Marriage, Relationship

MASTERMIND

Andrew Carnegie, konglomerat pemilik Carnegie Steel Company, pabrik baja terbesar sekaligus dermawan besar di Amerika membuka rahasia kesuksesannya, bahwa semua orang yang sukses karena mereka membentuk Master Mind – penyatuan dua pikiran atau lebih dalam semangat keharmonisan dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang pasti. Kuncinya ada di dalam “keharmonisan” sehingga Master mind ini akan menghasilkan sinergi yaitu gabungan 2 orang atau lebih yang kekuatannya melebihi jumlah kekuatan mereka satu persatu. Dalam Akitab diceritakan bahwa 1 orang dapat mengalahkan 1000 orang musuh sedangkan sinergi dari 2 orang bukannya mengalahkan 2000 orang musuh tetapi mereka mampu mengalahkan 10.000 orang musuh; inilah contoh sebuah sinergi.

Photobucket

Sinergi yang terpenting dan paling efektif adalah sinergi sebuah perkawinan antara suami dan istri. Hampir semua kepentingan suami dan istri merupakan kepentingan bersama dibandingkan sinergi dengan teman bisnis misalnya. ”Perkawinan adalah penyatuan yang paling penting yang bisa dialami seseorang sepanjang hidupnya,” kata Andrew Carnegie, “Penyatuan semacam ini tidak hanya mempertemukan pikiran suami dan istri tetapi juga menggabungkan kualitas spiritual dalam jiwa mereka. Keuntungan yang diberikan penyatuan semacam ini tidak hanya hadirnya kegembiraan dan kebahagiaan bagi suami dan istri, tetapi juga membuat anak-anak mereka diberkahi dengan karakter yang baik, dan memayungi mereka dengan landasan kehidupan yang berhasil. “

Jika dua orang daripadamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga,
permintaan mereka akan dikabulkan oleh BapaKu di surga.
Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu,
disitu Aku ada di tengah-tengah mereka.
Matius 18 : 19 – 20

“Suami yang berhubungan baik dengan istrinya – dalam pengertian
keharmonisan yang utuh, disertai dengan pemahaman dan kesatuan tujuanyang diinginkan bersama – memiliki suatu aset yang tak ternilai dalam hubungan ini, sehingga bisa mengangkatnya ke tingkat pencapaian yang lebih tinggi. Ketidakharmonisan antara suami istri adalah sesuatu yang tak termaafkan, apapun alasannya. Karena kondisi ini akan merusak peluang seseorang untuk meraih kesuksesan, meskipun ia memiliki segala sifat yang dibutuhkan untuk sukses,” kata Andrew Carnegie.

Photobucket

Para tokoh-tokoh dunia yang sukses memberikan kesaksian bahwa kesuksesan mereka karena dorongan istrinya; Thomas A. Edison dengan jujur mengakui bahwa istrinyalah sumber inspirasi terbesarnya. Mereka setiap hari melakukan pertemuan Master Mind, biasanya kegiatan ini terpusat pada pekerjaan sehari-hari Mr. Edison. Mrs. Edison memandang penting urusan ini karena ia sadar akan makna perhatiannya terhadap segala karya eksperimen Mr. Edison. Seringkali justru Mrs. Edisonlah yang memberikan kunci bagi persoalan yang belum bisa diatasi Edison.

Charles M. Schwab, tangan kanan Andrew Carnegie, yang menjabat Presiden United States Steel Corporation, meraih kesuksesan dan kemakmuran lewat hubungan Master Mind dengan Andrew Carnegie, ditambah hubungan serupa dengan istrinya yang lumpuh selama sebagian besar masa perkawinan mereka. Schwab tidak meninggalkan istrinya karena kekurangan itu, malahan tetap setia sampai istrinya meninggal. Ia yakin, kesetiaan adalah syarat pertama bagi terbentuknya karakter yang baik.
Sejarah mencatat majunya kekuatan militer Napoleon Bonaparte karena istri pertamanya, Josephine, yang menjadi sumber inspirasinya. Keberhasilan militer Napoleon melemah ketika ia membiarkan nafsu kekuasaannya mengalahkan Josephine sehingga tidak lama kemudian ia menderita kekalahan dan diasingkan di pulau St. Helena yang terpencil.

