Monthly Archives: Oct 2020

Articles

“Kekuatan Salib.”

Dalam mengeksplorasi ‘bermacam-macam anugerah Tuhan,’ kita tidak boleh melupakan pesan yang membebaskan manusia dan melepaskan mereka dari cengkeraman kematian.
Itu adalah pesan Salib.

Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1 Korintus 1:18 (TB)

Salib dan kebangkitan Yesus adalah pesan utama dari kitab Kisah Para Rasul dan Surat-suratnya. Tidak peduli topik lain apa pun yang sedang dibahas, penulis Perjanjian Baru selalu mengembalikannya kepada pesan salib.

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Galatia 6:14 (TB)

Pesan salib mendefinisikan kembali hubungan kita dengan dunia. Kita tidak hanya dibebaskan dari kuasa dosa, tetapi juga dipisahkan dari kuasa dunia. Faktanya, kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Kolose 1:13 (TB).

Ketika di kayu salib Yesus menyatakan ‘sudah selesai’ karena hukuman telah dipenuhi, itu mengacu juga pada perbudakan kita terhadap kerusakan dunia. Terlalu sering kita hanya memahami bagian pertama dari pesan itu. Padahal bagian kedua sama pentingnya! Kita telah disalibkan terhadap dunia dan dunia terhadap kita. Sama seperti kita menganggap diri kita telah mati bagi dosa, kita juga harus menganggap diri kita mati terhadap nafsu merusak yang ditawarkan sistem dunia.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10:9 (TB)

Ketika Paulus menyatakan bahwa dengan mengakui Yesus adalah Tuhan dan fakta bahwa Tuhan telah membangkitkan Dia dari kematian maka kita akan diselamatkan, dia tidak hanya berbicara tentang diselamatkan dari kuasa legalisme, atau bahkan kuasa dosa dalam daging saja. Dia juga berbicara tentang diselamatkan dari sistem dunia.

Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
1 Yohanes 2:17 (TB)

Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
1 Korintus 7:31 (TB)

Pesan salib tidak hanya tentang Hukum, atau dosa dalam daging. Tetapi merupakan pesan penyaliban tentang sistem dunia juga. Itulah sebabnya Paulus berkata bahwa kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubah oleh pembaharuan pikiran kita. Roma 12:2 (TB)

Biarlah kuasa salib memisahkan kita sepenuhnya dari segala sesuatu yang mencuri, membunuh, dan membinasakan!

[Repost ; “The Power of the Cross”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Kekuatan Salib.”

Dalam mengeksplorasi ‘bermacam-macam anugerah Tuhan,’ kita tidak boleh melupakan pesan yang membebaskan manusia dan melepaskan mereka dari cengkeraman kematian.
Itu adalah pesan Salib.

Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1 Korintus 1:18 (TB)

Salib dan kebangkitan Yesus adalah pesan utama dari kitab Kisah Para Rasul dan Surat-suratnya. Tidak peduli topik lain apa pun yang sedang dibahas, penulis Perjanjian Baru selalu mengembalikannya kepada pesan salib.

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Galatia 6:14 (TB)

Pesan salib mendefinisikan kembali hubungan kita dengan dunia. Kita tidak hanya dibebaskan dari kuasa dosa, tetapi juga dipisahkan dari kuasa dunia. Faktanya, kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Kolose 1:13 (TB).

Ketika di kayu salib Yesus menyatakan ‘sudah selesai’ karena hukuman telah dipenuhi, itu mengacu juga pada perbudakan kita terhadap kerusakan dunia. Terlalu sering kita hanya memahami bagian pertama dari pesan itu. Padahal bagian kedua sama pentingnya! Kita telah disalibkan terhadap dunia dan dunia terhadap kita. Sama seperti kita menganggap diri kita telah mati bagi dosa, kita juga harus menganggap diri kita mati terhadap nafsu merusak yang ditawarkan sistem dunia.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10:9 (TB)

Ketika Paulus menyatakan bahwa dengan mengakui Yesus adalah Tuhan dan fakta bahwa Tuhan telah membangkitkan Dia dari kematian maka kita akan diselamatkan, dia tidak hanya berbicara tentang diselamatkan dari kuasa legalisme, atau bahkan kuasa dosa dalam daging saja. Dia juga berbicara tentang diselamatkan dari sistem dunia.

Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
1 Yohanes 2:17 (TB)

Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
1 Korintus 7:31 (TB)

Pesan salib tidak hanya tentang Hukum, atau dosa dalam daging. Tetapi merupakan pesan penyaliban tentang sistem dunia juga. Itulah sebabnya Paulus berkata bahwa kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubah oleh pembaharuan pikiran kita. Roma 12:2 (TB)

Biarlah kuasa salib memisahkan kita sepenuhnya dari segala sesuatu yang mencuri, membunuh, dan membinasakan!

[Repost ; “The Power of the Cross”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles

“Apakah Kita Hidup Mandiri atau Bergantung Pada-Nya?”

Apakah Kita Hidup Mandiri atau Bergantung Pada-Nya?”

Sebagian besar orang bergumul dalam hidup, karena mereka secara sadar atau tidak sadar telah memilih mandiri terpisah dari Tuhan. Berbagai pikiran, kata-kata, dan tindakan independen mengakibatkan terjadinya kebingungan dan perasaan terhilang. Kemerdekaan melepaskan semua kebusukan yang ada di dunia. Kita tidak diciptakan untuk hidup terpisah dari Tuhan.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yohanes 15:5 (TB)

Manusia diciptakan untuk hidup selaras dengan Tuhan; untuk memikirkan pikiran-Nya, mengucapkan perkataan-Nya, melakukan pekerjaan-Nya, dan memenuhi tujuan-Nya di bumi. Inilah hidup dan terang yang sejati.

Karena bersamamu adalah sumber kehidupan;
Dalam terang-Mu kami melihat terang. (Maz.36:7-9)

Tidak ada yang lebih memuaskan daripada menemukan identitas sejati kita di dalam Dia. Ketika kita dapat melihat diri kita sendiri sebagaimana Dia melihat kita, maka kita akan mengalami sukacita-Nya yang merupakan kekuatan kita. Di dalam Dialah sumber kehidupan dan terang yang akan membimbing kita di dunia yang rusak ini.

“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Yohanes 8:12 (TB)

Yesus adalah Terang dan Hidup yang telah diberikan kepada dunia. Ketergantungan pada Tuhan hanya bisa terjadi jika kita bergantung pada kehidupan Firman-Nya.

“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Yohanes 6:63 (TB)

Semakin lama kita memilih hidup mandiri, semakin berat kita berjuang. Tuhan adalah sumber dari setiap hal baik yang kita butuhkan atau inginkan dalam hidup. Dia menciptakan bumi dengan segala kelimpahan, dan setiap makhluk hidup dengan perintah untuk berbuah dan berkembang biak. Tuhan ingin agar kita memiliki hidup yang berkelimpahan, tetapi kehidupan itu hanya datang dari Dia, Sang Sumbernya. Kemandirian (pemikiran dan kehidupan duniawi) akan mencuri masa kini dan masa depan kita.

[Repost ; “Are You Independent or Dependent?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles

Jangan Tersinggung, Kita Sedang Dirampok!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Jangan Tersinggung, Kita Sedang Dirampok!

Pernahkah kita bertanya-tanya:

  • Saya sudah bekerja dengan tekun, rajin, jujur & setia.
  • Saya sudah berdoa, beribadah dan mendengarkan firman-Nya.
  • Saya sudah melakukan berbagai strategi bisnis yang apik….
    Mengapa Hidupku TIDAK Berubah?
    Di mana berkat yang Engkau janjikan, Tuhan?

