Articles

Masalah Saya Banyak, Ngapain Bantu Orang Lain…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Masalah Saya Banyak, Ngapain Bantu Orang Lain…

Bertahun-tahun yang lalu, saya ikut kelas Mother Wise. Setelah memdengarkan prinsip-prinsip pengajarannya, kami dibagi-bagi dalam kelompok kecil.
Sekitar 5-7 orang dalam tiap kelompok. Masing-masing diberi waktu untuk sharing permasalahannya dan yang lain menanggapi.

Seorang teman sebut saja Ani, baik sekali dengan saya. Kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari apartemen tempat saya tinggal.
Ani menolak hadir lagi.

“Yenny, masalahku itu sudah ruwet. Datang Mother Wise, ingin belajar menjadi ibu dan istri yang baik bagaimana caranya? Aku butuh solusi untuk masalahku,” curhat Ani sambil menghela nafas panjang,
“Lha koq di grup disuru dengerin lagi curhat teman-teman yang tidak kalah beratnya. Aku sudah gak sanggup…. Sudah gak ada tempat lagi buat menampung curhat teman-teman.”

Oh…. Saat itu saya tidak tahu cara bijak menanggapinya. Pewahyuan saya belum sampai ke sana.


Saat ini kami sedang belajar “How To Diciple”, guru saya Greg Mohr membagikan kesaksian hidup yang sangat memberkati.

Brian, putra sulung Greg Mohr, adalah anak yang berkemauan keras. Greg kesulitan mengatasinya.
Greg selalu berkomentar, jika saja Dr. James Dobson bertemu dengan Brian, beliau harus menambah setidaknya 3 bab baru dalam bukunya.
Dr. James Dobson adalah pakar dalam bidang pendidikan anak.

Kebanyakan orang, ketika merasa masih ada yang dirasa kurang sempurna dalam hidup dan keluarganya, tidak berani melayani Tuhan. Kuatir dianggap tidak bisa menjadi teladan dan menjadi batu sandungan.
Padahal sesungguhnya, hidup setiap kita masih dalam proses. Kita tumbuh bersama dengan orang-orang yang kita layani.
Justru orang-orang yang dilayani bisa merasakan bahwa kita manusia biasa, yang tidak lepas dari permasalahan, yang kurang lebih serupa dengan yang mereka alami.
Mereka bisa belajar dari pergumulan kita juga.
Apalagi sampai mati pun kita tidak akan pernah sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.

Greg selain mengajar di Charis, memuridkan beberapa orang. Dia memberikan dirinya untuk menjadikan mereka para pemimpin yang handal.
Meluangkan waktu, mendidik, menyemangati dan membawa mereka saat Greg melayani. Dengan cara demikian, mereka bisa meneladani dan merasakan transfer spirit Greg dalam memberikan hidupnya bagi pelayanannya.
Diantara mereka yang dimuridkan, ada seorang pemuda bernama Donald.

Donald yang usianya 15 tahun lebih tua dari Brian, tergerak untuk memberikan diri memuridkan Brian.
Donald mendekati Brian, mengajaknya berburu, mengajaknya makan malam, meluangkan waktu untuk menemaninya dan membagikan hidup serta nilai-nilai yang dipegangnya kepada Brian.
Dalam waktu 3 bulan, Allah mengubah Brian menjadi pemuda yang luar biasa.

Pemuda yang selama 6-7 tahun ‘hilang’, sekarang menjadi pemimpin dalam keluarga Greg Mohr, mengajar di Sekolah Bisnis Charis, juga menjadi suami serta ayah yang luar biasa bagi keluarganya.

Wow…. Sungguh menginspirasi!

Salah satu yang membuat saya jatuh cinta pada Sekolah Charis, karena guru-gurunya mengajar bukan sekedar teori tetapi mereka membagikan hidup, pengalaman: baik kegagalan, kesuksesan serta bagaimana proses serta cara mereka mengatasinya.
Relate dengan kehidupan kita sehari-hari.


Dr. Caroline Leaf memberikan saran yang sama dalam bukunya:
Jika punya masalah, bantulah orang lain menyelesaikan masalahnya. Dengan cara yang tak terduga, masalah kita akan menemukan solusinya secara alami.

Kembali terbukti Hukum Tabur Tuai…

Saya terhibur…
Pernah terbersit, buat apa repot-repot menulis Seruput Kopi Cantik? Butuh effort, konsisten, tenaga dan waktu…
Secara materi tidak ada keuntungan apa-apa, justru banyak dana yang dikeluarkan untuk berbagi.

Tetapi ingat:
Apa pun benih yang kita tabur, tidak akan pernah sia-sia…
Bahkan segelas air putih yang kita berikan, Tuhan perhitungkan…

Terbukti dari Seruput Kopi Cantik saya mengenal teman-teman yang luar biasa, yang tidak mungkin saya kenal tanpa menulis Seruput Kopi Cantik, dan saya justru yang merasa diberkati.
Banyak hal saya belajar dari para pembaca…

Saya membagikan apa yang saya pelajari di sekolah mau pun dari pengalaman kehidupan, dan saya menerima kembali berlimpah-limpah.
Teman, sahabat, perhatian, kasih, kebaikan dan banyak lagi…

Dan yang paling membuat terharu, jika ada teman-teman yang hidupnya menjadi lebih baik karena membaca Seruput Kopi Cantik atau mengenal saya. Itulah tujuan Tuhan menciptakan saya di dunia ini.

Tidak ada kebahagiaan yang melebihi kesadaran bahwa kita benar-benar berada di tengah-tengah kehendak Tuhan, mengerjakan visi-Nya.

Hhhmmmm…. Menyenangkan bukan?
Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi sesama. Sesuai Visi grup yang dibentuk oleh sahabat saya, Sis Elma Roux.

Mari kita berlomba-lomba berbuat baik, menjadi berkat bagi sesama. Kebaikanmu tidak pernah sia-sia.

When you focus on being a blessing, God makes sure that you are always blessed in abundance.” — Joel Osteen

“Ketika Anda fokus menjadi berkat bagi orang lain, Tuhan memastikan, Anda selalu diberkati dalam kelimpahan.” — Joel Osteen.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Hubungan Pribadi BUKAN Formula….
Sudahkah Kita Seperti Pohon Sanobar dan Pohon Murad?
HAL-HAL KECIL….