Photobucket

Banyak pula pengusaha modern ala “Napoleon” menderita kekalahan yang sama akibat kesalahan serupa. Tidak jarang para suami hanya mempertahankan hubungan Master Mind dengan sang istri sampai mereka meraih kekuasaan, ketenaran dan kekayaan. Setelah itu, mereka “menggadaikan” istri mereka demi model yang baru yang akhirnya membawa kehancuran, seperti yang dikupas oleh Andrew Carnegie. Hal ini memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah, saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Kecantikan selalu menjanjikan.
Namun tidak pernah memberikan apapun.
Simone Well

Seorang istri adalah orang yang memberi pengaruh lebih besar terhadap suaminya dibandingkan pengaruh yang ditimbulkan orang lain. Dan ia akan memiliki posisi tinggi jika ia membina hubungan sebaik-baiknya dengan suaminya. Istri yang bijak akan meluangkan waktu barang satu jam setiap hari untuk menjalin hubungan Master Mind dengan suaminya, membahas minat bersama secara terperinci dalam semangat cinta dan pemahaman. Cinta akan bersemi dengan baik jika suami dan istri memeliharanya dengan kemanunggalan tujuan. Istri yang mengingat hal ini, selamanya akan menjadi orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan suaminya.

“Seorang istri seharusnya menjadikan rumah sebagai tempat bagi suaminya untuk melepaskan diri dari tekanan persoalan bisnis atau pekerjaannya, dan menikmati kegembiraan yang hanya bisa diberikan oleh seorang istri yang penuh cinta, kasih dan pemahaman. Istri yang mentaati kebijakan ini akan menjadikannya sama bijaksananya dengan orang-orang arif, dan lebih kaya – dalam pengertian tertinggi – daripada kebanyakan ratu,” kata Andrew Carnegie, “Suami memegang tanggung jawab untuk memberi nafkah dan istri memiliki tanggung jawab untuk menyejukkan tekanan dan resistensi yang mungkin dihadapi sang suami ketika bekerja. Tanggung jawab terakhir menjadikan seorang istri bertugas merencanakan kehidupan rumah tangga yang menyenangkan, melalui aktivitas sosial apapun yang barangkali sesuai dengan minat suaminya.”

Sebuah pernikahan yang berhasil membutuhkan perasaan jatuh cinta berulang-ulang
pada orang yang sama yaitu pasangan kita.
Mignon McLaughlin

Di samping itu sinergi terbesar yang bisa dilakukan seorang manusia adalah sinergi dengan Tuhan sendiri. Tidak ada karya besar yang bisa dicapai tanpa hikmat dari Tuhan. Tuhanlah yang memberi kita gagasan, tujuan, maksud atau keinginan yang jelas tentang apapun ke dalam pikiran kita serta kebijaksanaan untuk melakukannya dengan benar.

Itulah sebabnya semua penemu dan negarawan besar, orang-orang yang hebat menurut ukuran dunia – Thomas Edison dan Abraham Lincoln berkali-kali gagal – tetapi mereka memiliki kepekaan untuk mengerti hikmat Tuhan serta mentaatinya sehingga menjadikan mereka orang-orang yang sukses. Thomas Stanley mengungkapkan bahwa jutawan sukses Amerika yang benar-benar jutawan dilihat dari jumlah netto kekayaannya, sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang biasa-biasa saja prestasi sekolahnya tetapi mereka hidup sesuai dengan standar kebenaran Alkitab meskipun mereka mungkin tidak menyadarinya. Tidak ada karya besar tercipta tanpa penyertaan Tuhan.

