.

Kalimat P. Chris ini sangat menginspirasi dan menjadi pegangan hidup saya.
Banyak hal yang saya tidak bisa. Banyak pula masalah dan persoalan yang saya tidak tahu solusinya.
Tetapi…. Jika karena Yusuf, Potifar diberkati, apalagi jika ada seorang istri, ibu, pebisnis, jemaat dll… yang cinta Tuhan, tentunya suami, keluarga, anak-anak, bisnis, lingkungan pun akan diberkati karena orang itu.

Nach ini saya bisa dan saya mau bayar harganya. Yang keren-keren mungkin saya gak bisa tapi mendekatkan diri kepada Tuhan, saya suka, mau dan bisa.

Apalagi yang dilakukan Yusuf?
Mengerjakan yang terbaik, apa pun yang ada di tangannya. Ini saya juga bisa. Maka saya berusaha semaksimal mungkin mengerjakan apa yang saya bisa, sebaik mungkin, semaksimal mungkin. Yang ga bisa, serahkan Tuhan.

Meski pun Yusuf sudah ‘do his best’, bukannya dapat promosi tetapi justru difitnah istri Potifar.
Karena mempertahankan kekudusan dan menghormati Allah, Yusuf justru dilemparkan ke dalam penjara.
Betapa tidak adilnya…. Huh….
Serasa makin jauh dari visi menjadi pemimpin besar.

Itu pula yang selama ini membayangi pikiran saya….
Gak ada peluang kalau dipikir dengan otak saya yang hanya sebesar kacang, ‘your peanut brain’, istilah guru-guru Charis.
Itulah yang membuat iman saya bak yoyo… Naik turun, naik turun….

Tetapi Tuhan bisa membuat Raja Mesir bermimpi dan membuatnya galau. Para ahli tidak ada yang mampu mengartikan mimpi sang raja.
Akhirnya, si juru minuman ingat, saat di penjara bertemu dengan Yusuf yang mampu mengartikan mimpinya dan mimpi juru roti dengan tepat.

Dipanggillah Yusuf menghadap raja.
Yang luar biasa, Yusuf mandi dan mempersiapkan diri dengan sangat baik saat bertemu dengan raja.
Yusuf senantiasa memegang teguh visi Tuhan bahwa kelak dia akan menjadi pemimpin besar, dan ketika kesempatan-kesempatan baik muncul, Yusuf senantiasa bersiaga.

Darimana kita tahu?
Ketika Yusuf mengartikan mimpi raja, baik sang raja mau pun para pejabat lainnya, tidak melihat Yusuf membawa diri sebagai seorang narapidana tetapi mereka melihat pembawaan dan wibawa seorang pemimpin.
Itulah sebabnya, tanpa ragu sang raja menobatkan Yusuf menjadi orang ke dua terpenting di Mesir.

Kalau sikap Yusuf mengasihani diri sendiri, menyalahkan keadaan, biasa menunda pekerjaan, maka kebiasaan dan karakter pecundang pasti nampak melalui bahasa tubuh Yusuf. Makes sense?
Tetapi Yusuf tidak. Kebiasaannya melakukan yang terbaik, menjadi yang terbaik, senantiasa membangun hubungan yang intim dengan Allah dan terbiasa mengatur serta melayani orang lain, terpancar melalui penampilannya… Pede!
Wibawa Allah menyertainya.

Kata Firaun kepada Yusuf:
Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.”

Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf:
”Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.”
Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.

Apa yang mustahil bagi Allah?
Yusuf berangkat menemui raja, statusnya narapidana, tetapi pulang sebagai pejabat tinggi paling berkuasa di Mesir nomor 2 setelah raja.

Mengapa Yusuf harus 13 tahun mengalami kehidupan yang tidak nyaman?
Melalui pengalaman-pengalaman hidupnya, karakter dan hikmat Yusuf dibentuk hingga makin tajam, bijak dan arif.
Terbukti ketika ayahnya meninggal dan saudara-saudaranya takut Yusuf membalas kejahatan mereka, dengan lembut Yusuf menenangkan hati mereka:

”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.”

Karakter bijak Yusuf tidak terjadi otomatis tetapi dibentuk oleh pengenalan akan Allah yang intim serta dibentuk oleh berbagai pengalaman hidupnya. Bagaimana Yusuf tetap percaya, beriman meski keadaan bertolak belakang?
Dan tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!

