Articles

Teori VS Praktisi.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Teori VS Praktisi.

Tommy Wong menulis di Instagramnya:

Ada Coach nelpon,
“Ko, saya mau terbitin buku baru yang pasti laris manis, judulnya Bagaimana Cara Dapat Uang Dalam Waktu 5 Menit….
Tapi berhubung lagi Bokek, kira-kira ke siapa ya bisa pinjam duit buat biaya cetak, ada solusi ko??

Aku jawab:” Coba Coach baca dulu bukunya.”

 Eh, dia marah-marah & ditutup telponnya….

Wkwkwk…..


Banyak orang yang bisa menulis teori sukses, mungkin di kepalanya sudah tersimpan ribuan teori sukses, tetapi belum dipraktekkan. Akibatnya, dia sendiri gak sukses.

Uniknya, orang-orang seperti ini mengangkat diri sendiri menjadi Coach, berbayar pula. Bikin seminar dengan janji yang muluk-muluk, padahal belum terbukti teorinya.

Flexing… Pamer kekayaan, meski ternyata kreditan, pinjaman dll. Menampilkan diri sosok yang sukses karena teori dunia, orang hanya mau belajar dari orang-orang yang lebih sukses daripada dirinya.
Nach teori dunia pula, klo mau sukses, bergaullah dengan orang sukses. Cara paling gampang deketin ‘orang sukses’, ya ikut seminar. Klo bukan siapa-siapa, sulit kan bisa punya jalur mendekati orang sukses dan belajar darinya?
Nach peluang ini dimanfaatkan para Coach abal-abal.

Berbeda ddengan P. Anton Thedy dan Tommy Wong, yang berinisiatif membimbing para pengusaha muda dan tua, membukakan jalan agar bisa survive saat pandemi, melalui program “Tanya Mentor”. Free of charge.

Menjadi berkat dan solusi bagi sesama di tengah kesulitan yang melanda.

*******

Saya pernah punya pengalaman ketika baru di Jakarta, ikut tur ke Belitung saat top-topnya Ahok jadi gubernur. Yang mengadakan, Coach yang profilnya cukup meyakinkan. Super sibuk, kabarnya diundang sana sini. Foto dengan pejabat-pejabat mau pun pengusaha- pengusaha top tanah air.
Mantan CFO sebuah perusahaan besar, muncul di Majalah Nasional bergengsi, dengan janji, bukan sekedar tour biasa. Di sana akan diberi seminar, yang merupakan intisari pelajaran Antony Robbins dan Robert Kiyosaki. Kiat sukses masa kini.

Saat di list WA grup, nama peserta awal ada nama P. Anton TX Travel. Mantaplah…. TX travel, Yakin apalagi klo P. Anton ikut. Saya gak check & re-check, baru kenal P. Anton. Sungkan.
Menjelang berangkat, baru sadar… Nama P. Anton dan beberapa tokoh penting, sirna dari list.
Terlanjur bayar ya sudahlah….

Sejak keberangkatan, yang muncul hanya asistennya, motivator muda & cantik, sedikit lebih dewasa dari anak saya.
“Oh… Coach memang sibuk sekali. Diundang sana sini, jadi menyusul kita di Belitung.”

Ternyata besoknya, gak datang juga. Belum lagi drama, kamarnya gak sesuai janji. Padahal harga tour lebih mahal dari tour TX Travel ke Belitung saat itu. Saya pikir karena ada seminarnya… Cenglilah!
Sampai hari terakhir, sang Coach gak hadir. Bahkan si asisten kebingungan, uang saku yang diberikan si Coach gak cukup untuk bayar makan peserta di hari terakhir. Membayangkan anak saya yang mengalaminya, ya sudahlah kami tutup kekurangannya.

“Inilah Jakarta, yang konon lebih kejam dari ibu tiri,” komentar orang-orang daerah seperti saya.

Si coach sekarang tidak terdengar lagi kiprahnya.
P. Timotius Talip sampai menerbitkan buku khusus, bercerita lucu-lucu dan tragisnya para Coach abal-abal.

Karisma bisa membawa seseorang naik tetapi hanya karakter yang bisa mempertahankan seseorang di atas.


Christian, putra saya minta dikenalkan dengan teman saya yang benar-benar pengusaha besar, berpengalaman menjalankan bisnisnya, terutama di bidang di mana Chris mau belajar.
Benar-benar praktisi yang tau detil-detil dan strateginya. Bukan yang hanya tahu kulitnya saja or sekedar teori. Chris itu detil orangnya, analytical. Butuh jawaban detil pula.

“Klo hanya teori kan aku sudah belajar dari profesorku. Aku butuh ide-ide baru dan tips practical yang ga diajarkan di sekolah. Apalagi bisnis di US kan beda dengan di Indo. Butuh wisdom dari orang-orang hebat ini,” ujar Chris.

Teringat ketika memilih University yang mana yang akan dipilih, agent memberitahukan bahwa di Babson College, Boston, para Profesornya pebisnis betulan. Ada yang sudah menjual bisnisnya, tetapi ada juga yang masih mengelola bisnisnya hingga kini. Itu nilai plus yang dijual oleh Babson. Profesornya beneran praktisi bisnis dan sudah berpengalaman.

Orang yang Book-Smart bisa jago di sekolah bisnis tetapi belum tentu berhasil menerapkan teori dan mencapai kesuksesan bisnis di kehidupan nyata.
Sementara, ada orang-orang yang saat sekolah gak berprestasi blas atau sekedar rata-rata, tetapi terampil meraih kesuksesan bisnis di kehidupan.
Ini yang kerap dijuluki Street-Smart.


Semua berkat, keberhasilan serta kesuksesan sejati, datangnya dari Tuhan. Tetapi tidak sekedar doa dan firman semata, Tuhan juga mengajarkan hal-hal practical yang harus kita kerjakan untuk meraihnya.

Ada hal-hal rohani yang harus kita lakukan, ada pula hal-hal natural yang harus dipelajari, ditata serta dipraktekkan dalam menjalankan bisnis kita.

Nilai-nilai kejujuran, pengelolalan uang, setia mengerjakan hal-hal kecil, setia dengan harta milik orang lain, bagaimana menjalankan organisasi serta memilih orang-orang yang tepat. Hidup haruslah seimbang antara jasmani dan rohani. Anugerah dan Iman. Keduanya saling mendukung.

Tuhan Tidak memberi berkat dalam bentuk uang mau pun aset, tetapi Kemampuan dan Potensi untuk meraih kekayaan dan kesuksesan.
Mari kita meraihnya dengan bergantung pada arahan Tuhan, serta mengerjakan bagian kita dengan mengerjakan hal-hal yang natural dengan sangat baiknya.
Setuju?

Oh, the joys of those who do not follow the advice of the wicked, or stand around with sinners, or join in with mockers.
But they delight in the law of the lord,     meditating on it day and night.
They are like trees planted along the riverbank,     bearing fruit each season. Their leaves never wither,     and they prosper in all they do.

Allah memberkati orang yang tidak mendengarkan nasihat yang jahat, dan tidak hidup seperti orang berdosa, dan tidak menghabiskan waktu bersama orang yang tidak menghormati Allah.
Sebaliknya, mereka suka akan ajaran TUHAN dan merenungkannya siang dan malam.
Jadi, mereka menjadi kuat seperti pohon yang ditanam di tepi aliran sungai — seperti pohon yang berbuah pada musimnya, dan daunnya tidak pernah layu. Semua yang dikerjakannya berhasil.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Apakah Iman Anda Diaktifkan?”
Sudahkah Kita Menciptakan Kebahagiaan?
“[Allah] Berdaulat?”