Monthly Archives: Dec 2019

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita…

Ini perintah Tuhan yang lengkapnya berbunyi:
*Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!*

Apakah kita sudah melakukannya?
Gak mudah ya..
Yang kerap terjadi justru bersukacita saat orang lain menangis dan iri hati ketika melihat orang lain berbahagia.
Betul atau betul?

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Berdoa Dan Berpuasa Supaya Doa Dijawab Tuhan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berdoa Dan Berpuasa Supaya Doa Dijawab Tuhan?

“Yenny, lihat tuh doa Ratna sudah dijawab Tuhan. Dia sungguh-sungguh berdoa puasa dan menangis. Karena itu Tuhan jawab doanya. Iman tidak pernah sia-sia.” ujar seorang leader.

Familiar dengan kalimat ini?
Dulu saya betul-betul down dan merasa bersalah. Duh… saya kurang beriman sich jadi doaku gak dijawab Tuhan. Beda dengan Ratna.

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Serupa…. Itu Tujuannya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Serupa…. Itu Tujuannya!

P. Indra dan Christian sama-sama bermain golf. Mereka tentu saja bermain dalam grup yang berbeda. Dulu mereka main di Jogja atau Solo karena kami memang tinggal di Solo. Chris masih junior.

“Iki mesti anak’e Indra (Ini pasti anaknya Indra),” ujar teman P. Indra saat melihat Christian.
Darimana dia tahu?
Wajahnya mirip.
Lalu yang lain bilang, saat menanti giliran memukul bola, gaya Chris dari belakang, persis gaya P. Indra saat berdiri dengan stick golfnya.
Bahkan suaranya, nyaris sama.
Karena Christian putra P. Indra, jadi mirip.
Make sense?

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Lari Dari Masalah.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Lari Dari Masalah.

Sesuatu yang paling mudah dilakukan. Namun yang kerap dilupakan, membuat seseorang lari di tempat. Lalu bertanya-tanya, mengapa orang lain sukes, berkembang, berprestasi dan bahagia, sedangkan dia tidak?

Menghadapi tantangan dalam pekerjaan, beraaaat lalu pilih resign.
Menghadapi tantangan dalam pernikahan,
beraaaat … gengsi terluka, sakit hati… lalu pilih bercerai.

Kelihatannya mudah bukan?
Yang dilupakan, Tuhan itu ibarat guru di sekolah, kalau muridnya belum lulus ujian SD, biar pun pindah pekerjaan, ganti pasangan, ternyata yang dihadapi tetap sama: ujian SD lagi dengan bentuk yang berbeda namun serupa.
Logikanya, wong gak lulus SD koq mau mau masuk SMP, tentu saja mustahil bin mustahal betul ga?
Ya dikasi lagi ujian SD. Sampai lulus. Selama belum bisa, ya ujian terus menerus ujian SD.

Nach repotnya lagi, ganti pekerjaan dan ganti pasangan, mulai lagi dari nol. Dari kelas 1 SD lagi, dengan susah payah dan buang waktu lama, akhirnya sampai kelas 6 SD…. Eh, ketemu ujian yang sama lagi. Alamak!!!!

Lalu solusi bijaksananya bagaimana?
Hadapi masalah dengan tegar!
Belajar dari kesalahan, apa yang harus diperbaiki? Lakukan saja. Perbaiki dan jadikan diri kita lebih baik. Memang itu tujuan Tuhan, menjadikan kita serupa dengan-Nya.

Segera selesaikan ujian kelas 6 SD sehingga bisa segera masuk SMP.
Apakah di SMP ada ujian lagi?
Pastilah!
Hanya di kuburan yang tidak ada ujian. Selama kita hidup, selalu ada masalah dan ujian sehingga kita makin pintar, bijak dan berhikmat.

Setiap kita adalah pemimpin dalam level tertentu. Bryan Stevenson berujar,

Leadership requires that we do not run away from problems …regardless how difficult they are…

Kepemimpinan menuntut kita untuk tidak melarikan diri dari masalah … betapa pun sulitnya ….

