Articles, Relationship

CURHAT dengan Siapa?

Seorang sahabat menulis di wall facebooknya, “Sometimes, it’s better to keep silent than to tell others what you feel. Because it hurts badly to know that they can hear you but can not understand”. (Kadang-kadang, lebih baik diam daripada menceritakan apa yang kita rasakan kepada orang lain. Karena lebih menyakitkan saat kita menyadari, mereka dapat mendengarkan namun tidak dapat memahami).

.
Sungguh sebuah kutipan yang benar. Saya kerapkali menyesal setelah menceritakan masalah saya pada seseorang. Karena kadang-kadang teman ini justru mengambil kesimpulan berbeda dengan apa yang saya maksud. Akibatnya saya harus menjelaskan kembali dengan bersusah payah agar dia mengerti atau paling tidak, tidak melenceng jauh dari kisah yang saya maksud. Sungguh merepotkan dan melelahkan.
Belum lagi kalau salah memilih teman curhat, saya bisa memperoleh nasehat yang salah atau kisah saya akan jadi bahan obrolan gosip. Masalahnya justru makin kompleks dan menyakitkan.


.
Saya biasa menceritakan dan berdiskusi dengan suami saya. Dia adalah sahabat terdekat dan sahabat saya yang terbaik. Jauh lebih mudah. Dia tahu betul apa yang terjadi karena kami bersama-sama setiap hari. Anak saya, juga anaknya. Pekerjaan saya juga pekerjaannya karena kami berbisnis bersama. Kalau saya sukses dan bahagia, maka itu juga kesuksesan dan kebahagiaannya. Jadi kami sama-sama tahu latar belakang persoalan yang dihadapi dan punya kepentingan yang sama.
.
Sedangkan dengan teman, kesuksesan dan kebahagiaan saya bukanlah kesuksesan dan kebahagiaannya. Belum tentu teman itu suka kita meraih keberhasilan. Tidak semua orang punya hati yang tulus.
.
Jika itu masalah dengan suami, atau masalah yang kurang bisa didiskusikan dengan suami maka saya memilih menceritakan hanya kepada Tuhan dalam doa. Dalam menghadapi semua masalah, yang pertama saya datangi tentu Tuhan. Baru setelah itu diskusi dengan suami. Biasanya Tuhan akan berbicara melalui buku-mungkin karena saya suka membaca; kadang-kadang melalui firmanNya, teman, keadaan atau bahkan melalui film. Jika saya membutuhkan informasi atau saran dari teman maka saya akan memilih dengan sangat hati-hati, teman yang bisa menjawab kebutuhan saya dan cukup dewasa rohani. Saya tidak ingin menambah rumit persoalan karena curhat dengan orang yang salah.
.

.
Sesungguhnya Tuhan punya sejuta cara untuk berbicara dengan kita semua dan saat Dia berbicara, hati nurani kita tahu bahwa itu Tuhan. Daripada timbul masalah yang lebih berat, mari kita belajar  untuk curhat kepadaNya. Tuhan yang bisa mengendalikan keadaan, alam semesta bahkan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Jika Tuhan beserta dengan kita, segala sesuatu menjadi mungkin. Bisa saja Tuhan ingin berbicara dengan kita dengan perantaraan seseorang. Jika Tuhan ingin berbicara kepada kita melalui seseorang, biasanya Tuhan akan memberi kita hikmat-suatu nama yang tidak kita pikirkan, tiba-tiba muncul di kepala kita. Taat kepadaNya. Yang penting kita menundukkan diri untuk mencari kehendakNya terlebih dahulu. Kemudian kita mengikuti tuntunan dan caraNya saat memberi solusi bagi permasalahan kita.

.

Jika Tuhan beserta dengan kita, segala sesuatu menjadi mungkin. Apa lagi yang kita tunggu? Dekatkan diri kepadaNya! Hidup kita akan penuh, utuh, bahagia dan memuaskan.

.

OLEH: YENNY INDRA

.

Photo: http://www.bbc.co.uk/newsbeat/13776110

http://seaniegibbs.tumblr.com/post/20173060187/dont-tell-god-how-big-your-problems-are-tell

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Kesaksian mana yang akan Anda setujui?
“Kekuatan Memberi.”
Memercayai Firman Tuhan.

Leave Your Comment