Articles

Mbah Pon…. Yang Dahsyat!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Mbah Pon…. Yang Dahsyat!

Tuhan itu punya cara khas jika ingin mengajarkan sesuatu. Itu sudah berulang kali saya amati.
Kali ini Tuhan sedang mengajar saya tentang kesederhanaan Alkitab yang harus diterima dan dipercaya apa adanya.
Dengan iman seperti anak kecil, seperti yang diungkapkan Tuhan Yesus dalam Matius 18:1-5.

Sebelumnya, Tuhan mengajarkan ini:
https://yennyindra.com/2022/04/like-a-mighty-wind/


Secara tidak sengaja muncul postingan Daniel Hendra, sobat saat ikut tour, di facebook tentang Mbah Pon. Menarik!

Sebuah Cerita dari Jogjakarta

Namanya MBAH PON. Penjual gudeg di pojokan pasar Beringharjo Jogja.
Beliau mempunyai 5 anak, yang 2 kuliah di UGM, 2 lagi di ITB dan 1 di UI. Mereka sekolah sampai jenjang kuliah tanpa beasiswa.

Siang itu mbah Pon duduk di depan para seminar, yang antusias ingin belajar kesuksesan dari Mbah Pon.
Banyak pertanyaan dilemparkan, tapi tidak ada jawaban Mbah Pon yang bisa memuaskan para peserta.
Misalnya, ketika ada pertanyaan, kiat mendidik anak, jawabannya hanya,
“Ya biasa saja, kalo nakal ya dinasehati”.
Pertanyaan soal pembayaran kuliah anak – anaknya di jawab Mbah Pon,
“Pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar.”

Peserta seminar sudah tidak tahu lagi harus bertanya apa, karena tidak ada jawaban yang spesial dari Mbah Pon.
Hingga seorang peserta bertanya,
“Mbah Pon, apa tidak pernah punya masalah?”

Dengan wajah bingung mbah Pon balik bertanya,
“Masalah itu apa to? Masalah itu yang seperti apa?”

Peserta itu mencontohkan,
“Itu lho mbah, misalnya pas sudah waktunya bayar sekolah, nggak ada uangnya….”

Dengan tersenyum mbah Pon menjawab,
“Oh itu toh, ya gampang saja, KALO PAS TIDAK ADA UANG, SAYA MINTA KE GUSTI ALLAH, lha ternyata besoknya ada yang mau mborong gudeg saya.”

Jawaban Mbah Pon ‘menampar’ para peserta seminar yang notabene adalah orang-orang pintar dan terpelajar.
Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah, sehingga tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.
Bagaimana mungkin masalah datang dalam kehidupannya, bila hanya Tuhan yang dijadikan sandaran hidupnya?


Kisah yang lucu tetapi menempelak diri kita, yang menganggap diri ‘terpelajar’, sehingga segala sesuatu diberi nama, diexplore habis-habisan dan bikin hidup jadi ruwet.
Pakai ke psikolog or psikiater klo sudah makin ruwet bundet.
Sementara Mbah Pon gak ngerti definisi masalah, jadi ya… Gak punya masalah

Kita menghabiskan seumur hidup kita, mempelajari keterbatasan kita sebagai manusia, dan beradaptasi dengannya.
Sementara Mbah Pon sadar, Gusti Allah Tak Terbatas, siap mencukupi segala kebutuhannya.
Gak usah repot-repot, pakai segala macam birokrasi, Cukup Ngomong sama Gusti Yesus, MEMINTA!
Mintalah, maka kamu akan menerima.

Sementara kita yang merasa generasi masa kini, lupa, bahwa sesungguhnya sejak di Taman Eden, manusia sudah dirancang, hidupnya dicukupi oleh Allah.
Adam gak kuatir kekurangan…
Sampai manusia jatuh ke dalam dosa, mulailah manusia berusaha menjadi seperti Allah, dengan bergantung pada dirinya sendiri.

Panca-indra kita sedemikian dominan sehingga kita lupa, bahwa ada alam roh, di mana Tuhan berada, yang lebih nyata daripada alam natural.
Segala sesuatu terjadi di alam roh dulu, baru terjadi di alam natural.

“Panca indra kita bisa dilatih untuk melihat hal-hal yang melampaui kemampuan natural dan jasmani kita. Kita bisa mengembangkan indra ke enam kita, yaitu iman kita,” demikian Andrew Wommack menjelaskan,
“Jika kita menghabiskan waktu dengan Tuhan dalam doa dan puasa, kita bisa melatih pikiran kita untuk meresponi iman. Jika kita menghabiskan banyak waktu dengan Tuhan, kita akan mulai melihat berbagai mujizat. Kita akan melihat Allah membebaskan kita dalam satu dan lain cara. Kita mulai mendengar dari Tuhan dan memiliki bukti realita dunia rohani.”

Saya merenung.

Saya perlu baca berbagai buku dan sekolah di Charis, 5 tahun sudah berjalan……. baru mulai paham kebenaran ini. Diskusi dan bergaul dengan teman-teman tentang firman, bagaimana cara mempraktikkannya dan sebagainya. Itu pun masih terus perlu belajar dan praktik, lagi dan lagi….

Sementara Mbah Pon gak butuh terlalu banyak teori, sekolah, ujian serta baca buku, sudah lulus.
Butuh sesuatu?
Ya minta Gusti Allah…. Titik!
Besok dijawab. Uang untuk bayar sekolah tersedia.

Lha saya koq ya kadang masih bergumul dengan ketidakpercayaan, imannya gak bulat….
Lha piye tho ini?

Yuk kita meneladani Mbah Pon… Percaya apa yang dikatakan Alkitab, dan terima apa adanya.
Apa yang Tuhan katakan, itu yang dimaksudkan-Nya dan pasti ditepati.
So simple…
Mbah Pon saja percaya dan terbukti, masa kita masih ragu?

“One thing is needful; to know and abide in the Lord Jesus Christ.” ? Lailah Gifty Akita.

“Satu hal yang perlu; mengenal dan tinggal di dalam Tuhan Yesus Kristus.” Lailah Gifty Akita.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Be Yourself!
“Pemberian dari Hati.”
“Mengapa Kebanyakan Hidup Orang Percaya Tidak Seperti Yang Dijanjikan Tuhan? Ini Rahasianya!