Jika kita menghakimi orang lain,
maka kita tidak memiliki waktu untuk mencintainya.
Mother Teresa.
Beberapa tahun lalu, saat masih kuliah di RMIT Melbourne, Elisa putri sulung saya, memutuskan pindah dari apartemen ke rumah. Elisa membeli anjing kecil yang lucu, Kiko namanya. Di apartemen dilarang membawa hewan peliharaan. Elisa memilih daerah baru di tepian kota Melbourne, Richmond. Daerah yang tenang dan cantik. Cocok untuk Kiko. Elisa merasa kerasan tinggal di daerah ini. Tetapi ada hal kecil yang mengganggu, Elisa merasa kurang nyaman dengan tetangga barunya, Ibu Jana. Ibu ini suka bercerita tentang kriminal, para pengungsi yang bermasalah dengan sikap penuh kecurigaan. Sesungguhnya Ibu Jana juga seorang pendatang di Australia. Dia berasal dari Kroasia.
INGIN MEMBACA KISAH SELANJUTNYA???
NANTIKAN BUKU “SMART & ELEGANT” YANG AKAN SEGERA TERBIT.
INSPIRASI UNTUK MENCIPTAKAN KEHIDUPAN YANG BAHAGIA, BERMAKNA & ELEGANT.
DICETAK SECARA KHUSUS DENGAN COVER CANTIK NAN ANGGUN.
BERSIAPLAH UNTUK MEMILIKINYA!
Peran kita di dunia ini bukanlah menjadi hakim.
Tuhan ingin kita memotivasi orang yang lemah,
Mengangkat yang jatuh,
Memulihkan yang patah,
Dan membalut yang luka.
Setiap kita pernah berbuat kesalahan.
Jangan sibuk menoleh ke belakang,
mencari-cari alasan,
Atau mencari kesalahan orang lain
Hanya orang yang tidak punya visi ke depan,
Yang akan kembali ke belakang.
Pandanglah ke depan,
Tetapkan visi dan tujuan.
Segala pengalaman yang buruk yang pernah kita alami,
Atau dialami orang lain,
diijinkan Tuhan,
justru untuk memperlengkapi sebagai bekal,
agar dapat mengalahkan tantangan di masa depan,
Dan memampukan kita menjadi penolong serta jawaban
Bagi sesama yang membutuhkan.
Tuhan lebih peduli dengan pembentukan karakter kita,
Daripada kenyamanan kita.
Ayoo maju dan penuh semangat!
-YennyIndra-
18. Saat Mengambil Jalan yang Berbeda
Photo: http://kevinmartineau.ca/wp-content/uploads/walk-a-mile-in-my-shoes.jpg