Merenungkan hal ini sungguh membuat saya bersemangat.
Kunci sukses Yusuf, terus memegang Visi Tuhan, meski keadaan yang dihadapi seolah bertolak belakang.
Tetap menjaga mata rohani melihat penggenapan visi tsb.
Lakukan yang terbaik apa saja yang hadir di setiap musim kehidupan kita, serta nikmatilah.
Menikmati dengan penuh sukacita, apa pun yang kita alami adalah bukti kita mempercayai Allah.

Allah tahu apa yang kita perlukan untuk mengelola berkat dan tanggung jawab besar di masa depan.
Diperlukan karakter, sikap dan kebijaksanaan besar agar dapat mengerjakan proyek-Nya yang besar sehingga dunia bisa melihat : ini seukuran Tuhan, bukan seukuran kita.

Bukankah kita menjalani setiap langkah kehidupan ini bersama-Nya?
Dan setiap langkah merupakan suatu mujizat!
Tuhan tidak pernah salah arah.
Percayalah!

If you fill your life with the Word and travel the path of obedience, your miracle will occur.” – Bob Yandian.

Jika Anda mengisi hidup Anda dengan Firman dan menempuh jalan ketaatan, mujizat Anda akan tercipta.” – Bob Yandian.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Kita Menghidupi Panggilan Allah?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Kita Menghidupi Panggilan Allah?

“Bu Yenny, mengapa Tuhan ijinkan segala malapetaka ini terjadi? Kami sudah meninggalkan bisnis untuk melayani-Nya tetapi sekarang justru gereja terpecah belah, kami terusir dari gereja yang kami bangun dari nol…”, keluh Anita pilu.

Anita dan suaminya, pasangan yang cinta Tuhan sejak muda. Setelah menikah, mereka berbisnis dan sangat sukses.
Mereka melayani di marketplace dengan sangat baik, menjadi panutan dan membimbing para pebisnis muda.
Tentu saja mereka juga aktif melayani di full gospel dan berbagai aktivitas lain di gereja.

Suatu ketika suami Anita, Richard, menderita sakit kanker di lehernya. Mereka bergumul cukup lama menghadapi penyakit itu.
Hingga Richard bernazar, “Tuhan, klo aku sembuh, aku akan melayani Engkau sepenuh waktu.”
Dan Richard betul-betul sembuh secara mujizat. Mereka pun meninggalkan bisnisnya, merintis gereja dari nol.
Tidak mudah. Setelah bertahun-tahun barulah membuahkan hasil.

Ketika gereja makin besar, jumlah jemaat makin bertambah, masalah-masalah yang dihadapi makin kompleks. Muncullah kelompok yang berseberangan dengan mereka.
Singkat cerita, terjadi perpecahan dalam gereja, justru Richard dan Anita yang harus keluar dari gereja yang mereka rintis dari nol.
Tragis.


Greg Mohr mengajarkan agar kita berkarya di bidang yang menjadi karunia terkuat kita.
Banyak orang yang menghabiskan waktu berusaha memperbaiki kelemahannya. Itu hanya buang-buang waktu.

“Jack of all trades, master of none” istilah untuk orang yang apa saja bisa, tetapi tidak ada yang benar-benar ahli.
Serba tanggung.

Menurut Greg, bayarlah orang lain untuk mengerjakan bidang di mana kita lemah, itu menjadi berkat bagi mereka.

Greg bercerita, dia lemah dalam pelajaran aljabar tetapi jago dalam bahasa. Dan passionnya adalah mengajar. Pendidikan merupakan sesuatu yang menjadi hasratnya.

“Gak usah berusaha mati-matian belajar menjadi akuntan. Saya menyerahkan tugas itu kepada akuntan, sementara saya cukup membaca laporan keuangan. Tidak perlu semuanya dikerjakan sendiri. Biarkan itu menjadi pekerjaan yang memberkati orang lain. Sementara saya berkarya di bidang karunia yang terkuat dan menjadi yang terbaik sesuai versi saya” Greg Mohr menegaskan.

Run your own race, berlarilah di lintasan kita sendiri. Jangan mencoba menjadi orang lain, apalagi iri hati dan membandingkan diri dengan orang lain.