Tanpa disadari kita sedang marah atau tersinggung kepada Tuhan.
Tersinggung bisa terjadi dengan siapa saja. Pasangan, anak, rekan sekerja, teman dll.

Selama ini saya menganggapnya wajar…
Ada yang kata-katanya menyakitkan, atau sikap tidak menyenangkan, tentu wajar sekali saya tersinggung.
Sampai saya belajar dari Duane Sherrif.

Ketika saya menjadikan Tuhan sebagai Juru Selamat pribadi saya, saat itu Tuhan dengan segala kekayaannya berdiam di dalam roh saya.
Artinya, semua yang saya butuhkan, sudah tersedia di dalam roh saya. Kemakmuran, kelimpahan, kesehatan, hikmat dsb.
Tinggal bagaimana caranya supaya kekayaan yang  masih bersifat rohani ini, termanifestasi di dalam alam jasmani.

“Diberkatilah orang yang kesukaannya adalah firman Tuhan, dan yang merenungkan firman itu siang dan malam,” kata Tuhan.

Artinya, supaya berkat Tuhan mengalir ke alam jasmani, melalui Firman Tuhan. Caranya? Dengan merenungkannya siang dan malam.

Lhah… Apa hubungannya dengan tersinggung?
Duane Sheriff menjelaskan rahasia hebat ini:
Ketika kita tersinggung, Iblis segera mencuri firman Tuhan yang ada di hati kita.
Woow..
Offence dalam Bahasa Inggris, marah, tersinggung disebut Duane Sheriff, dipakai iblis sebagai  stumbling block -batu sandungan- yang membuat kita tidak dapat berbuah.

Akibatnya firman yang seharusnya menjadi jalan agar kekayaan di dalam roh termanifestasi di alam natural, sekarang lenyap tak berbekas!
Kita sibuk fokus dengan sakit hati, tidak sempat merenungkan firman-Nya lagi. Firman Tuhan dicuri dari dalam hati kita, tanpa kita merasa kehilangan.

Tidak hanya itu, dalam hidup  kita kerapkali tidak hanya tersinggung pada 1 orang saja….
Tersinggung pada pasangan, juga rekan kerja, teman, pembantu …. Akhirnya berlanjut tersinggung dan protes kepada Tuhan. Tersinggungnya bertumpuk-tumpuk. Tidak ada lagi tempat tersisa untuk menyimpan firman-Nya.

Ternyata inilah penyebabnya, ada orang-orang yang sudah puluhan tahun kelihatannya rutin beribadah tetapi baik karakter, kehidupan ekonomi mau pun kesehatannya tetap tidak berubah.
Sama buruknya dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.

Seharusnya semakin seseorang dekat dengan Tuhan, hidupnya memancarkan kebenaran Tuhan. Makin menyerupai Dia. Bisa dirasakan, seperti garam yang membuat masakan menjadi lebih nikmat.

Kebenaran yang diajarkan Duane Sheriff sungguh sangat mengejutkan, tidak terpikirkan selama ini, dan saya harus mengakui…. Betapa sering saya juga kehilangan berkat yang seharusnya sudah saya terima, tetapi raib karena tersinggung urusan sepele yang benar-benar gak penting tapi menjengkelkan.

Baru sadar sekarang, itu memang strategi iblis untuk mengalahkan saya! Tidak ada urusan dengan orang yang membuat saya marah atau tersinggung. Saya dirampok tanpa sadar!
Saya pun bertobat, siap belajar dan praktek.

Lalu bagaimana cara mengubahnya?
Dengan kasih Allah di dalam hati kita, maka kita bisa membalikkan situasinya. Kasih itu bukan emosi atau perasaan. Kita memilih mengasihi, bukannya tersinggung!

Love is not about how you feel about somebody, it’s about decision that you make, how you are going to treat them – Kasih bukanlah tentang bagaimana perasaan Anda terhadap seseorang, melainkan keputusan yang Anda buat, bagaimana Anda akan memperlakukan mereka – Joyce Meyer.