Seseorang bisa memiliki otak yang besar dan pikiran yang bagus, kemampuan yang kuat dan bakat yang luar biasa tetapi ia bukan orang yang hebat jika tidak menggunakannya dengan cara yang hebat. Kualitas yang memungkinkan manusia menggunakan kemampuannya dengan cara yang hebatlah yang membuatnya hebat; dan kualitas itulah yang kita sebut kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah dasar esensial bagi keagungan dan diperoleh karena hikmat Tuhan. Kebijaksanaan adalah kekuatan untuk melihat hasil-hasil terbaik yang dituju dan cara-cara terbaik untuk mencapainya. Kebijaksanaan adalah kekuatan untuk melihat hal yang benar untuk dilakukan.

Malcolm Gladwell dalam bukunya yang baru “Outliers” mengadakan penelitian, apa rahasia orang-orang yang menjadi luar biasa prestasinya? Kesuksesan luar biasa ternyata tidak ditentukan oleh kecedasan seseorang. Albert Einstein memiliki IQ 150 sedangkan Chris Langan yang dikenal sebagai “The smartest man in America” memiliki IQ 195 bahkan nyaris tak terukur karena tingginya tetapi Chris tidak menghasilkan penemuan yang diakui seperti Einstein karena dia tidak memiliki gelar resmi dari universitas maupun college. Kecerdasan tidak berbanding lurus dengan prestasi atau kesuksesan seseorang dalam hidup, perlu keadaan yang mendukung agar kesuksesan itu bisa muncul dan diterima masyarakat.

Photobucket

Apa rahasia Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia? Dia bukan orang yang paling cerdas di dunia justru ada spekulasi bahwa Gates menderita autis, bahkan dia drop-out dari Harvard University – artinya bukan gelar akademis seseorang yang mendukung kesuksesannya. Lalu apa rahasianya? Gates lahir pada saat yang tepat ketika era komputer dimulai. Seandainya saja dia lahir 5 tahun lebih awal maka kesempatan untuk belajar komputer saat dia di SMU tidak ada. Sebaliknya jika dia lahir 5 tahun lebih lambat, tentunya sudah ada orang lain yang memulai apa yang dia lakukan.

Untuk menutupi kesulitannya di sekolah publik maka Gates pindah ke sekolah swasta “Lakeside School” yang eksklusif. Pada tahun 1967, para ibu-ibu di Klub ibu-ibu sekolah Lakeside, menggunakan uang hasil penjualan barang-barang bekas untuk memasang sebuah terminal komputer mentah ASR-33 yang dihubungkan dengan komputer General Electric Mark II yang berada di tempat lain sehingga para murid dapat bereksperimen dengan alat baru ini. Saat yang tepat sehingga Gates mendapat kesempatan belajar komputer saat dia sekolah disana. Jika Gates tetap sekolah di sekolah publik dan tidak pindah sekolah ke Lakeside School tentunya dia tidak punya kesempatan belajar komputer karena saat itu komputer adalah barang langka dan sangat mahal.

Kesimpulannya mencapai kesuksesan yang luar biasa bukanlah karena talenta tetapi lebih ditentukan karena kesempatan yang tepat. Sadarkah kita hanya Tuhan semata yang mengaturnya sehingga Gates lahir pada saat yang tepat, berada pada saat yang tepat dan mejadi orang yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan itu? Hal ini memberikan pemahaman baru bagi kita, bahwa kesempatan sukses ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu jika kita bersinergi dengan Tuhan maka jaminan kesuksesan yang luar biasa ada di tangan kita. Sudahkah kita bersinergi denganNya?

OLEH : YENNY INDRA
BIBLIOGRAFI:
– The Master Key to Riches – Napoleon Hill
– The Science of Being Great – Wallace D. Wattles.
– Outliers – Malcolm Gladwell

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Quote 07.05.15: Mengampuni
Quote 15.07.15: Keputusan
Quote 26.09.15: Percaya Diri

Leave Your Comment