Articles

“Anak yang Hilang Kembali kepada Bapanya.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Anak yang Hilang Kembali kepada Bapanya.”

Mungkin gambaran yang paling indah dari pertobatan sejati dapat ditemukan dalam kisah Anak yang Hilang.
Setelah menuntut dan menyia-nyiakan warisannya, anak yang hilang mendapati dirinya melarat hingga harus memberi makan babi.
Ada beberapa tahapan kunci dalam kisah ini, yang perlu diperhatikan saat hidupnya mengalami transformasi dan pemulihan.

“Tetapi ketika dia menyadari keberadaan dirinya”….
Inilah langkah pertama dalam pertobatan sejati.
Menyadari keberadaan dirinya sendiri, berbicara tentang kesadaran batin akan kebutuhan yang amat sangat, saat kita berada dalam keputusasaan. Seolah mengatakan ‘sudah cukup!’
Sebuah penyesalan untuk kehidupan yang sia-sia.
Paulus mengatakannya seperti ini:
“Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.”
2 Korintus 7:10 (TB).
Dukacita yang saleh adalah ‘menemukan keberadaan diri sendiri’.

“Aku akan bangkit dan pergi kepada Bapa-Ku…” Ini adalah momen “perubahan pikiran” karena menyadari dan memahami kebaikan Bapa, disertai keinginan untuk dipulihkan.
Anak yang hilang menyadari bahwa ada seorang bapa, di mana dia telah berdosa terhadapnya. Itulah pernyataan tujuan, elemen kedua dari pertobatan.

“Dan dia bangkit untuk mendatangi bapanya.”
Ini adalah tindakan pertobatan. Meski pun tidak tahu apa yang diharapkan, bahkan dia bersedia hanya menjadi hamba upahan, menunjukkan dia bertindak berdasarkan imannya. Dia kembali kepada bapanya. Hasil apa pun yang akan diperolehnya, akan lebih baik daripada hidup dengan babi!

Apa yang tidak diketahui oleh anak yang hilang adalah hati sesungguhnya dari sang bapa. Dia tidak tahu bahwa bapanya sedang menunggunya dengan tangan terbuka. Pertobatannya menuai jauh lebih banyak dari yang diharapkannya!
Tetapi perhatikan, sang bapa tidak mencari atau menyelamatkannya dari negara yang jauh mau pun dari babi-babi itu. Anak yang hilang harus melakukan perjalanan itu. Pertobatan dimulai dengan kesadaran akan kebutuhannya. Lalu diikuti dengan deklarasi tujuannya dan ditutup dengan keputusannya bertindak melakukan perjalanan kembali ke negaranya sendiri. Di sana Bapanya sedang menunggunya.

Pertobatan merupakan elemen penting terjadinya keselamatan. Yesus memerintahkan agar pertobatan diberitakan di seluruh dunia (Lukas 24:47).
Paulus mengkhotbahkan pertobatan (Kisah Para Rasul 20:21, 26:20). Petrus mengakui hati Tuhan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 2 Petrus 3:9 (TB).

Pertobatan lebih daripada sekedar perubahan pikiran.
Seperti yang ditunjukkan dalam kisah anak yang hilang, pertobatan merupakan gabungan perubahan pikiran, hati mau pun kemauan. Pertobatan merupakan keputusan yang diikuti dengan tindakan. Bukti iman dari hati yang rela untuk kembali kepada Bapa.

[Repost ; “The Prodigal Returned to the Father”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
BE ORIGINAL!
Menjadi Bijaksana … Apa kuncinya?
Bagaimana Caranya Menghilangkan Kebiasaan Buruk?