Itulah kunci sukses yang sejati. Belajar terus menaklukkan masalah. Dan jadilah Pemenang!

Ah, itu kan kata bu Yenny saja.
Tidak percaya?
Nach simak tulisan P. Paulus Bambang WS.
Beliau dirut PT. Astra International TBK. Sukses, berprestasi, sudah makan asam garam dunia.
Apa nasehatnya?

GURU DAN MURID ABADI

Ada yg merasa sudah lulus S1 bahkan S3 lalu menganggap diri sudah lepas dari status murid. Saking merasa pintarnya, apalagi lulusan universitas Top dengan nilai Tinggi, merasa sudah selesai tugas menjadi murid.

Itu baru sekolah formal, masuk ke sekolah kehidupan itu baru sekolah yg sebenarnya. Begitu masuk dunia kerja, dimulai dari sekolah lagi, entah itu namanya pelatihan, orientasi, percobaan, itu artinya menjadi murid baru lagi.

Sebelum jadi manajer, yg artinya sdh mulai punya anak buah, masuk sekolah lagi. Apa itu middle management program atau sekolah pimpinan lain, artinya dipersiapkan jadi murid untuk belajar jadi guru.

Naik lagi sampai ke tingkat pimpinan harus terus jadi murid krn banyak hal baru yang terjadi almost every day. Entah itu Artificial Intelligence, Block chain, Clouds, Data Analytics, Securities, harus dimengerti dan tdk perlu di mastery.

Masuk ke sekolah keluarga, lebih rumit lagi. Pendidikan formal hampir tak laku. Soal cinta, perhatian, pendampingan, harmonis tidak bisa hanya dipelajari tapi harus di pahami lewat proses kehidupan dengan menjadi murid yg baik. Saling menerima dan memberi.

Itulah kita. Esensi menjadi manusia sesungguhnya.

Terus menjadi murid sekaligus jadi guru. Predikat itu kita sandang sampai Tuhan memanggil kita pulang.

Bagaimana jadi murid yg baik?

1. Haus ilmu baru
2. Lapar kompetensi baru
3. Berani praktek apa yg dihausi dan dilapari.

Bagaimana jadi guru yg baik?

1. Haus membagi ilmu
2. Lapar berbagi waktu
3. Berani praktek apa yg dihausi dan dilapari
Kalau sudah begini, hidup terasa meaningful dan impactful. Karena fokus buat diri sendiri membuat hidup kita seperti laut mati. Asin dan tak memberi kehidupan.

Ayo terus jadi murid dan jadi guru, karena untuk itulah kita dipanggil sesuai dengan rencana Tuhan dalam hidup kita masing2.
(Paulus Bambang WS).

Running away from your problems is a race you’ll never win …and only causes more problems.

Melarikan diri dari masalah Anda adalah pertandingan yang tidak akan pernah Anda menangkan … dan hanya menyebabkan lebih banyak masalah.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Test Kepribadian, Bagaimana Kalau Hasil Jauh Dari Harapan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Test Kepribadian, Bagaimana Kalau Hasil Jauh Dari Harapan?

Melanjutkan kisah Seruput Kopi Cantik yang lalu tentang test kepribadian DISC – Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), and Conscientiousness (C), ada komentar menarik dari sahabat saya, Andreas Hartanto.

“Aku pernah di psikotest oleh psikiater ternama di Jatim khususnya dan di test pula dengan Metode Fingerprint, yang banyak dipakai oleh banyak perusahaan terkemuka dan instansi pemerintah di Indonesia. Hasilnya kurang lebih sama. Salah satunya aku dilarang masuk militer, bisa berbahaya, karena aku bisa main tembak saja. 🙂 .
Aku dinilai emosional. Mereka mengkhawatirkan aku bentrok dgn atasan, bawahan dan rekan sekerja,” jelasnya,

Read More
1 2 3