Articles

“Akankah Kita Mengejarnya?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Akankah Kita Mengejarnya?”

Paulus membuat keputusan pribadi untuk mencapai potensi maksimalnya di dalam Kristus.

“Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Filipi 3:12-14 (TB).

Dia tidak hanya mengakui bahwa Yesus telah ‘menangkapnya’, dia juga menyadari kebutuhannya untuk ‘menangkap’ tujuan ilahi-Nya. Untuk melakukannya Paulus memilih untuk ‘terus maju’, ‘melupakan hal-hal yang di belakang,’ dan ‘mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya’.
Paulus memutuskan untuk ‘berlari-lari’ mengejar kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah.

Tujuan apa?
Hadiah apa?
Panggilan apa?
Mengapa Paulus harus ‘berlari-lari’ dan mengejar panggilan ini?

Pertimbangkan pilihan yang dibuat Paulus:
1) Mengejar terus.
2) Bertahan.
3) Melupakan masa lalu.
4) Mengejar ke depan.

Bukannya puas dengan keadaan yang biasa-biasa saja karena dia telah diampuni, Paulus menyadari bahwa pengampunan membuka lembaran yang baru. Mengejar panggilan Tuhan agar dapat memerintah dalam hidup sekarang ini, sesuatu yang dimungkinkan.Tetapi tergantung keputusan masing-masing: keputusan untuk sepenuhnya mewujudkan kemuliaan panggilan Tuhan dalam hidupnya. Paulus tidak puas dengan hidup pasif. Kita harus mengikuti teladannya.

Jika merasa ingin menyerah, maka kitalah calon penerima anugerah Tuhan. Pertanda kita telah mencapai akhir dari diri kita sendiri, jadi pergilah ke hadapan takhta kasih karunia.

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Ibrani 4:16 (TB).

Mulailah mempersembahkan korban pujian.
Bertekadlah untuk memuji Tuhan sepanjang hari, terlepas dari keadaan yang kita alami.
Berdoalah dalam Roh. Lalu, Tersenyum!
Beri Tuhan kesempatan untuk membalikkan keadaan.
Lupakan masa lalu dan lanjutkan!

[Repost ; “Will You Press On?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Hati yang Mengeluh – Offended Heart.
“Bahaya Preterisme (Bagian 2).”
“Apakah Anda hidup dari jiwa atau dari roh?”