Sehubungan dengan kasus Richard dan Anita, benarkah melayani sepenuh waktu itu panggilan Tuhan bagi mereka?
Mereka berdua sangat baik ketika menjadi pengusaha yang melayani di marketplace.
Setia support berbagai pelayanan gereja, pengabaran Injil dan sekolah-sekolah.
Banyak orang dimenangkan dan terinspirasi dengan keberhasilan mereka baik dalam keluarga, bisnis mau pun pelayanan.
Tetapi ketika mengerjakan pelayanan full time, nampak begitu berat dan penuh dengan berbagai masalah.

Prinsip yang diajarkan di sekolah, jika itu benar-benar panggilan Tuhan maka provision/penyediaan akan tersedia.
Orang-orang yang dibutuhkan akan muncul pula.

Ungkapan yang terkenal, Jika itu Ishak, anak perjanjian, Tuhan yang kasi ‘makan’ . Tetapi jika itu Ismail, anak yang dihasilkan menurut keinginan dan cara kita sendiri, maka kita yang harus kasi ‘makan’.

Nazar, janji Richard untuk melayani sepenuh waktu, itu dikarenakan Richard menganggap melayani full time lebih baik daripada melayani part-time.
Sesungguhnya bagi Tuhan sama saja. Yang terpenting bukanlah full time or part time, tetapi yang mana kehendak Tuhan bagi kita?
Kalau pun tahu kehendak Tuhan, cara pelaksanaannya juga harus sesuai dengan caranya Tuhan, bukan cara kita.

Lalu solusi bagi Richard & Anita bagaimana?
Kembali kepada Tuhan dan firman-Nya.
Minta tuntunan serta arahan-Nya untuk membenahi hidup mereka kembali.

Tuhan itu Allah yang Maha baik, memulihkan keadaan mereka, perkara yang mudah bagi. Tuhan. Yang dikehendaki-Nya, supaya hidup kita melekat kepada-Nya, bertumbuh makin dewasa rohani hari demi hari.

Anugerah Tuhan – apa pun yang kita butuhkan dalam hidup ini- sudah Tuhan berikan dengan gratis, tetapi untuk meraihnya agar termanifestasi dalam kehidupan kita, perlu diresponi dengan iman.

Ketika kita bertobat dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi kita, dalam sekejap kita lahir baru. Menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.
Tetapi untuk menghidupi kehidupan sebagai ciptaan baru yang semakin serupa dengan Kristus, menanggalkan mesir serta hidup di tanah perjanjian, diperlukan usaha seumur hidup.

Hhmmm saya paham sekarang.
Bagaimana dengan Anda?
Belajar sama-sama yuk…

“Don’t strive to be a well-rounded leader. Instead, discover your zone and stay there. Then delegate everything else.
Admitting a weakness is a sign of strength. Acknowledging weakness doesn’t make a leader less effective.” – Andy Stanley

“Jangan menjadi pemimpin yang berusaha mengerjakan segala sesuatu. Sebaliknya, temukan zona kekuatan Anda dan tetaplah di sana. Kemudian delegasikan yang lainnya.
Mengakui kelemahan adalah tanda kekuatan. Mengakui kelemahan tidak membuat seorang pemimpin menjadi kurang efektif.” – Andy Stanley

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Forgive But Not Forget….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Forgive But Not Forget….

Greg Mohr, guru saya, sudah pusing merasakan mobil tuanya yang terus menerus bermasalah. Beliau bersama istrinya berdoa sepakat minta mobil yang baru, yang lebih sehat kondisinya.

Minggu demi minggu berlalu. Pada suatu hari, sepasang suami istri mengajak Greg dan istrinya makan seusai ibadah.
Di tengah makan, mereka bercerita bahwa mereka ingin memberikan mobilnya bagi Greg dan keluarga. Wow…. Segera Greg mengucap syukur atas kebaikan mereka dan anugerah Tuhan.
Lalu pasangan ini menyodorkan dokumen mobilnya, tetapi di tengah-tengahnya ada buku cicilan mobil. Rupanya mobil ini belum lunas tetbayar.

Greg merasakan ada tendangan kecil dari istrinya di bawah meja. Ah, mungkin Janice gak sengaja.
Karena sudah lelah dengan mobil tuanya yang bermasalah, meski tahu belum lunas, Greg tetap menerimanya.
Kembali ada tendangan kecil Janice dari bawah meja. Greg tahu, ini tendangan yang disengaja.
Tetapi Greg tetap bergeming.