Ketika kita memilih melakukan kebenaran firman: Mengasihi orang yang menyinggung perasaan kita, itulah bukti kasih Allah ada di dalam hati kita. Dan kita benar-benar anak Allah dan mengasihi Allah.

Mari kita praktikkan bersama-sama agar berkat Allah melimpah tanpa halangan dalam hidup kita!

Good sense makes a man restrain his anger, and it is his glory to overlook a transgression or an offense. Great peace have those who love Your law, And nothing causes them to stumble.

Akal sehat membuat seseorang menahan amarahnya, dan merupakan kemuliaan baginya untuk mengabaikan pelanggaran atau perasaan tersinggung. Besarlah damai sejahtera mereka yang mencintai firman-Mu, Dan tidak ada yang menyebabkan mereka tersandung

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

Bagaimana Cara Kita Memandang Pasangan & Pernikahan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Bagaimana Cara Kita Memandang Pasangan & Pernikahan?

“Kita menua bareng ya Ko Be….
Kata itu sering kau ucapkan beberapa bulan terakhir saat meminta aku menemani istirahatmu, sambil menggegam telapak tanganmu.”

“Caesalpinia yang acap kau petik,
di awal aku mengenalmu dulu…
kini mekar di taman rumahmu.
Adakah engkau berbahagia
menatapnya dari sana?”
Tertulis di status FB P. Aurelius B. Suryaatmaja yang baru saja kehilangan istri tercintanya, Bu Maria Laurentia Sari Kristanti pada 6 Oktober 2020.

Hati saya trenyuh membacanya.

“Saya ngga tau bu, apakah kondisi saya ini akan “menginspirasi”
Banyak orang meminta saya untuk segera move on. Nyatanya saya ngga bisa bu.
Saya hanya akan menyelesaikan “sisa tugas” untuk segera memacu anak saya mandiri.
Dan setelah itu saya benar-benar ingin segera pulang.”
jawab P. Aurelius ketika saya meminta ijin menulisnya untuk Seruput Kopi Cantik.

Speechless….

Baru saja terima jawaban di atas, chat masuk dari adik ipar saya, Ayda Susana.
Foto 2 gelas kopi Starbuck, tertulis nama kakaknya: Riswanto dan kakak iparnya: Suhartati.
Di post dengan judul:
Nyetarbuck bareng mami.

Apa anehnya?
Karena kakak iparnya, Bu Suhartati baru saja meninggal 11 Oktober 2020 yang lalu.
Sedemikian kehilangannya, sehingga waktu minum kopi pun Pak Riswanto pesan juga kopi kesukaan almarhumah istrinya… Seolah sedang ngopi berdua seperti biasanya.

Hati saya serasa meleleh….


Seorang teman yang saat suaminya masih hidup, jengkel sekali. Pokoknya suaminya bukanlah suami idamannya.
Saat itu yang kelihatan hanyalah kekurangannya saja.

Tetapi setelah suaminya meninggal, barulah dia menyadari, betapa banyaknya hal-hal kecil yang dikerjakan suaminya sehingga membuat hidupnya jauh lebih mudah. Dan selama ini dia tidak pernah menyadarinya, apalagi menghargainya.

“Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat suamiku hidup, aku hanya memperhatikan kekurangannya. Dia tidak sebaik suami orang lain. Aku selalu berharap, dia lebih romantis, lebih sukses dll, Aku lupa membandingkan kelebihannya dengan kekurangan orang lain. Sesungguhnya Tuhan memberi kita masing-masing pasangan yang paling pas. Tergantung cara kita meresponi dan mengolah pernikahan itu,” sahabat ini menceritakan pengalamannya dengan mata berkaca-kaca,
“Setelah suamiku meninggal, aku sadar, aku memang tidak menikahi malaikat. Aku sendiri juga tidak sempurna. Aku menyesal. Setiap kali aku melihat pasangan muda bertengkar, aku rasanya ingin mengingatkan mereka…. Jangan bertengkar. Nikmati kebersamaan. Kalian akan menyadarinya setelah salah satu dari kalian, tiada. Sesal kemudian tidaklah berguna.” 

