AL GORE
Perceraian mantan wapres AS, Al Gore dan istrinya menguncang Amerika. Setelah 40 tahun menikah dan disebut-sebut sebagai “pasangan paling serasi di dunia”, mantan Wakil Presiden AS Al Gore, 62, dan istrinya, Tipper, 61, akhirnya bercerai. Kabar yang menggemparkan khalayak Negeri Paman Sam tersebut kali pertama diumumkan melalui surat elektronik ke sejumlah wartawan.
Ya, menggemparkan. Betapa tidak? Dikala skandal sex Presiden Bill Clinton dengan Monika Lewinsky terungkap, Al Gore-lah yang menyelamatkan wajah Gedung Putih dengan memperlihatkan keharmonisan rumah tangganya dengan sang istri.
“Setelah melalui diskusi panjang dan kesepakatan penting, hari ini kami memutuskan berpisah. Ini adalah keputusan yang kami ambil dan kami dukung bersama setelah melalui proses panjang serta pertimbangan sangat hati-hati,” ujar Al Gore. Pengumumam ini diberikan kurang dari sebulan setelah mereka merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-40. Mereka memastikan tidak ada pihak ke tiga yang menyebabkan perceraian ini. Mereka memiliki 4 anak dan 3 cucu. Al Gore menyebut istrinya sebagai seorang yang dicintai sepenuh hati sejak malam pesta dansa di SMA.
Al Gore dan Tipper Gore telah dikenal memiliki citra pasangan bahagia menikah selama tugasnya delapan tahun sebagai wakil presiden pada tahun 1990 dan calon presiden di tahun 2000. Menurut CBS News: Bahwa perceraian ini adalah kesalahan George W Bush, karena pasangan itu tidak akan pernah melupakan kegagalan dalam memenangkan kursi presiden pada tahun 2000. Meskipun Gore populer dan memiliki banyak pendukung namun akhirnya kursi kepresidenan diduduki oleh George Bush. Kisah cinta mereka telah menjadi sejarah politik setelah pasangan ini berciuman hingga terkenal dengan Famous Kiss di Democratic National Convention pada tahun 2000. Itu terjadi 10 tahun yang lalu. Yang jelas, setelah kegagalan itu mereka tidak harus terus menerus memenuhi citra yang diharapkan masyarakat: pasangan yang selalu bahagia.
Selama jangka waktu 10 tahun, banyak hal yang terjadi. Menurut salah seorang teman dekat pasangan Gore, suami istri itu sebenarnya sudah sering hidup terpisah lantaran aktivitas Gore yang mengharuskannya sering bepergian. Setelah kalah dalam pemilihan presiden tahun 2000, Al Gore aktif dalam bidang penyelamatan lingkungan hidup hingga meraih Nobel perdamaian.
Ironis sekali, pernikahan Clinton yang sebelumnya sudah di ambang perceraian namun hingga kini justru masih bertahan kuat. Kecintaan mereka pada politik dan pengertian bersama yang mereka bangun membuat mereka melewati masa-masa sulit. Clinton dengan penuh semangat mendukung kemajuan karier Hillary, istrinya. Meskipun mereka mengalami saat-saat berat, namun mereka terus bertumbuh di bidang yang sama, politik. Mereka saling mendukung dan berbagi di bidang yang menjadi kekuatan mereka berdua.
Kita semua menyadari tidaklah mudah untuk menjaga manisnya hubungan pribadi dengan pasangan kita. Ketika bilangan tahun kehidupan pernikahan makin bertambah, maka kita sering terjebak pada rutinitas dan kebiasaan. Semuanya berjalan baik tanpa masalah namun tanpa kita sadari kita telah bertumbuh secara terpisah dengan pasangan kita menuju ke arah yang berbeda. Masing-masing berjalan kian jauh dari pasangannya. Lama kelamaan kebutuhan emosional kita tidak lagi dipenuhi oleh pasangan melainkan dipuaskan oleh hal-hal diluar penikahan. Jika keadaan demikian dibiarkan berlarut-larut maka pasangan akan merasa asing satu dengan lainnya. Saat mereka menyadari hal itu, mereka sudah terpisah sangat jauh hingga merasa tidak ada lagi yang dapat menjembatani hubungan mereka. Mereka sudah nyaman dengan keadaan mereka sendiri dan tidak rela mengorbankannya untuk menyambung kembali hubungan dengan pasangannya dari nol lagi. Usia yang makin lanjut juga membuat mereka enggan menghadapi tantangan yang terlalu berat. Apalagi budaya barat memang lebih longgar dan perceraian sudah menjadi hal yang umum.
Ada pakar yang berpendapat bahwa setelah menikah selama empat puluh tahun, orang akan mengalami transisi dalam kehidupannya. Yang seorang memiliki aktivitas lebih dibanding pasangannya. Sementara terapis lain berspekulasi bahwa kesibukan Gore dalam mengurus lingkungan global telah menghancurkan persatuan diantara mereka. Dalam pernikahan pada umumnya pasangan berfokus pada anak-anak. Ketika anak-anak mulai dewasa dan mempunyai kehidupan sendiri maka mulailah terjadi masa transisi. Pasangan yang dulunya hanya berfokus pada anak dan tidak membangun hubungan yang intens dengan pasangannya, saat anak-anak pergi, mereka kehilangan pegangan. Mereka asing dengan pasangannya. Pada masa transisi ini jika terjadi perbedaan besar, akan menyebabkan sesuatu yang tegang dan sulit dipertemukan.