Setelah beberapa hari mengendarai mobil barunya, Greg tahu mengapa pasangan suami istri itu memberikan mobilnya kepadanya… Mobil ini penuh masalah. Bahkan tanpa kunci pun mobil ini bisa dinyalakan. Anak-anaknya memberi julukan mobil itu : Chicken Thunder….
Ketika akan dijual, tidak laku-laku, hingga cicilan selesai. Akhirnya laku terjual bertahun-tahun kemudian, dengan harga yang amat jatuh.

Dua minggu setelah mendapatkan mobil barunya, Greg dan Janice diundang makan oleh pasangan lain yang hendakpindah ke New York.
Di tengah percakapan, mereka bercerita, bahwa Tuhan menyuruh mereka memberikan salah satu mobilnya untuk Greg & Janice. Mobil yang jauh lebih baru, lebih besar, SUV dan cicilannya sudah lunas terbayar.
Tetapi karena mereka mendengar kesaksian Greg tentang mobil barunya, akhirnya mereka memberikan mobil itu kepada adiknya.

Sungguh suatu ‘tamparan’ keras bagi Greg Mohr.
Seandainya saja dia bersabar menanti waktu Tuhan, 2 minggu lagi, malapetaka mobil ‘chicken thunder’ bisa dihindari.

Greg mengajarkan agar kita menunggu waktu Tuhan, bukan mencocokkan situasi dengan kebutuhan kita.
Jangan gunakan cara kita lalu memaksa Tuhan menuruti kemauan kita.

Dieeeenk….
Saya sadar sekali, begitu banyak kekacauan dalam hidup saya karena tidak bertanya kepada Tuhan sebelum mengambil keputusan. Kalau pun sudah bertanya, kerap tidak sabar menunggu jawaban-Nya dan mengambil keputusan yang ‘baik’ menurut pemikiran pada saat itu, ternyata menimbulkan banyak masalah di kemudian hari.

Sungguh ‘tamparan’ yang keras pula bagi saya….
Sekarang saya bertobat… Belajar lebih baik lagi, sabar menanti waktu Tuhan.
Yang sudah terlanjur kacau bagaimana?
Saya bawa ke altar Tuhan dan menyerahkannya kepada Tuhan, kalau saya saja yang manusia biasa, ketika anak saya mengalami kekacauan karena kesalahannya, saya menolong mereka membenahinya, apalagi Tuhan, Allah yang kasih-Nya tak terbatas…. Tentu Tuhan akan menolong saya membenahinya, bahkan menjadikannya batu pijakan agar saya dapat naik ke tempat yang lebih tinggi, yang tidak dapat saya capai tanpa adanya batu pijakan itu.


Ada peristiwa yang membekas dalam ingatan saya saat masih remaja.
Pada suatu hari papa butuh truk, karena putra sahabatnya dealer truk di kota kami, maka papa membeli darinya.
Papa itu dengan teman-temannya hubungannya sangat dekat, bak saudara. Jadi papa main percaya saja.

Mama sempat mengingatkan papa untuk check dan recheck.
Tetapi papa percaya pada putra sahabatnya, “Sudah diaturkan Si A yang terbaik….”, ujar papa dengan yakin.

Selang beberapa waktu sesudah truk datang, papa mama sadar, mereka membayar harga truk jauuuh lebih mahal daripada harga pasaran.

Dalam acara tertentu, saya masih bertemu dengan putra teman papa. Dan setiap bertemu dengannya, saya teringat peristiwa truk tsb.
Gapapa sich… Sudah lewat puluhan tahun lalu tetapi saya belajar, saya ingin diingat orang karena hal-hal baik yang saya taburkan. Bukan karena sesuatu yang melukai, merugikan orang lain.
Keuntungan uang hanya sekali, tetapi hubungan itu selamanya.

Bisa juga sudah terlanjur, orang itu lalu berubah. Berbuat baik dan peduli.
Tetapi luka lama memang sudah tidak sakit, tetapi bekas luka tetap ada selamanya.

Berarti B. Yenny gak memaafkan dong?

Paulo Coelho mengajarkan:
Forgive but do not forget, or you will be hurt again. Forgiving changes the perspectives. Forgetting loses the lesson.

Maafkan tapi jangan lupa, atau Anda akan terluka lagi. Memaafkan mengubah perspektif. Melupakan artinya Anda kehilangan Pelajarannya.