Belajar dari pengalaman orang lain tanpa harus mengalaminya sendiri adalah cara terbaik.
Mari kita membangun pernikahan  dan menghargai pasangan  dengan lebih baik.
Dengan cara demikian kita dapat mengurangi ribuan pertempuran yang tidak perlu. Dan jadikan Tuhan pusat kehidupan kita. Maka everything will fall into place – semua akan berada di tempat seharusnya.

Ingatan pun melayang  saat Tuhan berbicara secara pribadi, yang saya tuliskan dalam artikel:
https://yennyindra.com/2020/10/sepeda-dan-tuhan-apa-korelasinya/

Sesungguhnya dalam hidup ini kita memang ‘sendirian’, hanya Tuhan saja Pribadi yang senantiasa menyertai kita.

The only ONE who can truly satisfy the human heart is the ONE who made it.

SATU-SATUNYA PRIBADI yang benar-benar dapat memuaskan hati manusia adalah  PRIBADI yang menciptakannya.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

“Pikiran Beracun?”

“Pikiran Beracun?”

Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu.
Efesus 4:23 (TB)

Roh apa yang ada dalam pikiran kita?
Ini dapat dipahami secara umum sebagai pendekatan kita terhadap kehidupan, tetapi secara khusus itu melibatkan apa yang kita pikirkan tentang Tuhan, tentang diri kita sendiri, dan bagaimana kita mengevaluasi keadaan yang terjadi dalam kehidupan.

Pikiran kita tentang Tuhan merupakan kekuatan yang besar dalam menentukan kebaikan atau keburukan dalam hidup kita. Mereka yang percaya bahwa Tuhan mengendalikan segala sesuatu, hidup telah ditakdirkan atau Tuhan sengaja menempatkan kesulitan, penyakit dan penderitaan untuk tujuan ilahi-Nya, itu sedang memikirkan pikiran yang sangat merusak.
Sampai kita bersedia memperbaharui pikiran kita tentang karakter Tuhan yang sesungguhnya, selama itu kita akan terus menjalani kehidupan pasif dengan sikap pasrah dan tak berdaya.

Pikiran-pikiran tentang siapa diri kita, sama pentingnya. Mempercayai kebohongan masyarakat atau agama dapat membuat kita kehilangan rasa percaya diri dan membuat kita menjadi budak kebencian serta rasa bersalah terhadap diri sendiri. Kita harus mendapatkan pewahyuan tentang siapa diri kita di dalam Kristus.

Kita lebih dari pemenang, duta Allah, sanggup melakukan segala sesuatu melalui Dia, diciptakan dengan tujuan ilahi, diberikan anugerah, kuasa dan karunia, dilengkapi dengan pikiran Kristus, memiliki roh yang lahir baru serta benih Firman yang tidak fana di dalamnya! Kita tidak menunggu kegagalan yang akan terjadi! Kita diterima di dalam kasih! (Ef. 1: 6)

Situasi yang terjadi dalam kehidupan, dapat didekati dari tempat di mana kemenangan dan hati nurani terbebas dari rasa bersalah, atau dijalani dengan perasaan mencekam, penuh ketakutan serta gagasan bahwa Tuhan sedang menghukum kita. Pikiran-pikiran semacam itu mengungkapkan pikiran yang belum diperbaharui.

Memperbarui roh dan pikiran merupakan sebuah proses. Dibutuhkan keputusan berani untuk percaya hanya pada apa yang dikatakan Firman tentang kita, tentang pewahyuan Tuhan melalui Yesus, dan tentang otoritas kita untuk mengatasi keadaan.

“Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.”
2 Korintus 10:5 (TB)

[Repost ; “Toxic Thoughts”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra] .

Read More
1 2 3 4 6