Belajar dari pengalaman Al Gore, kita harus belajar untuk menerima kegagalan sebagai bagian alami dalam kehidupan sehingga tidak membebani langkah kita untuk maju. Ketika kita tidak bisa sungguh-sungguh menerima kegagalan dengan lapang dada maka tanpa disadari kita cenderung untuk menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan agar dapat merasa tetap penting. Kita takut pada post power syndrome. Kita berusaha agar peran kita tetap diperhitungkan. Karena itu penting bagi kita untuk menjaga rasa percaya diri dan rasa aman kita tidak didasarkan pada pencapaian-pencapaian kita. Prioritas kita harus jelas. Nilai-nilai apa yang kita percayai perlu dikaji secara periodik agar memastikan kita tidak mendirikan rasa percaya diri kita pada dasar yang salah. Tuhan telah mengajarkan bahwa kita berharga hingga Yesus rela mati untuk menebus dosa-dosa kita. Hendaknya rasa berharga atau significance kita karena siapa diri kita sesungguhnya di dalam Kristus, bukan karena uang, harta atau prestasi kita.
.
Bandingkan dengan Thomas Alfa Edison yang terkenal sebagai ilmuwan yang memiliki penemuan terbanyak di dunia. Dia gagal tidak hanya sekali atau dua kali, hingga ribuan kali. Namun dia selalu berkata bahwa, “Saya tidak akan berkata saya gagal 1000 kali. Saya akan berkata saya menemukan 1000 cara yang menyebabkan kegagalan.” Pernahkah kita membayangkan bagaimana Edison bisa terus bertahan di tengah begitu banyak kegagalan? Kuncinya karena dia memiliki istri yang sangat mengerti dirinya, menerima dirinya dan senantiasa menjadi pendukungnya. Edison dengan jujur mengakui bahwa istrinyalah sumber inspirasi terbesarnya. Mereka setiap hari melakukan pertemuan Master Mind, penyatuan dua pikiran atau lebih dalam semangat keharmonisan dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang pasti, biasanya kegiatan ini terpusat pada pekerjaan sehari-hari Edison. Perhatian istrinya menjadi kunci penting terhadap kesuksesan karya eksperimen Edison. Seringkali justru istri Edisonlah yang memberikan kunci bagi persoalan yang dihadapi Edison. Ribuan kali kegagalan tidak membuat mereka berpisah namun justru menguatkan hubungan mereka hingga menghasilkan penemuan-penemuan luar biasa yang membantu umat manusia. Mereka tumbuh bersama, saling mendukung dan saling memotivasi sepanjang kehidupan mereka. Ini kunci sukses pernikahan mereka.
.
Hal lain yang perlu diperhatikan, ketika anak-anak masih kecil, banyak wanita yang mencurahkan waktu dan perhatian sepenuhnya hanya untuk anaknya. Anak-anak membutuhkannya, dia merasa penting dan merasa harus melindungi mereka. Banyak yang beranggapan bahwa anak-anak tidak akan menyakiti dia sedangkan pasangannya bisa menyakitinya. Karena itu ketika terjadi konflik dengan pasangan, merasa disakiti kemudian mereka menjauh dari pasangannya dan mereka lebih suka membangun hubungan dengan anak-anaknya. Padahal kenyataannya tidak demikian, dengan bertambah dewasanya anak bisa saja mereka menyakiti hati kita. Satu hal yang sering dilupakan, pada suatu hari anak-anak akan meninggalkan kita. Akhirnya kita akan berdua dengan pasangan kita. Jika kita tidak membangun hubungan yang baik dengan pasangan semasa anak-anak bertumbuh, maka saat anak-anak meninggalkan kita, kitapun akan merasa asing dengan pasangan kita sendiri. Akibatnya banyak ibu yang kemudian bersaing dengan menantunya karena tidak ingin kehilangan perhatian dari anaknya. Selama ini kebutuhan rasa penting (significance) dan perasaan dicintai (love) sang ibu dipenuhi oleh anaknya sehingga tanpa disadari dia tidak ingin ada orang lain, menantunya, yang berada di tengah-tengah mereka. Yang bijak, disamping kita mencurahkan kasih pada anak-anak, namun jangan lupa untuk tetap membangun hubungan yang dekat dan berkualitas dengan pasangan kita. Persiapkan diri sejak semula bahwa suatu hari anak akan memiliki pasangan dan mereka akan membangun keluarga sendiri dan kita menjadi bagian di luar mereka. Kita harus menghargai privacy mereka.
.
Belajar dari pengalaman orang lain berguna agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama dan bisa meniru cara-cara yang benar sehingga kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencoba-coba hal yang sudah mereka lakukan. Kita tinggal memilih cara-cara yang terbukti efektif dan berguna.
Selamat mencoba!
Sebuah momen kesalahpahaman,
Sangatlah meracuni dan menghancurkan,
Karena
membuat kita melupakan
Ribuan momen indah yang pernah tercipta,
Kebaikan, kebersamaan, canda tawa,
Yang pernah dilakukan bersama,
Lenyap dalam sekejap.
Tiba-tiba kita merasa di sisi yang berseberangan,
Saling menyerang
dan mempersiapkan benteng.
Jangan biarkan kesalahpahaman dibiarkan.
Selesaikan secara dewasa,
Dengan cara yang bijak.
Ingatlah
betapa berharganya kebahagiaan yang pernah kita alami.
Berkat Tuhan mengalir saat kita hidup dalam kerukunan.
-YennyIndra-