Saya sedang merenungkan pelajaran dari Greg Mohr,
Pentingkan Hubungan Di Atas Uang

Warisan yang seharusnya menjadi milik Greg Mohr, ditilap oleh kerabatnya.
Jika Greg bersedia menuntutnya, pasti menang. Jumlah yang cukup besar.

Lalu Greg berpikir, jika dia menuntut, maka hubungan persaudaraan akan putus. Mereka tidak bisa makan bersama lagi dan Greg tidak bisa menceritakan serta mendemonstrasikan kasih Allah kepada mereka.
Bukankah tujuan hidupnya menjadi terang dan garam dunia?
Akhirnya Greg memilih membiarkannya dan menyerahkan masalah ini kepada Tuhan.
Hubungan lebih penting daripada Uang, ” kata Greg Mohr.

Wow…. Sungguh sesuatu yang luar biasa!


Saya pun belajar…. Dan merenungkannya.

Ada teman-teman, yang ketika kita cincai, tidak perhitungan, justru dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Bisa sich ditutupi dengan berbagai alasan yang ‘masuk akal’ tetapi ketika ditanyakan pertanyaan yang diajarkan oleh Drg. Iwan, menjadi gamblang:

° Siapa yang diuntungkan dalam hal ini?
° Apa tujuan sesungguhnya?
° Kalau kita berada di posisinya, apa yang kita lakukan?
° Apakah ini terbaik untuk dia or terbaik untuk saya?
Jika berhubungan dengan Tuhan dan melayani-Nya:
° Tuhan dapat apa? Jangan sampai Tuhan dirugikan!

Sekali sadar dimanfaatkan, hubungan dengan orang yang dimanfaatkan akan cacat. Diingat karena kesan yang buruk.
Mungkin seperti Greg Mohr, kerabat yang mau menangnya sendiri & serakah dimaafkan tetapi dijadikan ilustrasi, menggambarkan bukan contoh yang baik.
Masa kita mau masuk kelompok orang yang dilabeli egois dan serakah?

Cari teman yang kikir, mau menangnya sendiri, itu banyak. Tetapi mendapatkan teman yang baik, cincai, peduli dan percaya kepada kita, itu tidak mudah.
Privilege.
Bukankah seharusnya kita menjaga baik-baik hubungan dengan orang yang langka tersebut?

“Jadi orang itu sama-sama… Tahu diri, supaya persahabatan itu langgeng,” kata B. Mira.

Kalau A, katakan A. Jangan ada agenda tersembunyi, menjebak orang secara halus. Bikin orang sungkan. Memaksa orang lain membayar dengan terpaksa.

Tidak selalu dalam hubungan dengan uang, bisa juga ketika kita dipercaya dicurhati hal-hal yang rahasia. Jangan ember diceritakan ke mana-mana ditambah bumbu pula.

Saya berprinsip, klo saya berani berbicara tentang seseorang di belakang orang itu, saya berani berbicara dengan kalimat yang sama di hadapannya.
Ukuran ala saya, memastikan apa yang dikatakan itu sesuai dengan hati saya dan apa adanya. Tidak ada bumbu!

Bahkan saat minta pertimbangan, saya tunjukkan chat saya dengan orang yang saya sedang bermasalah, supaya pertimbangannya betul-betul berdasarkan fakta yang murni dan apa adanya. Tidak ada manipulasi.
Kita mau solusi yang terbaik bukan? Bukan sekedar mau membela dan membenarkan diri?

Kalau terbukti saya yang salah, ya sudah… Minta maaf, akui dan perbaiki. Buktikan perubahan dan pertobatan kita. As simple as that!

Setiap kita masih dalam proses memperbaiki diri, semakin hari semakin serupa dengan Tuhan. Targetnya, setiap orang yang melihat kita, dapat melihat kasih serta karakter Allah melalui kehidupan kita.
Belajar dari pribadi besar dan bijak seperti Greg Mohr, guru saya, mendorong untuk meneladani nilai-nilai dan sikap hidupnya.

Siap belajar? Mari kita belajar bersama-sama.

There are things that are more important than money and that is our family and friends. We should not take them for granted cause they are the most important treasure in our life.

Ada hal-hal yang lebih penting daripada uang, itu adalah keluarga dan teman-teman kita. Kita tidak boleh memanfaatkannya, bersikap tidak tulus, karena mereka adalah harta yang terpenting dalam kehidupan kita.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5